Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Geospasial Area Genangan Banjir Rob dan Dampaknya pada Penggunaan Lahan Tahun 2020 - 2025 di Kota Pekalongan Provinsi Jawa Tengah Syafrei Adi Iskandar; Muhammad Helmi; Muslim Muslim; Sugeng Widada; Baskoro Rochaddi
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1192.381 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i3.8668

Abstract

Perubahan iklim dapat menyebabkan peningkatan temperatur laut yang berdampak pada kenaikan muka air laut karena pencairan es di kutub. Naiknya muka air laut menimbulkan ancaman bagi wilayah yang berada di wilayah pesisir dan pantai, salah satunya adalah Kota Pekalongan. Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah banjir rob. Banjir rob diakibatkan pasang air laut dan diperparah oleh fenomena kenaikan muka air laut serta penurunan muka tanah sehingga menjadi faktor dalam perluasan genangan banjir rob. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan pengolahan data dan mengkaji karakteristik pasang surut bulan Februari 2020 serta laju kenaikan muka air laut, mengetahui laju penurunan muka tanah berdasarkan citra Satelit SAR Sentinel-1 tahun 2017-2019 untuk rekonstruksi topografi pada tahun 2025, dan analisis luas area genangan banjir rob pada penggunaan lahan bulan Februari 2020 dan prediksi tahun 2025. Metode yang digunakan untuk komponen pasang surut dihitung dengan menggunakan metode Admiralty, kenaikan muka air laut dengan metode regresi linier, laju penurunan muka tanah dengan metode DInSAR dan pemetaan genangan banjir rob dengan pemodelan geospasial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan nilai selisih HHWL dan MSLpada bulan Februari 2020 adalah 45,99 cm. Kenaikan muka air laut adalah 4,3 mm/tahun. Penurunan muka tanah rata-rata Pekalongan Utara, Pekalongan Barat, Pekalongan Timur, dan Pekalongan Selatan sebesar 24,13 cm/tahun, 22,83  cm/tahun, 21,94 cm/tahun, dan 20,40 cm/tahun. Luas daerah yang tergenang banjir rob pada bulan Februari 2020 dengan total 477,57 hektar. Prediksi luas area yang tergenang banjir rob tahun 2025 dengan total 1877,07 hektar. Pengaruh penurunan muka tanah menjadi faktor paling tinggi dibandingkan dengan kenaikan muka air laut terhadap perubahan luas genangan banjir rob.
Sebaran Mineral Feromagnetik di Perairan Delta Sungai Bodri, Kendal Petrus Subardjo; Sri Yulina Wulandari; Muhamad Adnan Kurnianto; Sugeng Widada; Rikha Widiaratih
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 1 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.711 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i1.7175

