p-Index From 2020 - 2025
10.333
P-Index
This Author published in this journals
All Journal AKULTURASI (JURNAL ILMIAH AGROBISNIS PERIKANAN) ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Research Journal of Life Science ECSOFiM (Economic and Social of Fisheries and Marine Journal) Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management) REKAYASA JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research) EnviroScienteae SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Jurnal Pertanian Agros Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture Jurnal Riset Akuakultur AGROMIX Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Buletin Ilmiah Marina : Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Journal of Aquaculture Science PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Journal of Aquaculture and Fish Health Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi, dan Teknologi Kabupaten Batang Jurnal Komunitas: Jurnal Pengabidian Kepada Masyarakat Journal Of Aquaculture Development and Environment Jurnal Abdi Insani Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat Jurnal Litbang Kota Pekalongan Journal of Community Development Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat As-Sidanah : Jurnal Pengabdian Masyarakat RISTEK: Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang International Journal of Social Science, Education, Communication and Economics Jurnal Miyang : Ronggolawe Fisheries and Marine Science Journal Archive: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Fish Scientiae : Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Kelautan Jurnal Pengabdian Mandiri PENA ABDIMAS : Jurnal Pengabdian Masyarakat Innovative: Journal Of Social Science Research Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Depik Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir, dan Perikanan Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Jurnal Perikanan
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Pelaksanaan Tradisi Petik Laut Nelayan Hindu dan Islam Dalam Korelasi Pengelolaan Sumber Daya Pesisir di Jembrana Heri Ariadi; Tholibah Mujtahidah; Sri Hidayati
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 12, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jksekp.v12i2.11315

Abstract

Petik laut adalah tradisi kebudayaan masyarakat nelayan di pesisir Jembrana, Bali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola perbedaan pelaksanaan tradisi petik laut antara nelayan yang beragama Hindu dan nelayan yang beragama Islam di Jembrana Bali serta pola kebijakan di wilayah pesisir yang dapat dibuat berdasarkan adanya akulturasi budaya tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data berdasarkan wawancara mendalam (deep interview) dan pemberian kuesioner kepada 20 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan tradisi petik laut oleh nelayan yang beragama Hindu dan nelayan yang beragama Islam adalah mirip. Nelayan Hindu melaksanakan tradisi petik laut berdasarkan pada keyakinan pancasradha selama 3 hari yang berlandaskan pada tattwa, susila, dan upacara. Nelayan Islam melaksanakan tradisi petik laut didasarkan keyakinan iman kepada Tuhan selama 3 hari yang diiringi dengan pembuatan larung sesaji. Tradisi petik laut merupakan hasil akulturasi budaya yang ada sejak zaman nenek moyang sebagai cara bersyukur dan memohon berkah kepada Tuhan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pola pelaksanaan tradisi petik laut antara nelayan yang beragama Hindu dan Islam terletak dari pada teknis pelaksanaan tradisi yang akan memberikan corak perbedaan. Tradisi petik laut di Jembrana yang berlangsung turun-temurun dapat memberikan fondasi kebijakan berupa (1) sebagai landasan dasar penyusunan peraturan daerah tentang pengelolaan pesisir yang berbasis pada budaya masyarakat, (2) landasan religius tradisi petik laut dapat dijadikan sebagai visi pengelolaan sumber daya pesisir yang lestari, dan (3) tradisi petik laut yang dijalankan oleh agama Hindu dan Islam dapat dijadikan sebagai opsi pengembangan cultural tourisms bagi pemerintah daerah setempat.Title: Implementation of The Petik Laut Tradition on Hindu and Islamic Fishers with Correlation of Coastal Resource Management in Jembrana   Petik Laut is a cultural tradition of the fishing community on the coast of Jembrana, Bali. The purpose of this study was to determine the pattern of differences in the process of implementing the petik laut tradition between Hindu fishermen and Muslim fishermen in Jembrana Bali and the pattern of policies in coastal areas that can be made from this cultural acculturation. The research method used in this research is descriptive qualitative with data collection techniques based on deep interviews and giving questionnaires to 20 respondents. The results show that the implementation of the petik laut tradition by Hindu fishermen and Muslim fishermen is similar. Hindu fishermen carry out the petik laut tradition based on the five-day faith of five days, based on tattwa, morals, and ceremonies. Islamic fishermen carry out the petik laut tradition based on faith in God for 3 days accompanied by making offerings. The petik laut tradition is the result of cultural acculturation that has existed since the time of the ancestors as a way of giving thanks and asking God for blessings. The results of the study concluded that the pattern of implementing of petik laut tradition between Hindu and Muslim fishermen lies in the technical implementation of the tradition which will give a different style. The petik laut tradition in Jembrana which has been passed down from generation to generation can provide policy foundations in the form of (1) the basis for the preparation of regional regulations on coastal management based on community culture, (2) the religious foundation of the petik laut tradition can be used as a vision for sustainable coastal resource management, (3) the petik laut tradition carried out by Hinduism and Islam can be used as an option for developing cultural tourism for the local government.
