Claim Missing Document
Check
Articles

Usulan Tindakan Pencegahan Risiko Kecelakaan Kerja Dengan Menggunakan Metode Hazard Identification, Risk Assesment, Risk Control (HIRARC) (Studi Kasus di departmen produksi GI PT. FUMIRA, Semarang) Sadam Samsudin; Dyah Ika Rinawati; Rani Rumita
Industrial Engineering Online Journal Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. FUMIRA memiliki permasalahan kecelakaan kerja selama 5 tahun terakhir, terutama di area produksi GI (Galvanizing Iron) dengan total kecelakaan sebanyak 67 kasus dari tahun 2007-2011. Hal ini menunjukan bahwa kecelakaan kerja yang mengakibatkan luka ringan sebanyak 39%, luka sedang sebanyak 57% dan luka berat sebanyak 4%. Untuk mencegah risiko/ bahaya kecelakaan kerja dapat  melakukan identifikasi potensi bahaya, menentukan peringkat risiko dan mengetahui sumber-sumber yang berpotensial terjadinya risiko kecelakaan kerja. Identifikasi potensi (sumber) bahaya ini dilakukan dengan mencatat semua langkah-langkah tiap aktifitas yang terjadi pada departemen produksi GI di PT. FUMIRA dengan menggunakan pendekatan tahapan manajemen risiko atau  Hazard Identification, Risk Assessment, Risk Control (HIRARC) dengan alat bantu identifikasi bahaya mengunakan job safety analysis (JSA) sehingga didapat total bahaya sebanyak 123 risk events dan yang berpotensi terjadi yaitu sebanyak 43 risk events. Potensi bahaya yang memiliki nilai Risk  Priority Indeks (RPI) tertinggi  adalah tergores seng RPI yaitu 15. Usulan  yang sesuai dengan potensi bahaya adalah Safe Operating Procedure (SOP), mengunakan alat pelindung diri (APD), good housekeeping dan melakukan perawatan pada mesin.    PT. FUMIRA have accident problems during the last 5 years, especially in the area of production of GI (Galvanizing Iron) with total accidents by 67 cases from the year 2007 to 2011. This shows that the accident which resulted in minor injuries as much as 39 %, 57% moderate injuries and severe injuries as much as 4 %. To prevent the risk / hazard accidents can perform hazard identification, risk rank and determine potential sources of the risk of accidents. Identify potential ( source ) This is done by noting the danger of all the steps of each activity that occurs in the production department of GI in PT. FUMIRA using a risk management approach to the stages or Hazard Identification, Risk Assessment, Risk Control ( HIRARC ) with hazard identification tools using Job Safety Analysis ( JSA ) in order to get as many as 123 total hazard and potential risk events occur as many as 43 risk events. Potential hazards that have a value of Risk Priority Index ( RPI ) is etched zinc highest RPI of 15. The proposal is in accordance with the potential hazard is Safe Operating Procedure ( SOP ), use personal protective equipment ( PPE ), good housekeeping and perform maintenance on the machine.
