Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Sylva Scienteae

Keanekaragaman Makrofauna Di Atas Permukaan Tanah Pada Hutan Kemasyarakatan Desa Hujung Kabupaten Lampung Barat Desta Oktapiani; Ceng Asmarahman; Machya Kartika Tsani; Sugeng P. Harianto
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 4 (2024): Jurnal Sylva Scienteae Vol 7 No 4 Edisi Agustus 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i4.12476

Abstract

Makrofauna tanah merupakan komponen penting untuk melihat kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap keanekaragaman makrofauna di atas permukaan tanah pada hutan kemasyarakatan Desa Hujung Kabupaten Lampung Barat. Penelitian ini dilakukan melalui metode survei. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan pitfall trap pada 5 titik pengamatan, setiap titik pengamatan dipasang 10 trap. Pengamatan yang dilakukan pada musim kemarau dan musim hujan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 748 individu yang tergolong dalam 27 spesies, 13 ordo, 18 famili. Pada musim kemarau dan musim penghujan didominasi oleh jenis Odontoponera denticulata. Nilai indeks keanekaragaman menunjukkan pada musim kemarau 1,67 % dan pada musim hujan 1,22 % nilai indeks persebaran tertinggi pada makrofauna tanah jenis jenis Odontoponera denticulata dengan nilai 4,93 musim kemarau dan 4,74 musim hujan.
HUBUNGAN PERUBAHAN KESEHATAN HUTAN DENGAN PENDAPATAN PETANI (STUDI KASUS HUTAN RAKYAT DI DESA KUBU BATU) Safe’i, Rahmat; Yuwono, Slamet Budi; Winarno, Gunardi Djoko; Asmarahman, Ceng; Darmawan, Arief; Hidayat, Wahyu; Gunawan, Rhezandy; Fajri, Ahmad Khairil
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 5 (2024): Jurnal Sylva Scienteae Vol 7 No 5 Edisi Oktober 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i5.13965

Abstract

A healthy community forest can provide optimal benefits for the environment and the economy, particularly in increasing farmers' income. This study aims to analyze changes in community forest health and its relationship to farmers' income in Kubu Batu Village, Way Khilau District, Pesawaran Regency. The Forest Health Monitoring (FHM) method was used to assess forest health, while quantitative analysis was employed to calculate farmers' income. Data were collected through interviews and ecological assessments in the field. The results showed a significant decline in forest health conditions from 2020 to 2024, with the average health score decreasing from 7.35 to 4.68. Additionally, a positive correlation was found between forest health and farmers' income, where better forest conditions resulted in higher income for farmers. However, the strength of this relationship slightly weakened in 2024. The decline in forest health was largely due to forest fires, which affected biodiversity and land productivity. Therefore, restoration efforts and better forest management are necessary to maintain productivity and improve the welfare of community forest farmers.Hutan rakyat yang sehat dapat memberikan manfaat optimal bagi lingkungan dan perekonomian masyarakat, terutama dalam meningkatkan pendapatan petani. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan kondisi kesehatan hutan rakyat dan hubungannya dengan pendapatan petani di Desa Kubu Batu, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran. Metode yang digunakan adalah Forest Health Monitoring (FHM) untuk menilai kondisi kesehatan hutan serta analisis kuantitatif untuk menghitung pendapatan petani. Data dikumpulkan melalui wawancara dan penilaian ekologi di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan signifikan dalam kondisi kesehatan hutan dari tahun 2020 ke 2024, dengan rata-rata nilai kesehatan menurun dari 7,35 menjadi 4,68. Selain itu, terdapat hubungan positif antara kondisi kesehatan hutan dan pendapatan petani, di mana semakin baik kondisi hutan, semakin tinggi pula pendapatan yang diperoleh petani. Namun, kekuatan hubungan ini sedikit melemah pada tahun 2024. Penurunan kesehatan hutan sebagian besar disebabkan oleh kebakaran hutan, yang berdampak pada biodiversitas dan produktivitas lahan. Oleh karena itu, upaya pemulihan dan pengelolaan hutan yang lebih baik diperlukan untuk menjaga produktivitas dan kesejahteraan petani hutan rakyat.
Densitas Hama dan Intensitas Kerusakan Tanaman Muda Di Areal Restorasi Stasiun Penelitian Rawa Bunder Fitaunnisa, Tsaniya Rifqi; Asmarahman, Ceng; Indriyanto, Indriyanto
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 6 (2024): Jurnal Sylva Scienteae Vol 7 No 6 Edisi Desember 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i6.14109