Abstract

Mineral feromagnetik atau biasa disebut pasir hitam merupakan salah satu mineral berat yang berasal dari aktivitas vulkanik. Pemanfaatan mineral ini memegang peranan cukup penting dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari aspek industri, elektronik, rumah tangga, otomotif, hingga digunakan sebagai bahan pengobatan kanker dalam bidang kedokteran. Delta sungai Bodri yang alirannya bersumber dari gunung Ungaran serta laju sedimentasi yang cukup tinggi menjadi wilayah yang tepat untuk dilakukan penelitian ini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kandungan, pola sebaran serta faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kandungan mineral feromagnetik yang terdapat pada sedimen dasar di delta sungai Bodri. Untuk mengetahui kandungan mineral feromagnetik, digunakan teknik analisa sederhana terhadap sampel sedimen menggunakan magnet dan mikroskop di laboratorium. Arus sejajar pantai diperhitungkan untuk diketahui pengaruhnya terhadap sebaran mineral feromagnetik. Hasil analisa ini menunjukkan kandungan sedimen yang tersebar secara terpola dari dalam sungai, muara, hingga sisi delta dengan kandungan tertinggi pada sungai sebesar 35,04 %. Pada depan muara sungai mineral ini tidak terdeteksi, kemudian terdeteksi kembali pada sisi-sisi delta, baik pada bagian barat maupun bagian timur yang kadarnya bervariasi sekitar 2-5%. Hal ini menjelaskan adanya hubungan arus sejajar pantai terhadap sebaran mineral feromagnetik di wilayah delta sungai Bodri. Ferromagnetic minerals or known as black sand is one of the heavy minerals which is derived from volcanic activity. This mineral utilization plays an important role in everyday life, ranging from aspects of industry, electronics, household, automotive, even used as a treatment of cancer in the field of medicine. The Bodri River Delta, which sourced from Ungaran Mountain and a high sedimentation rate, is the right area for this research. This research was conducted to find out how big the content, the pattern of distribution and any factors that affect the ferromagnetic mineral content found in the basic sediment in the Bodri river delta. To know the mineral content of ferromagnetic, used simple analysis technique to sediment sample using magnet and microscope in laboratory. Longshore currents are taken into account to determine its effect on the distribution of the mineral ferromagnetic. The results of this analysis show that the sediment content is scattered patterned from the river, estuary, to the delta side with the highest content in the river of 35.04%. In front of the river mouth, this mineral is undetectable. Then detect again on the sides of the delta, both on the western and eastern parts which levels vary about 2-5%. This explains the existence of a longshore current linkage to the ferromagnetic mineral distribution in the Bodri river delta region.
Studi Pola Sebaran Suhu Permukaan Laut Akibat Air Bahang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton Probolinggo Jawa Timur Karunia Lasmarito Pintubatu; Sugeng Widada; Jarot Marwoto; Alfi Satriadi
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 2 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1188.798 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i2.8068

Abstract

PLTU Paiton memanfaatkan air laut sebagai pendingin kondensor (air bahang) yang menghasilkan air bahang, yakni air buangan yang sebelumnya terpakai yang memiliki kondisi nilai suhu lebih tinggi dibanding suhu perairan di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola sebaran suhu permukaan laut akibat air bahang PLTU Paiton Probolinggo secara horizontal. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Citra Landsat 8 TIRS perekaman 20 November 2019, suhu permukaan laut lapangan, arus permukaan laut lapangan, data curah hujan dari stasiun lokal PT.POMI Unit 7 dan 8, data pasang surut yang diterbitkan oleh PUSHIDROSAL, data Indian Ocean Dipole (IOD), dan peta RBI yang diterbitkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sedangkan metode yang digunakan untuk menentukan stasiun penelitian di lapangan adalah  metode purposive sampling. Hasil pengolahan data suhu permukaan lapangan 20 November 2019 menunjukkan nilai suhu pada discharge canal sebesar 33o – 34o C. Sementara Hasil perekaman citra pada 20 November 2019 menunjukkan suhu akibat air bahang dengan nilai 33o – 34o C memiliki luas area 15,89 ha dan jarak terhadap tegak lurus pantai adalah 0,15 km. Suhu akibat air bahang dengan nilai 31o – 32o  C memiliki luas area 140,35 ha dan jarak tegak lurus pantai adalah 0,2 km. Nilai RMSE antara suhu permukaan laut lapangan dengan perekaman Citra Landsat 8 TIRS sebesar 0.621388. Sebaran suhu permukaan laut di perairan PLTU Paiton dipengarui oleh arus yang bersifat pasang surut, cenderung bergerak ke arah Utara-Timur Laut dari discharge canal PLTU dengan kecepatan rerata kecepatan arus dari sekitar 0.6-1.2 m/s untuk komponen zonal dan sekitar 0.45 m/s untuk komponen meridional. 
Studi Pengaruh Longshore Current terhadap Abrasi di Pantai Moro, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah Wita Melisa; Hariyadi Hariyadi; Sugeng Widada; Elis Indrayanti; Denny Nugroho Sugianto; Dwi Haryo Ismunarti; Muh Yusuf
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 4 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2597.128 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i4.8530

