Claim Missing Document
Check
Articles

Ekstrak Buah Kersen (Muntingia calabura) dalam Menurunkan Jumlah Sel Goblet pada Tikus yang Dipapar Asap Rokok Ika Dyah Kurniati; Afiana Rohmani
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 13, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.13.2.144-152

Abstract

Asap rokok dapat meningkatkan stres oksidatif yang menyebabkan aktivasi dari Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) sehingga mencegah apoptosis sel bersilia serta mendiferensiasi sel bersilia menjadi sel goblet. Buah kersen (Muntingia calabura) mengandung antioksidan diantaranya flavonoid. Tujuan penelitian ini membuktikan pengaruh pemberian ekstrak buah kersen terhadap jumlah sel goblet pada trakea tikus. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan Post Test Only Control Group Desain. Tikus sejumlah 18 ekor dibagi 3 kelompok, kemudian di papar asap rokok 7 batang perhari dan ekstrak buah kersen (EBK) selama 4 minggu. Kelompok pertama sebagai kontrol (K) diberi plasebo, kelompok Perlakuan 1 (P1) diberi EBK 100mg/kgBB/hari dan kelompok Perlakuan 2 (P2) diberi EBK 200mg/kgBB/hari. Perbedaan jumlah sel goblet dianalisis dengan Kruskal-Wallis Test dilanjutkan Post Hoc Mann-Whitney U Test. Hasil menunjukkan bahwa rerata sel goblet pada kelompok perlakuan 1 (P1=14,44) paling sedikit dibandingkan kelompok perlakuan 2 (P2=15,32) dan kelompok kontrol (K=23,08). Ada perbedaan bermakna jumlah sel goblet antara kelompok K dengan P1(ρ<0.0001) dan kelompok P1 dengan P2 (ρ=0,002), namun tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok K dengan P (ρ=0,126). Simpulannya ekstrak buah kersen mampu menurunkan jumlah sel goblet trakea tikus yang di papar asap rokok. Kata kunci: asap rokok, Muntingia calabura, sel goblet
Antimicrobial potential of Kaffir Lime (Citrus hystrix D.C) peel extract against Staphylococcus aureus Ginda Nabila Choirunnisa; Kanti Ratnaningrum; Ika Dyah Kurniati
Saintika Medika Vol. 18 No. 1 (2022): June 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.Vol18.SMUMM1.21112

Abstract

Staphylococcus aureus is a normal bacterial flora that can cause skin infections such as boils, acne, impetigo and is also a major cause of nosocomial infections. This study examined the effect of kaffir lime (Citrus hystrix D.C) peel extract on Staphylococcus aureus. This research was a true experimental study with a post test only control group design. Kaffir lime peel was extracted using maceration method with 70% ethanol solvent, then diluted using 2ml ethanol to a concentration of 25mg/ml, 20mg/ml, 15mg/ml, 10mg/ml and 5mg/ml. Minimum Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Bactericidal Concentration (MBC) were conducted to assess the kaffir lime peel extract against Staphylococcus aureus bacteria. The MIC test was measured using a spectrophotometer in the liquid dilution method and MBC test was carried out using solid dilution on Mueller Hinton media. Minimum Inhibitory Concentration of kaffir lime peel extract against Staphylococcus aureus bacteria at a concentration of 20mg / ml., while MBC in this study could not be determined because at a concentration of 25% there was still colony growth in repetitions 1 and 2.
Potensi Ekstrak Buah Pare (Momordica Charantia L) dalam Menurunkan Kadar SGPT Tikus Wistar yang Diberi Repeatedly Used Deep Frying Oils Yovita Nur Latifah; Dyah Mustika Nugraheni; Ika Dyah Kurniati
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.2.2021.87-93

