Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Kondisi Oseanografi Terhadap Pola Sebaran Sedimen Dasar di Perairan Mangunharjo, Kota Semarang Johanna R N D Purba; Heryoso Setiyono; Warsito Atmodjo; Muslim Muslim; Sugeng Widada
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i1.13214

Abstract

Perairan Mangunharjo merupakan perairan yang terletak di Kota Semarang dan banyak dijadikan sebagai tempat pusat berbagai kegiatan vital seperti perumahan penduduk, pertambakan, rekreasi dan tak kalah penting sarana perhubungan. Dinamika pesisir yang terjadi di Perairan Mangunharjo yaitu sedimentasi dan abrasi menjadi permasalahan yang sering terjadi. Penanganan dinamika pantai memerlukan kajian terkait sedimen dasar perairan untuk memperoleh solusi yang tepat terhadap permasalahan. Target yang ingin diperoleh dari studi ini untuk mengetahui pengaruh dari faktor oseanografi seperti arus, gelombang, angin, pasut dan lainnya terhadap pola sebaran sedimen dasar. Data penelitian yang digunakan berupa data sedimen dasar sebagai data pengukuran lapangan, sementara untuk data arus laut, gelombang laut, angin, pasang surut, batimetri, debit sungai bersumber data sekunder. Pengolahan data sedimen dasar menggunakan metode granulometri, pengolahan data gelombang dan angin menggunakan metode SMB dan data pasang surut diolah dan dianalisa menggunakan metode admiralty. Hasil penelitian diperoleh bahwa Perairan Mangunharjo didominasi oleh ukuran butir pasir, lanau, dan lempung yang tersebar pada kedalaman 1 - 5 meter. Persentase sebaran sedimen dengan jenis lempung lebih besar di setiap stasiun. Faktor oseanografi yaitu arus, gelombang dan pasang surut memiliki pengaruh terhadap persebaran dan jenis sedimen. Arus adalah faktor oseanografi yang paling berpengaruh terhadap sebaran sedimen dasar perairan Mangunharjo.
Penelitian Pendahuluan (Preliminary Research) Intrusi Air Laut di Desa Sriwulan, Demak, Indonesia Edy Trihatmoko; Husein Sadewa Wiguna; Tjaturahono Budi Sanjoto; Juhadi Juhadi; Hariyadi Hariyadi; Sugeng Widada; David Milliano Josanova; Abd Basith Mukhlas; Muhammad Taqy
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 4 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2450.471 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i4.9304

Abstract

Intrusi air asin adalah suatu peristiwa penyusupan air asin ke dalam akuifer di mana air asin menggantikan atau tercampur dengan air tanah tawar yang ada di dalam akuifer. Permasalahan yang timbul dengan adanya intrusi air asin adalah rusaknya air tanah akibat kontaminasi mineral garam laut. karakteristik geomorfologi wilayah Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak yang cenderung datar dan sifat materialnya yang didominasi oleh sedimen alluvial membuat daya resapan air laut semakin tinggi. Penggunaan air tanah yang telah mengalami intrusi untuk dikonsumsi maupun kegiatan lain untuk keperluan domestik, dapat mengganggu kesehatan, karena air ini telah mengandung senyawa garam yang tinggi dan dapat mengganggu metabolisme yang terjadi di dalam tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi intrusi air asin. Pengukuran geolistrik dilakukan pada tanggal 24 – 25 April 2020. Pengukuran intrusi air asin sendiri diolah dengan menggunakan software Progress untuk mendapatkan interpretasi bawah permukaan menggunaan metode geolistrik resistivitas. Berdasarkan Hasil interpretasi penampang litologi, intrusi air asin terjadi pada kedalaman 0 – 30 m yang memiliki litologi lempung dan lanau pada seluruh lokasi pengukuran di Desa Sriwulan
Analisis Spasial Area Genangan Banjir Rob Setelah Pembangunan Tanggul di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Daffa Dinan Ihsani El-Fath; Warsito Atmodjo; Muhammad Helmi; Sugeng Widada; Baskoro Rochaddi
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i1.13254

