Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Al-Ittishol : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam

Komunikasi Simbolik dalam Tradisi Bari’an di Jawa Tengah dan Jawa Timur: (Tinjauan Interaksionisme Simbolik) Zainul Ahwan; Moh. Edy Marzuki
Al-Ittishol: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 1 No. 1 (2020): Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) SUNAN KALIJOGO MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Islam di Indonesia [islam nusantara] merupakan islam yang telah mengalami proses perkawinan atau akulturasi dengan berbagai tradisi bangsa Indonesia. sublimasi dari nilai-nilai keislaman dan nilai-nilai keindosesiaan inilah yang menjadikan Islam diindonesia lebih dinamis yang tidak hanya berisi tentang ajaran syariat dan aqidah semata melainkan sampai pada ritus-ritus spiritualitas yang termanifestasi dalam berbagai tradisi. Salah satu model tradisi islam nusantara yang berkembang di Jawa Tengah dan Jawa Timur salah satunya adalah tradisi Bari’an. Tradisi Bari’an merupakan tradisi Islam nusantara yang telah dilakukan secara turun-temurun oleh warga masyarakat diberbagai daerah khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tradisi ini merupakan bentuk akulturasi dan sublimasi nilai-nilai ke Indonesiaan (kebudayaan Jawa) dengan nilai-nilai ke Islaman yang diprakarsai oleh wali songo. Dalam pelaksanaannya Tradisi Bari’an terdapat perbedaaan antara di Jawa Tengah dan Jawa Timur baik itu dari sisi prosesi, pemimpin prosesi, pranata prosesi ritual Bari’an namun dari sisi tujuan dan makna tradisi / ritual Bari’an memiliki kesamaan tentang Keimanan kepada Allah dan mahluk ghoib, nilai keberkahan, shodaqohan sebagai aksi sosial, asas kekeluargaan dan kebersamaan. Tradisi ini sejatinya merupakan salah satu strategi dakwah wali songo dalam menyebarkan Islam di Nusantara dengan pendekatan kebudayaan. Kata Kunci : Komunikasi Simbolik, Tradisi Bari’an Abstract: Islamic religion in Indonesia or known as the Islam Nusantara is Islam that has experienced acculturation with various traditions of the Indonesian people. It is this sublimation of Islamic values ​​and Indonesian values ​​that makes Islam in Indonesia more dynamic which does not only contain the teachings of Shari'a and Aqeedah but only up to the rites of spirituality that are manifested in various traditions. One model of the Islamic tradition of the archipelago that developed in Central and East Java is one of which is the Bari’an tradition. The Bari'an tradition is an Islamic tradition of the archipelago which has been carried on for generations by citizens in various regions, especially Central and East Java. This tradition is a form of acculturation and sublimation of values ​​to Indonesia (Javanese culture) with Islamic values ​​initiated by Wali Songo. In the implementation of the Bari'an Tradition there are differences between Central and East Java both in terms of the procession, the procession leader, the procedure of the Bari'an ritual procession but in terms of the purpose and meaning of the tradition / ritual the Bari'an has similarities about the Faith in God and magical creature, the value of blessing, shodaqohan as social action, the principle of kinship and togetherness. This tradition is actually one of the Wali Songo propaganda strategies in spreading Islam in the archipelago with a cultural approach. Keywords: Symbolic Communication, Bari’an Tradition