Abstract

Latar Belakang: Penggunaan repeatedly used deep frying oils menyebabkan stres oksidatif yang memicu inflamasi dan kerusakan sel hati. Kadar SGPT yang meningkat merupakan penanda kerusakan fungsi hati. Buah pare diketahui memiliki kandungan flavonoid, polifenol, saponin, dan alkaloid. Kandungan tersebut berpotensi menurunkan kadar SGPT dalam darah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah pare terhadap penurunan kadar SGPT pada tikus yang diberi repeatedly used deep frying oils.Metode: Rancangan yang digunakan adalah post test only control group. Tiga puluh ekor tikus wistar jantan terbagi dalam 5 kelompok yaitu: K-, K+, P1, P2 dan P3. Kelompok K- hanya diberi pakan standar. Kelompok K+ diberi repeatedly used deep frying oils 0,42ml/200grBB tikus/hari,  P1 diberi ekstrak buah pare 30mg/200grBB tikus/hari, P2 60mg/200grBB tikus/hari, dan P3 120mg/200grBB tikus/hari. Kelompok P1, P2, dan P3 selanjutnya diberikan repeatedly used deep frying oils. Perlakuan dilakukan selama 30 hari. Rerata kadar SGPT dianalisis dengan One Way ANOVA yang dilanjutkan dengan Post Hoc LSD.Hasil: Rerata kadar SGPT kelompok K-, K+, P1, P2 dan P3 bertutut-turut adalah 29,164 IU/L 67,771 IU/L; 26,942 IU/L; 24,720 IU/L; dan 23,054 IU/L.  Uji beda rerata kadar SGPT antar kelompok didapatkan nilai p=0,000 (p<0.05) dengan uji Post Hoc LSD didapatkan perbedaan bermakna pada K- dengan K+ (p=0,000), K+ dengan P1 (p=0,000), K+ dengan P2 (p=0,000), K+ dengan P3 (p=0,000).Kesimpulan: Pemberian ekstrak buah pare berpotensi menurunkan kadar SGPT pada tikus wistar yang diberi repeatedly used deep frying oils.
Senam Aerobik Intensitas Sedang Tingkatkan Memori Jangka Pendek Siswa SMK yang Diukur Menggunakan Nonsense Syllable Test Dinda Tiara Firdaus; Yanuarita Tursinawati; Ika Dyah Kurniati
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 1, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.717 KB) | DOI: 10.26714/medart.1.1.2019.1-9

Abstract

Latar Belakang: Gangguan fungsi memori jangka pendek dapat timbul salah satunya akibat aktivitas fisik yang rendah. Beberapa penelitian menyatakan bahwa aktivitas fisik  seperti olahraga aerobik yang dilakukan pada kelompok dewasa muda diketahui mampu meningkatkan fungsi memori jangka pendek. Memori jangka pendek memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam proses pengolahan informasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan fungsi memori jangka pendek yang diukur menggunakan nonsense syllable test sebelum dan setelah perlakuan senam aerobik intensitas sedang. Metode: Penelitian kuasi eksperimental dengan desain pre and post-test. Subjek penelitian adalah siswi SMK Widya Praja Ungaran (n=36) berusia 16-18 tahun yang dipilih secara purposive sampling. Sampel terbagi menjadi dua yaitu kelompok kontrol dan perlakuan. Penelitian ini menggunakan instrumen nonsense syllable test untuk pengukuran  memori jangka pendek. Analisis menggunakan uji t berpasangan dan t tidak berpasangan. Hasil: Skor pre-test dan post-test pada kelompok kontrol dan perlakuan mengalami kenaikan. Namun, kenaikan skor pada kelompok perlakuan lebih tinggi yaitu 5 sedangkan pada kelompok kontrol 1,17. Terdapat perbedaan bermakna skor memori jangka pendek setelah perlakuan antar kelompok kontrol dan perlakuan (p=0,023). Terdapat perbedaan yang bermakna memori jangka pendek sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok perlakuan (p = 0,000) Kesimpulan: Senam aerobik intensitas sedang sesi tunggal dapat meningkatkan fungsi memori jangka pendek
Personal Hygiene Berhubungan dengan Keberadaan Telur Ascaris lumbricoides: Studi pada Kuku Pengrajin Batu Bata Nurtika Afi Wijayanti; Kanti Ratnaningrum; Ika Dyah Kurniati
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 3, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/medart.3.1.2021.34-39

