Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Estimasi Parameter Dinamika Populasi Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Di Pelabuhan Perikanan Ogotua Kabupaten Tolitoli Masyahoro, A.; Anai, Sunerta; Wahyudi, Dedi; Hermawan, Roni; Rukka, Andi Heryanti
JAGO TOLIS : Jurnal Agrokompleks Tolis Vol 5 No 2 (2025): Mei
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jago.v5i2.875

Abstract

Dinamika populasi ikan cakalang khususnya pertumbuhan dan perkembangbiakan sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal dibanding internal. Informasi tentang parameter dinamika populasi ikan ini selalu berbeda di setiap fishing ground. Penelitian bertujuan menganalisis parameter dinamika populasi ikan cakalang. Penelitian ini menggunakan metode observasi melalui pengukuran langsung secara in-situ di PP Ogotua. Jumlah sampel ikan cakalang yang dibutuhkan dalam pengukuran yaitu 100 ekor yang diambil secara simple random sampling setiap bulannya dari hasil tangkapan alat purse seine, sehingga jumlah ikan yang terukur selama 3 bulan sebanyak 300 ekor. Hasil analisis panjang bobot ikan diperoleh nilai persamaan regresi eksponensial pada bulan Mei, yaitu  W = 0,0023*L3,5338, Juni W = 0,0025*L3,4949, dan Juli W = 0,0028*L3,4706. Jumlah kohort pada bulan Mei ditemukan 2 puncak dengan ukuran 28,5 cm dan 36,0; bulan Juni juga ditemukan 2 puncak dengan ukuran 29,5 cm dan 36,0 cm dan bulan Juli ditemukan 2 puncak dengan ukuran 29,0 cm dan 36,0 cm. Nilai Lc diperoleh sebesar 32,4 cm dalam interval kelas 32-34 cm, nilai ini lebih kecil dari nilai Lm sebesar 34,5 cm dalam interval kelas 34-35 cm. Hasil analisis estimasi parameter pertumbuhan ikan cakalang dengan nilai Lꝏ sebesar 46,80 cm dan K sebesar 0,51 dan t0 sebesar 0,0032 per tahun. Pertumbuhan ikan cakalang di Perairan Laut Sulawesi relatif sedang dengan pola pertumbuhan alometrik positif dimana telah mengalami tangkap lebih atau overfishing.
PENGARUH TEKANAN VACUUM CONDENSER TERHADAP KINERJA STEAM TURBINE GENERATOR Hidayatullah, Nasrul; Wahyudi, Dedi; Nuramal, Agus
Rekayasa Mekanika: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 7 No. 1 (2023): April 2023
Publisher : UNIB Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/rekayasamekanika.v7i1.30100

Abstract

Condenser is an main equipment on power steam electricity system generator. Condenser is an head exchanger that functions as a phase changer from the steam turbine output into water, which is where water results condensation the will pumped to HRSG for used back. Vacuum condenser working for speed up the condensation process in the condenser. PT. PLN (Persero) UPDK keramasan is generator electricity consists of 2 units from gas and steam power plant with power by gas turbine generator of ± 27 MW and a steam turbine generator of ± 13 MW so that the total each unit is 40 MW. This research to determine of effect vaccum condenser pressure of condenser with power turbine, and efficiency thermal. calculation obtained at a vacuum condenser pressure of 15,41 kPa at a turbine power was 9681 kW, and obtain efficiency thermal was 20,39%. On pressure vacuum condenser 15,09 kPa at a turbine power was 9602 kW, and obtain efficiency thermal was 20,24%.
INTERNALISASI NILAI KESETARAAN GENDER DALAM PRAKTIK PENDIDIKAN ISLAM RESPONSIF GENDER Wahyudi, Dedi; Ali, Muhammad; Saputri, Intan Verentia
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 1 No 02 (2019): SETARA: Jurnal Studi Gender dan Anak
Publisher : Center of Gender Studies and Child of State Islamic Institute of Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/jsga.v1i02.2171

