Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Al-Qolamuna : Journal Komunikasi dan Penyiaran Islam

Studi Komunikasi Simbolik Dalam Tradisi Nyadran Sebagai Refleksi Harmoni Sosial-Ekologis Pada Masyarakat Ledug Prigen Pasuruan Ainul Muzayyanah; Zainul Ahwan
Al-Qolamuna: Journal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. 2 No. 3 (2025): Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : 4

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71242/wdzwm585

Abstract

The Nyadran tradition is a cultural practice rich in symbolism in Javanese society, including in Jeruk Hamlet, Ledug Village, Prigen District, Pasuruan Regency. This research focuses on analyzing the communication symbols contained within the Nyadran tradition and their role in reflecting social and ecological harmony within the local community. Using qualitative methods through a cultural phenomenology approach, research data was obtained through direct observation, in-depth interviews with community leaders and participants, and documentation of activities. The results show that the various symbolic elements of Nyadran, such as offerings, grave visits, communal prayers, and the sharing of crops, not only represent a form of respect for ancestors but also strengthen the values ​​of solidarity and mutual cooperation among residents. The offerings and crops presented reflect the community's ecological awareness in maintaining the balance of nature, while communal prayers serve as a means of spiritual communication connecting humans with the Creator. The Nyadran tradition has also proven to be a symbolic communication medium capable of maintaining local cultural identity and strengthening social ties within the community. Through these symbols, a collective awareness is created about the importance of maintaining harmonious relationships between humans, humans and ancestors, and humans and nature. Thus, Nyadran is not merely a religious and cultural ritual, but also a means of socio-ecological education relevant to the lives of contemporary Javanese society. Abstrak Tradisi Nyadran merupakan salah satu praktik budaya yang kaya akan simbolisme dalam masyarakat Jawa, termasuk di Dusun Jeruk, Kelurahan Ledug, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis simbol-simbol komunikasi yang terkandung dalam tradisi Nyadran serta peranannya dalam mencerminkan harmoni sosial dan ekologis masyarakat setempat. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan fenomenologi budaya, data penelitian diperoleh melalui observasi langsung, wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat dan peserta tradisi, serta dokumentasi kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai unsur simbolik yang terdapat dalam Nyadran, seperti sesaji, ziarah makam, doa bersama, dan pembagian hasil bumi, tidak hanya merepresentasikan bentuk penghormatan terhadap leluhur, tetapi juga memperkuat nilai-nilai solidaritas dan gotong royong antarwarga. Sesaji dan hasil bumi yang disajikan menggambarkan kesadaran ekologis masyarakat dalam menjaga keseimbangan alam, sementara doa bersama menjadi sarana komunikasi spiritual yang menghubungkan manusia dengan Sang Pencipta. Tradisi Nyadran juga terbukti menjadi media komunikasi simbolik yang mampu mempertahankan identitas budaya lokal serta mempererat ikatan sosial di tengah masyarakat. Melalui simbol-simbol tersebut, tercipta kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga hubungan harmonis antara manusia dengan manusia, manusia dengan leluhur, serta manusia dengan alam. Dengan demikian, Nyadran tidak hanya sekadar ritual keagamaan dan budaya, tetapi juga sarana pendidikan sosial-ekologis yang relevan bagi kehidupan masyarakat Jawa masa kini.
Co-Authors Ahmad Aminuddin Ahmad Aminuddin Ahmad Zainuddin Ainiyah, Roisatul Ainul Muzayyanah Aji, Fafit Rahmat Aji, Fatit Rahmar Alifiyah Nurrochmani Amang Fathurrohman Amang Fathurrohman Amang Fathurrohman Amang Fathurrohman, Amang As'idah, Fizriyatul Cahya Bagus Sanjaya Dayat, M. Dayat, Muhammad Dwi Anggorowati Rahayu Dwi Anggorowati Rahayu Dwi Anggorowati Rahayu E Ernawati, E Endik Deni Nugroho Endik Deni Nugroho Endik Deni Nugroho Ernawati Ernawati Ernawati Fafit Rahmat Aji Fafit Rahmat Aji Fafit Rahmat Aji FARIS FARIS Hapsari Titi Palupi Heri Sunarno Hesty Octafiani Hesty Octafiani Ima Nur Saidah Imam Syafi’i Irnawati Rosidah Kasiman Kasiman Kasiman Kasiman Kasiman, Kasiman Khoirul Anam KHOIRUL ANAM Khoirul Anwar Lukman Hakim Lukman Hakim M Dayat M. Daimul Abror M. Mukhid Mashuri Miftahul Huda Miftahul Huda Misbakhul Munir Mochamad Hasyim Moh Nadzir Moh. Edy Marzuki Moh. Edy Marzuki Mr Muslim Mubarok, Achmat Muh. Aniar Hari Swasono Muhammad Dayat Muhammad Dayat Muhammad Imron Rosadi Muhammad Imron Rosadi Muhammad Sulhan Muhammad Syaifuddin Mukhid Masyhuri Mulyono Wibisono Mulyono Wibisono Mulyono Wibisono Mulyono Wobisono Murtadlo, Kholid Nicky Norjana Nicky Norjana Ninuk Riswandari Nur Afifah Afif Nur Afifah Afif Nur Avivah Nur Izzatul A'rof Nurma Yuwita Nurma Yuwita Nyoko Adi Kusworo Putri Dewi Karfida Putri Nur Laila Reza Ardiansyah Ridha, Faishal Ananta Riska Amelia Riska Amelia Rohmah, Siti Aisyatur Roisatul Ainiyah Sholeh Bahrudin Siti Aisyatur Rohmah Siti Muyasaroh Siti Muyasaroh Sulhan, M. Sururi, Ahmad Misbakhus Swasono, Muh Aniar Hari Syarwani, Muhammad Syukur Sugeng Apriwiyanto Wibisono, Mulyono Yusebla, Agil