Abstract

Gelombang yang berasal dari laut dalam akan merambat menuju perairan dangkal dan mengalami perubahan, salah satunya membentuk gelombang pecah yang dipengaruhi oleh berkurangnya kedalaman. Gelombang pecah yang membentuk sudut terhadap garis pantai akan menimbulkan longshore current (arus sejajar pantai). Longshore current akan mengakibatkan tertranspornya sedimen di sepanjang pantai yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi atau sedimentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui pengaruh longshore current terhadap  abrasi yang terjadi di Pantai Moro. Materi yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan yaitu tinggi dan periode gelombang lapangan dan sedimen dasar. Sedangkan data sekunder menggunakan data angin ECMWF selama 10 tahun, Citra Landsat 7 dan 8, data debit sungai dan data pasang surut. Penentuan pengukuran gelombang lapangan dan lokasi sampel sedimen menggunakan metode purposive sampling. Untuk meramalkan tinggi dan periode gelombang pada setiap musimnya menggunkan metode SMB (Svendrup Munk Metode Bretchheider), dan untuk menghitung laju abrasi menggunakan metode DSAS. (Digital Shoreline Analysis System). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan  kecepatan longshore current pada musim barat sebesar 1,25038 m/s, pada musim peralihan 1 sebesar 0.71639 m/s, pada musim timur sebesar 1,08519 m/s, dan pada musim peralihan 2 sebesar 1,00732 m/s, yang menyebabkan abrasi dari tahun 2015-2016 seluas 7,29 ha. The waves which moves from deep sea into shallow water then changed into breaking waves that affected by decrease of the depth. The angel made from breaking waves towards coastline will be formed into longshore current. Longshore current caused sediment transported along the coast, this situation caused abration or sedimentation. The aim of this research was to determine the effect of longshore current towards abration in Pantai Moro. This research using both of primary and secondary data. In primary data, using wave height, period weight, and bed sediment. In secondary data, using ECMWF for wind data among 10 years, Landsat Imagery 7 and 8, river discharged, also tidal data. This research using purpose sampling method. Svendrup Munk Metode Bretchheider (SMB) method used to predict wave height and waves periode in every season, and Digital Shoreline Analysis System (DSAS) used to calculate the abration rate. The result showed the speed of longshore current in the west season was 1,25038 m/s, in the transition season 1 was 0.71639 m/s, in the east season was 1,08519 m/s, and in the transition season 2 was 1,00732 m/s, which causes abrasion from 2015-2016 an area of 7,92 ha. 
Studi Sebaran Sedimen Dasar di Perairan Sungai Banjir Kanal Timur Semarang, Jawa Tengah Nanda Rahmadi; Sugeng Widada; Jarot Marwoto; Warsito Atmodjo; Rikha Widiaratih
Indonesian Journal of Oceanography Vol 3, No 3 (2021): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (947.225 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v3i3.11707

Abstract

Banjir Kanal Timur merupakan gabungan Tambak Lorok (Kali Banger) dan Kali Tenggang. Adapun sungai Banjir Kanal Timur melintasi kota Semarang bagian timur yang padat pemukiman dan industri. Banyak aktivitas manusia dan industri di sekitar daerah aliran sungai (DAS) ini. antara lain adalah industri tekstil, bahan makanan, bahkan terdapat tempat pelelangan ikan. Banyaknya aktiviitas manusia di sekitar wilayah sungai ini menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan seperti penurunan kualitas air dan peningkatan proses sedimentasi pada mulut muara merupakan permasalahan yang ditimbulkan. Proses sedimentasi di muara sungai yang terjadi terus menerus akan menyebabkan pendangkalan dan sulitnya akses untuk menuju ke laut lepas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis sedimen dasar di Perairan Banjir kanal Timur dan melihat pola arus yang mempengaruhi. Sedimen dasar diambil secara langsung juga melaukan pengukuran batimetri. Terdapat 10 stasiun yang menjadi daerah penelitian dimana 2 stasiun berada di Muara Sungai Banjir Kanal Timur, dan lainnya berada di perairan yang lebih dalam. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa jenis sedimen yang berada di Muara Sungai Banjir Kanal Timur adalah lanau dan daerah yang lebih dalam mengandung pasir. Pola arus pada Perairan Banjir Kanal Timur merupakan arus pasang surut.
Sebaran Sedimen Dasar di Perairan Karimunjawa Larosa Nurfikri Gamellia; Purwanto Purwanto; Sugeng Widada; Petrus Subardjo; Muslim Muslim; Rikha Widiaratih
Indonesian Journal of Oceanography Vol 1, No 1 (2019): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2989.621 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v1i1.6264