Abstract

Tulisan ini berusaha menjelaskan tentang proses internalisasi nilai kesetaraan gender dalam ruang lingkup pendidikan Islam yang responsif gender. Proses internalisasi ini menjadi usaha sadar untuk menanamkan nilai atau sikap ideal yang sebelumnya belum ada menjadi sebuah pemikiran yang mendalam, keterampilan dan sikap pandang hidup seseorang agar tercipta pribadi yang utuh. Dalam realitas pendidikan Islam saat ini tentu budaya patriakhi dan matriakhi masih melekat ditengah masyarakat. Dimana budaya tersebut bertentangan dengan fitrah Islam yang menjunjung kesetaraan gender. Tulisan ini merupakan hasil dari penelitian kualitatif yang dengan fokus penelitian kepustakaan atau library research. Sumber data yang digunakan adalah data-data hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan kesetaraan gender yang responsif dengan pendidikan Islam.
DISKURSUS DAN PENGUATAN GENDER DALAM PENDIDIKAN ISLAM Wahyudi, Dedi; Ali, Muhammad; Kurniasih, Novita; Anesti, Meida
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 2 No 2 (2020): SETARA: Jurnal Studi Gender dan Anak
Publisher : Center of Gender Studies and Child of State Islamic Institute of Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/jsga.v2i2.2275

Abstract

Abstrak Pendidikan merupakan suatu media untuk menyalurkan nilai, budaya, masyarakat, pengetahuan dan kemampuan manusia, termasuk dalam hal ini terkait dengan isu gender. Diskursus dan penguatan gender di dalam pendidikan Islam merupakan tingkatan yang paling jelas untuk membeda antara laki-laki dan perempuan. Di dalam Islam seorang laki-laki dan perempuan harus bisa untuk dibedakan. Laki-laki tidak boleh berpenampilan seperti perempuan dan begitu pun sebaliknya perempuan tidak boleh berpenampilan seperti laki-laki. Di dalam buku teks pendidikan Islam, gender dijadikan dasar untuk mengenalkan wawasan gender. Pengenalan wawasan gender didalam pendidikan Islam itu penting karena suatu pendidikan harus mengedepankan prisip adil dan humanis. Diharapkan adanya internalisasi pemahaman gender di dalam pendidikan akan membuat peserta didik menjadi terbuka terkait wawasan gender. Akan tetapi, didalam masyarakat terdapat ketimpangan gender. Hal ini muncul karena didalam masyakat terdapat kekeliruan dalam menafsirakan makna gender itu sendiri.. Kata kunci ; Gender, Persamaan Gender Didalam Al-Qur’an
Narasi Perempuan dan Literasi Digital di Era Revolusi Industri 4.0 Wahyudi, Dedi; Kurniasih, Novita
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 3 No 1 (2021): SETARA: Jurnal Studi Gender dan Anak
Publisher : Center of Gender Studies and Child of State Islamic Institute of Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/jsga.v3i1.3286

Abstract

ABSTRAK Revolusi industri 4.0 menyajikan berbagai tantangan serta peluang bagi semua pihak. Kehadiran RI 4.0 seharusnya dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik oleh para perempuan dikarenakan memiliki prospek yang cukup menjanjikan bagi posisi perempuan sebagai bagian dari peradaban dunia. Literasi digital merupakan sebuah persiapan untuk dapat menjawab tantangan-tantangan di era milenial yang semakin canggih. Dibutuhkan kompetensi digital agar dapat berjalan selaras dengan kemajuan peradaban digital. Perempuan sebagai partner pembangunan nasional diharuskan meningkatkan kemampuannya disegala aspek termasuk aspek TIK karena perempuan memiliki peran startegis baik perannya dalam kehidupan bermasyarakat maupun sebagai ibu rumah tangga. Literasi harus terus ditumbuhkan, direvolusi secara berkala untuk mencerdaskan bangsa. Diperlukan langkah-langkah akselerasi literasi agar semakin siap menghadapi tantangan kemajuan zaman. Keyword: Revolusi Industri, Gender, Perempuan, Literasi Digital
Cyberfeminism dan Isu Gender dalam Arus Teknopolitik Modern Wahyudi, Dedi; Kurniasih, Novita
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 4 No 01 (2022): SETARA: Jurnal Studi Gender dan Anak
Publisher : Center of Gender Studies and Child of State Islamic Institute of Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/jsga.v4i01.4523