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MEMBAWA TAS BELANJA SENDIRI DENGAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE (Studi Kasus Kecamatan Tembalang) Fairus Zakiah; Aries Susanty; Dyah Ika Rinawatio
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 1, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah merupakan permasalahan yang dihadapi oleh kota-kota besar seperti Semarang. Sampah plastik adalah salah satu komponen yang ada dalam sampah yang berbahaya apabila tidak ditindaklanjuti dengan bijaksana. Dengan mengurangi volume sampah plastik, maka akan berkurang pula volume sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir. Dengan menganalisa perilaku konsumen terhadap lingkungan, khususnya pada perilaku “membawa tas belanja sendiri”, ada beberapa hal yang dapat diketahui. Pertama, mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku membawa tas belanja sendiri. Kedua, dapat merumuskan strategi untuk mengurangi pemakaian kantong plastik. Sample yang digunakan yaitu daerah Kecamatan Tembalang karena memiliki jumlah ritel terbanyak diantara 16 Kecamatan lain yang ada di Semarang. Dalam penelitian ini jumlah sample yang diambil dari populasi adalah sebanyak 100 sample dengan harapan sudah mewakili populasi. Dengan menggunakan kerangka teori yang dikembangkan oleh (Sinnappan & Rahman, 2011) dan (Chan, 2001), maka akan diuji beberapa variabel yang mempengaruhi perilaku membawa tas belanja sendiri. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Partial Least Square dan Analysis of Variance dengan bantuan software SmartPLS 2.0 M3 dan Minitab 14. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa perilaku membawa tas belanja sendiri dipengaruhi oleh niat. Sedangkan niat dipengaruhi oleh faktor sikap, keprihatinan, keseriusan, dan citra diri. Untuk profil demografis sendiri kuat pengaruhnya terhadap persepsi keprihatinan dan citra diri. Di samping itu ada perbedaan antara jenis pekerjaan untuk persepsi keprihatinan terhadap lingkungan. Dengan demikian, diperlukan beberapa strategi dalam upaya mengurangi penggunaan kantong plastik dengan perilaku membawa tas belanja sendiri. Strategi yang diusulkan antara lain Antecedent Strategies, Informational Strategies, dan Structural Strategies.  Waste is one of problems which faced by cities in Indonesia just like Semarang.  Plastics is one of component of those waste which dangerous if we are not capable to manage properly. Reducing the volume of plastics waste, would decreasing the volume of waste in landfill. Analyzing green behavior, especially “bring your own bag” behavior, there are  many things that we can get. First, we will know what factors affect “bring your own bag” behavior. Second, we can make strategy to reduce plastics based on factors that affect the behavior. Researcher using sample in Tembalang because amount of retail in Tembalang is much more than others 16 District in Semarang city. Using 100 samples would be represent the population of the chosen area. Researcher using Partial Least Square and Analysis of Variance with SmartPLS 2.0 M3 and Minitab 14 software. Using framework theory whom (Sinnappan & Rahman, 2011) and (Chan, 2001) developed,  we will examine some variables affect “bring your own bag” behaviour and we will know what variable affect the most. The result shows that the best predictor for “bring your own bag” behavior is intention. The best predictor for intention are environmental attitude, environmental concern, perceive seriousness of environmental problem, and concern for self image in environmental protection. While for demographic variables, only occupation is significant in explaining environmental factors especially for environmental concern variable. The result of the research can serve as guideline for citizen, government, and retailer to do some strategies such as Antecedent Strategies, Informational Strategies, dan Structural Strategies.
ANALISIS PENYEBAB KETIDAKSESUAIAN VOLUME PENYALURAN CRUDE OIL DARI KAPAL MENUJU TANKI PENAMPUNGAN DENGAN METODE RCA (ROOT CAUSES ANALYSIS) ( STUDI KASUS DI PT. VWX ) Catur Indra Agusman; Dyah Ika Rinawati; Susatyo Nugroho W.P.
