Claim Missing Document
Check
Articles

Optimalisasi Pengajian Ibu-Ibu Warga  Jitengan Pasca Pandemi Nurul Aisyah; Nur Chayati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 6. Digitalisasi Syiar Islam
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.56.927

Abstract

Penguatan Spiritual menjadi hal utama masyarakat dalam menghadapi Pandemi. Pengabdian ini bertujuan untuk penguatan mental spiritual (psikis) melalui optimalisasi pengajian ibu-ibu warga masyarakat Jitengan. Melalui koordinasi dengan takmir masjid dan perwakilan masyarakat sebagai pihak yang dikenai kegiatan. Dilanjutkan, penyusunan koordinator dalam struktural kepengurusan pengajian agar dapat terselenggara dan nilai pemberdayaannya juga dapat berkelanjutan, sehingga kebermanfaatannya dapat dirasakan warga. Ibu-ibu sangat membutuhkan penguatan spiritual dalam menghadapi rutinitasnya di keluarga maupun dalam membimbing putra-putrinya dalam kegiatan penyelesaian penugasan sekolah di rumah. Hasil yang didapatkan adalah keefektifan program sangat baik. Hal ini diukur melalui tiga hal: pertama, antusiasme warga yang turut hadir dalam pengajian 80 jamaah pada pertemuan 1, 50 jamaah pada pertemuan 2 (dikarenakan bersamaan dengan rapat RT). Kedua, pemahaman warga terhadap materi pengajian mencapai 80% dari kehadiran. Ketiga, keberlanjutan pengajian berjalan pasca berakhirnya program pengabdian, ini mengindikasikan bahwa pemberdayaan berjalan efektif. Implikasinya adalah penguatan spiritual sangat dibutuhkan oleh warga untuk dapat menjalani ritme hidup dalam keluarga, kerja maupun bermasyarakat, maka hadirnya pengajian dirasa sangat bermanfaat.
Penguatan Pengetahuan dan Keterampilan Kader Posbindu PTM “Mekar Asri” Nur Chayati; Fitri Suciana; Riska Adellia; Elmi Safira Maswaya
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.53.1121

Abstract

Hasil survei pada tahun 2020 dan 2021 menunjukkan warga Dukuh Banyusri berisiko mengalami penyakit tidak menular. Kondisi ini ditandai dengan tingginya jumlah warga dengan aktivitas kurang, frekuensi makan buah dan sayur kurang dari 5 porsi sehari, konsumsi alkohol, adanya riwayat merokok, hipertensi, diabetes melitus, dan kolesterol tinggi. Data ini menunjukkan bahwa warga Banyusri sudah berada pada level waspada atau zona merah terjadinya penyakit tidak menular. Berdasarkan fenomena tersebut, permasalahan terkait faktor risiko penyakit tidak menular tidak cukup hanya diselesaikan melalui screening kesehatan melalui posbindu. Peran posbindu harus lebih ditingkatkan terutama pada meja lima, yaitu pemberian pendidikan kesehatan oleh kader. Kader harus dibekali pengetahuan dan metode pemberian pendidikan dan promosi kesehatan yang baik dan efektif. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan pada penguatan peran kader posbindu dalam pendidikan dan promosi kesehatan, khususnya penyakit tidak menular. Kegiatan meliputi pemberian pendidikan kesehatan, simulasi, dan praktik. Hasil kegiatan menunjukkan pengetahuan kader meningkat 20%-40%, keterampilan kader meningkat dari kategori kurang (11,1%) dan baik (88,9%) menjadi kategori baik (33,3%) dan baik sekali (66,7%).
The Different Levels of Understanding among Indonesians on Home Care Services for Stroke Patients Chayati, Nur; Guru, Yustina Yantiana
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S2 (2022): Suplement 2
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.515 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS2.1426

