Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

ANALISIS KESADARAN LINGKUNGAN MASYARAKAT DESA MATANG TEUNGOH, KECAMATAN COT GIREK, ACEH UTARA Lestari, Dewi; Sari, Nirmala
Jurnal Samudra Geografi Vol 7 No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jsg.v7i2.10840

Abstract

Cot Girek District is a district in North Aceh Regency, Aceh Province, Indonesia. It has a distinctive historical and cultural background, as well as considerable natural and economic potential. Aceh in general has a long history as one of the centers of Islamic civilization in Indonesia, Cot Girek District is also inseparable from the influence of strong Islamic culture and history. Matang Teungoh Village is a small village located in the heart of Indonesia, known for its expanse of green scenery and rich biodiversity. However, in recent years, the village has faced significant environmental hygiene problems, efforts made by local community members are to organize clean-up activities and educate the community on the importance of preserving the environment. this research uses qualitative methods (field research), qualitative research is a type of research whose findings are not obtained through statistical procedures or other forms of calculation. Qualitative methods are observation, interview, or document review. This research examines forms, activities, characteristics, changes, relationships, similarities, and differences with other phenomena.
Perbedaan Kadar Hepsidin pada Remaja Putri Anemia dan Non Anemia Pasalina, Putri Engla; Sari, Nirmala; Devita, Hendri
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 10 No 3 (2024): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : LPPM Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol10.Iss3.2090

Abstract

Anemia affects 32% of Indonesian teenagers, which means that 3–4 out of 10 of them have the condition. Adolescent anemia will develop into pregnant anemia if it is not treated, which will affect the results for the mother and the newborn and could raise the chance of stunting. Before iron is distributed and stored as reserves (ferritin), hepcidin is a crucial hormone that controls systemic iron homeostasis. A test of hepcidin can distinguish between iron deficiency anemia and anemia of chronic disease. The purpose of this study is to examine the variations in hepcidin levels between teenage girls who are anemic and those who are not. This study uses a cross-sectional comparative approach and is of the observational analytical kind. Female students in their late teens attending Baiturrahmah University in Padang made up the study's sample. Requirements for inclusion include not having a history of diabetes mellitus, kidney illness, hemoglobinopathy, or smoking. Using a sequential sampling procedure, 36 individuals were selected, 18 of whom had anemia and the remaining 18 of whom did not. Hepcidin levels are derived from the outcomes of the ELISA method used to measure the serum hepcidin-25. The statistical test used is the Mann-Whitney test because the data is not normally distributed. The results showed that the average hepcidin level in the anemia group was lower than the hepcidin level in the non-anemia group (0,43±0,1 ng/ml vs 0,46±0,09 ng/ml. Statistical tests showed that there was no significant difference between hepcidin levels in the anemia group and the non-anemia group (p=0,43). The conclusion was that there was no significant relationship between hepcidin levels and anemia in adolescents. It is recommended that further research be conducted on hepcidin and other biomarkers that affect the action of hepcidin and the need to consider hepcidin testing in diagnosing anemia.
EVALUASI PELAKSANAAN PENGELOLAAN BANTUAN DANA DESA BERSUMBER DARI APBN 2024 (Studi Kasus Dusun Purwasori Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo) Sari, Nirmala
RIO LAW JURNAL Vol 6, No 1 (2025): Rio Law Jurnal
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/rlj.v6i1.1662

