Claim Missing Document
Check
Articles

CHARACTERISTICS OF DECORATIVE MOTIFS AND FUNCTIONS OF TRADITIONAL SILUNGKANG WOVEN FABRIC IN SAWAHLUNTO CITY IN THE CONTEXT OF MINANGKABAU CULTURE Prihatin, Purwo; Sunarmi; Andar Indra Sastra
Proceeding of International Conference on Art, Media, and Culture (ICAMAC) Vol. 1 No. 1 (2024): Proceeding to The 1st International Conference on Arts, Media, and Culture (ICA
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

              Traditional Silungkang woven fabric is a rich and valuable cultural heritage of the Minangkabau people in West Sumatra, Indonesia. Silungkang woven fabric is passed down through generations, taught from one generation to the next, ensuring its preservation to this day. The purpose of this paper is to describe and analyze the decorative motifs on traditional Silungkang woven fabric, as well as to reveal the cultural, aesthetic, and local wisdom values of the Minangkabau people contained within it.            Through an aesthetic approach, including data collection from literature studies, observations, documentation, and interviews, as well as data analysis, it is concluded that the weaving is not just a piece of cloth but also a reflection of the beauty, skill, and local wisdom of its people. The decorative motifs found in Silungkang woven fabric reflect the harmony between nature, daily life, and the cultural values of the Minangkabau community. Characterized by geometric patterns and rich colors, each piece of woven fabric becomes a unique and distinctive work of art. The decorative motifs used in Silungkang woven fabric depict symbols of life, nature, religion, and Minangkabau cultural customs, thus representing traditional cultural values in line with the Minangkabau philosophy "alam takambang jadi guru" (nature as the teacher). The traditional Silungkang woven fabric motifs are categorized into three groups: motifs named after flora, fauna, and natural objects, which form the cultural identity of the Minangkabau. Flora motifs include patterns like bamboo shoots and mangosteen buds, fauna motifs such as "itiak pulang patang" (ducks going home in the evening) and "bada mudiak" (fish swimming upstream), and natural object motifs such as the traditional house (rumah gadang), rice barns (rangkiang), stars, and so on. Each decorative motif on Silungkang woven fabric possesses characteristics, beauty, finesse, and meaning within the Minangkabau cultural context. Silungkang woven fabric, as a cultural heritage of the Minangkabau people, serves both traditional and commercial.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGGOLONGAN OBAT DAN JAMU DI KABUPATEN KLATEN Sunarmi; Subarti, Dwi; Suhendriyo
Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa) Vol. 4 No. 9 (2025): Kreativitas Pada Pengabdian Masyarakat (Krepa)
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.8765/krepa.v5i2.12852

Abstract

Medicine and herbal medicine have become one of the needs for the community, especially when we are sick. Not infrequently, when we are sick we are reluctant to see a doctor but instead go to a shop or pharmacy to buy medicine. Based on the general guidelines of the Indonesian National Drug Laboratory, it states that according to applicable provisions, before being approved for distribution in Indonesia, Medicine and Herbal Medicine must go through an assessment of efficacy, safety, and quality. One of the information that must be known by the community is regarding the classification of medicines and herbal medicines. Community Service activities carried out in the form of health education for PKK mothers in Dk. Kergan, Bakung Village, Jogonalan, Klaten. The forms of activities carried out were lectures, simulations, demonstrations and discussions using media in the form of power point slides, videos and examples of medicines and herbal medicines that are commonly consumed in households. The results of these activities have provided additional information for the community regarding the use of safe and efficacious medicines and herbal medicines. With this community service program, it is hoped that it can increase public awareness in the proper use of medicines and herbal medicines.
Penyidikan Tindak Pidana Pencucian Uang Sebagai Alat Untuk Mencari Beneficial Owner Dalam Perkara Asal Kepabeanan Dan Cukai Nasution, Aulia Arif; Sunarmi; Mulyadi, Mahmud; Ekaputra, Mohammad
Neoclassical Legal Review: Journal of Law and Contemporary Issues Vol. 2 No. 1 (2023): Neoclassical Legal Review: Journal of Law and Contemporary Issues
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/nlr.v2i1.11476