Abstract

Banjir rob merupakan bencana yang banyak terjadi di daerah pesisir Pulau Jawa, salah satunya Kabupaten Pekalongan yang diakibatkan karena adanya kenaikan muka laut dan penurunan muka tanah. Banjir rob di Kabupaten Pekalongan ini sudah dilakukan mitigasi yaitu dengan membangun tanggul setinggi 3 meter. Adanya kenaikan muka laut dan penurunan muka tanah menyebabkan tanggul ini akan tenggelam. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisa spasial area genangan rob tahun 2020 sampai 2030 setelah dibangunnya tanggul, dan memprediksi tanggul dapat menahan genangan rob sampai genangan tersebut melewati batas ketinggian dari tanggul dalam tahun 2020 sampai 2030.  Data pengukuran ketinggian tanggul didapatkan menggunakan alat ukur meteran. Metode pengolahan data yang digunakan adalah metode least square untuk pengolahan pasang surut, metode regresi linier untuk pengolahan kenaikan muka air laut, metode InSAR untuk pengolahan data topografi muka tanah, metode DInSAR untuk pengolahan penurunan muka tanah, dan metode analisis spasial untuk mengetahui luas genangan banjir rob. Hasil data pengukuran ketinggian tanggul memiliki nilai antara 2,6 sampai 2,9 meter dengan nilai error sebesar 7,46%. Hasil pengolahan pasang surut didapatkan nilai HHWL sebesar 203,36 cm dan MSL sebesar 161,25 cm dengan tipe pasang surut condong harian ganda. Nilai kenaikan muka laut sebesar 6,81 mm/tahun. Nilai topografi muka tanah sebesar 0 sampai 5,96 meter. Nilai penurunan muka tanah sebesar 25,13 sampai 40,49 cm/tahun. Luas genangan banjir rob tahun 2020 sebesar 1081,93 hektar dan diprediksi semakin meluas menjadi 7389,47 hektar tahun 2030 dan tanggul diprediksi seluruhnya tenggelam.
Studi Sebaran Ukuran Butir Sedimen Di Muara Sungai Jajar, Demak, Jawa Tengah Devi Yuni Sari Sihombing; Muhammad Zainuri; Lilik Maslukah; Sugeng Widada; Warsito Atmodjo
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 1 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.94 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i1.10665

Abstract

Demak adalah salah satu daerah di Jawa Tengah yang banyak memiliki permasalahan terkait erosi dan perubahan garis pantai. Perpindahan sedimen yang perlahan mengubah kondisi garis pantai merupakan mekanisme transpor sedimen yang dipengaruhi langsung oleh gelombang dan arus. Material sedimen yang terbawa menuju laut mengendap di dasar perairan. Proses pengendapan yang terjadi secara terus menerus menyebabkan penumpukan substrat sedimen. Wilayah Sungai Jajar merupakan daerah yang mengalami sedimentasi tinggi karena Sungai Jajar merupakan tempat pencampuran air dari persawahan, pertambakan, industri maupun kawasan penduduk. Sungai Jajar juga banyak dilintasi oleh nelayan – nelayan sekitar. Setiap tahun pengangkutan sedimen menuju laut dapat mencapai ribuan meter kubik. Tingkat sedimentasi yang tinggi ini berpotensi membawa pasokan sedimen masuk ke perairan Sungai Jajar sehingga dapat menyebabkan pendangkalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran ukuran butir sedimen di perairan Sungai Jajar Demak. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 19 Agustus 2020 pada 9 titik stasiun dengan metode purposive sampling. Analisis sebaran ukuran butir sedimen di Demak pada bulan Agustus 2020 memiliki persebaran yang dominan silt dengan 79,99 % silt ; 5,99 % clay dan 16,05 % sand. Persebaran sedimen dasar menunjukan adanya hubungan faktor oseanografi yaitu arus dan pasang surut untuk menentukan pergerakan dan jenis sedimen yang ada di perairan.
Analisa Laju Sedimentasi di Laguna Perairan Pamayangsari, Kabupaten Tasikmalaya Jannisa Raska; Petrus Subardjo; Gentur Handoyo; Dwi Haryo Ismunarti; Sugeng Widada
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.095 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i3.8122

