Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Aplikasi Pupuk Organik Cair Buah Mengkudu (Morinda Citrifolia L.) Untuk Mengendalikan Fusarium Oxysporum Pada Tanaman Melon (Cucumis Melo L.) Nurul Khumaira; Tjut Chamzurni; Susanna Susanna
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.835 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v8i1.24002

Abstract

Abstrak. Cendawan Fusarium oxysporum merupakan salah satu OPT yang menyerang tanaman melon yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit layu fusarium. Kerugian tahunan akibat serangan F. oxysporum pada tanaman melon diperkirakan dapat mencapai 90%. Pengendalian penyakit yang aman salah satunya yaitu dengan menggunakan pupuk organik cair. Salah satu pupuk organik cair yang dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit layu fusarium adalah pupuk organik cair dari buah mengkudu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan aplikasi pupuk organik cair buah mengkudu dalam mengendalikan cendawan F. oxysporum pada tanaman melon. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri dari 5 perlakuan (dosis POC 0, 75, 150, 225 dan 300 ml/tanaman) dan 4 ulangan, setiap ulangan terdiri 4 tanaman. Sehingga diperoleh 80 unit percobaan. Peubah yang diamati diantaranya masa inkubasi, tanman layu, jumlah populasi awal dan akhir mikroba tanah dan pajang diskolorasi xylem yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian POC buah mengkudu mampu mengendalikan cendawan F. oxysporum pada tanaman melon. Perlakuan dosis POC buah mengkudu mampu memperlambat terjadinya masa inkubasi, mengurangi terjadinya persentase tanaman layu, meningkatkan populasi mikroba tanah dan xylem diskolorasi yang terbentuk lebih pendek. Application of liquid organic fertilizer of noni fruit (Morinda citrifolia L.) to control Fusarium oxysporum on melon plant (Cucumis melo L.)Abstract. Fusarium oxysporum is one of the pests that attack melon plants which can cause fusarium wilt diseases. Yields losses caused by F. oxysporum attack on melons are estimated to be up to 90%. One of the secure disease control is utilize liquid organic fertilizer. One of the liquid organic fertilizers that can be used to control fusarium wilt diseases is liquid organic fertilizer from noni fruit. The purpose of this research was to determine the ability of noni fruit liquid organic fertilizer application in controlling fungus F. oxysporum on melon plants. This research used a non-factorial Completely Randomized Design (CRD) consists of 5 treatments (POC doses 0, 75, 150, 225 and 300 ml/plant) and 4 replications, each replication consisted of 4 plants. There are 80 experimental units were obtained. The observed variables were incubation period, plants wilt, the amount of initial and final of soil microbes populations and the length of xylem discoloration formed. The results showed that the application of noni fruit POC was able to control F. oxysporum on melon plants. POC dose treatment of noni fruit was able to stunt the incubation period, reduce the percentage of wilted plants, increase soil microbes population and xylem discoloration formed is shorter.
Optimizing Bilingual Learning to Improve Students' Critical Thinking Skills Through PheT Media Nyak Umi Anggiani; Susanna Susanna; Abdul Hamid; Musdar Musdar
Asian Journal of Science Education Vol 4, No 2: October, 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/ajse.v4i2.28067

Abstract

Optimizing bilingual learning through PheT media is one of the conscious efforts of teachers to improve students' critical thinking skills. This study aims to optimize bilingual learning using Phet's media on the critical thinking skills of class XI students at SMA Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School. This type of research is quasi-experimental that uses a nonequivalent control group design model. The population in this study was all class XI which amounted to 2 classes. The sample in this study was taken using a total sampling technique, namely the number of samples equal to the total population of 36 students. The data collection technique used is pretest and posttest learning outcomes tests. The data analysis technique used a two-party t-test with the normality test and homogeneity test first as a prerequisite for the analysis. The results obtained based on data analysis using a two-party t-test, namely - . So according to the hypothesis then  is accepted and  is rejected, it can be concluded that bilingual learning using PheT media is not optimal to improve the critical thinking skills of students at SMA Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School.
Efektivitas Dosis dan Waktu Aplikasi Pupuk Kompos Trico-Glio untuk Pengendalian Penyakit Layu Fusarium (Fusarium sp.) pada Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) Susanna, Susanna; Alfizar, Alfizar; Fitriadi, Eka
Agrikultura Vol 34, No 3 (2023): Desember, 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v34i3.42422