Industrial Engineering Online Journal Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketidaksesuaian jumlah minyak yang dipindahkan dari kapal menuju kilang penampungan sangat besar. Data ketidaksesuaian jumlah pemindahan volume minyak pada bulan Januari hingga Agustus tercatat sebesar 277.768.126 barel. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya ketidaksesuaian hasil proses pemindahan  minyak yang sangat besar baik dari prosesnya ataupun peralatan yang digunakan. Untuk mengetahui penyebabnya maka akan dianalisa dengan menggunakan metode Root Cause Analysis (RCA) dengan skema fishbone diagram dan 5 Why’s. Selain dengan metode runtutan kejadian, pada kasus ini RCA juga dibuat dengan menggunakan metode fault tree analysis (FTA). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, penyebab terjadinya ketidaksesuaian hasil pemindahan minyak adalah kurangnya pengawasan dan jumlah pegawai yang ada, tidak adanya alat pendeteksi kebocoran, serta faktor lingkungan. Dari hasil penyebab yang didapatkan maka diberikan rekomendasi pembuatan checklist proses pemindahan minyak pada Loading Arm untuk mengatasi kurangnya pengawasan terhadap para pekerja dan kurangnya pegawai yang menangani atau bertanggungjawab terhadap sistem, merekomendasikan Pig Detector dengan metode Tracer Radioisotope untuk mengatasi permasalahan tidak adanya pendeteksi kebocoran didalam tanah dan mengganti penggunaan metode pengelasan dari metode shielded metal arc welding (SMAW) menjadi metode Sabmerged arc welding (SAW) terkait pada kebocoran yang terjadi pada sistem instalasi di PT. VWX. AbstractIncongruity the amount of oil moved from a vessel to refinery storage was very large. Its nonconformity data of the volume oil transfer on January until August recorded at  277.768.126 barrel. This research was conducted to determine the cause of the huge discrepancy the oil moving process either of the processes or equipment used . The  root cause analysis ( RCA )method was used to determine what the cause, with schematics fishbone diagrams and 5 why’s. In this case, besides uses “sequenceof event” method, also use the  fault tree analysis ( FTA)  method. Based on the result of conducted studies, cause of  the discrepancy is a result of oil removal monitoring lack and number of existing employees, the absence of leak detector, as well as environmental factors. From the causes of result obtained, it’s recommended making the oil relocation process checklist on Loading Arm  to overcome this worker monitoring lack, lack of employees  who handle or responsible for system, Pig Detector with Tracer Radioisotope was recommended to overcome the absence of detection leakage in the ground and replacing the use of welding methods from Shielded Metal Arctostaphylu Welding (SMAW) method into Sabmerged Arctostaphylu  Welding ( SAW ) method, related to leaks happened to installation system on PT. VWX.
Analisis Identifikasi Bahaya Kecelakaan Kerja Menggunakan Job Safety Analysis (JSA) Dengan Pendekatan Hazard Identification, Risk Assessment And Risk Control (HIRARC) di PT. Charoen Pokphand Indonesia- Semarang Pandu Martino; Dyah Ika Rinawati; Rani Rumita
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No.2 Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.324 KB)

Abstract

PT. Charoen Pokphand Indonesia dalam proses produksi memiliki berbagai macam potensial bahaya keselamatan dan kesehatan kerja. Dari tahun 2013-2010 terdapat 25 kasus kecelakaan kerja yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis bahaya berdasakan dampak keparahan kecelakaan kerja yaitu terdapat 12 kasus kecelakaan ringan, 11 kasus kecelakaan sedang dan 2 kasus kecelakaan berat. Hal ini dapat terjadi karena perusahaan tersebut belum mampu mendeteksi semua potensi bahaya kecelakaan kerja yang ada dalam perusahaan. Dalam mendeteksi semua potensi bahaya kecelakaan kerja perlu adanya identifikasi bahaya Job safety analysis (JSA) teknik ini bermanfaat untuk menidentifikasi dan menganalisa bahaya dalam suatu pekerjaan. Penilaian risiko menggunakan metede semi kuantitatif dengan menggunakan risk matrik yang menyatakan level risiko yang dimiliki setiap langkah pekerjaan meliputi level sangat tinggi, tinggi, sedang, dan ringa. Pada risiko sangat tinggi ditemukan 1 potensi bahaya yaitu risiko tabrakan baik dengan orang, objek atau pun benda maupun kendaraan dalam pengoprasian forklift, untuk risiko tinggi ditemukan 7 potensi bahaya yaitu risiko menghirup debu material, kebisingan, mata terkena material halus, terbakar saat pengelasan, tergores peralatan yang tajam, material mudah terbakar dan luka akibat terjepit pallet.  Sedangkan, untuk pengendalian risiko menggunakan eliminasi,substitusi, pengendalian teknis, pengendalian administratif dan APD. 