Abstract

Pantai Pamayangsari terletak di Kabupaten Tasikmalaya pada 108°6'16,09" Bujur Timur - 108°6'44,40" Bujur Timur dan 7°46'23,47" Lintang Selatan - 7°46'32,73" Lintang Selatan. Wilayah Pantai Pamayangsari di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Garut, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Ciamis, sebelah utara berbatasan dengan Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, serta di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia. Pantai Pamayangsari memiliki laguna yang airnya berasal dari air tawar Sungai Cilangla dan air asin dari laut. Air tersebut membawa material sedimen yang kemudian masuk ke daerah laguna. Kondisi di sekitar laguna dikelilingi oleh hutan rawa mangrove dan daerahnya bersubstrat pasir, sehingga di laguna tersebut mengalami sedimentasi yang cukup tinggi. Proses sedimentasi yang terjadi akan menimbulkan pendangkalan yang dapat menghambat aliran sungai ke laut dan menyebabkan banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai laju sedimentasi di laguna Pantai Pamayangsari, Kabupaten Tasikmalaya. Penetian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian lapangan pada tanggal 2 - 16 Juli 2019 dan analisa laboratorium pada tanggal 18 September hingga 3 Oktober 2019. Data utama pada penelitian ini adalah sampel sedimen di sediment trap. Data pendukung pada penelitian ini meliputi debit sungai dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tasikmalaya tahun 2019, data angin dari European Centre for Medium-Range Weather Forecast bulan Januari 2014 – Juli 2019, dan Peta Database of Global Administrative Areas (GADM). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata – rata laju sedimentasi di setiap stasiun berkisar antara 10,494 – 12,496 gr/m2 /hari. Total nilai laju sedimentasi dari setiap stasiun pada pengambilan pertama 7,237 gr/m2 /hari dan pengambilan kedua 16,354 gr/m2 /hari. Jenis sedimen di laguna Perairan Pamayangsari yaitu pasir (sand), lanau (silt) dan lempung (clay).
Studi Analisa Pasang Surut, Distribusi Air Tanah Payau dan Sedimen Serta Pengaruhnya Terhadap Pola Sebaran Mangrove Di Kepulauan Karimunjawa Fajar Hudoyo; Sugeng Widada; Lilik Maslukah; Baskoro Rochaddi; Anindya Wirasatriya; Novi Susetyo Adi
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 4 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.869 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i4.12916

Abstract

Karimunjawa merupakan salah satu pulau yang berada di sebelah utara Kota Jepara. Keberadaan mangrove di daerah ini menjadi daya tarik tersendiri dan dijadikan distinasi wisata berupa tracking mangrove di area Taman Nasional Karimunjawa. Sebagian mangrove di area ini memiliki keunikan yaitu bentuknya yang kerdil dibandingkan dengan mangrove di daerah lainnya yang diduga terkait dengan kondisi sedimen dan air tanahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pasang surut, distribusi air tanah payau, dan sedimen dasar terhadap pola sebaran mangrove. Data yang diambil adalah  sampel sedimen untuk mengetahui jenis sedimen dan kandungan C organik, salinitas, dan pasang surut. Sedangkan untuk mengetahui kondisi lapisan sedimennya digunakan metode geolitrik resistivity. Tipe pasang surut Karimunjawa yaitu campuran condong harian tunggal, distibusi air tanahnya berasal dari resapan air hujan dan daratan yang lebih tinggi yang mengalir pada sedimen dengan ketebalan sampai 9 meter dari permukaan tanah. Kandungan C organik pada tracking mangrove bervariasi antara 4 – 39 %. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebaran mangrove yang jauh dari laut memiliki diameter yang lebih kecil antara 4 - 6 cm dan tinggi batang yang lebih tinggi antara 4 - 6 m. Hal ini dikarenakan pengaruh pasang surut, distribusi air tanah, dan lapisan sedimen dibawahnya. Jenis mangrove ke arah daratan memiliki kerapatan dan tutupan kanopi yang lebih tinggi daripada jenis mangrove yang dekat dengan laut, sehingga mempengaruhi perbedaan nilai C organik dimana pada daerah dekat laut nilainya lebih kecil antara 4-9 % dan di dekat daratan lebih besar antara 10 – 39 %. 
Pengolahan Data Satelit Sentinel-1 dan Pasut untuk Mengkaji Area Genangan Akibat Banjir Pasang di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak Tri Abdul Hidayat; Muhammad Helmi; Sugeng Widada; Alfi Satriadi; Heryoso Setiyono; Aris Ismanto; Muh Yusuf
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 4 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1278.97 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i4.8405