Abstract

Fusarium sp. merupakan salah satu patogen tular tanah penyebab penyakit pada tanaman cabai merah yang dapat menimbulkan kerugian hingga 80%. Salah satu alternatif pengendalian yang dapat dilakukan yaitu menggunakan pupuk kompos yang mengandung agens antagonis Trichoderma sp. dan Gliocladium sp. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis dan waktu aplikasi pupuk kompos Trico-Glio (formulasi dengan bahan aktif Trichoderma sp. dan Gliocladium sp.)   dalam mengendalikan penyakit layu fusarium (Fusarium sp.) pada tanaman cabai merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor pertama yaitu dosis kompos Trico-Glio yang terdiri dari 5 taraf yaitu 0, 25, 50, 75, dan 100 g/tanaman dan faktor kedua waktu aplikasi terdiri dari 2 taraf yaitu 7 dan 14 hari sebelum tanam, sehingga terdapat 10 kombinasi perlakuan dan diulang 4 kali. Setiap unit perlakuan terdiri dari 4 tanaman sampel, maka diperoleh 160 unit percobaan. Peubah yang diamati meliputi masa inkubasi, insidensi penyakit, dan kepadatan populasi awal dan akhir mikroba (cendawan patogen dan agens antagonis). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh interaksi antara dosis dan waktu aplikasi pupuk kompos Trico-Glio terhadap masa inkubasi, insidensi penyakit, panjang diskolorasi xylem dan kepadatan populasi awal dan akhir mikroba. Namun secara mandiri dosis pupuk kompos Trico-Glio berpengaruh nyata terhadap semua peubah, sedangkan waktu aplikasi tidak berpengaruh nyata. Perlakuan 100 g/tanaman dari pupuk kompos Trico-Glio memperlihatkan hasil yang paling baik dalam mengendalikan penyakit layu fusarium pada tanaman cabai merah.
ANALISIS PENGETAHUAN TPACK GURU IPA SMP DAN FISIKA SMA SE-ACEH BARAT DAYA Musdar, Musdar; Susanna, Susanna; Saputri, Mawarni; Nurulwati, Nurulwati; Fatmaliana, Andia
ORBITA: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Fisika Vol 9, No 2 (2023): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/orbita.v9i2.15950

Abstract

ABSTRAKTujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah ingin menganalisis sejauh mana Pengetahuan Teknologi, pedagogi dan Content Knowledge Guru Guru IPA SMP dan Fisika SMA yang ada di Aceh Barat Daya, Pada Penelitian ini menggunakan Metode penelitian Analisis Kuantitatif,  Data pada penelitian di peroleh  dengan cara mengedarkan Angket yang telah disusun dan divalidasi, butir angket penelitian terdiri dari item pertanyaan yang mencakup Pedagogical Knowledge, Content Knowledge, Teknological Knowledge. Pedagogical Content Knowledge, Tecnological Content Knowledge, Tecnological Pedagogical Knowledge dan Tecnological Pedagogical And Content Knowledge  butir soal berjumlah 36 butir soal dengan 5 item pilihan sedangkan sampel yang terdiri dari guru IPA dan Fisika berjumlah 42 orang, Analisis data pada penelitian ini menggunakan persentase setiap komponen, untuk bagian Tecnologi Knowlede Kategori tinggi (51%) untuk Pedagogical Knowledge di dominasi kategori tinggi (49%), untuk bagian Contect Knowledge didominasi kategori sedang (49%), untuk perpaduan teknologi dengan konten materi di kategori sedang (51%), untuk kategori perpaduan pedagogi dengan konten materi dikategori sedang (51%) sedangkan perpaduan teknologi dengan pedagogi didominasi kategori tinggi (47%)  berdasarkan hasil Analisis data secara keseluruhan pengetahuan guru IPA SMP dan Fisika SMA di kabupaten Aceh Barat Daya berkategori sedang dengan jumlah persentase sebanyak 56, 67 % . Berdasarkan data tersebut Guru guru IPA dan Guru Fisika SMA di kabupaten Aceh Barat daya sudah mengetahui Apa itu TPACK bahwa sudah menerapakan di dalam proses Pembelajaran serta mengintegrasikan didalam penggunaaan Teknologi Pembelajaran Kata kunci: pengetahuan guru; TPACK, ABSTRACTThe purpose of the research conducted is to analyse the extent of Technological Knowledge, pedagogy and Content Knowledge of Junior High School Science Teachers and High School Physics Teachers in Southwest Aceh, in this study using the Quantitative Analysis research method, the data in the study were obtained by circulating questionnaires that had been prepared and validated, the research questionnaire items consisted of question items that included Pedagogical Knowledge, Content Knowledge, Technological Knowledge. Pedagogical Content Knowledge, Tecnological Content Knowledge, Tecnological Pedagogical Knowledge and Tecnological Pedagogical And Content Knowledge question items totaled 36 items with 5 choice items while the sample consisting of 42 science and physics teachers, Data analysis in this study uses a percentage of each component, for the Tecnologi Knowlede section the high category (51%) for Pedagogical Knowledge is dominated by the high category (49%), for the Contect Knowledge section is dominated by the medium category (49%), for the combination of technology with material content in the medium category (51%), for the category of pedagogical integration with material content in the medium category (51%) while the combination of technology with pedagogy is dominated by the high category (47%) based on the results of data analysis overall knowledge of junior high school science teachers and high school physics in Southwest Aceh district is in the medium category with a total percentage of 56, 67%. Based on this data, science teachers and physics teachers in in Aceh Barat Daya district already know what TPACK is, that they have applied it in the learning process and integrated it in the use of learning technology. Keywords: teacher knowledge; TPACK
Penyuluhan tentang stunting, 1000 hari pertama kehidupan dan gizi seimbang Marice, Marice; Wijayati, Therecia; Susanna, Susanna; Astuty, Lina; Kalista, Efrosina Ludofika; Trivina, Trivina; Astuti, Agnes D. Widi; Presty, Marsela Renasari; Ernesontha, Youlenta; Katharina, Telly; Intanwati, Intanwati
Hasil Karya 'Aisyiyah untuk Indonesia Vol. 2 No. 1 (2022): Oktober
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.442 KB) | DOI: 10.31101/hayina.2747