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Prevalensi infeksi Ascaris lumbricoides menempati urutan tertinggi dibandingkan dengan infeksi Soil-transmitted Helminths (STH) lain. Hygiene dan sanitasi yang kurang baik menjadi faktor penyebab terjadinya infeksi cacing termasuk askariasis. Tanah, debu, air, sayuran, tangan, dan kuku jari dapat berkontribusi sebagai media transmisi telur cacing. Pengrajin batu bata merupakan salah satu pekerjaan yang berhubungan erat dengan tanah dan air dimana sebagian proses pembuatannya dilakukan secara manual menggunakan tangan. Beberapa metode digunakan untuk identifikasi telur Ascaris lumbricoides dan beberapa studi menyatakan adanya temuan telur cacing pada kelompok pekerja yang kontak erat dengan tanah maupun air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan personal hygiene dan sanitasi lingkungan tempat kerja dengan keberadaan telur Ascaris lumbricoides pada kuku pengrajin batu bata.Metode: Penelitian ini merupakan studi deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Besar sampel dihitung dengan rumus Lemeshow dengan teknik purposive sampling. Sampel merupakan pengrajin batu bata yang berlokasi di Desa Sengonbugel, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan sampel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Pemeriksaan kuku menggunakan metode sedimentasi. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil: Sebanyak 40 subyek penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki personal hygiene baik (82.5%) dan sanitasi lingkungan tempat kerja baik (62.5%). Terdapat hubungan yang bermakna antara personal hygiene dengan keberadaan telur Ascaris lumbricoides pada kuku pengrajin batu bata (p=0.002; PR=2,5) sedangkan sanitasi lingkungan tempat kerja tidak bermakna (p = 0,545).Kesimpulan: Personal hygiene berhubungan dengan keberadaan telur Ascaris lumbricoides. Prevalensi keberadaan telur Ascaris lumbricoides pada kuku pengrajin batu bata meningkat 2,5 kali lebih tinggi pada personal hygiene yang buruk.
Efektivitas Pemberian Ekstrak Buah Kersen (Muntingia Calabura) terhadap Rasio Berat Testis pada Tikus yang Dipapar Asap Rokok Ika Dyah Kurniati; Dyah Mustika Nugraheni
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 1, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.83 KB) | DOI: 10.26714/medart.1.1.2019.15-21

Abstract

Latar belakang : Reactive Oxygen Species (ROS) merupakan salah satu mediator terjadinya infertilitas. Produksi ROS akan meningkat dengan adanya polusi udara dan merokok. Polynuclear Aromatic Hydrogen (PAH) yang terkandung dalam asap rokok dapat menyebabkan atrofi testis, menghambat spermatogenesis, dan merusak morfologi spermatozoa. Apabila terjadi kerusakan atau atrofi sel-sel penyusun tubulus seminiferus akan terjadi penurunan berat testis. Buah kersen mengandung senyawa antioksidan yang dapat meningkatkan kualitas sperma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek proteksi ekstrak buah kersen terhadap kerusakan testis tikus Sprague dawley yang terpapar asap rokok.Metode : Tikus sejumlah dibagi 4 kelompok, kemudian di papar asap rokok 7 batang perhari dan ekstrak buah kersen (EBK) selama 4 minggu. Kelompok pertama sebagai kontrol (K1) diberi plasebo, kelompok kedua (K2) dipapar asap rokok saja, sedangkan sisanya merupakan kelompok Perlakuan 1 (P1) diberi EBK 100mg/kgBB/hari dan Perlakuan 2 (P2) diberi EBK 200mg/kgBB/hari. Rasio berat testis di analisis dengan uji statistik parametrik One Way ANOVA Test dilanjutkan analisa Post Hoc Multiple Comparison Test.Hasil : Rasio berat testis pada kelompok kontrol (K1) sejumlah (0,31) kelompok perlakuan 1 (P1) sejumlah (0,24) dan kelompok perlakuan 2 (P2) sejumlah (0,28) sedangkan yang terendah yaitu pada kelompok kontrol paparan asap rokok (K2) sejumlah (0,19). Nilai P =  0,013, menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan yang bermakna berat testis antar kelompok.Simpulan : Pemberian ekstrak buah kersen dapat meningkatkan rasio berat testis pada  tikus yang di papar asap rokok.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK METANOL BUAH PARE (MOMORDICA CHARANTIA L.) TERHADAP PERTUMBUHAN ASPERGILLUS NIGER Muhammad Ilham Gandi Ilham; Ika Dyah Kurniati Ika; Mega Pandu Arfiyanti Mega
Bina Generasi : Jurnal Kesehatan Vol 14 No 1 (2022): Bina Generasi : Jurnal Kesehatan
Publisher : LPPM STIKES BINA GENERASI POLEWALI MANDAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.34 KB) | DOI: 10.35907/bgjk.v14i1.237