Abstract

Taman Nasional Way Kambas merupakan kawasan konservasi yang memiliki ekosistem hutan dataran rendah. Salah satu penutupan lahan Taman Nasional Way Kambas yaitu padang ilalang yang banyak ditumbuhi oleh alang-alang pada lahan kritis. Pihak pengelola Taman Nasional Way Kambas melakukan upaya pemulihan ekosistem di lahan kritis untuk mengembalikan fungsi ekosistem alami yang telah rusak. Pihak pengelola melakukan penanaman dengan memperhatikan pertumbuhan tanaman mulai dari pemilihan bibit, penanaman bibit hingga bibit menjadi tanaman muda. Tanaman muda yang terdapat di Plot Tradisional terserang oleh hama yang dapat menimbulkan berbagai masalah pada tanaman. Oleh karena itu, dilakukan penelitian kepadatan dan intensitas kerusakan tanaman muda yang terserang hama. Metode penelitian menggunakan sistematik sampling untuk menentukan pengambilan sampel, peletakan plot dilakukan secara sistematik sebanyak 25 plot sampel. Pengamatan dilakukan secara visual pada plot sampel, kemudian mengidentifikasi jenis hama serta menghitung kepadatan dan intensitas serangan hama. Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan jenis-jenis hama seperti, ulat jengkal, ulat bulu, wereng batang coklat, ulat kantong, kepik, belalang, walang sangit dan kutu putih. Kepadatan hama tertinggi yaitu ulat jengkal (0,0007 individu/1000m²) dan kepadatan hama terendah adalah ulat kantong (0,0001 individu/1000m²). Intensitas kerusakan nisbi pada daun yang tertinggi yaitu pada tanaman puspa sebesar (37%). Beberapa jenis tanaman muda yang memiliki intensitas kerusakan mutlak mencapai 100% yaitu rengas, rukem, waru gombong, kemang, jambon, dan bungur. Hal yang perlu dilakukan oleh pihak pengelola Taman Nasional Way Kambas yaitu dengan menyusun strategi pengendalian hama pada Plot Tradisional
KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT DI KTH MEKAR SARI TAHURA WAN ABDUL RACHMAN Andriyani, Della Eka; Bintoro, Afif; Asmarahman, Ceng; Indriyanto, Indriyanto
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 6 (2024): Jurnal Sylva Scienteae Vol 7 No 6 Edisi Desember 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i6.14136

Abstract

Tahura Wan Abdul Rachman adalah kawasan konservasi alam yang terletak di Provinsi Lampung. Salah satu tumbuhan yang ada di Tahura Wan Abdul Rachman adalah tumbuhan obat, yaitu tanaman yang memiliki kandungan senyawa yang bermanfaat dan berkhasiat untuk mencegah, mengurangi, atau menyembuhkan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat keanekaragaman tumbuhan obat. Penelitian ini dilakukan di lahan KTH Mekar Sari Tahura Wan Abdul Rachman, dengan metode plot ganda. Plot yang digunakan berukuran 2 m x 2 m, 5 m x 5 m, 10 m x 10 m dan 20 m x 20 m. Hasil penelitian menunjukkan 11 jenis tumbuhan obat tingkat pohon dewasa, 10 jenis pada tingkat tiang, 10 jenis pada tingkat pancang dan 12 jenis pada tingkat semai. Terdapat 20 jenis tumbuhan obat dengan indeks keanekaragaman sebesar 0,87 dan masuk dalam kategori rendah.
Co-Authors . Indriyanto Adraisna Airansi Afif Bintoro Afif Bintoro Afif Bintoro Afif Bintoro Agus Setiawan Agustin, Aprillia Bella Cithra Putri Ahsani, Fathan Agung Aisah, Rohmi Aisah Ali Wafa Amellita Amellita Andriyani, Della Eka Arief Darmawan Bainah Sari Dewi Damayanti, Inggar Desta Oktapiani Dewi, Kartika Puspa Duryat Duryat Duryat, Duryat Duryat, Duyat Fajri, Ahmad Khairil Febrian, Ardi Fitaunnisa, Tsaniya Rifqi Fitriana, Yulia Rahma Gunawan, Rhezandy Harianto, Sugeng P. Harianto, Sugeng Prayitno Hartati, Puspa Hendra Prasetia HUTASOIT, ERNI Imron Imron, Imron Indriyanto Indriyanto . Indriyanto Indriyanto Indriyanto Indriyanto Indriyanto Indriyanto Indriyanto Indriyanto Indriyanto, Indriyanto Indriyanto, Indriyanto, Inggar Damayanti Inka Kumala Dewi Kartika Puspa Dewi Kartika Tsani, Machya Kaskoyo, Hari Kurnia Maulita Machya Kartika Tsani Machya Kartika Tsani Maharanti, Danti Melya Riniarti Neneng Laila Romdyah Panjaitan, Bernad Uluan Pascalina Yossy Putri Putri, Pascalina Yossy Rahmat Safe’i Rini, Dwi Nur Puspita Rini, Mita Puspita Riyawan, I Nyoman Rofifah, Indah Rudi Hilmanto Safe'i, Rahmat Safei, Rahmat Saipul Anwar Salsabila, Sahda Sanena, Tia Silvia Santoso, Trio Santoso, Trio Savira, Elza Novelia Setia Budi, Widia Arum Siti Tisas Sitra Sanana Slamet Budi Yuwono Sugeng P. Harianto Sukra, Paul Surnayanti Surnayanti Surnayanti Surnayanti Tri Widyawati, Tri Tsani, Machya Kartika Wahyu Hidayat Wahyu Hidayat Winarno, Gunardi Djoko Winda Ambarwati Wulandari, Christin Yustika, Vidia