PENGOLAHAN LIMBAH MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN SUSTAINABILITAS UKM DI KAMPOENG BATIK LAWEYAN (Studi Kasusdi Ukm Saud Efendy Batik, Laweyan-Solo) Septiana Puji Lestari; Sri Hartini; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 4, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UKM Saud Effendy merupakan salah satu UKM yang berada di kawasan kampoeng batik Laweyan. Proses produksi pada Saud Effendy Batik menggunakan lilin, bahan pewarna yang melibatkan bahan-bahan kimia. Dengan banyaknya penggunaan zat pencemar tanpa melalui proses pengolahan menyebabkan turunnya kualitas lingkungan. Pada SE Batik upaya pengurangan dampak dengan menggunakan kembali limbah lilin, namun limbah cair masih dibuang begitu saja. Sehingga menyebabkan aliran air yang tercemar, merusak tatanan kehidupan air, merusak ketersediaan air untuk kepentingan umum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat eko efisiensi proses produksi batik. Untuk selanjutnya memberikan usulan rancangan pengolahan limbah mandiri. Kemudian membandingkan dampak lingkungan sebelum dan sesudah adanya usulan rancangan pengolahan limbah. Dari hasil LCA didapatkan eco cost sebesar  Rp. 275.777.954,00. Dari perhitungan Cost Benefit Analysis untuk net value menunjukkan nilai profit ekonomi yang sangat tinggi berkisar Rp 1.129.377.644,00. UKM Saud Effendy batik memiliki tingkat eko efisiensi sebesar 75,6 %. Usulan rancangan pengolahan limbah mandiri dapat menurunkan eco cost sebesar Rp. 54.011.212,00. Hasil eko efsiensi setelah adanya usulan pengolahan limbah sebesar 81 %..
Analisis Estimasi Biaya Marginal Peningkatan Kualitas Distribusi Listrik di Wilayah Jateng dan DIY Arif Susilo Utomo; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.713 KB)

Abstract

Kualitas layanan merupakan hal penting yang diperhatikan oleh pelanggan ketika adanya penyesuaian tarif oleh produsen. Begitu pun dengan energi listrik, penyesuaian tarif listrik secara tidak langsung harus diimbangi dengan peningkatan kualitas apabila ingin mendapatkan respon positif dari pelanggan. Peningkatan dalam kualitas layanan listrik adalah mengurangi jumlah menit pemadaman yang terjadi pada pelanggan. Pada penelitian ini dilakukan studi estimasi biaya marginal untuk mengurangi jumlah menit pemadaman listrik dan kemampuan membayar energy listrik pelanggan rumah tangga di wilayah Jateng dan DIY. Estimasi biaya menggunakan fungsi biaya translog dan estimasi regresi serta kemampuan membayar dengan perbandingan pengeluaran dan tingkat pemakaian. Berdasarkan perhitungan, biaya marginal untuk mengurangi jumlah menit pemadaman adalah Rp 843,97 per menit untuk rata-rata di wilayah Jateng dan DIY. Sementara itu dari hasil perhitungan kemampuan membayar energy listrik pelanggan rumah tangga didapat Rp 640,10 /kWh. Dengan asumsi kenaikan sesuai kemampuan membayar pelanggan tersebut, pelanggan hanya mampu menutupi 40,58% dari total biaya marginal untuk mengurangi jumlah menit pemadaman di keseluruhan wilayah Jateng dan DIY. Peningkatan kualitas berdampak positif dengan biaya pokok penyediaan. Dengan nilai – nilai tersebut, pembebanan biaya pokok penyediaan sepenuhnya pada pelanggan masih sulit untuk dilakukan.  AbstractQuality of service is an important thing to be noticed by customers when there are tariff adjustments by the manufacturer. So even with electricity, electricity tariff adjustment indirectly must be balanced by an increase in quality if the company want to get a positive response from customers . Improvement the quality of electric service outages is reduce the number of minutes outages that occurred on the customer. In this research, the study estimates the marginal cost to reduce the number of minutes of power outages and customers the ability to pay of households for electrical energy in Central Java and Yogyakarta. Estimated cost of using a translog cost function and regression estimation, and the ability to pay using the expense ratio and the level of usage. Based on calculations, the marginal cost to reduce the number of outage minutes is Rp 843.97 per minute for the average in the region of Central Java and Yogyakarta. Meanwhile, from the results of the calculation of the customer 's ability to pay for electrical energy gained Rp 640.10 /kWh. Assuming a corresponding increase in the customer's ability to pay , the customer is only able to cover 40,58% of the total marginal cost to reduce the number of outage minutes in the entire region of Central Java and Yogyakarta . Improved quality positively impacted by cost of provision. With the values above, the principal provision of fully charging the customer is still difficult to do.