Abstract

Di Kalimantan Barat, kasus stunting berada pada urutan ke 6 dari 10 provinsi dengan jumlah stunting tertinggi (29,8%) di tahun 2021 dengan jumlah kasus tertinggi berada di Kabupaten Sambas dengan angka kejadian sebanyak 21,36%. Upaya untuk membantu pemerintah dalam menurutkan angka kejadian stunting ini, berupa penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan pada ibu dan juga keluarga. Kegiatan dilaksanakan di Gereja St. Hieronimus Tanjung Hulu tanggal, 20 Agustus 2022. Sasaran ibu dan keluarga. Metode: tahap persiapan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan. Hasil evaluasi untuk masyarakat memahami dengan baik isi materi adalah dengan menanyakan kembali pokok-pokok penting materi yang disampaikan. 
Introduction of indigenous Trichoderma spp. as an induced systemic resistance for Dieback disease control on the Nutmeg seedlings Susanna, Susanna; Hasnah Hasnah; Karina Shofiya Putri
Jurnal Pertanian Tropik Vol. 8 No. 3 (2021): JURNAL ONLINE PERTANIAN TROPIK
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.256 KB) | DOI: 10.32734/jopt.v8i3.6267

Abstract

Dieback disease caused by L. theobromae has destroyed nutmeg plantations in Aceh Selatan. Until now, effective control has not been found, while farmer continue to use pesticides that have a negative impact on the environment. Therefore, biological control is an alternative to environmentally friendly control that is being promoted. The purpose of this researth was to control dieback by inducing resistance using three spesies of Trichoderma (local isolates) from the Nutmeg. The three isolates were isolates of plant origin and the nutmeg seeds used are one year old. This researth used a randomized blok design with three species of Trichoderma (T. virens, T. asperellum, and T. harzianum), three doses (5, 10, 15 g), and three replicates.The variables observed were the incubation period, disease incidence, length of stem discoloration, height of the plant, and plant wet weight. Thr result showed that all species of Trichoderma tested were able to induce systemic resistance and promoted plant growth, by inhibiting the incubation period, disease incidence, length of discoloration, increasing height and weight of plant. The treatment of T. virens 10 g was the best treatment result compared to the others.
Pemeriksaan Hemoglobin dan Pijat Endorphin Pada Ibu Hamil di Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Katarina, Telly; Wijayati, Therecia; Astuty, Lina; Susanna, Susanna
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Kesehatan untuk Masyarakat Vol 2, No 1 (2024): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Kesehatan untuk Masyarakat
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jppkm.v2i1.4589