Abstract

Abstrak Era new media yang membaawa dunia baru yang disebut dengan dunia virtual. Pada dunia virtual baru yang dibawanya, mengharuskan manusia setiap orang untuk meniscayakan dirinya mampu berinteraksi dengan berbagai media baru secara aktif. Hal ini bukan semata dilakukan sebagai penyaluran ekspresi identitas individu atau kelompok, akan tetapi yang lebih penting adalah bagaimana setiap individu atau kelompok memanfaatkan media baru sebagai tempat untuk melakukan bermacam gerakan dan pembebasan atas dirinya. Fenomena media baru tidak dapat sepenuhnya dipahami tanpa membawa masalah gender di dalamnya. Kebebasan yang ditawarkan media baru di tengah struktur sosial masyarakat memberikan pengaruh kepada produktifitas ruang dan gender. Feminisme telah menemukan peluang dalam media baru sebagai jalan perjuangan mereka menembus patriarkhi dan dominasi maskulinitas dengan merealisasikannya sebagai cyberfeminism. Cyberfeminism berupaya memberi gambaran yang jelas mengenai relasi antara teknologi dengan peran perempuan di dalamnya. Media baru telah memberikan ruangan besar dan luas bagi cyberfeminism dengan arenanya cyberspace. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptis, dengan menjadikan sumber-sumber kepustakaan (library research) sebagai sumber data primer dan sekundernya, maka tulisan ini bertujuan hendak memberikan gambaran mengenai konsep cyberfeminism baik di dunia maupun cyberfeminism di Indonesia khususnya berikut dengan isu, tantangan dan peluang yang dapat diambil perempuan dalam memainkan perannya di tengah iklim teknopolitik modern. Kata Kunci: Cyberfeminism, Feminism, New Media, Cyberspace, Gender Abstract The new media era brought a new world called the virtual world. In the new virtual world that it brings, it requires everyone to be able to interact with various new media actively. This is not only done as an expression of individual or group identity, but what is more important is how each individual or group uses new media as a place to carry out various movements and liberate themselves. The phenomenon of new media cannot be fully understood without bringing gender issues into it. The freedom that new media offers in the midst of the social structure of society has an influence on the productivity of space and gender. Feminism has found opportunities in new media as a way of their struggle to penetrate patriarchy and masculinity domination by realizing it as cyberfeminism. Cyberfeminism seeks to provide a clear picture of the relationship between technology and the role of women in it. New media has provided a large and wide room for cyberfeminism with the arena of cyberspace. Using a descriptive qualitative approach, using library research sources as the primary and secondary data sources, this paper aims to provide an overview of the concept of cyberfeminism both in the world and cyberfeminism in Indonesia in particular along with issues, challenges and opportunities that can be taken. women in playing their role in the midst of the modern technopolitical climate. Keywords: Cyberfeminism, Feminism, New Media, Cyberspace, Gender
MEMBANGUN GENERASI “GREAT” BERETIKA MENUJU INDONESIA EMAS Wahyudi, Dedi; Kurniasih, Novita
Tarbawiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 3 No 1 (2019): Tarbawiyah : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/tarbawiyah.v3i1.1453

Abstract

Kebebasan berkomunikasi dan berpendapat di dunia maya menimbulkan beragam masalah salah satunya hoaks. Parahnya informasi hoaks yang tersebar cenderung berbau SARA, fitnah, dan provokatif yang tak jarang menimbulkan seseorang berurusan dengan hukum. Keterbukaan dan mudahnya mengakses informasi membuat tidak sedikit masyarakat yang langsung men-share informasi tanpa membaca sumber lain ataupun mencari tahu kebenarannya. Banyak orang yang tidak menyadari dampak luar biasa dari berita bohong tersebut. Saat ini, media digital didominasi pemuda millenial yang merupakan “digital natives”. Terwujudnya Indonesia emas 2045 merupakan bentuk integrasi-interkoneksi berbagai lapisan masyarakat, budaya, serta berbagai macam sumber daya yang ada. Jika generasi ini tidak diberikan amunisi yang kuat untuk menangkal serangan hoaks, maka ditakutkan jargon “Indonesia Emas 2045” hanyalah angan belaka. Menjadi generasi yang melek teknologi dan faham pemanfaatanya tidaklah cukup, dibutuhkan pula etika berkomunikasi. Generasi GREAT (Get, Read, Tabayyun) Beretika merupakan aktualisasi dari QS. al-Hujurat ayat 6 yang diharapkan dapat menangkal serangan dan dampak dari hoaks tersebut. Secara eksplisit, al-Qur’an telah memberikan tuntunan untuk menyikapi hoaks yang diintegrasikan dengan zaman kekinian sebagai upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Penerapan Strategi Role Models dalam Pembelajaran Al-Qur'an dan Al-Hadits di SDIT Wahdatul Ummah Wahyudi, Dedi; Oktaviana, Wiwin; Rahmiyati, Rahmiyati; Okta, Anggia Riskika
Tarbawiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 5 No 2 (2021): Tarbawiyah : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/tarbawiyah.v5i2.3742