Abstract

Aspergillus niger is a species of fungus from the genus Aspergillus which is reported to be the main cause of otomycosis. Bitter gourd (Momordica charantia L.) contains several compounds, namely phenols, flavonoids, triterpenoids, steroids, saponins, and alkaloids that have potential as antifungals. This study aims to determine the content of phytochemical compounds present in the methanol extract of bitter melon and to test the effectiveness of the methanol extract of bitter melon on the growth of Aspergillus niger through the MIC test. This study used an in vitro laboratory experimental research design with a post-test-only control group design method. The MIC test used the multilevel serial microdilution method which was observed visually. The extract concentrations used were 8000 µg/ml, 4000 µg/ml, 2000 µg/ml, 1000 µg/ml, 500 µg/ml, 250 µg/ml, 125 µg/ml, and 62.5 µg/ml. The fruit samples of this study was bitter gourd obtained from bitter gourd farmers in Bandungan District, Semarang Regency, and pure culture of Aspergillus niger FNCC 6018. Data analysis used descriptive analysis. The results of the phytochemical screening showed positive saponins, flavonoids, and phenolic compounds, and the MIC value was not found. It was concluded that the methanol extract of bitter melon was not effective in inhibiting the growth of Aspergillus niger.
Efek Pemberian Ekstrak Buah Kersen (Muntingia Calabura) terhadap Histopatologi Paru Tikus yang Dipapar Asap Rokok Ika Dyah Kurniati; Dyah Mustika Nugraheni
MAGNA MEDIKA: Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 5 (2018): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.229 KB) | DOI: 10.26714/magnamed.1.5.2018.68-76

