Claim Missing Document
Check
Articles

RELASI SOSIAL DALAM PRAKTIK KEBIJAKAN CSR Widhagdha, Miftah Faridl; Wahyuni, Hermin Indah; Sulhan, Muhammad
The Journal of Society and Media Vol 3, No 1 (2019): Election & Politic in Society & Media
Publisher : Department of Social Science, Faculty of Social Science &Law, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jsm.v3n1.p105-125

Abstract

This research moved from the limited study of CSR (Corporate Social Responsibility) to beneficiary communities in Indonesia. The theory adapted in this study is the theory of social capital by Woolcock & Narayan. The research method in this study was qualitative with the interpretive descriptive approach of the Neuman model. This study examines forms of social capital in various forms of social relations. The results of this study indicate that there are various forms of social relations that exist in society, namely bonding, bridging and linking.relations Bonding show that intra-group bonds are important to consider in order to maintain group cohesiveness.relations Bridging show that ties between groups need to be built in order to establish cooperation between the target groups and other target groups. Whereasrelations linking indicate that there is a good impact for groups that have a closer relationship with higher power institutions. These results indicate that the three forms of social relations have an impact on the implementation of CSR in a company. This relationship is important to be maintained through communication activities aimed at development carried out through more intensive, open and participatory ways to create healthy and sustainable social relations.
Autopoiesis Sistem Sosial dalam Diskursus Penyelesaian Persoalan Bencana Asap di Indonesia Arifudin, Arifudin; Wahyuni, Hermin Indah; Haryadi, F Trisakti
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 17, No 1 (2019)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v17i1.3508

Abstract

Kebakaran lahan gambut, sebagai penyebab bencana asap adalah persoalan yang sangat kompleks. Bahkan, ketika bencana asap di tahun 2015 masih kuat dalam ingatan kolektif masyarakat di Pulau Kalimantan dan Sumatera, kebakaran terjadi lagi di tahun 2018. Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana para pihak berkomunikasi dalam menemukan solusi permanen penyelesaian bencana asap. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara melakukan analisis diskursus dari FGD dan wawancara mendalam di Riau dan Kalimantan Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem sosial masyarakat bersifat autopoiesis. Masing-masing pihak terbuka untuk mendengar pandangan pihak lain, namun akan tetap mengacu kepada kepentingannya masing-masing. Hasil penelitian ini menyarakan kepada para pihak untuk tidak memaksakan ego kepentingannya masing-masing dalam penyelesaian kebakaran lahan gambut di Indonesia.
INTERPENETRASI ANTAR SUB-SISTEM DI DALAM SISTEM SOSIALMERESPON PERSOALAN BENCANA ASAP DI INDONESIA F TRISAKTI HARYADI, ARIFUDIN, HERMIN INDAH WAHYUNI,
Jurnal Social Economic of Agriculture Vol 7, No 2 (2018): Jurnal Social Economic Of Agriculture
Publisher : Agribusiness Department, Agriculture Faculty, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/j.sea.v7i2.32588

Abstract

The haze disasters caused by peatland fires have caused reactions from each sub-system in the social system in Indonesia, which has led to an interpenetration within the social system. Interpenetration is a process that occurs within a social system where one event that occurs on one sub-system will impact to another sub-system, however it acts self-reference for reproduction within its own sub-system. Therefore, this research aims to analyze interpenetration among each sub-system within social system toward haze disaster in Indonesia. Qualitative research has been conducted in Riau and West Kalimantan provinces by analyzing discourse, both directly in the community and mass media. Discourses data in the community was collected through in-depth interviews, observations and Focus Group Discussion (FGD), while media discourse was taken from the discourse of the local media of Riau Pos and Pontianak Pos. From the analysis of the events of communication, it shows that interpenetration occurs in the entire social system. The economy, politics, law, science, education, religion, art, public health, and voluntary systems penetrate each other. Furthermore, interpenetration leads to new stability as a result of adjustments to ethical changes that exist within the social system.Keywords : haze disaster, interpenetration, peatland fires, social system
Strukturasi Media Daerah dalam Regulasi di Era Konvergensi dan Disrupsi Hariyani, Nunik; Wahyuni, Hermin Indah; Budiman, Christian
YUSTISIA MERDEKA : Jurnal Ilmiah Hukum Vol 4, No 2 (2018): JURNAL YUSTISIA MERDEKA
Publisher : Universitas Merdeka Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33319/yume.v4i2.14