Abstract

Bangunan terumbu buatan (Artificialreefs) merupakan salah satu bentuk upaya untuk menganggulangi dan rehabilitasi kerusakan yang terjadi pada terumbu karang alami. Pembuatan terumbu buatan merupakan suatu rekayasa struktur bangunan yang sengaja diturunkan ke laut untuk menyerupai habitat ikan dan ekosistem terumbu karang. Adanya bangunan tersebut dapat mempengaruhi dinamika faktor hidro-oseanografi yang terjadi, salah satunya yaitu proses sedimentasi yang dipengaruhi oleh arus laut.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi sebaran sedimen dasar yang terjadi pada bangunan terumbu buatan (artificial reefs) pada saat sebelum dan sesudah simulasi model. Penelitian ini dibagi dalam dua tahap yaitu tahap survei lapangan dan tahap pemodelan numerik menggunakan MIKE 21 flow model serta dilanjutkan modul Sand Transport (ST). Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan penentuan lokasi penelitian dipilih secara purposive sample. Hasil penelitian menunjukkan kondisi hidrodinamika pada lokasi penelitian dengan kecepatan arus maksimum sebesar 0.9388 m/sdengan arah dominan menuju barat laut dan timur laut. Analisa sedimentasi dilakukan dengan mengamati hasil dari model (output) serta membuat potongan melintang pada daerah struktur bangunan dan membandingkan hasil baik sebelum maupun setelah simulasi. Hasil potongan melintang I-I’ dan potongan melintang II-II’ mengalami perubahan kedalaman (erosi) sepanjang garis potongan melintang, sedangkan pada potongan melintang III-III’ mengalami penumpukan material sedimen (sedimentasi) pada rentang jarak 10 m. Artificial reefs (Artificial reefs) are one of method for overcome and rehabilitatedamages that occurs on natural reefs.The manufacture of artificial reefs is a structural engineering that deliberately lowered to the sea to resemble the habitat of fishes and coral reef ecosystem. The existence of such buildings can affect the dynamics of hydro-oceanography factors that occur,for example the sedimentation process which influenced by the ocean currents. This study was purposed to determine the distribution pattern of sedimentation process that occurs on the building of artificial reefs, before and after the model simulation. This study was divided into two phases, field survey phase and numerical modelling using MIKE 21 flow model module continued with Sand Transport module (ST).This study used a quantitative method and determination of location was using purposive sampling method. The result shown hydrodinamic condition of study location with maximum velocity rate at 0,9388m/s, dominantly went to northwest and northeast. For sedimentation analysis was done by observing the results of the model (output) and also making a cross section on the area of the building structure and compare the results both before and after simulation. The I-I’ cross section and II-II’ cross section had and increase in depth (erosion) across the cross section line, and then in a section III-III’ there is a sediment buildup (sedimentation) in the range of 10 meters.
Studi Perubahan Garis Pantai Tahun 2014-2019 di Pesisir Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta Putu Suryaniti Dewi; Heryoso Setiyono; Gentur Handoyo; Sugeng Widada; Agus Anugroho Dwi Suryoputro
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2520.841 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i3.8492