Strategi Pengelolaan Sumber Daya Ikan Berkelanjutan di Sungai Sengkarang, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Ariadi, Heri; Fahrurrozi, Ashari; Wijianto, Wijianto; Syakirin, M Bahrus
Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 14, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Sengkarang merupakan kawasan ekosistem hayati terpadu yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan status sumber daya ikan di Daerah Aliran Sungai Pekalongan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik ekosistem Sungai Sengkareng, menganalisis permasalahan pemanfaatan, dan menganalisis strategi pengelolaan Sungai Sengkarang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pengambilan data secara terstruktur untuk menjawab tujuan penelitian. Berdasarkan kondisi ekologi, Sungai Sengkarang masih memiliki kondisi perairan yang cukup baik untuk dapat digunakan sebagai habitat ikan liar. Meskipun ekosistem perairan Sungai Sengkarang memiliki nilai biodiversitas yang beragam, tetapi kegiatan ekploitasi dari aktifitas manusia dirasakan dapat mengancam kelestarian sumber daya alam di sana. Adapun permasalahan yang ada di sepanjang DAS Sungai Sengkarang diantaranya adalah terjadinya pencemaran lingkungan perairan, penutupan kanal air sungai, penangkapan liar, penurunan muka tanah, dan perhatian masyarakat sekitar yang minim. Selain itu, keberadaan populasi ikan di Sungai Sengkarang juga mulai menurun dalam beberapa tahun terakhir akibat adanya eksploitasi penangkapan sumber daya ikan dan pencemaran perairan akibat kontaminasi limbah batik dan textil. Untuk menjaga supaya ekosistem hayati dan sumber daya ikan di perairan Sungai Sengkarang dapat pulih kembali maka diperlukan upaya-upaya sebagai berikut: 1) pengembangan suaka perairan; 2) rehabilitasi sungai;3) restocking ikan; dan 4) pengembangan sistem co-management dan beberapa strategi lain yang relevan secara terintegrasi. Title: Sustainable Strategy for Management of Fish Resources in Sengkarang River, Pekalongan Regency, Central Java The Sengkarang River is the longest river in Pekalongan waters. Aside from being a natural fish habitat, the Sengkarang River is also used as a buffer for biological ecosystems in the waters of Pekalongan City and Regency. The purpose of this study was to determine the fish resources status in the Sengakarang River and efforts to manage them. The method used in this research is descriptive qualitative with structured data collection to answer the research objectives Based on the water quality conditions, the Sengkarang River water description still has good enough conditions to be used as wild fish habitat. Even though the waters of the Sengkarang River have diverse biodiversity values, exploitation from human activities is felt to threaten the preservation of natural resources there. The problems that exist along the Sengkarang River watershed include pollution of the aquatic environment, closure of river water canals, illegal fishing, land subsidence, and minimal attention from the local community. Apart from that, the existence of fish populations in the Sengkarang River has also begun to decline in recent years due to exploitation of fish resources and water pollution due to contamination of batik and textile waste. In order to keep the biological ecosystem and fish resources in the waters of the Sengkarang River recovering, the following efforts are needed: 1.) development of water reserves, 2.) river rehabilitation, 3.) fish restocking, and 4.) development of a co-management system and strategic related option is an integrated manner.
Co-Authors A Halim Abdul Muqsith Abdul Muqsith Abdul Muqsith Abdul Muqsith Abdul Muqsith Abdul Wafi Abdul Wafi, Abdul Ach. Khumaidi Agoes Soeprijanto, Agoes Agus Tjahjono Akkapin, Supaphorn Al Ramadhani, Farchan Mushaf Amalia, Putri Isti Anggita, Riris Ari Handriatni Ari Handriatni Arief Sudarmaji, Arief Ayisi, Christian Larbi Azril, Muh. Benny Diah Madusari Bony Samego Diana Arfiati Diana Kartika Septiana Fahrurrozi, Ashari Fajar, Imam Saefudin Fauziyah, Fifin Firdausa, Della Izati Guntur Guntur Hadi Pranggono Hasan, Reza Adhitama Nugraha Hayati Soeprapto Ibnu Jafar Taufiq Ibnu Tamam Ikhsan, Maullidin Khoerul Immanuel A.H. Pandaingan Jazillah, Syakiroh Juita Sihombing Khairina, Wafiq Kharismatul Khasanah Khristanto, Arief Leni Fitriya Ningrum Lestariadi, Riski A. Linayati, . Linayati, Linayati Maghfiroh Maghfiroh Mahardhika Nur Permatasari Mardhiyana, Dewi Masita Wulandari Suryoputri Mohamad Fadjar Mohamad Fadjar MOHAMAD FADJAR Mohamad Fadjar Mohammad Bahrus Syakirin Mohammad Fadjar Mohammad Mahmudi Muhammad Musa Muhammad Musa Mujtahidah, Tholibah Mulya, Nofita Adi Murty, Daru Anggara Nailatul Khairoh Nugraha, Deril Eka Dava Nugroho, Immanuel Petrus H.T Soedibya Pradana, Candra Dwi Priswanto Priswanto, Priswanto Rabbani, Nauval Ramadhani, Farchan Mushaf Al Rattanavichai, Wutti Reza Adhitama Nugraha Hasan Riris Anggita Sajuri, Sajuri Sajuri, Sajuri Samego, Bony Saparso Saparso Sasongko, Aditya Dimas Wahyu SATRIYAS ILYAS Sawiya Sawiya Septiana, Diana K Shobrina Silmi Qori Tartila Sihombing, Juita Sihombing, Juita L. Sihombing, Juita Lusiana Soedibya, Petrus H.T Soedibya, Petrus Hary Tjahja Sri Hidayati Sulistiana, Ana Supriatna Supriatna Supriatna Syakirin, M Bahrus Syakirin, M.B. Syamsuddin, M. Dicky Tamam, Ibnu Taufiq, Ibnu Jafar Tholibah Mujtahidah Tholibah Mujtahidah Tri Yusufi Mardiana Ubad Badrudin van Minnen, Tjalf Wafiq Khairina Widianto, Agus Widianto, M. Yogi Saputra Wijianto Wijianto Wijianto, . Wulannoto, Hendri Yunita Maemunah Zainal Abidin Zainal Abidin