Abstract

ABSTRAKUndang undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa merupakan kebijakan yang dibuat khusus untuk desa sebagai salah satu jawaban bagi pemerintah desa dalam memajukan dan memandirikan wilayah desa. Sebagai kebijakan baru maka pelaksanaan Undang-Undang Desa membutuhkan kemampuan dan kesiapan dari pemerintah desa. Studi penelitian ini dilakukan didusun Purwosari Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo. Sebagai salah satu desa di indonesia maka desa Sumur Tujuh juga diharuskan untuk mampu dan siap dalam menjalankan Undang-undang desa. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pengelolaan bantuan dana desa yang bersumber dari APBN tahun 2024 dan untuk mengetahui mengetahui kendala yang dihadapi oleh pemerintah Dusun dalam pengelolaan bantuan dana desa yang bersumber dari APBN tahun 2024. Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian: (1). Kemampuan pemerintah dusun Purwosari dalam pengelolaan keuangan desa masih kurang baik ini dibuktikan dengan belum adanya kemampuan pemerintah desa dalam penyusunan administratif  pengelolaan keuangan desa dan kemampuan pemerintah dusun Purwosari dalam perencanaan pembangunan desa baik ini dibuktikan dengan adanya perencanaan pembangunan desa berjangka yang dimiliki yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yaitu RPJMDes dan RKPDes. Walaupun dalam kenyataaanya masih ada beberapa kekurangan seperti minimnya kuantitas dan kualitas SDM pemerintah desa, kurangnya kemampuan pemerintah desa Purwosari dalam mengelola kelembagaan desa dan kurangnya kemampuan pemerintah dusun Purwosari dalam menyediakan sarana prasarana desa. (2). Kendala yang dimiliki yaitu kendala internal. Meliputi SDM yang tidak mumpuni, sarana dan prasarana yang kurang memadai dan kendala eksternal meliputi kurangnya peran serta dari Pemerintah Kecamatan dan Kabupaten serta kurangnya peran serta dari pendamping desa Kata Kunci : Pemerintah Desa, Kesiapan, Kendala, Dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
PENGOLAHAN LIMBAH AIR KELAPA MENJADI NATA DE COCO DI DESA PONDOK KELAPA KECAMATAN LANGSA BARO, KOTA LANGSA Halimatussakdiah, Halimatussakdiah; Fajriani, Fajriani; Sari, Nirmala; Misdi, Misdi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 8 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i8.2814-2822

Abstract

Pondok Kelapa merupakan salah satu desa di Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa, Provinsi Aceh. Hampir semua warga di desa tersebut memiliki kebun kelapa. Mayoritas pekerjaan ibu-ibu PKK berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Di sisi lain, di pasar Kota Langsa terdapat banyak para pedagang kelapa parut, namun limbah air kelapa yang dihasilkan dibuang begitu saja tanpa pengolahan sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. Pencemaran tersebut sangat mengganggu estetika lingkungan yang menebarkan bau busuk, hal tersebut juga sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, tim pelaksana PKM Universitas Samudra memberikan pelatihan pengolahan limbah air kelapa menjadi nata de coco. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat desa Pondok Kelapa, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang menjaga lingkungan yang bersih, meningkatkan keterampilan masyarakat tentang pengolahan limbah air kelapa menjadi produk pangan, dan meningkatkan perekonomian masyarakat dengan menciptakan produk pangan yang bernilai komersial. Metode pelaksanaan kegiatan terdiri dari empat tahapan, yaitu survey lapangan, sosialisasi kegiatan, pelatihan, dan pendampingan untuk memonitoring dan mengevaluasi perkembangan hasil kegiatan untuk keberlanjutan program PKM di desa Pondok Kelapa. Kegiatan ini melibatkan masyarakat desa khususnya para ibu rumah tangga atau ibu PKK. Pembuatan nata de coco menghasilkan lembaran nata berwarna putih dengan ketebalan 2 cm dan rasa yang segar. Hampir tidak ada air kelapa yang tersisa, semuanya sudah diubah menjadi selulosa oleh bakteri A. xylinum. Melalui kegiatan pengolahan limbah air kelapa ini, diharapkan dapat meyelamatkan lingkungan yang tercemar di Kota Langsa dan produk yang dihasilkan juga dapat dikonsumsi sehari-hari serta dipasarkan sehingga dapat membantu meningkatkan perekenomian masyarakat desa Pondok Kelapa.
Pengaruh Penambahan Silica Fume Terhadap Perilaku Mekanis Bata Ringan Sari, Nirmala; ', Mustakim; Muhammadiah, Muh. Jabir
JURNAL SIPIL SAINS Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/sipilsains.v15i1.8649