Abstract

Perubahan garis pantai dapat terjadi secara lambat maupun cepat bergantung pada faktor alami maupun aktivitas manusia yang mempengaruhi. Sebelah selatan Pesisir Kabupaten Bantul berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan dipengaruhi oleh gelombang yang dibangkitkan oleh angin. Kondisi pesisir dipengaruhi oleh gelombang angin memiliki potensi terjadinya perubahan garis pantai akibat abrasi maupun akresi. Tujuan dilakukan penelitian Studi Perubahan Garis Pantai Tahun 2014-2019 di Pesisir Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta adalah untuk mengetahui luas perubahan garis pantai tahun 2014, 2017 dan 2019 hasil interpretasi citra Satelit Landsat 8. Metode kuantitatif deskriptif digunakan dengan analisis perhitungan statistik Digital Shoreline Analysis System (DSAS). Data penelitian yang digunakan antara lain kelerengan pantai lapangan pada tanggal 30 Januari 2020, data pasang surut yang diterbitkan oleh BIG, data angin dari laman ECMWF, data gelombang yang diterbitkan oleh BMKG Pusat dan digitasi garis pantai tahun 2014, 2017 dan 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahun 2014-2017 luas abrasi lebih besar dengan luas 27,159 ha dibandingkan dengan luas akresi dengan luas 18,629 ha. Hasil penelitian untuk tahun 2017-2019 luas abrasi juga lebih besar dengan luas 21,903 ha dibandingkan dengan luas akresi seluas 14,835 ha.   Shoreline changes can occur slowly or quickly depends on natural and anthropogenic factors. South of the coast of Bantul Regency is bordered directly by the Indian Ocean and affected by waves generated by the wind. Coastal conditions that affected by wind waves have the potential for shoreline changes due to abrasion or accretion. The purpose of this Study of Shoreline Changes in 2014-2019 on The Coast of Bantul Regency, D.I. Yogyakarta is to determine the extent of shoreline changes in 2014, 2017 and 2019 as results of interpretation of Landsat 8 Satellite imagery. Descriptive quantitative methods were used with statistical analysis calculations for the Digital Shoreline Analysis System (DSAS). The research data used include coastal slope on 30 January 2020, tidal data published by BIG, wind data from the ECMWF website, wave data published by BMKG and shoreline digitization in 2014, 2017 and 2019. The results showed that in 2014-2017 the area of abrasion was greater by 27.159 ha compared with area of accretion by 18.629 ha. In 2017-2019 abrasion area is also greater with an area of 21,903 ha compared with an accretion area of 14,835 ha. 
Interpretasi Litologi Dasar Laut Pada Muara Sungai dan Lepas Pantai Berdasarkan Analisa Shallow Seismic Di Perairan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat Erna Dwi Pertiwi; Sugeng Widada; Baskoro Rochaddi; Hariyadi Hariyadi; Warsito Atmodjo; Muh Yusuf; Azis Rifai
Indonesian Journal of Oceanography Vol 2, No 4 (2020): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2070.634 KB) | DOI: 10.14710/ijoce.v2i4.8612

Abstract

Sebagai bagian dari lingkungan pengendapan muara sungai dan lepas pantai Perairan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat merupakan perairan yang mengalami proses sedimentasi dengan karakteristik fasies. Penelitian bertujuan mengetahui perbedaan tipe lapisan litologi permukaan dasar dan proses sedimentasi berdasarkan profil penampang seismik sub-bottom profiler pada muara sungai dan perairan lepas pantai di lokasi tersebut. Metode seismik sub-bottom profiler merupakan metode untuk mendapatkan gambaran sekeun sedimen. Hasil interpretasi menunjukan lapisan sedimen dasar muara sungai terdapat 7 lapisan sedimen, yaitu lapisan 1 berumur recent dengan fraksi butiran sangat halus, lapisan 2 tersusun atas fraksi butiran halus hingga sedang, lapisan 3 tersusun atas fraksi butiran sedang hingga kasar, lapisan 4 tersusun atas fraksi butiran sedang sampai dengan halus, lapisan 5 tersusun atas fraksi butiran halus sampai sedang, lapisan 6 tersusun atas fraksi butiran sangat halus, dan lapisan 7 tersusun atas lapisan sedimen keras. Pada lepas pantai ditemukan 2 lapisan dan 3 lapisan, yaitu lapisan 1 berumur recent tersusun atas fraksi sedang seperti pasir, lapisan 2 tersusun atas fraksi butiran sedang seperti pasir dan sedimen keras , dan lapisan 3 tersusun atas fraksi butiran sedang hingga halus. As part of the deposition of Muara and the waters off the coast of Sumbawa, West Nusa Tenggara is water that has undergone a sedimentation process with facies characteristic. The research aims to determine the different types of base lithology and sedimentation processes based on the sub-Bottom Seismic cross-section profile Profiler at the estuary of rivers and offshore waters at that location. The seismic method of the sub-Bottom Profiler is a method for obtaining an overview of sequence sediments. Results of the interpretation indicate the base sediment layer of the river estuary there are 7 layers of sediment, namely the recent old layer 1 with a very fine grain fraction, Layer 2 consists of a fine-to-medium grain fraction, layer 3 consists of a medium fraction to coarse grain, layer 4 consists of medium to smooth fraction, layer 5 consists of fine grain fraction, and layer 7 consists of a layer of hard sediment. Off the coast found 2 layers and 3 layers, i.e. Layer 1 has recently consisted of a moderate fraction such as sand, Layer 2 consists of medium grain fraction such as sand and hard sediment, and layer 3 consists of medium for fine shards.
Sebaran Sedimen Dasar di Pantai Segolok, Batang Yoel Prayogo; Baskoro Rochaddi; Sugeng Widada
Indonesian Journal of Oceanography Vol 5, No 1 (2023): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v5i1.16146