Abstract

Effects of Giving Kersen Fruit Extract (Muntingia Calabura) on Lung Histopathology of Rats Exposed to Cigarette SmokeLatar belakang: Oksidan yang terkandung dalam asap rokok dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Buah kersen (Muntingia calabura) mengandung antioksidan diantaranya flavonoid. Penelitian ini bertujuan mengetahui efek proteksi ekstrak buah kersen terhadap kerusakan histologis alveolus paru tikus Sprague dawley yang terpapar asap rokok Metode: Tikus sejumlah dibagi 4 kelompok, kemudian di papar asap rokok 7 batang perhari dan ekstrak buah kersen (EBK) selama 4 minggu. Kelompok pertama sebagai kontrol (K1) diberi plasebo, kelompok kedua (K2) dipapar asap rokok saja, sedangkan sisanya merupakan kelompok Perlakuan 1 (P1) diberi EBK 100mg/kgBB/hari dan Perlakuan 2 (P2) diberi EBK 200mg/kgBB/hari. Perbedaan derajat kerusakan alveolus di analisis dengan Kruskal-Wallis Test.Hasil: Rerata derajat kerusakan alveolus pada kelompok kontrol (K1)sejumlah (69,44) kelompok perlakuan 1 (P1) sejumlah (80,00) dan kelompok perlakuan 2 (P2) sejumlah (79,63) sedangkan yang terendah yaitu pada kelompok kontrol paparan asap rokok (K2) sejumlah (61,11). Nilai P =  0.464, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaaan yang bermakna derajat kerusakan alveolus antar kelompok, dimana rerata derajat kerusakan alveolus paru > 60%  (kerusakan berat).Simpulan : Pemberian ekstrak buah kersen tidak berpengaruh terhadap gambaran mikroskopis paru tikus yang di papar asap rokok.  Background: Oxidant which is contain in cigarette smoke increases oxidative stress. Kersen fruit (Muntingia calabura) contains antioxidants including flavonoids. The purpose of this study is to proves protecting effect of kersen fruit extract on the lung tissue.Method: Rats were divided into 4 groups that had been exposed 7 cigarrete smoke a day and given kersen fruit extract (KFE) for 4 weeks. The first group as the control group (K) was given a placebo, second group were exposed cigarrete smoke only, treatment group 1 (T1) and treatment group 2 (T2) were treated with 100 and 200mg/kgBodyWeight/ day KFE, respectively. The difference in the degree of alveolar damages were analyzed.Results: There were no significant differences in the degree of alveolar damages between groups. The average degree of alveolar damages was severe, where the alveolar damages were> 60%.Conclusion: Kersen fruit has no effect on the histopathology of alveolar damage 
Efek Ekstrak Buah Kersen (Muntingia Calabura) terhadap Jumlah Sel Epitel Bersilia Bronkus pada Tikus Wistar yang Dipapar Asap Rokok. Afiana Rohmani; Ika Dyah Kurniati
MAGNA MEDIKA: Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 4 (2018): August
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.739 KB) | DOI: 10.26714/magnamed.2.4.2018.49-56