Abstract

Bata ringan adalah inovasi yang dikembangkan dari bata merah konvensional, yang dianggap tidak efisien karena memiliki dimensi yang kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh campuran silica fume terhadap kuat tekan dan kuat lentur pada bata ringan. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan Universitas Muhammmadiyah. Hasil dari penelitian yang didapatkan untuk pegujian kuat tekan dan kuat lentur dengan campuran silica fume. Pada pengujian kuat tekan bata ringan dengan campuran silica fume pada umur 28 hari dengan variasi 0% sebesar 4,500 Mpa, variasi 8% sebesar 11,600 Mpa, variasi 10% sebesar 12,200 Mpa dan pada variasi 12% sebesar 21,200 Mpa. Sedangkan, hasil dari pengujian kuat lentur pada umur 28 hari bata ringan dengan campuran silica fume pada umur 28 hari dengan variasi 0% sebesar 2,277 Mpa, variasi 8% sebesar 3,279 Mpa, variasi 10% sebesar 3,855 Mpa dan pada variasi 12% sebesar 4,726 Mpa. Sehingga disumpulkan bahwa semakin banyak silica fume yang ditambahkan pada proses pembuatan bata ringan maka semakin meningkat kuat lentur yang dihasilkan.
Pengaruh Penambahan Silica Fume Terhadap Perilaku Mekanis Bata Ringan Sari, Nirmala; ', Mustakim; Muhammadiah, Muh. Jabir
JURNAL SIPIL SAINS Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : Program Stud Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/sipilsains.v15i1.8649

Abstract

Bata ringan adalah inovasi yang dikembangkan dari bata merah konvensional, yang dianggap tidak efisien karena memiliki dimensi yang kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengaruh campuran silica fume terhadap kuat tekan dan kuat lentur pada bata ringan. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan Universitas Muhammmadiyah. Hasil dari penelitian yang didapatkan untuk pegujian kuat tekan dan kuat lentur dengan campuran silica fume. Pada pengujian kuat tekan bata ringan dengan campuran silica fume pada umur 28 hari dengan variasi 0% sebesar 4,500 Mpa, variasi 8% sebesar 11,600 Mpa, variasi 10% sebesar 12,200 Mpa dan pada variasi 12% sebesar 21,200 Mpa. Sedangkan, hasil dari pengujian kuat lentur pada umur 28 hari bata ringan dengan campuran silica fume pada umur 28 hari dengan variasi 0% sebesar 2,277 Mpa, variasi 8% sebesar 3,279 Mpa, variasi 10% sebesar 3,855 Mpa dan pada variasi 12% sebesar 4,726 Mpa. Sehingga disumpulkan bahwa semakin banyak silica fume yang ditambahkan pada proses pembuatan bata ringan maka semakin meningkat kuat lentur yang dihasilkan.
Pendidikan Teman Sebaya Meningkatkan Praktik SADARI pada Remaja di SMA Andriyan, Aric Frendi; Fatimah, Fatimah; Devita, Hendri; Sari, Nirmala
Jurnal Keperawatan Vol 17 No 3 (2025): Jurnal Keperawatan: September 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v17i3.3437

Abstract

SADARI adalah salah satu program pencegahan kanker payudara. SADARI  sudah dapat dilakukan saat usia remaja, karena remaja lebih menyukai informasi yang berasal dari teman sebaya daripada orang tua maupun guru. Sehingga materi yang disampaikan dapat meningkatkan Praktik SADARI. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan teman sebaya terhadap praktik SADARI. Penelitian ini  menggunakan design quasi eksperimen melalui pendekatan pretest- posttest with  kontrol grup dengan sampel 240 responden remaja putri. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dia analisa menggunakan uji statistik adalah  uji Wilcoxon. Penelitian menunjukkan bahwa nilai median praktik SADARI responden pada kelompok pre-test praktik SADARI adalah 11,00 dan Post-test intervensi adalah 55,00 sedangkan nilai median pre-test praktik SADARI pada kelompok kontrol adalah 11,00 dan nilai median post-test praktik SADARI responden pada kelompok kontrol adalah 17,00. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan antara praktik SADARI sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan melalui teman sebaya (P value 0,000 < 0,05). Teman sebaya sangat berpengaruh dalam meningkatkan praktik SADARI sehingga sangat penting dalam deteksi dini kanker payudara. Upaya program yang berkesinambungan perlu untuk dibentuk sehingga program SADARI berjalan
ANALISIS KESADARAN LINGKUNGAN MASYARAKAT DESA MATANG TEUNGOH, KECAMATAN COT GIREK, ACEH UTARA Lestari, Dewi; Sari, Nirmala
Jurnal Samudra Geografi Vol 7 No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jsg.v7i2.12052