Abstract

 Pantai Segolok merupakan pantai yang berada di wilayah utara kabupaten Batang, provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu pantai wisata yang ada di kabupaten Batang. Semakin berkembangnya aktifitas yang ada di daerah pantai juga akan mempengaruhi tingkat sedimentasi di pantai tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis sedimen dasar yang ada di pantai Segolok dan mengetahui pola arus dan pengaruhnya. Pengambilan data sedimen dan arus dilakukan di daerah penelitian. Sampel sedimen dasar diambil menggunakan sedimen grab dan pengambilan data arus menggunakan bola duga. Sampel sedimen dasar diolah menggunakan metode pengayakan dan pemipetan. Sedangkan pemodelan data arus menggunakan software MIKE 21. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ukuran butir sedimen yang ditemukan berupa pasir, pasir lanau, lanau pasiran, dan lanau lempung. Nilai korelasi antara ukuran butir sedimen dengan kecepatan arus sebesar 0,0259 dimana nilai tersebut sangat rendah korelasinya. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jenis sedimen di pantai Segolok didominasi oleh pasir dan arus tidak memiliki pengaruh terhadap distribusi ukuran butir sedimen.Kata kunci: Sedimen Dasar, Ukuran Butir , Arus, Pantai Segolok Segolok Beach is a beach located in the northern region of Batang district, Central Java province. It is one of the tourist beaches in Batang district. The growing activity in the coastal area will also affect the sedimentation rate on the beach. The purpose of this study was to determine the type of basic sediment on the Segolok beach and to determine the current pattern and its influence. Sediment and current data collection was carried out in the study area. Basic sediment samples were taken using a sediment grab and flow data were taken using a guessing ball. The bottom sediment samples were processed using sieving and pipetting methods. While the current data modeling uses MIKE 21 software. The results of this study indicate that the grain size of the sediment found in the form of sand, silt sand, sandy silt, and clay silt. The correlation value between sediment grain size and current velocity is 0.0259 where the correlation value is very low. Based on the results of the study, it can be concluded that the type of sediment on the Segolok beach is dominated by sand and the current has no effect on the grain size distribution of the sediment.Keywords: Bed Sediment, Grain Size, Current, Segolok Beach
Uji Aplikasi Lactobacillus lactis sebagai Paraprobiotik pada Budidaya Udang Vanamei (Litopenaeus vannamei) : Aspek Pertumbuhan Dan Imunitas Subagiyo Subagiyo; Sebastian Margino; Triyanto Triyanto; Sugeng Widada
Jurnal Kelautan Tropis Vol 26, No 3 (2023): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkt.v26i3.20658