Abstract

Penyidikan tindak pidana kepabeanan dan cukai oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai belum efektif memberikan efek jera bagi otak kejahatan kepabeanan cukai. Terbentuknya UU Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU diharapkan membawa perubahan dalam pemberantasan kejahatan kepabeanancukai. Dengan penyidikan TPPU dapat menemukan Beneficial Owner dan mengembalikan potensi keuangan negara melalui cara pemidanaan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain penyidikan tindak pidana kepabeanan cukai dalam sistem hukum di Indonesia, Perbandingan penyidikan murni kepabeanan dan cukai dengan Penyidikan TPPU eks kepabeanan dan cukai dan peran penyidikan TPPU dalam menemukan Beneficial Owner. Penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dilakukan dengan menelaah peraturan perundang-undangan terkait permasalahan penyidikan TPPU dan penyidikan kepabeanan cukai. Penelitian juga dilakukan dengan studi beberapa kasus penyidikan TPPU eks kepabeanan dan cukai nasional. Hasil penelitian didapati pengaturan tindak pidana kepabeanan dan cukai telah diatur pada UU Kepabeanan maupun UU Cukai dengan ketentuan umum mengacu kepada KUHP serta hukum acara mengacu kepada KUHAP dan kekhususan yang ada di masing masing UU kepabeanan dan UU cukai. Penyidikan Tindak Pidana Asal Kepabeanan dan Cukai selama tahun 2021 di Kanwil DJBC Sumut dilakukan sebanyak 20 kali dengan tersangka hampir keseluruhan adalah nakhoda ataupun pedagang kecil. Pidana denda yang dijatuhkan keseluruhannya disubsider dengan kurungan. Penyidikan TPPU eks kepabeanan dan Cukai secara nasional telah dicoba dilakukan sebanyak 8 (delapan) kali dan baru 1 putusan yang telah berkekuatan hukum tetap. Pada kasus TPPU, pidana denda dirampas dari harta benda tersangka dan tersangka kebanyakan adalah aktor intelektual dari kejahatan tersebut
STRATEGI KONSEPTUAL DAN SIMULASI VISUAL AUGMENTED REALITY SEBAGAI MEDIA WAYFINDING DAN EDUKASI BUDAYA DI KAMPUNG NAGA Sayogo, Dwisanto; Sunarmi; Santosa
AKSA: Jurnal Desain Komunikasi Visual Vol. 8 No. 2 (2025): AKSA : Jurnal Desain Komunikasi Visual
Publisher : LP2M Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Visi Indonesia (STSRD VISI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37505/aksa.v8i2.183

Abstract

This study aims to design a conceptual strategy and visual simulation for the use of Augmented Reality (AR) as a medium for wayfinding and cultural education in Kampung Naga, a traditional village in West Java that strictly preserves its cultural heritage. The lack of spatial and cultural information available to visitors, due to local restrictions on digital infrastructure, highlights the need for an innovative approach that respects local customs. Employing a qualitative-critical method through observation and literature review, this research proposes a simulated AR interface design featuring interactive navigation, culturally integrated non-invasive markers, and educational overlays about local architecture and performing arts such as Terbang Gembrung. The results suggest that a context-aware, adaptive, and non-intrusive AR design can enhance the visitor experience while preserving the authenticity of traditional spaces. This study recommends AR integration as an educational and navigational solution for sustainable and culturally respectful heritage tourism development. 
CAOSAN DI PADEPOKAN TJIPTA BOEDAJA LERENG MERAPI: Bentuk Aktifitas Pembelajaran Karawitan Di tengah Sajian Ritual Persembahan Gending Bagi Leluhur Widianto, Suwandi; Sunarmi; Sarwanto
Sorai: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Musik Vol. 17 No. 2 (2024): December
Publisher : Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/sorai.v17i2.7249