PENILAIAN KESIAPAN UKM BATIK DALAM MENERAPKAN SNI BATIK (Studi Kasus: UKM Batik Solo dan Yogyakarta) Meylani Meylani; Aries Susanty; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 4, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Munculnya batik-batik lokal yang dijual dengan harga murah dan banyaknya pengusaha asing yang masuk menggeluti industri batik di dalam negeri memunculkan pertanyaan mengenai sejauh mana batik yang ada di pasaran ini berkualitas. Hal tersebut mendorong Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk mengusulkan Standar Nasional Indonesia (SNI) batik yang dibagi dalam tiga kategori, yaitu batik budaya, batik industri, dan batik kreatif untuk usaha kecil menengah. Faktor penting yang menjadi bagian dari penerapan standar (SNI) adalah kesanggupan dan kesiapan sektor industri (UKM Batik) selaku pihak yang bertindak untuk menerapkan standar dalam memproduksi barang. Namun muncul berbagai kendala seperti keterbatasan SDM dalam menerapkan SMM, proses sertifikasi yang tidak mudah dan sering secara teknis sulit menerapkannya hingga biaya pengujian atau sertifikasi yang dinilai mahal dan bersifat menambah biaya produksi. Dalam penelitian ini akan dilakukan penilaian kesiapan UKM Batik dalam menerapkan SNI Batik melalui framework dengan objek penelitian yaitu 12 UKM Batik yang tersebar di Solo (wilayah Laweyan) dan UKM Batik Yogyakarta (wilayah Bantul). Penilaian kesiapan didasarkan pada beberapa aspek yaitu kesiapan organisasi, kesiapan industri, kesiapan nasional, dan tekanan lingkungan. Masing-masing indikator pada tiap aspek tersebut kemudian diolah menggunakan metode AHP untuk memperoleh bobot masing-masing indikator. Bobot indikator selanjutnya dikalikan dengn score yang diperoleh melalui framework penilaian untuk mendapatkan total score kesiapan masing-masing UKM. Selanjutnya dilakukan pengkategorisasian berdasarkan total score menggunakan sistem penilaian e-LRS (e-Learning Readiness Assessment). Hasil penilaian menunjukkan 7 UKM Batik berada dalam kategori siap dan 5 UKM lainnya berada pada kategori tidak siap. UKM Batik Mahkota Laweyan mendapat score tertinggi yaitu 3,233 dengan kategori siap. Berdasarkan penilaian tersebut dapat memberikan usulan kebijakan yang perlu dilakukan oleh pemerintah, forum maupun UKM Batik dalam menunjang penerapan SNI Batik
Evaluasi Penerapan Total Productive Maintenance dengan Menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE) (Studi Kasus PT. Indotirta Jaya Abadi) Intan Arthantia; Bambang Purwanggono; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 4, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perusahaan yang bergerak di bidang industri membutuhkan perawatan yang berkesinambungan terhadap mesin-mesin produksinya. Perawatan merupakan kegiatan untuk menjamin mesin produksi agar dapat bekerja sebagaimana mestinya. Perawatan menyeluruh untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dikenal dengan Total Productive Maintenance (TPM). TPM menggabungkan praktek perawatan preventive maintenance dan predictive maintenance dengan keterlibatan operator mesin melalui kegiatan autonomous maintenance. PT. Indotirta Jaya Abadi merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).  Penerapan TPM yang sudah dilaksanakan PT. Indotirta Jaya Abadi adalah 5S, Perawatan Terencana dan Training. Penelitian ini menganalisis tentang efektivitas mesin BC yaitu mesin amdk yang memproduksi air minum dalam kemasan botol.  Tahapan pertama dalam usaha peningkatan efektivitas mesin produksi pada perusahaan ini adalah dengan melakukan pengukuran efektivitas mesin BC dengan menggunakan perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang kemudian dilanjutkan dengan pengukuran OEE six big losses untuk mengetahui besarnya efektifitas yang hilang pada keenam faktor six big losses. Dari keenam faktor tersebut selanjutnya dicari faktor yang apa yang paling memberikan kontribusi terbesar yang mengakibatkan besarnya efektivitas pada mesin BC. Dengan diagram sebab akibat dapat dianalisa maslah sebenarnya yang menjadi penyebab rendahnya efektivitas mesin BC Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan dari perhitungan OEE mesin BC selama tahun 2011 diperoleh nilai rata – rata OEE sebesar 84,92% dan ternyata tidak semua bulan sudah mempunyai nilai OEE ideal yaitu >85%. Hal ini disebabkan lamanya  downtime dan  reject produk masih banyak, dikarenakan operator masih memakai paradigma lama. Oleh  karena itu diusulkan penerapan metode  autonomous maintenance pada operator mesin BC yang bertujuan untuk yang dirancang untuk melibatkan operator dalam merawat mesin, sehingga nantinya diharapkan bahwa operator tidak hanya mahir dalam mengoperasikan mesin saja tetapi juga bisa ikut dalam perawatan sederhana