Abstract

This research moves from the reality of media life of area in Madiun of East Java which experiencing changes in line with social politics situation of Indonesia. Media is a commodity that can be exchanged, it is exploit all the potential and various social forces that exist. This study aims to know and analyze the stuctutation of regional mass media, the weekly magazine of Kridha Rakyat in Madiun, East Java. The theory used is the political economy approach that is the structuration according to Vincent Mosco. The method used is descriptive qualitative with data collection technique through interview, observation, ethnography and content analysis. The results show that the media perform the process of production and reproduction of power structures by media rulers (owner) by utilizing media agents and social relationship with other structure outside media. The media produces a series of power-reinforcing powers that ultimately reinforce the media's position.
INTERPENETRASI SISTEM KOMUNIKASI PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN BREEDING CENTER KAMBING KALIGESING DI PURWOREJO Tatag handaka; Hermin Indah Wahyuni; Endang Sulastri; Paulus Wiryono
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/komunikologi.v1i2.5467

Abstract

Sistem komunikasi pemerintah telah menghasilkan informasi tentang peraturan Pusat Pembibitan untuk mendukung pembibitan kambing Kaligesing di Purworejo. Di sisi lain, petani menilai pemerintah tidak memberikan dukungan dan bantuan maksimal untuk pemeliharaan kambing Kaligesing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana interpenetrasi sistem komunikasi pemerintah dalam manajemen SM untuk peternakan kambing Kaligesing di Kabupaten Purworejo. Teori penelitian ini adalah sistem komunikasi dalam perspektif Niklas Luhmann. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus eksploratif. Populasi penelitian ini adalah di Kabupaten Purworejo sebagai pusat budidaya kambing Kaligesing. Sampel penelitian di Kabupaten Kaligesing, Gebang, Bener, dan Bruno. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interpenetrasi antara sistem komunikasi dan sistem politik di VBC belum mendukung pembuatan informasi yang lebih efektif. Peraturan VBC didasarkan pada hubungan antara pejabat kelompok tani dengan aktor sistem politik. Interpenetrasi antar sistem belum mendorong evolusi sistem lebih adaptif.
ADAPTASI STRUKTUR KOMUNIKASI PEMERINTAH DAN PETERNAK DALAM BUDIDAYA KAMBING PERANAKAN ETTAWA (PE) DI PURWOREJO Tatag Handaka; Hermin Indah Wahyuni; Endang Sulastri; Paulus Wiryono
Agriekonomika Vol 6, No 2: Oktober 2017
Publisher : Department of Agribusiness, Faculty of Agriculture, Universitas Trunojoyo Madura, Indonesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agriekonomika.v6i2.1909