Abstract

Growth is one of the targets of shrimp cultivation. One factor that influences this growth is the level of immunity. Paraprobiotics are probiotics that have been inactivated, making it easier for production, storage and application. In this research, a test was carried out on the application of inactive Lactobacilus lactis to vanamei shrimp via pelleted feed (ad libitum). The experiment was carried out on a laboratory scale. There were 4 treatments, namely a single application of one of the 3 L. lactis isolates (isolate U.181, P.32 dan W-331)and a mixed of 3 L. lactis isolates. The application dose was 108 cells/gram of feed. The experiment was carried out for 35 days. Parameters observed included weight gain and cellular immune system (total number of hemocytes and hemocyte activity).The results of this study indicate that the application of the paraprobiotic L. lactis either alone or in the form of a mixture of the three can improve the growth performance and immunity of vanamei shrimp, namely being able to increase growth between 32-38% higher than the control, as well as increasing the total number of hemocytes and phagocytic activity respectively between 27.4-35.6 % and 29.1-45.9 % higher than the control.  Pertumbuhan merupakan salah satu target budidaya udang. Salah satu factor yang mempengaruhi pertumbuhan adalah tingkat imunitas. Paraprobiotik adalak probiotik yang telah diinaktifkan/dimatikan, sehingga memudahkan untuk produksi, penyimpanan hingga aplikasi. Pada penelitian ini telah dilakukan uji aplikasi Lactobacilus lactis inaktif sebagai paraprobiotik ke udang vanamei melalui pakan pellet (ad libitum). Percobaa dilakukan pada skala laboratorium Ada 4 perlakuan, yaitu aplikasi tunggal salah satu dari 3 isolat L. lactis (isolat U.181, P.32 dan W-331) dan aplikasi campuran 3 isolat L. lactis. Dosis aplikasi yang dipilih adalah 108 sel/gram pakan. Percobaan dilakukan selama 35 hari. Parameter yang diamati meliputi pertambahan berat dan sistem imun seluler (total jumlah hemosit dan aktivitas hemosit). Hasil penelitian aplikasi paraprobiotik L. lactis baik secara tunggal atau dalam bentuk campuran ketiganya dapat meningkatkan performa pertumbuhan dan imunitas udang vanamei. Pada kondisi penelitian ini, apiikasi paraprobiotik mampu meningkatkan pertumbuhan antara 32-38 % lebih tinggi daripada kontrol, serta meningkatkan jumlah total hemosit dan aktivitas fagositosis berturut-turut sebesar antara 27,4-35,6 % dan 29,1-45,9 % lebih tinggi daripada kontrol.  
Co-Authors . Sahid ., Safinatunnaziyah Aang Hidayat Abd Basith Mukhlas Achmad Widodo Adha, Ikhwannur Adi Chandra Kusuma Aditya Firdaus Agung Windadi, Agung Agus Setyawan Ahdannabiel, Hamammi Aiman, Muhammad Naufal Alchacindy Guenergar Alfathony Krisnabudhi Alfi Satriadi Ali Ali Aliyatarrafiah Aliyatarrafiah Amani Rahutri Radhwarana Andnur, Mohammad Octa Anindya Wirasatriya Annisa, Shifa Dini Ansony, Muhammad A.N. Anwar, Muhammad Rehan Ardine, Joseph Emmanuel Arifa, Adzkia Noerma Arifiyana Arifiyana, Arifiyana Aris Ismanto Aryo Witono Azhar Afi Azis Rifai Bagaskara, Dicky Prasetya Baskoro Rochaddi Baskoro Rochaddi Chrisna Adhi Suryono Daffa Dinan