Abstract

Makalah ini menguraikan pertunjukan gending (komposisi musik tradisional Jawa) yang diadakan di Padepokan Tjipta Boedaja di lereng Gunung Merapi di Magelang. Kegiatan ini dikenal sebagai Caosan, sebuah pertunjukan musik yang melibatkan permainan berturut-turut sekitar sepuluh hingga sebelas gending. Meskipun pada dasarnya merupakan praktik keagamaan, Caosan juga memiliki fungsi pendidikan dalam studi karawitan (musik tradisional Jawa), yang bermula dari niat untuk mencegah tidur siang di sore hari pada malam Kamis dan Selasa Kliwon—waktu yang dianggap sakral oleh anggota Padepokan. Untuk mencegah tidur selama periode ini, sebuah klenengan (pertemuan musik gamelan) diselenggarakan, yang sekaligus mengajarkan para anggota cara memainkan gamelan. Tersirat dalam acara tersebut adalah konsep “nggendong ngindit”, yang mengacu pada penyelesaian dua tugas yang saling berhubungan secara bersamaan—di sini, pembelajaran musik terjadi bersamaan dengan sebuah ritual. Caosan dapat dianggap sebagai acara keagamaan, meskipun pelaksanaannya tidak kaku atau khidmat seperti ibadah formal. Sebaliknya, ia memungkinkan suasana santai di mana kesalahan dalam bermain dapat diterima. Dalam keadaan darurat, seperti letusan gunung berapi atau grup musisi yang tidak lengkap, Caosan dapat dibatalkan. Namun, niat untuk tetap terjaga selama malam suci berlanjut melalui percakapan informal. Romo Yoso Sudarmo memanfaatkan Caosan sebagai platform untuk membentuk kelompok pangrawit (pemain gamelan), yang terutama diambil dari pemain wayang orang tradisional. Saat ini, Caosan telah berkembang menjadi praktik budaya yang menarik, meskipun jumlah penontonnya masih sedikit. Ini bukan acara wisata religi melainkan konser karawitan yang dimaksudkan sebagai persembahan kepada para leluhur, dengan harapan membawa kedamaian, keselamatan, dan kebahagiaan bagi masyarakat Padepokan. Kata Kunci : Caosan, Nggendong ngendit, Ritual, Pembelajaran Karawitan
PROHIBITION OF TRANSACTIONS ON THE TIKTOK SHOP E-COMMERCE BASED ON THE MINISTER OF TRADE REGULATION NO. 31 CHRISTOFEL L. G. H. M SAMOSIR; Sunarmi; Robert
LEX SOCIETAS: Journal of Law and Public Administration Vol. 2 No. 2 (2025): JUNE
Publisher : Academic Solution Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The rapid development of e-commerce in Indonesia, particularly through platforms like TikTok Shop, has brought various conveniences to buying and selling transactions, especially for Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs). However, this progress has also led to various legal issues, such as a lack of oversight, consumer rights violations, and unhealthy business competition practices. The government responded by prohibiting direct transactions on social media platforms like TikTok Shop and mandating a separation between social media and e-commerce functions. This research employs a normative juridical method with a statutory and analytical approach to examine e-commerce legal regulations, the impact of the prohibition, and the adjustments made by TikTok Shop. Data was obtained from primary, secondary, and tertiary legal materials. The research findings indicate that the prohibition of direct transactions on TikTok Shop has had a significant impact on MSMEs and consumer spending patterns. Although this regulation strengthens consumer protection and legal order in digital transactions, businesses face challenges in adapting to the changes. TikTok Shop itself has made various adjustments, such as seller verification and compliance education regarding the regulations. The government continues to conduct socialization and provide assistance to MSMEs in navigating regulatory changes. Furthermore, TikTok Shop and other platforms need to build more transparent and legally compliant systems to support a healthy, fair, and sustainable e-commerce ecosystem.
Eksplorasi Media Sosial Sebagai Sarana Komunikasi Kerajaan Sumedang Larang: Analisis Konten Berbasis Visual Ari, Gema; Sunarmi
CITRAWIRA : Journal of Advertising and Visual Communication Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : ISI Press Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/citrawira.v5i1.5730

Abstract

                                                                                                              Kerajaan Sumedang Larang menggunakan media sosial Instagram sebagai media informasi dan wawasan eksistensinya kepada masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Barat. Namun, konten yang disajikan di dalam Instagram Kerajaan Sumedang Larang cenderung bersifat satu arah, menekankan pada profil kerajaan, acara keraton, dan peringatan tahunan. Maka, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran media sosial Instagram melalui analisis visual konten gambar, foto, dan video yang diterbitkan di Instagram Kerajaan Sumedang. Fokus penelitian ini adalah untuk menggamrbakan bagaimana kerajaan menggunakan media sosial sebagai alat untuk membangun citra dan eksistensi di ranah digital. Penelitian ini juga menjelaskan tentang dampak penggunaan Instagram terhadap interaksi antara masyarakat umum dan adat, serta sejauh mana hubungan antar keduanya. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengeksplorasi potensi pengembangan konten yang lebih interaktif untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam upaya melestarikan dan menghargai warisan budaya Kerajaan Sumedang Larang.
IMPLEMENTASI CAPITAL ADEQUACY RATIO DAN HUMAN RESOURCE SLACK DALAM MENGOPTIMALKAN PENERAPAN SUSTAINABLE FINANCE Selly, Selly Puspita Sari; Sunarmi; Mulyono, Andi
Jurnal Riset Mahasiswa Akuntansi Vol. 11 No. 1 (2023): JURNAL RISET MAHASISWA AKUNTANSI VOLUME 11 NOMOR 1 TAHUN 2023
Publisher : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jrma.v11i1.8344