Abstract

Treating patients after a stroke requires long-term home care, but it is not accessible by all Indonesians. Therefore, this study examined stroke patients' understanding of home care and its factors. A comparative design with a survey approach was employed, and the respondents were from Western (n=193) and Eastern Indonesia (n=193). The data were analyzed using the Pearson Chi-square test with a significant level of 5% and three categories of knowledge level. Indonesians have a good understanding 67.3% on home care. Furthermore, Western Indonesians were more well-informed compared to Eastern Indonesians. However, a significant relationship between the level of understanding in these two regions was associated with education, gender, and exposure to information about home care (p less than 0.05). This inequality influenced their knowledge about home care services (p=0.000) since the information is not well-distributed. These findings imply that the distribution of information about home care is not evenly shared throughout Indonesia. This is against the contention that home care is a significant health service to reach remote communities. It is suggested that the available media can be used to socialize home care services to the Eastern Indonesian region. Abstrak: Pengobatan pasien pasca stroke memerlukan waktu perawatan di rumah yang cukup lama, namun tidak semua penduduk Indonesia mampu melakukannya. Untuk itulah, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman pasien stroke terhadap konsep home care dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian merupakan studi komparatif dengan pendekatan survey, dengan responden dari penduduk Indonesia Barat (n=193 responden) dan Indonesia Timur (n=193 responden). Data dianalisis dengan Pearson Chi-Square dengan tingkat signifikansi 5% dan dikelompokkan dalam tiga kategori tingkat pengetahuan. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 67,3% penduduk Indonesia pemahamannya terhadap home care adalah baik. Lebih jauh lagi, penduduk Indonesia Barat terbukti lebih paham tentang home care dibanding Indonesia Timur. Pengetahuan tentang home care berkorelasi secara signifikan dengan tingkat pendidikan, jenis kelamin, dan paparan informasi tentang home care (p kurang dari 0,05). Perbedaan tingkat pengetahuan antara dua wilayah Indonesia ini (p=0,000) terjadi karena informasi tidak tersampaikan dengan baik. Penelitian ini berimplikasi bahwa distribusi informasi tentang home care belum diberikan kepada seluruh warga Indonesia. Hal ini sangat berdampak signifikan mengingat home care adalah jenis pelayanan kesehatan yang mampu menjangkau wilayah terpencil. Disarankan bahwa keberadaan media dapat digunakan untuk mensosialisasikan tentang layanan home care bagi wilayah Indonesia Timur.
Massage in prevention of decubitus ulcers in bedrest patiens: A literature review Rahmadani, Wahyudi; Chayati, Nur
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No 2: June 2023
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.958 KB) | DOI: 10.30604/jika.v8i2.1989

Abstract

Background: Decubitus ulcers occur due to prolonged pressure and friction on the skin, especially in the bone protrusion area which causes decreased blood circulation then the local tissue is ischemic, hypoxic, and develops into necrosis causing decubitus ulcers. The most effective nursing interventions to prevent decubitus ulcers is massage. Objective: This literature review aims to find out the type of massage in the prevention of decubitus ulcers in bedrest patients. Method: The research method uses PRISMA with a systematic approach and selection process. Library sources are searched from Scopus, ProQuest, Pubmed, Scient Direct, Ebsco, and Google Scholar databases. Result: Based on the analysis through literature review, determined that the most widely used research is quasi-experimental design, the most widely used type of massage is effluerage, the risk of decubitus ulcers most more than 40 years of age with 115 respondents (95%), the percentage of patients was 71 female (54.7%) and 59 men (45.3%). Conclusion: The conclusion of the most widely used type of massage is effleurage, duration of giving massage varies between 3-5 minutes, given twice a day using virgin coconut oil at 5 ml. Demographic factors associated with the risk of decubitus ulcers are age, body mass index (BMI), and bedrest patients. Abstrak: Latar Belakang: Luka dekubitus terjadi karena penekanan dan gesekan secara terus menerus pada kulit yang berkepanjangan, terkhusus pada daerah penonjolan tulang yang menyebabkan menurunnya sirkulasi darah pada area yang tertekan, kemudian jaringan setempat mengalami iskemik, hipoksia, dan berkembang menjadi nekrosis sehingga mengakibatkan luka dekubitus. Salah satu intevensi keperawatan yang efektif dalam pencegahan luka dekubitus adalah dengan massage. Tujuan: Literature review ini bertujuan untuk mengetahui jenis massage dalam pencegahan luka dekubitus pada pasien bedrest. Metode : Metode penelitian menggunakan PRISMA dengan pendekatan dan proses seleksi yang sistematis. Sumber pustaka ditelusur dari database Scopus, ProQuest, Pubmed, Scient Direct, Ebsco, dan Google Scholar. Hasil: Berdasarkan analisis melalui literature review didapatkan hasil bahwa desain penelitian paling banyak digunakan yaitu quasi experimental, jenis massage paling banyak digunakan yaitu effluerage, risiko terjadinya luka dekubitus paling banyak pada usia lebih dari 40 tahun sebanyak 115 orang (95%), persentase jumlah pasien perempuan sebanyak 71 orang (54,7%) dan laki-laki sebanyak 59 orang (45,3%). Kesimpulan: Kesimpulan tipe massage paling banyak digunakan yaitu effleurage, durasi pemberian selama 3-5 menit sebanyak dua kali sehari dikombinasikan dengan virgin coconut oil sebanyak 5 ml. Faktor demografi yang berhubungan dengan risiko terjadinya luka dekubitus adalah usia, indeks massa tubuh (IMT) dan pasien yang bedrest.
The Validity and Reliability of Pain Instruments In Patients With Decreased Level Of Consciousness: A Literature Review Asriyanto, Luthfi Fauzy; Chayati, Nur
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S2 (2022): Suplement 2
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.938 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS2.1412

