p-Index From 2020 - 2025
6.839
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Interprofesional Collaboration (IPC) Program Kesehatan Jiwa Masyarakat di Kabupaten Jember I, Heriberta Reny; Suryaningsih, Ika Barokah; Suharsono, Suharsono
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 9 (2025): Volume 5 Nomor 9 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i9.19368

Abstract

ABSTRACT Interprofessional collaboration (IPC) is a strategy to answer the need for integrated community mental health services by the KMK number 220/MENKES/SK/III/2002 mandate. In community mental health services, effective interprofessional collaboration practices can increase community participation in carrying out early detection and prevention of worsening mental health problems. To create effective IPC practices, it is necessary to identify factors that hinder interprofessional collaboration in community mental health programs. This research aims to analyze the Interprofessional Collaboration (IPC) level of community mental health programs in Jember Regency. This research is quantitative and qualitative (mixed-method). The level of interprofessional collaboration was measured using the PINCOM (The Perception of Interprofessional Collaboration Model) questionnaire, which consists of 32 questions, including individual and team factors. Questionnaire scores are calculated using a 5-point Likert scale. And further descriptive analysis using chi-square. Then, individual and team factors were studied again using the in-depth interview method. Quantitative research shows that the characteristics of respondents that influence the implementation of interprofessional collaboration are age. At the same time, education, profession, employment status, and length of work do not impact the implementation of interprofessional collaboration in community mental health programs. The in-depth interviews showed that the individual factors that influenced the implementation of interprofessional collaboration were isolation variables, while the team factors that influenced them were social support variables. The conclusion from this research is that the level of interprofessional collaboration in community mental health programs is not going well; government policy is needed so that community mental health problems can be controlled Keywords: Interprofesional Collaboration, Mental Health, Sosial Support     ABSTRAK Kolaborasi interprofesional (Interprofessional Collaboration/IPC) menjadi strategi untuk menjawab kebutuhan akan pelayanan kesehatan jiwa masyarakat yang terpadu, sesuai amanat KMK nomor 220/MENKES/SK/III/2002. Dalam pelayanan kesehatan jiwa masyarakat, praktik kolaborasi interprofesional yang efektif dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam melaksanakan deteksi dini dan pencegahan permasalahan kesehatan jiwa semakin parah. Agar tercipta praktik IPC yang efektif, perlu dilakukan identifikasi faktor-faktor yang menghambat kolaborasi interprofesional pada program kesehatan jiwa masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat Interprofessional Collaboration (IPC) program kesehatan jiwa masyarakat di Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif (mix-methode). Tingkat kolaborasi interprofesional diukur menggunakan kuesioner PINCOM (The Perception of Interprofessional Collaboration Model) yang terdiri dari 32 pertanyaan, yang meliputi faktor individu dan faktor tim. Nilai kuesioner dihitung menggunakan skala likert 5 poin. Dan dianalisis deskriptif lebih lanjut menggunakan chi-square. Kemudian faktor individu dan faktor tim dikaji lagi menggunakan metode wawancara mendalam (in-depth interview). Penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa karakteristik responden yang mempengaruhi pelaksanaan kolaborasi interprofesional adalah usia, sedangkan pendidikan, profesi, status kepegawaian dan lama kerja tidak berdampak pada pelaksanaan kolaborasi interprofesional pada program kesehatan jiwa masyarakat. Hasil wawancara mendalam faktor individu yang mempengaruhi pelaksanaan kolaborasi interprofesional adalah variabel isolasi, sedangkan faktor tim yang mempengaruhi adalah variabel dukungan sosial. Kesimpulan dari penelitian ini tingkat kolaborasi interprofesional pada program kesehatan jiwa masyarakat belum berjalan dengan baik, dibutuhkan kebijakan pemerintah agar permasalahan kesehatan jiwa masyarakat dapat dikendalikan Kata Kunci: Interprofesional Collaboration, Kesehatan Jiwa, Dukungan Sosial
Reflection of Customer Experience and Destination Image of Tourist Trust through Satisfaction Mediation Suryaningsih, Ika Barokah; Nugraha, Kristian Suhartadi Widi; Sukmalangga, Arnas Yulio
Hasanuddin Economics and Business Review VOLUME 4 NUMBER 1, 2020
Publisher : Faculty of Economics and Business, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26487/hebr.v4i1.2329