Abstract

Latar belakang(Atikah, 2011)Untuk menjaga kadar Hb tetap normal, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti mencukupi asupan nutrisi dari makanan. Begitu pula dengan kecemasan. Kecemasan pada ibu hamil cenderung dialami pada trimester III yakni ketika akan menghadapi proses persalinan. Hal ini dikarenakan ibu mengalami perubahan psikologi sangat kompleks yang berhubungan dengan bertambahnya ketakutan mengenai keadaan rahimnya yang semakin membesar, kawatir akan kehidupan bayi nya, dan keadaannya sendiri. Kecemasan yang berlanjut dapat menyebabkan sulitnya dan lamanya proses persalinan sehingga beresiko menyebabkan AKI dan AKB. Salah satu upaya yang bisa di lakukan dalam mengurangi tingkat kecemasan dan mempersiapkan ibu dalam menghadapi persalinan adalah melalui massange endorphin untuk melepaskan senyawa endorphin yang merupakan Pereda rasa nyeri penyebab kecemasan. Tujuan: untuk memeriksa kadar Hemoglobin dan melaksanakan pemijatan pada ibu hamil di Desa Kuala Dua .Metode: Pemeriksaan, Perlakuan dan Demonstrasi. Hasil: Jumlah seluruh peserta yang hadir mengikuti kegiatan sebanyak 30 orang. Jumlah ini kurang dari target yang ingin dicapai, meski demikian para peserta sangat antusius mengikuti pemeriksaan hb dan pijat endorphin  untuk mengetahui Hb peserta karena disamping ada penyuluhan. Dampak positif yang diperoleh peserta setelah kegiatan ini adalah peserta dapat memperoleh pengetahuan dan memahami cara mencegah penyakit anemia dan dapat melaksanakan pijat endorphin. Kesimpulan : Pengabdian Masyarakat tentang pemeriksaan kadar hemoglobin dan pijat endorphin berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Kata Kunci: Pijat Endorphin , Hemoglobin, Kecemasan, Hamil
Kolaborasi Virtual Laboratorium Melalui Model Pembelajaran Cocoaer Pada Masa Pandemi Covid-19 Zainuddin, Zainuddin; Susanna, Susanna; Masri, Masri; Sanusi, Sanusi
Education Enthusiast : Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol 3, No 6 (2023): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jabal Ghafur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu faktor penyebab tidak berfungsi Lab. Fisika dan IPA guru belum maksimal menggunakan alat-alat Lab, untuk pembuktian pemahaman konsep, sementara permasalahan yang lain adalah sekolah tidak ada laboratorium atau fasilitas laboratorium tidak memadai. Untuk mengatasi permasalahan tersebut melalui penelitian ini akan diperkenalkan teknik pelaksanaan praktikum secara online yang dikenal dengan laboratorium virtual atau Lab.Virtual. Lab.Virtual akan sangat membantu akan memberi solusi dari permasalahan tersebut, dan momen yang tepat untuk menyokong pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran CoCoAER melalui Kolaborasi Virtual Lab untuk meningkatkan pemahaman kosep materi kemagnetan dalam pembelajaran guru SMP dan SMA di Kota Sabang. Hasil penelitian diperoleh rerata skor pengetahuan awal sebelum 2,83 dan sesudah 93,00. Dengan demikian melalui uji statistic paired sampe t test diperoleh bahwa model pembelajaran CoCoAER berbeda nyata yaitu terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran CoCoAER pada materi IPA tingkat SMP dan materi fisika, kimia, serta biologi di tingkat SMA di Kota Sabang. Kesimpulan dari penelitian yang bahwa 96,43% guru semakin yakin bahwa melalui virtual kolaborasi lab akan sangat bermanfaat di kemudian hari dan 92,86% peserta yakin model CoCoAER ini akan sangat mudah digunakan dan diterapkan di sekolahnya masing-masing.
PENGARUH PELVIC ROCKING EXERCISE TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I Marice, Marice; Intanwati, Intanwati; Susanna, Susanna
Journal of Midwifery and Health Administration Research Vol 4 No 1 (2024): JUNI
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu KesehatanBrebes