Abstract

Abstract The research objective of this study was used to empirically examine data related to the effect of Capital Adequacy Ratio (CAR) and Human Resource Slack (HRC) on the implementation of sustainable finance implemented from 10 sub-sector sample companies in Islamic banks listed on the IDX for the period 2017- 2020. The analysis used to measure the variables to be examined uses multiple linear regression analysis to test and determine the causal relationship between the independent variables on the implementation of sustainable finance. The results of the research itself show conditions where the Capital Adequacy Ratio has no effect on the implementation of sustainable finance. In addition, a positive effect of Human Resource Slack was also found on the implementation of sustainable finance Keywords capital adequacy ratio; human resource slack; implementation of sustainable finance.
Kedudukan Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Kegiatan Pasar Modal Indonesia Hanssen; Bismar Nasution; Sunarmi; Mahmul Siregar
Milthree Law Journal Vol. 2 No. 1 (2025): Maret
Publisher : PT. Adikara Cipta Aksa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70565/mlj.v2i1.87

Abstract

Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga independen dalam mengawasi kegiatan pasar modal memiliki posisi yang sangat strategis. Pengalihan kewenangan pengaturan dan pengawasan pasar modal dari Menteri Keuangan, Bapepam, dan lembaga keuangan lain kepada OJK berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 menegaskan kedudukan OJK sebagai satu-satunya regulator, pengawas, sekaligus penegak hukum dalam sektor pasar modal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kedudukan OJK dalam pengawasan kegiatan pasar modal di Indonesia serta peran pengawas dan penyidiknya dalam penyelesaian pelanggaran pasar modal. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan sifat deskriptif-analitis, menggunakan data sekunder sebagai data utama serta data primer sebagai pelengkap. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan (library research), sedangkan analisis data menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan, doktrin, dan praktik hukum yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedudukan OJK dalam pasar modal sangat kuat, dengan fungsi utama sebagai pengawas, regulator, dan penegak hukum. Namun, dalam praktiknya, penyelesaian pelanggaran oleh OJK umumnya terbatas pada pemberian sanksi administratif terhadap pelaku pasar modal. Kondisi ini menimbulkan persoalan karena meskipun sanksi administratif telah banyak dijatuhkan, pelanggaran pasar modal masih terus terjadi. Hal ini memperlihatkan adanya kelemahan dalam efektivitas pengawasan dan pelaksanaan regulasi. Selain itu, keterbatasan independensi penyidik OJK yang masih berpotensi terpengaruh oleh kepentingan lembaga dan pelaku pasar modal turut menghambat fungsi penegakan hukum yang optimal. Oleh karena itu, penelitian ini menegaskan pentingnya penguatan fungsi pengawasan, independensi penyidik, dan efektivitas regulasi agar OJK dapat menjalankan perannya secara lebih maksimal dalam menjaga stabilitas dan integritas pasar modal Indonesia.
DAYA HIDUP IDENTITAS LOKAL CANDI CANGKUANG DI KAMPUNG PULO GARUT JAWA BARAT -, Prima Yustana; Sunarmi; Soewarlan, Santoso
TEXTURE Art and Culture Journal Vol. 7 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/texture.v7i1.5738

Abstract

Cangkuang Temple is a very unique temple, its uniqueness is found in several elements contained in the name, form and location of the temple. In discussing this article, it is necessary to use an approach that is by the material object and the existing formal object, the material object is discussed using an aesthetic approach while the formal object uses a source interview approach and sees the relevance of the notion of vitality by Dwi Marianto, this approach is used to look deeper into what potential is contained in Cangkuang Temple, Garut, West Java, tourism potential is the main potential supported by its location on a small islandthatcanonlybeaccessedusingbamboorafts.Theresearchmethodusesadescriptive qualitative method based on the potential existence of three exciting things: temples, tombs or tombstones, and traditional villages. The three elements have a solid connection because untilnowthetraditionalvillageorcommonlycalledKampungPulostillmaintainstheprinciples instilled byits ancestors who are familiarly called Mbah Dalem Arif Muhammad