REDUKSI WASTE UNTUK MEMINIMASI MANUFACTURING CYCLE TIME MELALUI PERANCANGAN KESEIMBANGAN LINTASAN DAN STASIUN KERJA (Studi Kasus PT.Inti Sukses Garmindo) Jeffry Pane; Zainal Fanani; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Volume 1, Nomer 3, Tahun 2012
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Inti Sukses Garmindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang garment memproduksi berbagai macam jenis pakainan baik celana maupun baju dengan pangsa pasar dalam negeri dan luar negeri. Fokus penelitian ini adalah produksi celana.     Agar dapat bersaing dengan perusahaan  garment lainnya , perusahaan harus  meningkatkan produktivitasnya  untuk dapat memenuhi permintaan konsumen  tepat waktu. Saat ini masih terdapat banyaknya pemborosan  yang terjadi pada lantai produksi yang berpotensi memperpanjang manufacturing cycle time (MCT) yang bermuara kepada penurunan kapasitas produksi perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengurangi pemborosan-pemborosan tersebut. Penelitian ini difokuskan pada departemen sewing karena merupakan departemen yang memiliki produktivitas paling rendah. Dengan menggunakan pendekatan lean yaitu process activity mapping (APM) teridentifikasi empat jenis waste yang memiliki bobot persentase terbesar yang diyakini sebagai pemicu rendahnya produktivitas. Yaitu waiting waste sebanyak 42,47%, transportation 33,38%,  underutilize people 12,73 %, dan unnecessary motion 11,43 %. Usulan perbaikan transportation waste dan unnecessary motion melalui perancangan ulang layout dan desain ulang meja mesin jahit diharapkan mampu mereduksi MCT sebesar 362 detik. Sementara usulan untuk perbaikan waiting waste menggunakan metode line balancing, metode yang terpilih adalah metode helgeson dan bernie. Perancangan ulang keseimbangan lintasan dengan metode ini mampu mereduksi waiting waste menjadi 410 detik dari yang semula1191 detik. Sehingga mereduksi MCT menjadi 1768 detik dari semula 2650 detik. Penurunan MCT ini diprediksi mampu meningkatkan kapasitas produksi menjadi 776 celana/hari dari semula hanya 540 celana/hari.
ANALISIS BEBAN KERJA MENTAL MENGGUNAKAN NASA-TLX DAN EVALUASI JUMLAH PEKERJA PADA LANTAI PRODUKSI PT. ESSENTRA SURABAYA Kharisma Panca Kurniawati; Dyah Ika Rinawati
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.643 KB)

Abstract

PT Essentra Surabaya merupakan perusahaan yang bergerak di industri pembuatan filter rokok. Jenis filter yang diproduksi adalah filter mono dan dual. Pada akhir tahun 2013, untuk meminimalisasi cost produksi, PT Essentra Surabaya melakukan kebijakan untuk mengurangi jumlah tenaga kerja di lantai produksi. Selain itu kerusakan mesin yang terjadi serta penerapan autonomous yang diterapkan perusahaan membuat para operator ini harus berusaha berpikir dan mengeluarkan tenaga ekstra untuk memperbaiki mesin tersebut, sedangkan di sisi lain mereka juga dibebankan oleh target harian perusahaan. Dari hasil data yang didapatkan mengenai output produksi juga ditemukan adanya gap yang cukup signifikan antara target output dengan ketentuan nilai OEE perusahaan sebesar 60% dengan aktual output yang dihasilkan perharinya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis beban kerja mental dan evaluasi jumlah pekerja optimum pada lantai produksi. Dari hasil penelitian, terdapat empat pekerja yang memiliki beban mental dengan kategori berat, yaitu Catcher Mesin SM01, Operator Mesin KM09, Operator Mesin KM07, dan Operator Mesin KM08. Dan jumlah pekerja optimum untuk catcher adalah 1 orang dan operator mesin mono adalah 2 orang.  Abstract PT Essentra Surabaya is a company engaged in the manufacture of cigarette filters. This type of filtr the filter is produced in mono and dual. At the end of 2013, to minimize the cost of production, PT Surabaya Essentra do policies to reduce the amount of labor in the production floor. In addition the engine damage that occurred as well as the application of autonomous applied companies make these operators must attempt to think and take out extra power to fix the machine, while on the other hand they also charged by the daily targets of the company. The data obtained from the results of the production output has also found a significant gap between the target output with OEE value provisions of the company amounting to 60% of the actual output produced per day. The purpose of this research is to analyse the mental workload and the evaluation of the optimum number of workers on the production floor. From the results of the research there were four workers who have the mental workload with heavy categories, namely Machine Catcher SM01, Machine Operator KM09, Machine Operator KM07, and Machine Operator KM08. The optimum number of workers and for catcher is one person and machine operator mono is two people.