Abstract

In this study, it can be seen the phenomenon of children today who are reluctant to study the Qur'an or hadith. They show more interest in interesting applications found on their respective gadgets. The role of parents is also very much needed in the introduction of the Qur'an and hadith, so that they can know, learn, understand, and begin to apply them in everyday life. In addition to the education of both parents, children must also receive education from the teaching staff. The point is that children can get to know the outside world from other people, namely educators or teachers other than from the family. Education itself must be given to them so that they have a broad enough understanding so that their thinking is not narrow. Al-Qur'an and Al-Hadith should indeed be taught to them from an early age so that they can know the guidelines of human life. In addition, the lesson taken from these two instructions is that children can distinguish between right and wrong in being kind to their family and others, all of which have been recorded in the Qur'an and Al-Hadith. In Yosodadi village, there are many children who still want to learn the Qur'an or recite the Koran, but there is a lack of teaching staff so that educators at SDIT Wahdatul Ummah must maximize the teaching process. And the Messenger of Allah is the best example of an educator who must be an example for all mankind, including educators.
Tembang Dolanan Sebagai Media Pembelajaran PAI dalam Membangkitkan Nilai Religius Peserta Didik Wahyudi, Dedi; Azhar, Azhar
Tarbawiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 7 No 1 (2023): Tarbawiyah : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/tarbawiyah.v7i1.7007

Abstract

Education must integrate spiritual and cultural excellence, one of which is by using the media tembang dolanan. Cultural products such as traditional songs can be used as learning media that are infused with religious character values and virtues. One of these songs is Sluku-Sluku Bathok. Sluku-sluku bathok has a rich meaning that the creator wants to convey to the people who hear it. After an in-depth analysis of the song Sluku-Sluku Bathok has religious values that include the dimensions of faith, worship, and morals contained in each lyric. To instil Islamic values based on local wisdom in education, strong support is needed from institutions that care about the importance of these religious values. The school curriculum that has been prepared and implemented well shows that the institution has provided strong support in realising this hope. The approach used to instil local wisdom-based Islamic values to students is to cultivate religious values based on local wisdom, one of which is using this dolanan song. The role playing model is one of the models to implement the Sluku-Sluku Bathok song in PAI learning methodology so that it can internalise religious values.
4C Competencies of Laboratory Assistants: A Catalyst for Improved Experimental Comprehension in Physics Education Agustina, Rena Denya; Putra, Riki Purnama; Chusni, Muhammad Minan; Siregar, Zulli Umri; Wahyudi, Dedi
International Journal of Education and Teaching Zone Vol. 4 No. 2 (2025): June 2025 Edition
Publisher : Yayasan Nurul Yakin Bunga Tanjung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57092/ijetz.v4i2.424

Abstract

This study addresses a pressing issue in physics education: the underutilization of laboratory assistants as facilitators of conceptual learning, particularly in experimental settings. Despite their vital role, the impact of their 21st-century competencies, known as the 4C skills, on students' experimental comprehension remains underexplored. This study investigates the influence of laboratory assistants' 4C competencies on Students' Experimental Comprehension (SEC) in Basic Physics Practicum I and II at the Physics Education Study Program, UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Employing a quantitative quasi-experimental approach, data were collected from 29 laboratory assistants and 401 students between 2020 and 2024. Validated instruments, including written tests, structured observation sheets, and documentation of practicum results, ensured methodological rigor. Multiple linear regression analysis revealed that the 4C competencies significantly predicted SEC (R² = 0.869), with creativity (β = 0.461) and critical thinking (β = 0.350) emerging as the most influential dimensions. Pearson correlation further confirmed strong positive relationships between each competency and SEC. The findings highlight the critical role of soft skills in laboratory-based science education, suggesting that structured training in 4C competencies can substantially enhance experimental learning outcomes. This research offers new insights for curriculum developers, educational policymakers, and laboratory supervisors who aim to strengthen practicum quality by empowering laboratory assistants as active pedagogical agents.