Abstract

Effect of Kersen Fruit Extract (Muntingia Calabura) on the Number of Bronchial Ciliated Epithelial Cells in Wistar Rats Exposed to Cigarette SmokeLatar Belakang: Asap rokok menyebabkan stress oksidatif dan memicu  aktifitas Epidermal Growth Factor Receptor (EFGR)pada sel epitel bronkial, sehingga menyebabkan hiperplasia dan peningkatan jumlah sel epitel tersebut.  Buah kersen (Muntingia Calabura) mempunyai aktifitas antioksidan yang kuat dan diharapkan dapat menurunkan jumlah oksidan yang ditimbulkan oleh paparan asap rokok.Tujuan penelitian:  mengetahui efek ekstrak buah kersen terhadap jumlah sel epitel bersilia pada saluran nafas pada tikus wistar yang dipapar asap rokok.Metode: Tikus wistar berjumlah 24 ekor dibagi menjadi 4 kelompok : kelompok kontrol negatif (K-)diberikan  plasebo saja, kelompok kontrol positif (K+) diberikan plasebo dan dipaparkan asap rokok, kelompok perlakuan 1 (P1) dan kelompok perlakuan 2 (P2) yang dipapar asap rokok dan diberi ekstrak buah kersen per oral  dengan dosis 100 mg/kg BB /hari dan 200 mg/kgBB/hari. Pemaparan asap rokok dilakukan selama 30 menit setiap hari. Perlakuan ini dilakukan selama 20 hari  , kemudian semua binatang coba diterminasi. Kemudian dilakukan analilsis sel epitel bronkial.Hasil: Melalui analisis Kruskal Wallis menunjukkan perbedaan yang signifikan (p=0,000) antara  jumlah sel sepitel bersilia pada kelompok kontrol negatif (K-)   dengan kelompok kontrol positif (K+). Terdapat perbedaan yang signifikan (p=0,001) jumlah epitel bersilia antara kelompok kontrol positif (K+) dengan kelompok perlakuan 1 (P1).Simpulan: Pemberian ekstrak buah kersen dengan dosis 100mg/kgBB/hari memberikan efek signifikan dalam hal menurunkan jumlah sel epitel bersilia bronkial pada tikus yang dipapar asap rokok. Background: Cigarette smoke causes oxidative stress and triggers the activity of Epidermal Growth Factor Receptor (EFGR) in epithellium bronchial cells that lead to hyperplasia and increasing the number of cells. Kersen fruit (Muntingia calabura Linn) has strong antioxidant activity, was expected to decrease the amount of oxidant caused by cigarette smoke exposure. The purpose of this study was to examine the effect of kersen fruit extract on the number of ciliated bronchial epithellium cells in wistar rats exposed to cigarette smoke.Methods: 24 rats were divided into 4 groups : Negative control group (C-) received a placebo, while the positive control group (C+) received a placebo and cigarrete smoke. Both treatment groups 1 (T1) and groups 2 (T2) exposed cigarrete smoke and received kersen extract by gavage at a dose of 100mg/kgBW/day and 200 mg/kgBW/day. The cigarrete smoke were exposed for 30 minutes in each day. These intervention were carried out for 20 days, and finally the animals were terminated. The differences in bronchial epithellium cells were then analyzed.Results: The Kruskal Wallis analysis showed significant differences (p = 0,000) in the ammount of ciliated epithelium cellsin negative control group (C-) compare with positive control group (C+). There were significant difference (p = 0.001) in the ammount of ciliated epithellium cells in positive control group (C+) compare with treatment group 1 (T1).Conclusion: Receiving kersen fruit extract 100mg / kgBW has significant effect on reducing the ammount of ciliated bronchial epithellium cells in rats exposed to cigarettes.
AKTIVITAS ANTIFUNGI CUKA NANAS (Ananas comosus) PADA PERTUMBUHAN JAMUR Malassezia furfur Maya Dian Rakhmawatie; Tefia Riswanda Lumban Gaol; Ika Dyah Kurniati
Biomedika Vol 14, No 2 (2022): Biomedika Agustus 2022
Publisher : Universitas Muhamadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/biomedika.v14i2.18564