Self Concept- Indigenous Local Leadership Dukun Pandita Sebagai Pemangku Adat Suku Tengger Di Desa Tosari Kabupaten Pasuruan Zainul Ahwan; Anwar, Khoirul; Ninuk Riswandari
Al-Ittishol: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 4 No. 2 (2023): Al-Ittishol: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51339/ittishol.v4i2.1227

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep diri kepemimpinan (Leadership-Self Concept) Dukun Pandita sebagai pemangku adat Suku Tengger di Desa Tosari Kabupaten Pasuruan. Konsep diri kepemimpinan Dukun Pandita Suku Tengger menarik untuk diteliti mengingat adat dan tradisi Suku Tengger lahir dari nilai-nilai lokalitas (local wisdom) yang bersumber dari ajaran nenek moyang Suku Tengger dan ajaran agama Hindu Mahayana. Dalam praktiknya, Dukun Pandita mayoritas beragama Hindu namun dalam konsep kepemimpinan Dukun Pandita dalam hal penyelenggaraan upacara adat & budaya Suku tengger, bukan hanya menjadi pemimpin pada masyarakat Suku Tengger yang beragama Hindu saja melinkan ada yang beragama Islam dan Kristen. Untuk melihat Leadership-Self Concept tersebut dalam penelitian ini menggunakan teori interaksi simbolik yang dicetuskan oleh Hubert Mead sebagai pisau analisis dengan 3 elemen didalamnya yaitu Mind, Self dan Society. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui pendekatan eksplanatory research. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep Mind merujauk pada nilai-nilai yang dijunjung dari ajaran agaman yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti rasa toleransi kepada sesama manusia.  Konsep self diri dukun adat memiliki konsep diri siap memandu dan mengayomi tanpa melihat latar belakang keyakinan serta Konsep Society selalu mengedepankan musyawarah.
Co-Authors Ahmad Aminuddin Ahmad Aminuddin Ahmad Zainuddin Ainiyah, Roisatul Ainul Muzayyanah Aji, Fafit Rahmat Aji, Fatit Rahmar Alifiyah Nurrochmani Amang Fathurrohman Amang Fathurrohman Amang Fathurrohman Amang Fathurrohman, Amang As'idah, Fizriyatul Cahya Bagus Sanjaya Dayat, M. Dayat, Muhammad Dwi Anggorowati Rahayu Dwi Anggorowati Rahayu Dwi Anggorowati Rahayu E Ernawati, E Endik Deni Nugroho Endik Deni Nugroho Endik Deni Nugroho Ernawati Ernawati Ernawati Fafit Rahmat Aji Fafit Rahmat Aji Fafit Rahmat Aji FARIS FARIS Hapsari Titi Palupi Heri Sunarno Hesty Octafiani Hesty Octafiani Ima Nur Saidah Imam Syafi’i Irnawati Rosidah Kasiman Kasiman Kasiman Kasiman Kasiman, Kasiman Khoirul Anam KHOIRUL ANAM Khoirul Anwar Lukman Hakim Lukman Hakim M Dayat M. Daimul Abror M. Mukhid Mashuri Miftahul Huda Miftahul Huda Misbakhul Munir Mochamad Hasyim Moh Nadzir Moh. Edy Marzuki Moh. Edy Marzuki Mr Muslim Mubarok, Achmat Muh. Aniar Hari Swasono Muhammad Dayat Muhammad Dayat Muhammad Imron Rosadi Muhammad Imron Rosadi Muhammad Sulhan Muhammad Syaifuddin Mukhid Masyhuri Mulyono Wibisono Mulyono Wibisono Mulyono Wibisono Mulyono Wobisono Murtadlo, Kholid Nicky Norjana Nicky Norjana Ninuk Riswandari Nur Afifah Afif Nur Afifah Afif Nur Avivah Nur Izzatul A'rof Nurma Yuwita Nurma Yuwita Nyoko Adi Kusworo Putri Dewi Karfida Putri Nur Laila Reza Ardiansyah Ridha, Faishal Ananta Riska Amelia Riska Amelia Rohmah, Siti Aisyatur Roisatul Ainiyah Sholeh Bahrudin Siti Aisyatur Rohmah Siti Muyasaroh Siti Muyasaroh Sulhan, M. Sururi, Ahmad Misbakhus Swasono, Muh Aniar Hari Syarwani, Muhammad Syukur Sugeng Apriwiyanto Wibisono, Mulyono Yusebla, Agil