Abstract

Cot Girek District is a district in North Aceh Regency, Aceh Province, Indonesia. It has a distinctive historical and cultural background, as well as considerable natural and economic potential. Matang Teungoh Village is a small village located in the heart of Indonesia, known for its expanse of green scenery and rich biodiversity. However, in recent years, the village has faced significant environmental hygiene problems, efforts made by local community members are to organize clean-up activities and educate the community on the importance of preserving the environment. this research uses qualitative methods (field research), qualitative research is a type of research whose findings are not obtained through statistical procedures or other forms of calculation. Qualitative methods are observation, interview or document review. This research examines forms, activities, characteristics, changes, relationships, similarities, and differences with other phenomena.
IMPLEMENTASI ALAT PENDETEKSI KEBOCORAN GAS MENGGUNAKAN SENSOR TGS 822, 2600 DAN 2610 BERBASIS ARDUINO SEBAGAI SALAH SATU UPAYA MEMINIMALISIR KEBAKARAN AKIBAT KEBOCORAN GAS LPG PADA USAHA RUMAHAN AA CATHERING DI ACEH TAMIANG Nila, Ida Ratna; Fahril, M Ari; Sari, Nirmala; Naziah, Afrahun; Putri, Kartika Aprilia; Tri Anda, Sabrian; Almi Putra, Rachmad; Egi Wardana, Adriya
Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (Mardika) Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (MARDIKA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/mardika.v2i3.10673

Abstract

Penggunaan LPG (Liquefied Petroleum Gas) di Indonesia umum untuk memasak karena dianggap lebih ramah lingkungan, tetapi juga membawa risiko kebakaran akibat kebocoran gas. Pengabdian ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang deteksi dini kebocoran LPG dan mengembangkan alat deteksi berbasis Arduino dengan sensor TGS 822, 2600, dan 2610. Metode yang digunakan mencakup sosialisasi, perakitan prototipe, dan pengujian alat. Hasilnya, prototipe efektif mendeteksi kebocoran dan memberikan peringatan melalui layar LCD dan alarm buzzer. Alat ini telah disosialisasikan kepada masyarakat untuk mengurangi risiko kebakaran dan memberikan solusi praktis dalam menangani kebocoran gas LPG.
PENERAPAN TIRAI REL ELEKTRIK UNTUK OPTIMALISASI PEMISAHAN SHAF ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI MASJID AL-IKHLAS DESA SRIWIJAYA Sari, Nirmala; Ari Fahril, Muhammad; Naziah, Afrahun; Gempa, Muhammad
Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (Mardika) Vol 2 No 4 (2024): Jurnal Masyarakat Berdikari dan Berkarya (MARDIKA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/mardika.v2i4.12228

Abstract

A curtain separating the rows of women and men is a common feature found in some mosques or prayer rooms where women and men are separated during prayer. This is done to maintain privacy and prevent unwanted interactions during prayer times. The divider can be a curtain, partition, or wall that separates the prayer areas for men and women. Understanding that the use of a row divider between women and men is usually done manually by sliding the curtain when needed, by introducing an automatic divider using an electric rail curtain, this process can be made easier and more efficient. Automatic dividers can help save time by eliminating the need to manually slide the curtain. This is especially useful when opening or closing the row divider quickly for activities or lectures taking place in the mosque. It can also be a step towards the use of more modern technology in the setting of mosques and other places of worship.