Abstrak Desa Kebakalan, Kecamata Karanggayam, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu desa yang banyak memiliki peternak sapi. Permasalahan yang dihadapi masyarakat peternak adalah minimnya pemahaman dan keterampilan peternak dalam pengelolaan limbah kotoran sapi. Tujuan pengabdian ini adalah mewujudkan Desa Kebakalan Kabupaten Kebumen sebagai desa mandiri bioenergi biogas sehingga kesejahteraan masyarakatnya meningkat. Kegiatan dilaksanakan di Desa Kebakalan Kabupaten Kebumen dengan peserta adalah peternak sapi yang berjumlah 78 peternak. Kegiatan dilaksanakan selama enam bulan yaitu bulan Januari sampai Juni 2024. Pelaksanaan dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan yiatu persiapan, pelaksaan, dan evaluasi. Pelaksanaan memfokuskan kepada penggunaan IPTEK dalam melakukan pengelolaan limbah kotoran sapi. Selain itu dilakukan pula (1) instruksional dan dialog melalui kegiatan program penyuluhan menggunakan teknik FGD (Focus Group Disscusion) disertai dengan evaluasi kemajuan tingkat pengetahuan dan pemahaman materi, (2) pelatihan dengan peragaan pembuatan digester biogas skala rumah tangga dan produksi biogas, (3) metode percontohan pembuatan dan penerapan penggunaan biogas skala rumah tangga, (4) monitoring dan evaluasi berkelanjutan. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa peternak memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pemanfaatan dan pengelolaan limbah kotoran sapi menjadi energi biogas. Kata kunci: absorber; biodigester; biogas; limbah kotoran sapi Abstract The village of Kebakalan, located in the Karanggayam Subdistrict, Kebumen Regency, Central Java Province, is one of the villages with a significant number of cattle farmers .The issue faced by livestock farmers is their limited understanding and skills in managing cow manure waste. The purpose of this community service program is to make Kebakalan Village in Kebumen Regency an independent bioenergy biogas village, thereby improving the welfare of its community. The program is carried out in Kebakalan Village, Kebumen Regency, with participants being cattle farmers there are 78 cattle farmers. The activities will be conducted over six months, from January to June 2024. The implementation includes three stages: preparation, execution, and evaluation. The focus is on utilizing science and technology in managing cow manure waste. In addition, the program includes (1) instructional and dialog sessions through extension programs using Focus Group Discussion (FGD) techniques, accompanied by evaluations of participants' knowledge and understanding progress, (2) training on household-scale biogas digester construction and biogas production, (3) demonstration of household-scale biogas production and application, and (4) ongoing monitoring and evaluation. The results indicate that farmers gained knowledge and skills in utilizing and managing cow manure waste into biogas energy. Keywords: absorber; biodigester; biogas; cow manure waste