Abstract

Perubahan iklim dapat menyebabkan terjadinya peningkatan temperatur laut yang berakibat pencairan es di kutub, sehingga berdampak pada kenaikan permukaan air laut. Naiknya muka air laut menimbulkan ancaman bagi wilayah yang berada di pinggir pantai, salah satunya adalah Kecamatan Sayung. Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah penggenangan daratan oleh banjir pasang. Kondisi genangan rob di Sayung diperparah dengan terjadinya penurunan muka tanah yang mempunyai andil dalam perluasan genangan banjir pasang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa secara spasial daerah yang tergenang akibat naiknya air pasang pada tahun 2018 dan menganalisa laju penurunan muka tanah pada tahun 2017 – 2019 di Kecamatan Sayung. Ketinggian muka pasang tinggi tertinggi di Kecamatan Sayung pada tahun 2018 dihitung dengan menggunakan metode admiralty adalah 238,27 cm dan MSL pada tahun yang sama adalah 176,93 cm. Besarnya penurunan muka tanah yang terjadi di Kecamatan Sayung didapatkan dengan mengolah data Sentinel-1 menggunakan metode DInSAR. Desa dengan tingkat penurunan muka tanah tertinggi adalah Tugu, Timbulsloko, dan Sayung dengan rata-rata penurunan sebesar 10,68 + 1,63 cm/tahun, 8,71 + 1,78 cm/tahun dan 8,35 + 1,39 cm/tahun. Luas daerah yang tergenang banjir pasang pada tahun 2018 adalah 3350,29 hektar. Desa yang tergenang total pada saat banjir pasang Bedono, Gemulak, Sidogemah, Surodadi, Timbulsloko, dan Tugu. Climate change cause an increase in sea temperatures which results in melting of polar ice caps, thus affecting sea level rise. Sea level rise pose a threat to areas on the coast, Sayung District is one of it. One of the impacts is inundation area by tidal floods. The condition of tidal inundation was exacerbated by land subsidence which contributed to the expansion of tidal floods area. The purpose of this study is to spatially analyze areas were flooded due to highest high water level in 2018 and analyze the rate of land subsidence in 2017 - 2019 in Sayung District. The highest high water level in Sayung Subdistrict in 2018 calculated using the admiralty method was 238,27 cm and the mean sea level in the same year is 176,93 cm. The amount of land subsidence that occurred in Sayung District was obtained by processing Sentinel-1 data using the DInSAR method. The villages with the highest level of land subsidence Tugu, Timbulsloko, and Surodadi with an average decline of 10,68 + 1,63 cm/year, 8,71 + 1,78 cm/year, and 8,35 + 1,39 cm/year. The total area that was flooded by tidal floods was 3350,29 hectares. The villages that were totally inundated during the tidal flood were Bedono, Gemulak, Sidogemah, Surodadi, Timbulsloko, and Tugu. 
Analisis Digital Citra Satelit Worldview-2 untuk Ekstraksi Kedalaman Perairan Laut di Sebagian Perairan Pulau Parang, Kepulauan Karimunjawa, Provinsi Jawa Tengah Surya Nugraha Syaiful; Muhammad Helmi; Sugeng Widada; Rikha Widiaratih; Petrus Subardjo; Agus Anugroho Dwi Suryoputro
Indonesian Journal of Oceanography Vol 1, No 1 (2019): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.905 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v1i1.6262