Abstract

ABSTRAK Malassezia furfur merupakan flora normal yang terdapat pada kulit manusia, namun dapat menjadi patogen pada pasien imunosupresi. Di Indonesia, penyakit kulit pityriasis versicolor (hampir 50% penyakit kulit) disebabkan oleh M. furfur. Ketokonazol merupakan obat yang paling umum digunakan untuk pengobatan infeksi M. furfur, namun diketahui memiliki efek samping kerusakan hati. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengembangan antijamur yang lebih aman. Cuka nanas mempunyai potensi sebagai antijamur karena mengandung senyawa saponin dan tanin. Penelitian ini melakukan uji kadar hambat minimal (KHM) cuka nanas dengan metode two-fold dilution pewarnaan Resazurin Microplate Assay (REMA). Konsentrasi cuka nanas yang digunakan berada pada rentang 62.5- 4000 µg/mL. Analisis regresi digunakan untuk menilai hubungan antara konsentrasi cuka nanas dengan pertumbuhan jamur M. furfur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi cuka nanas 4000 µg/mL belum dapat menghambat pertumbuhan jamur M. furfur. Namun, berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana, diketahui terdapat hubungan antara peningkatan konsentrasi cuka nanas terhadap pertumbuhan jamur dengan persamaan garis y = -0,000097x + 5,88 dan nilai korelasi determinasi (R2) 0,729 = 72,9 % (p=0,000). Peningkatan dosis uji cuka nanas mungkin dapat bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan jamur M. furfur.Kata Kunci: Antijamur, Cuka Nanas, Malassezia Furfur, Resazurin Microplate Assay. ABSTRACT Malassezia furfur is normal flora found on human skin, but can be pathogenic in immunosuppressed patients. In tropical areas such as Indonesia, pityriasis versicolor skin disease (almost 50% of skin diseases) is caused by M. furfur.). Ketoconazole is commonly drug for the treatment of M. furfur infection, but it’s known to have hepatotoxic effects. Therefore, it’s necessary to develop safer antifungals. Pineapple vinegar has potential as an antifungal because it contains saponins and tannins. Minimum inhibitory concentration (MIC) of pineapple vinegar was carried out using two-fold dilution method and Resazurin Microplate Assay (REMA) staining. The concentration range of pineapple vinegar used is 62.5- 4000 g/mL. Regression analysis was used to assess the relationship between pineapple vinegar concentration and the growth of the M. furfur. The concentration of pineapple vinegar 4000 g/mL could not inhibit the growth of the M. furfur. However, based on a linear regression test, there is a relationship between increasing the concentration of pineapple vinegar on the growth of M. furfur, with regression line equation y = -0.000097x + 5.88 and (R2) 0.729 = 72.9% (p = 0.000). Increasing the dose of pineapple vinegar may be useful for inhibiting the growth of the M. furfur.Keywords: Antifungal, Malassezia furfur, pineapple vinegar, pytiriasis versicolor, resazurin microplate assay 
Co-Authors Afiana Rohmani Afiana Rohmani Agus Saptanto Aida Zakiyatul Fikriyah Aini, Gita Nurtaningtyas Aini, Hasna Nabiilah Nur Aisyah Lahdji Aisyah Lahdji, Aisyah Ali Rosidi Amygda, Rony Andra Novitasari Andra Novitasari Anika Intan Nur Aliyah Arfiyanti, Mega Pandu Ariwangsya, Ricko Dien Astin Prima Sari Astuti, Yoni Azmi Yunita Dhevana Pradika Yanda Putra Diana Handaria Dinda Tiara Firdaus Dyah Dwi Putri Anggraini Dyah Mustika Nugraheni Dyah Mustika Nugraheni Dyah Mustika Nugraheni Dyah Mustika Nugraheni Dyah Mustika Nugraheni Dyfan Elian Rahmatullah Eka Oktaviani Saputri Galuh Ramaningrum, Galuh Ginda Nabila Choirunnisa Harsoyo Notoatmojo Hema Dewi Anggraheny Hema Dewi Anggraheny Henas Deliara Ika Riyani, Risky Islamilenia, Nurul Syifa Izza Alya Ardana Putri Jayawarsa, A.A. Ketut Kanti Ratnaningrum Kanti Ratnaningrum Laila Arina Hukma Adila Martono, Wahyu Budi Maya Dian Rakhmawatie Mega Pandu Arfiyanti Mega Muhamad Irsam Muhammad Ilham Gandi Ilham Muslimah Muslimah Mutiara Aura Kusuma Mutiara Aura Kusuma Nabilah Rochmaningrum, Putri Nanik Marfu&#039;ati Netra Mada Subiyanto Novianti Novianti Nugraheni, Dyah Mustika Nurtika Afi Wijayanti Oky Rahma Prihandani Pramayshera Erinda Ayuning Diaz Primasari, Astin Putri, Feby Ananda Retno Indrastiti Retno Indrastiti Rizky Ika Riani Rizqiawan, Andika Sari, Astin Prima Setyoko . SOFIATUN, KAROMAH RIZKY Stalis Norma Ethica Swasty Swasty, Swasty Tefia Riswanda Lumban Gaol Tri Kartika S Tri Kartika Setyarini Tri Kartika Setyarini, Tri Kartika Ulfa Wahyuningsih Vika Pangesty Wafi, M Azka Hibbat Wahju Budi Martono Wahju Ratna Martiningsih Yanuarita Tursinawati Yanuarita Tursinawati Yanuarita Tursinawati, Yanuarita Yovita Nur Latifah Yuliana Rochmawati Safitri