Abstract

Tujuan penelitian adalah menganalisis adaptasi yang dikembangkan sistem komunikasi Pemerintah dan peternak. Teori yang digunakan adalah teori sistem komunikasi dalam perspektif Niklas Luhmann. Metode penelitian yang digunakan adalah etnografi. Populasi penelitian di Kabupaten Purworejo yang menjadi sentra budidaya kambing Peranakan Ettawa (PE). Informan penelitian adalah Kepala Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan Perikanan (DPPKP), Ketua Kelompok Jabatan Fungsional (KJF), Kepala Bidang Peternakan DPPKP, Koordinator Balai Penyuluhan Kecamatan (BPK), Petugas Penyuluhan Lapang (PPL), Ketua Kelompok Tani, dan Peternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem komunikasi Pemerintah dijalankan oleh struktur komunikasi yang ada di KJF dan BPK. Sistem komunikasi Pemerintah dalam menghadapi kompleksitas lingkungan budidaya kambing PE berevolusi menjadi sistem yang tidak adaptif. Sistem komunikasi peternak dikembangkan oleh struktur kelompok tani (poktan). Sistem komunikasi peternak dalam menghadapi kompleksitas lingkungan budidaya kambing PE berevolusi menjadi sistem adaptif.ADAPTATION OF GOVERNMENT AND FARMER COMMUNICATION SYSTEMS INETTAWA CROSSBREED GOAT FARMING IN PURWOREJO REGENCYASBTRACTThe aim of this research was to analyze the adaptation process that was developed by government and farmer communication systems. The theory used was communication system by Niklas Luhman’s perspective. The research method used was ethnography. Population of this study was conducted in Purworejo regency as the center of Ettawa Crossbreed (EC) goat farming.Informants of the study are: Head of the Agricultural, Livestock, Marine and Fisheries Offices, Head of Functional Group, Head of Livestock Affairs, Coordinator of Center for Agricultural Extension, extension staff, head of farmer groups, and farmers. The result of the study showed  that government communication system was developed by Functional Group (KJF) which is underthe Agricultural, Livestock, Marine and Fisheries Offices (DPPKP) and Center for Agricultural Extension (BPK) located in the subdistrict. Government communication system in encountering the environmental complexity of EC goat farming evolved into a system that was not adaptive. On the other hand, farmer communication system was developed by farmer groups (poktan). Farmercommunication system encountering environmental complexity of EC goat farming evolved into an adaptive system.
Literasi Sampah Berbasis Komunikasi Pembangunan di Kabupaten Bantul Titi Antin; Hermin Indah Wahyuni; Partini Partini
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 15, No 3 (2017)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v15i3.2171

Abstract

Krimfotainmen: Pelunakan Berita Kriminal di Televisi Liliek Budiastuti Wiratmo; Irwan Abdullah; Heru Nugroho; Hermin Indah Wahyuni
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 13, No 3 (2015)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v13i3.1464

Abstract

Jejak Relasi Agency-Struktur dalam Perjalanan Pers di Indonesia Susilastuti DN; Hermin Indah Wahyuni; Munawar Akhmad
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 15, No 3 (2017)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v15i3.2176

Abstract

Nilai-Tanda sebagai Jantung Makna Relasi Konsumen dan Merek Bambang Sukma Wijaya; Faruk Tripoli; Hermin Indah Wahyuni
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 17, No 2 (2019)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v17i2.3699

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas konstelasi pembentukan relasi konsumen dan merek dalam dimensi simbolik. Metode yang digunakan adalah reflektivitas dan kajian literatur mendalam untuk mengonstruk teori merek Lury dan nilai-tanda Baudrillard atau konsep berkaitan dengan konteks isu yang dibahas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relasi konsumen dan merek terbentuk melalui proses penandaan (signifikansi). Merek merupakan institusi nilai-tanda yang menstimuli produksi dan konsumsi makna-makna simbolik oleh konsumen yang secara hasrati menciptakan berbagai kesenangan simbolik. Makna merek sering digunakan sebagai simbol gaya hidup tertentu, simbol kesuksesan, simbol kejantanan, simbol kepedulian sosial, simbol kekerenan dalam pergaulan, simbol percaya diri, simbol prestise, dan makna-makna simbolik lain. Merek menjadi obyek kenyamanan dan kesenangan individual yang secara terus-menerus direproduksi oleh konsumen melalui berbagai akrobat makna yang dikonstruknya. Penelitian ini juga menunjukkan relasi konsumen dan merek berkelindan dalam ruang-ruang simbolik perseptual konsumen melalui kekuasaan nilai-tanda yang terartikulasikan dalam berbagai kharisma. Nilai-tanda hadir untuk mengalienasi subyek dari obyek riil dan membiak di tataran pemaknaan konsumen. Kajian ini memberi implikasi bagi pengembangan teori komunikasi merek dari perspektif kajian-kajian budaya.