Abstract

Teknologi penginderaan jauh (remote sensing) memungkinkan untuk dilakukannya pemetaan batimetri perairan pada daerah yang memiliki tingkat perubahan kedalaman secara cepat dan juga dangkal sekalipun dengan menggunakan citra satelit. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetetahui pasangan band rasio terbaik dari citra satelit Worldview-2  untuk membuat peta batimetri pada perairan serta mengetahui informasi kedalaman di Pulau Parang, Kepulauan Karimunjawa. Penelitian ini menggunakan citra satelit Worldview-2 sebagian Pulau Parang, Kepulauan Karimunjawa dengan empat saluran multispektral, yaitu band biru pesisir, biru, hijau dan kuning, yang dikombinasikan menjadi 8 band rasio dan diintegrasikan dengan data kedalaman hasil pengukuran lapangan sebanyak 300 titik sampel untuk uji akurasi dan 150 titik sampel untuk pemodelan batimetri pada rentang kedalaman 0-20 m. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa model empiris batimetri terbaik adalah rasio band biru dan band hijau dengan nilai R² sebesar 0,6976 dan nilai RMSE sebesar 4,00. Penelitian ini menunujukan bahwa band rasio biru / hijau dapat menampilakn kedalaman laut di Pulau Parang, Kepulauan Karimunjawa dari 0 m higgga 17 m.  Remote sensing technology makes it possible to build bathymetry mapping of waters where has depth various and shallow even using satellite imagery. This research has purpose to find out the best band ratio pair from Worldview-2 satellite imagery to make a aquatic bathymetry map, also find out the information about various of depth in Parang Island, Karimunjawa Islands. This research using Worldview-2 satellite imagery in several part of Parang Island, Karimunjawa Islands with 4 (four) multispectral channels; (1)Blue-Coast Band, (2)Blue, (3)Green, and (4)Yellow, which are combined into 8 (eight) ratio band and integrated with depth data from field measurement. There is 300 sample point for accuracy test and 150 sample point for bathymetry modelling in depth range 0-20 m. The modelling result shows that best empirical bathymetry model is the ratio of blue band and green band with the value of R² is 0,6976 and the RMSE value is 4,00. This research suggests that the ratio of blue / green bands can show the depth of the sea on Parang Island, Karimunjawa Islands from 0 m to 17 m.
Pengukuran Batimetri Untuk Perencanaan Pengerukan Kolam Pelabuhan Peti Kemas Belawan Sumatera Utara Syakinah Maghfirah Ayu; Agus Anugroho Dwi Suryo P; Petrus Subardjo; Sugeng Widada; Purwanto Purwanto
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3021.35 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i3.8154

Abstract

Kapal kandas kerap terjadi di Kolam Pelabuhan Peti Kemas Belawan diakibatkan  adanya  pendangkalan. Pendangkalan akibat inputan sedimen sari Muara Sungai Belawan membuat kedalaman tidak sesuai dengan draft minimum kapal. Hal ini menghambat aktivitas bongkar muat sehingga diperlukan perawatan kolam pelabuhan dengan cara pengerukan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi kedalaman sebenarnya/eksisting dengan mengukur batimetri agar diketahui volume  pengerukan penambahan kedalaman sesuai syarat aman draft kapal. Materi pada penelitian ini meliputi kedalaman eksisting, pasang surut, dan data draft kapal. Metode studi kasus diterapkan pada penelitian ini karena permasalahan yang dikaji menghasilkan hasil penelitian yang hanya dapat digunakan di lokasi tersebut. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kedalaman eksisting  yang  berkisar  antara -3,70  m  hingga -10,5 m. Berdasarkan  hasil  tersebut  apabila  disesuaikan dengan syarat aman kapal pada kolam pelabuhan yaitu -11 m, terjadi pendangkalan sehingga perlu dilakukan pengerukan. Setelah itu dihitung volume pendangkalan  yang dikeruk berdasarkan desain kedalaman, slope,  penambahan siltation rate menggunakan metode Grading dengan TIN (Triangulated Irregular Network) oleh perangkat lunak AutoCAD Civil 3D 2016. Total nilai volume pengerukan sedimen yang harus dikeruk sebesar 96.064,034 m3 agar kolam pelabuhan dapat dilalui kapal secara aman
Pengaruh Pasang Surut Terhadap Sebaran Material Padatan Tersuspensi di Pantai Dasun Kabupaten Rembang Gentur Handoyo; Petrus Subardjo; Vemilarisa Kusumadewi; Baskoro Rochaddi; Sugeng Widada
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 1 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.329 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i1.6915