Ihsani El-Fath Dani Mardiati, S.T., M.Eng. David Milliano Josanova Denny Nugroho S Denny Nugroho Sugianto Devi Verawati Gusman Devi Yuni Sari Sihombing Dimas Wahyu Anggara Diny Agustina Rahayu Diyan Muhamad Ramdani Djunaedi Muljawan Doding Akka Damanik Dwi Haryo Ismunarti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Oktiarini Dwianti, Rizki Fitria Dwigita Aryani Sedyoko Ediar Usman Edy Trihatmoko Elis Indrayanti Endang Sri Susilo Erfiko, Muhammad Fery Erna Dwi Pertiwi Esha Etlin Saratoga Faiz Hamzah Adriono Faizal Ahmad Fajar Hudoyo Farisan, Ardhan Franto Novico Gatot Yulianto Gentur Handoyo Ghifari Raihan Silam Siregar Hadi Endrawati Hari Prayogi, Hari Hariadi Hariadi Hariyadi Hariyadi Harmon Prayogi HARYANTO Hendry Siagian Heryoso Setiyono Hotlan Simbolon Husein Sadewa Wiguna Ibrahim, Muh. Lintang Galih Ice Trisnawati Togatorop Ika Bagus Priambodo Ilham Aulia Nur Fuady, Ilham Aulia Indra Budi Prasetyawan Indrawan, Rizky Pri Irham Nurwidyanto Irwani Irwani Irwani Irwani Irwani Irwani Isnani, Desi Kumala Iut Triutami Jannisa Raska Jarot Marwoto Jarot Marwoto Johanna R N D Purba Juhadi Juhadi Junaidi Junaidi Karunia Lasmarito Pintubatu Khoirun Nisa Larosa Nurfikri Gamellia Latifah Mitrayani Hanum Lilik Maslukah M. Fachrurrozi M. Hanif Rasyda Maila Shofa Maramis, Michelle Maratus Khasanah Humairah Mars Widodo Meida Yustiana Mohamad Ihsan Wijaya Mohamad Iqbal Primananda Muchammad Iqbal Havis Muh Yusuf Muh. Yusuf Muhamad Adnan Kurnianto Muhamad Herdadi Ramadhan, Muhamad Herdadi Muhammad Chusnul Marom Muhammad Helmi Muhammad Helmi Muhammad Taqy Muhammad Zainuri Muhazzir Muhazzir Mumtaz, Fathiyah Muslim Muslim Muslim Muslim Muttahari S., S.T., M.Sc., Moch. Prahastomi Nanda Rahmadi Novi Susetyo Adi Nugroho Agus D Nurits Zahrul Aini Fitriyah, Nurits Zahrul Oksto Ridho Sianturi Paret Agung Sanjaka Petrus Subardjo Po Abas Sunarya Prahastomi, Mochammad Pratibhase Arhat Pratiwi Ramadhan Pratomo, Fajar Kurnia Pratomo, Septyo Uji Priatin Hadi Wijaya Purba, Rezon Fryando Purwanto Purwanto Putra, Roy Andika Putu Suryaniti Dewi Radich Arief Nugroho Rahmadeni, Hadin August Rahmalia, Fahri Restie AIK Ridho Hans Gurning Rifda Ayu Sartika Rikha Widiaratih Rina Oktaviani Dzikrurianti Riza Rahardiawan Rizky Amalia Rizky, Aga Rr. Tony Yulianto Rudhi Pribadi Ruli Supriati, Ruli Sabila, Anis Yasmin Sadewo, M. Firouz Dimas Safwan, Mohammad Arif Sahid Sahid Sebastian Margino Senopati Satya Suprapto, Senopati Satya Siddhi Saputro Sidhi Saputra Sigit Darmawan Siti Maesaroh Siti Munawaroh siti Nurindah Sari Siti Zulaikhah Sondy Sunaryo Sri Yulina Wulandari Srijati, Satrio Stephanie Stephanie Subagiyo Subagiyo Sugeng Santoso Surya Nugraha Syaiful Suryono Suryono Syafrei Adi Iskandar Syakinah Maghfirah Ayu Syamsul Ilmi TATI NURHAYATI Tezar Rafandi Theresa Pinkan Gustya Primasti Tjaturahono Budi Sanjoto Tony, Brian Tri Abdul Hidayat Tribhaskoro, Whisnu Triyanto Triyanto Triyono . Udi Harmoko Ulung Jantama Wisha Valensia Enzeline Enzeline, Valensia Enzeline Vemilarisa Kusumadewi Warsito Atmodjo Wilis Ari Setyati Wita Melisa Yoel Prayogo Yoga Yuniadi Yulian Fahmi Sageta Yulianto Dwi Laksono, Yulianto Dwi Yusuf D. H. Yusuf Dewantoro Herlambang