Co-Authors Aditya Wiratama Putra Agus Indra Winarko Andana Cantya Prayodya Anthony Budi Purnama Arfan Bakhtiar Ariani Putri Winanda, Ariani Putri Aries Susanty Arif Susilo Utomo Artati Rut P. Girsang Ary Arvianto Audy Yumna Ardila Ayu Inggriani Keswari Bambang Purwanggono Bayu Dwi Sutrisno Catur Indra Agusman Christian Hendriawan Darminto Pujotomo Denny Nurkertamanda Dian Purnamasari Diana Puspita Sari Diana Puspitasari Dyah Ayu Puspitaningtyas Dyah R. Rasyida Eko Lisysantaka Fahrudin Fahrudin Fairus Zakiah Fairuz Zakiah Fanani, Muhammad Zainal Fatrin Muljadi Fauzan Syahrani Fery Ramadhani Fuzie Priatamphatie Fuzie Priatamphatie, Fuzie Gregorius Budhi Wisnu Hangestya Luri Haryo Santoso hilda prabandini Humairah, Natia Intan Arthantia Iswandharu, Aditya Dimas Jeffry Pane Karina Karina Karina Karina Kharisma Panca Kurniawati Khoirunisa Istiqobudi Krisnanto, Sigit Heru Luh Made Indah Sri Handari Adiputra M. Mujiya Ulkhaq Manik Mahachandra Marsius Sihombing Marudut Mujur Mas Ajeng Puspito Astuti Maya Kartika Medisia Pertiwi Mega Inayati Rif’ah Meredith D Renjaan, Meredith D Meylani Meylani Mochamad Irfan Try Handoko Muhammad Faiz Aji Prakoso Nadia Cynthia Dewi, Nadia Cynthia Nadia Cythia Dewi Naniek Utami Handayani Nia Budi Puspita Sari Nia Budi Puspitasari Nita Trisnawati Noka Lisano Noor Charif Rachman Novie Susanto Novika Rahayu, Novika Nurrizki, Muhammad Risvan Pandu Martino Prasetyo Yulianto Pratiwi, Icha Putri Purnawan Adi Wicaksono R. Ristanto Baskoro, R. Ristanto Ramadhani, Fery Rani Rumita Renaldi, Stellya V. Retno Diyah Anggraeny Rezha Risdiyansyah Pradikdaya Rosi Puspitasari Sadam Samsudin Sari Aji Dwijayanti Septiana Puji Lestari Septiana Puji Lestari Silvia Merdikawati Singgih Saptadi Sinta Nurmalasari Sitompul, Boynard Giovinda Sri Hartini Sri Hartini Hartini Sriyanto Sriyanto Sriyanto Sriyanto Supartini Supartini Suryo Wiwoho Susatyo Nugroho W.P. Susatyo Nugroho W.P. Susatyo Nugroho W.P. Susatyo Nugroho WP Tenny Monika Tri Setyo Wicaksono Tri Setyo Wicaksono Widharto, Yusuf William Ariel Yosia Bunga Wiwik Budiawan Wiwik Budiawan Zahra, Lutfia