Abstract

Indonesia memiliki laut yang sangat luas dibandingkan dengan daratannya. Luas total wilayah Indonesia adalah 7,81 juta km2 yang terdiri dari 2,01 juta km2 daratan, 3,25 juta km2 lautan, dan 2,55 juta km2 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Merupakan suatu Negara dengan luas perairan lebih besar dari pada luas daratan, maka dari itu Indonesia disebut sebagai Negara Maritim. Salah satunya dipulau jawa, tepatnya di daerah jawa tengah. Pantai Dasun terletak di wilayah Kabupaten Rembang, dimana lokasi tersebut sering dijumpai aktivitas kapal nelayan, destinasi wisata, kegiatan industri dan aliran sungai. Proses sedimen tersuspensi dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi di lautan seperti pasang surut dan arus. Pada saat pasang, akan menyebabkan konsentrasi material padat tersuspensi di pelabuhan tinggi. Begitu juga pada saat surut, konsentrasi material padat tersuspensi juga akan berubah lagi. Secara geografis titik lokasi penelitian berada pada posisi 6040’7,89”S - 6040’22,29”S dan 111026’21,34”E - 111026’34,45”E. Tujuan dilakukan penelitian ini  adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat kekeruhan perairan tersebut serta dampak yang ditimbulkannya. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2018 dengan lokasi daerah pantai Dasun Rembang, Jawa Tengah. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat lunak komputer yaitu Ms Excel, Er Mapper, dan Arc GIS. Materi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer yaitu pengamatan lokasi kekeruhan perairan, data pasang surut dan arus, sedangkan data sekundernya yaitu berupa peta rupa bumi Indonesia, data tinggi muka air laut dari satelit. Berdasarkan hasil analisis dari sampel MPT terjadi kekeruhan perairan dengan tingkat sedimenasi yang cukup tinggi. Hasil regresi linier dari data pengamatan pasang surut menunjukan kenaikan sebesar 157 mg/l – 203 mg/l. Kenaikan muka air laut menyebabkan dampak sedimentasi dimuara sungai pantai Dasun Rembang.
Co-Authors . Sahid ., Safinatunnaziyah Aang Hidayat Abd Basith Mukhlas Achmad Widodo Adha, Ikhwannur Adi Chandra Kusuma Aditya Firdaus Agung Windadi, Agung Agus Setyawan Ahdannabiel, Hamammi Aiman, Muhammad Naufal Alchacindy Guenergar Alfathony Krisnabudhi Alfi Satriadi Ali Ali Aliyatarrafiah Aliyatarrafiah Amani Rahutri Radhwarana Andnur, Mohammad Octa Anindya Wirasatriya Annisa, Shifa Dini Ansony, Muhammad A.N. Anwar, Muhammad Rehan Ardine, Joseph Emmanuel Arifa, Adzkia Noerma Arifiyana Arifiyana, Arifiyana Aris Ismanto Aryo Witono Azhar Afi Azis Rifai Bagaskara, Dicky Prasetya Baskoro Rochaddi Baskoro Rochaddi Chrisna Adhi Suryono Daffa Dinan Ihsani El-Fath Dani Mardiati, S.T., M.Eng. David Milliano Josanova Denny Nugroho S Denny Nugroho Sugianto Devi Verawati Gusman Devi Yuni Sari Sihombing Dimas Wahyu Anggara Diny Agustina Rahayu Diyan Muhamad Ramdani Djunaedi Muljawan Doding Akka