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Nyeri persalinan merupakan pengalaman subjektif tentang sensasi fisik yang terkait dengan kontraksi uterus, dilatasi dan penipisan serviks, serta penurunan janin selama persalinan. Respon fisiologis terhadap nyeri meliputi peningkatan tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, keringat, diameter pupil, dan ketegangan otot. Pelvic rocking exercice diketahui dapat menstimulasi pengeluaran hormon endorphin yang menciptakan rasa nyaman dan relaksasi pada tubuh. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pelvic rocking exercise terhadap nyeri persalinan kala I di PMB Titin Widyaningsih. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pre-eksperimen menggunakan bentuk One Group Pretest-Posttest Design. Populasi dari penelitian ini adalah ibu bersalin kala I primigravida di PMB Titin Widyaningsih, periode Februari-Mei 2024. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling, jumlah responden 18 responden. Hasil: Uji Wilcoxon menunjukkan P-value 0.001 < (α 0.05), maka dapat disimpulkan H0 ditolak, Ha diterima yang berarti ada pengaruh pelvic rocking exercise terhadap nyeri persalinan kala I pada ibu bersalin di PMB Titin Widyaningsih. Kesimpulan: Ada pengaruh pelvic rocking exercise terhadap nyeri persalinan kala I di PMB Titin Widyaningsih. Ibu bersalin dapat melakukan pelvic rocking exercise saat kala I persalinan untuk memanajemen nyeri persalinan.
Analisis Perbedaan Karakteristik Serat Sabut Kelapa (Cocos Nucifera L) dan Serat Ampas Tebu (Saccharum Offinarum) sebagai Peredam Bunyi Saputri, Mawarni; Susanna, Susanna; Wahyuni, Agus; Ngadimin, Ngadimin
Jurnal Kumparan Fisika Vol. 7 No. 2: Agustus 2024
Publisher : Unib Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/jkf.7.2.92-97

Abstract

ABSTRAK   Penyerap bunyi sudah berhasil dibuat dengan serat sabut kelapa dan serat ampas tebu dan diketahui koefisien serap bunyinya menggunakan metode tabung impedansi. Material penyerap bunyi ini dibuat dengan cara mencampurkan serat ampas tebu dan serat sabut kelapa dengan larutan katalis dan resin yang sudah di campurkan, dicetak dan di diamkan selama 3-4 jam. peneliti juga membahas tentang perbedaan karakteristik serat sabut kelapa dan serat ampas tebu sebagai peredam bunyi. Penelitian ini, dilakukan analisis material serat ampas tebu dan serat sabut kelapa sebagai bahan peredam suara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serat sabut kelapa memiliki kemampuan peredam bunyi yang lebih baik dari pada serat ampas tebu  Dalam penelitian ini, digunakan aplikasi yaitu sound level meter untuk mengukur nilai koefisien absorpsi bunyi dari peredam suara serat sabut kelapa dan serat ampas tebu. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Serat sabut kelapa memiliki kemampuan meredam bunyi yang lebih baik dari pada serat ampas tebu pada frekuensi 400 Hz. Pada frekuensi 1000 Hz, meskipun kedua sampel mengalami penurunan koefisien absorbsi, sabut kelapa tetap memiliki kinerja yang lebih baik dengan nilai koefisien yang lebih tinggi dibandingkan ampas tebu. Dapat disimpulkan bahwa serat sabut lebih cocok diaplikasikan sebagai peredam bunyi pada berbagai frekuensi, sedangkan serat ampas tebu lebih efektif untuk frekuensi rendah   Kata  kunci—Serat Sabut Kelapa Cocos nucifera L), Serat Ampas Tebu (Saccharum offinarum), Koefisien Absorpsi, Peredam Bunyi, Frekuensi ABSTRACT   Sound absorbers have been successfully made with coco fiber and bagasse fiber and the sound absorption coefficient is known using the impedance tube method. This sound absorbing material is made by mixing bagasse fiber and coconut coir fiber with a catalyst and resin solution which has been mixed, molded and left for 3-4 hours. The researcher also discussed the differences in the characteristics of coco fiber and bagasse fiber as sound absorbers. In this research, material analysis of bagasse fiber and coco fiber as sound absorbers was carried out. The results of the study indicate that coconut fiber has better sound-damping capabilities than sugarcane bagasse fiber at a frequency of 400 Hz. At a frequency of 1000 Hz, although both samples show a decrease in absorption coefficient, coconut fiber still performs better with a higher coefficient than sugarcane bagasse. It can be concluded that coconut fiber is more suitable for sound-damping applications across various frequencies, while sugarcane bagasse fiber is more effective for low-frequency sound absorption.   Keywords—Coconut Coir Fiber (Cocos nucifera L), Sugarcane Bagasse Fiber (Saccharum offinarum), Absorbing Coefficient, Sound Absorption, Frequency