Abstract

In the tourism services sector, tourist experience and destination image are the keys to create tourist satisfaction. Thus, tourists are expected to gain pleasure and lead to a build of tourist' trust in the beach destination. Research objectives are to prove the effect of customer experience and destination image on trust through the mediation of tourist satisfaction. The population were all tourists who had visited a beach in Trenggalek Regency more than two times. The sampling technique used was accidental sampling with 193 respondents. Data collection was carried out by a questionnaire containing statement items which were given a score of 1-5 using a Likert scale, and the analysis tool was use PLS. The results imply that customer experience and destination image affect tourist satisfaction. Tourist experience was not significant on trust, but destination image influences trust of the tourist.On the other hand, tourist satisfaction affects tourist' trust. This research proves that the more satisfied tourists, it would be to increase tourist’ trust. The Sobel test shows that the intervening variable, namely tourist satisfaction, can mediate the influence of the variable of tourist experience and destination image on trust when visiting the beach
ENTREPRENEURIAL INTENTION ON SELF-EFFICACY AND BUSINESS INDEPENDENCE OF HINDU GENERATION TOWARDS GOLDEN INDONESIA Wijaya, I Gede Bayu; Suryaningsih, Ika Barokah; Sudaryanto, Sudaryanto; Prihatini, Dewi
Waisya : Jurnal Ekonomi Hindu Vol 4 No 2 (2025)
Publisher : Institut Agama Hindu Negeri Gde Pudja Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53977/jw.v4i2.3161

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji generasi muda Hindu di Kota Mataram dalam mendukung program Pemerintah menuju Indonesia emas pada tahun 2045. Lokasi penelitian difokuskan di Kota Mataram, dimana Kota Mataram merupakan ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat,Indonesia dimana Lembaga Pendidikan Sebagian besar berada di Kota Mataram, serta penduduk yang beragama Hindu terbesar berada di Kota Mataram. Karakteristik kota Mataram yang majemuk dapat mendukung dari penelitian yang dilakukan. Fokus penelitian ini mengangkat efikasi diri dan kompetensi dari generasi muda Hindu di Kota Mataram dalam menjalankan dan membentuk usaha. Efikasi diri membentuk niat generasi muda Hindu sehingga akan menumbuhkan jiwa kewirausahaan, selain itu kompetensi kewirausahaan sangat mendukung didalam menjalankan usaha tersebut. Peran Pendidikan berpengaruh bagi generasi muda Hindu dimana Pendidikan membantu memberikan wawasan, gambaran hingga pelatihan yang berguna sebelum generasi muda Hindu menjalankan usahanya secara mandiri, selain itu factor lingkungan berperan penting seperti lingkungan keluarga dan sekitar dari generasi muda Hindu dapat mempengaruhi karakter dari generasi muda Hindu apakah akan berani mengambil Keputusan untuk menjadi wirausaha atau tidak. Pengembangan penelitian sejenis perlu dilakukan, saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya yakni perlunya menambah variabel proses pembentukan karakter dalam Pendidikan berwirausaha sehingga dapat mengembangkan penelitian ini.
Co-Authors Abriana, Roshinta Meta Afandi, Mochammad Farid Agus Priyono Akbar, Rizqi Maulana Ilhan Akhamd Haryono Alfarisy, Fariz Kustiawan Alwan Sri Kustono Amin Amin Anggita, Reza May Arina, Yuliana Mahdiyah Daat Aris Prasetyo Azman, Heru Aulia Cahyani, Devina Widya Cempaka Paramita, Cempaka Chairul Saleh Choliq, Sheila Soraya Deasy Wulandari Destari, Fajar Devina Widya Cahyani Dewi Dianasari Dewi Prihatini Diah Utami Rahayu Diana Nuril Kamilah Diana Sulianti K Tobing Dianasari, Dewi Didik Pudjo Musmedi Eksanti, Eksanti Ema Desia Prajitiasari Ema Rachmawati Etty Puji Lestari Firman Restu Hikmatullah Gusti Ayu Wulandari Hafiyan, Mohamad Fikri Handriyono Handriyono Hary Prayogo Heny Hendrayati Heru Aulia Azman Heruddin, Heruddin Hidayat, Mochammad Amrun I Gede Bayu Wijaya I, Heriberta Reny Indah Yulia Ningsih Intan Nurul Awwaliyah Iwan Dewanto, Iwan Johan Chrisna Bintoro Kristian Suhartadi Widi Nugraha Lokaprasidha, Pramesi Markus Apriono Mochammad Amrun Hidayat Mohamad Dimyati Noviasari, Rifka Arinda NURDIN, DJAYANI Nurhayati Nurhayati Nuri Nuri Nuri, Nuri Prriantono, Dwinda Purwiningsih, Driana Desy Putri Habibah Putrihandani, Yuani Raden Andi Sularso, Raden Andi Rahmawati, Yessica Gustya Ramadina, Novia Amalsya Safira, Firjin Salma Fauziyyah Samudji Samudji Santoso, Nugroho Edie Sapta Yanuar Sari, Tria Putri Novia Setiyawan, Rafni Siti Sri Wahyuni Sri Wahyu Lelly Hana Setyanti SUDARYANTO SUDARYANTO Suharsono Suharsono Sukmalangga, Arnas Yulio Sumani . Sumani Sumani Susanto, Arnis Budi Suziana, Suziana Verinita, Verinita Viera Wardhani Viera Wardhani Widayanti, Andri Eko Widianingrum, Desika Wiwien Sugih Utami Yustri Baihaqi