Damanik Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Oktiarini Dwianti, Rizki Fitria Dwigita Aryani Sedyoko Ediar Usman Edy Trihatmoko Elis Indrayanti Endang Sri Susilo Erfiko, Muhammad Fery Erna Dwi Pertiwi Esha Etlin Saratoga Faiz Hamzah Adriono Faizal Ahmad Fajar Hudoyo Farisan, Ardhan Franto Novico Gatot Yulianto Gentur Handoyo Ghifari Raihan Silam Siregar Hadi Endrawati Hari Prayogi, Hari Hariadi Hariadi Hariyadi Hariyadi Harmon Prayogi HARYANTO Hendry Siagian Heryoso Setiyono Hotlan Simbolon Husein Sadewa Wiguna Ibrahim, Muh. Lintang Galih Ice Trisnawati Togatorop Ika Bagus Priambodo Ilham Aulia Nur Fuady, Ilham Aulia Indra Budi Prasetyawan Indrawan, Rizky Pri Irham Nurwidyanto Irwani Irwani Irwani Irwani Irwani Irwani Isnani, Desi Kumala Iut Triutami Jannisa Raska Jarot Marwoto Jarot Marwoto Johanna R N D Purba Juhadi Juhadi Junaidi Junaidi Karunia Lasmarito Pintubatu Khoirun Nisa Larosa Nurfikri Gamellia Latifah Mitrayani Hanum Lilik Maslukah M. Fachrurrozi M. Hanif Rasyda Maila Shofa Maramis, Michelle Maratus Khasanah Humairah Mars Widodo Meida Yustiana Mohamad Ihsan Wijaya Mohamad Iqbal Primananda Muchammad Iqbal Havis Muh Yusuf Muh. Yusuf Muhamad Adnan Kurnianto Muhamad Herdadi Ramadhan, Muhamad Herdadi Muhammad Chusnul Marom Muhammad Helmi Muhammad Helmi Muhammad Taqy Muhammad Zainuri Muhazzir Muhazzir Mumtaz, Fathiyah Muslim Muslim Muslim Muslim Muttahari S., S.T., M.Sc., Moch. Prahastomi Nanda Rahmadi Novi Susetyo Adi Nugroho Agus D Nurits Zahrul Aini Fitriyah, Nurits Zahrul Oksto Ridho Sianturi Paret Agung Sanjaka Petrus Subardjo Po Abas Sunarya Prahastomi, Mochammad Pratibhase Arhat Pratiwi Ramadhan Pratomo, Fajar Kurnia Pratomo, Septyo Uji Priatin Hadi Wijaya Purba, Rezon Fryando Purwanto Purwanto Putra, Roy Andika Putu Suryaniti Dewi Radich Arief Nugroho Rahmadeni, Hadin August Rahmalia, Fahri Restie AIK Ridho Hans Gurning Rifda Ayu Sartika Rikha Widiaratih Rina Oktaviani Dzikrurianti Riza Rahardiawan Rizky Amalia Rizky, Aga Rr. Tony Yulianto Rudhi Pribadi Ruli Supriati, Ruli Sabila, Anis Yasmin Sadewo, M. Firouz Dimas Safwan, Mohammad Arif Sahid Sahid Sebastian Margino Senopati Satya Suprapto, Senopati Satya Siddhi Saputro Sidhi Saputra Sigit Darmawan Siti Maesaroh Siti Munawaroh siti Nurindah Sari Siti Zulaikhah Sondy Sunaryo Sri Yulina Wulandari Srijati, Satrio Stephanie Stephanie Subagiyo Subagiyo Sugeng Santoso Surya Nugraha Syaiful Suryono Suryono Syafrei Adi Iskandar Syakinah Maghfirah Ayu Syamsul Ilmi TATI NURHAYATI Tezar Rafandi Theresa Pinkan Gustya Primasti Tjaturahono Budi Sanjoto Tony, Brian Tri Abdul Hidayat Tribhaskoro, Whisnu Triyanto Triyanto Triyono . Udi Harmoko Ulung Jantama Wisha Valensia Enzeline Enzeline, Valensia Enzeline Vemilarisa Kusumadewi Warsito Atmodjo Wilis Ari Setyati Wita Melisa Yoel Prayogo Yoga Yuniadi Yulian Fahmi Sageta Yulianto Dwi Laksono, Yulianto Dwi Yusuf D. H. Yusuf Dewantoro Herlambang