Abstract

Pain is an unpleasant experience that produces a detrimental effect on patients. The quality of pain management is influenced by an accurate pain assessment. However, a pain assessment in patients with a decreased level of consciousness is still a big challenge for nurses. Currently, there is no standard instrument for assessing pain in this population. This study aims to determine a valid and reliable pain instrument for pain assessment in patients with a decreased consciousness level. Our study was a literature review guided by Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis. The Systematic search was conducted in PubMed, Science Direct, Scopus, SAGE, Taylor Francis, dan ProQuest using the keywords of “Pain Assessment” and “Loss of Consciousness”. The inclusion criteria were observational or experimental design articles, adult patients, and studies of patients with a decreased level of consciousnessbut not in a coma. The bibliography search yielded 861 articles. Through the selection process, seven articles were found to meet the eligibility. The results of the study show that pain instrument based on behavioral observations has better validity than the physiological indicator. All studies using pain instruments recommend the Critical-Care Pain Observational Tool as a valid and reliable instrument for pain assessment in patients with verbal communication disabilities. Facial expression is the most relevant indicator in assessing pain intensity changes. The results of this study increase the opportunity for nurses to build scientific evidence to improve the quality of pain management. Abstrak: Nyeri merupakan sebuah pengalaman tidak menyenangkan yang mengakibatkan efek buruk pada pasien. Kualitas penatalaksanaan nyeri dipengaruhi oleh penilaian nyeri yang akurat. Penilaian nyeri pada pasien dengan penurunan tingkat kesadaran masih menjadi tantangan besar bagi perawat. Saat ini belum terdapat instrumen standar yang digunakan dalam penilaian nyeri pada populasi pasien dengan penurunan tingkat kesadaran. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan validitas dan reliabilitas instrumen nyeri pada pasien dengan penurunan tingkat kesadaran. Penelitian ini merupakan literature review yang mengacu pada pedoman Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis. Penelusuran sistematis dilakukan melalui database jurnal PubMed, Science Direct, Scopus, SAGE, Taylor Francis, dan ProQuest menggunakan kata kunci “Pain Assessment” and “Loss of Consciousness”. Kriteria inklusi penelitian meliputi artikel dengan metode observasi atau eksperimen, melibatkan pasien dewasa, dan penelitian dilakukan terhadap pasien dengan penurunan tingkat kesadaran, namun bukan dalam keadaan koma. Penelusuran pustaka menghasilkan 861 artikel. Melalui proses seleksi, didapatkan tujuh artikel yang memenuhi kriteria kelayakan review. Hasil review artikel menunjukkan bahwa instrumen nyeri berbasis observasi perilaku memiliki validitas lebih baik dibanding indikator fisiologis. Semua artikel penelitian yang menggunakan instrumen nyeri merekomendasikan Critical-Care Pain Observation Tool (CPOT) sebagai instrumen yang valid dan reliabel dalam penilaian nyeri terhadap pasien dengan ketidakmampuan komunikasi verbal. Ekspresi wajah merupakan indikator paling relevan dalam menilai perubahan intensitas nyeri. Hasil review ini meningkatkan peluang perawat dalam membangun bukti ilmiah guna meningkatkan kualitas penatalaksanaan nyeri.
Family Experience in Caring for Patients with Chronic Renal Failure: Literature Review Indra Prasetyantoro; Nur Chayati
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No 2: June 2023
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v8i3.2042

Abstract

Background:Chronic kidney failure is a chronic disease that requires special attention and is one of the highest causes of death in the world. Patients with chronic renal failure are unable to cope with and meet their own physical, psychological and financial needs, thus becoming a burden on the family/caregiver. Objective: The study examines through a literature review of family experiences in caring for family members suffering from chronic renal failure. Method: Literature Search using PubMed, EBSCO, Scopus, and ProQuest search engine databases in November 2022 using the keywords experience, family caregiver, and chronic renal failure. Researchers took 2012-2022 articles by looking at titles, abstracts, and full text to assess the journal's feasibility. Result:A total of 5 articles and 249 respondents out of 2289 articles were found and used. Researchers discover and conclude the importance of the role of the family in helping physical needs, providing emotional and psychological support, supporting economic needs, advocacy and navigation. Conclusion:Family stress/burdens include physical exhaustion, fatigue and emotional baggage, tension and anxiety. Families also experience impaired roles of taking responsibility as well as roles of care in children and family members.Abstrak: Latar Belakang: Penyakit gagal ginjal kronis merupakan penyakit kronis yang membutuhkan perhatian khusus dan menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Pasien dengan gagal ginjal kronis tidak dapat mengatasi dan memenuhi kebutuhan fisik, psikologis dan finansialnya sendiri, sehingga menjadi beban keluarga/caregiver. Tujuan: Penelitian mengkaji melalui telaah literatur tentang pengalaman keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita gagal ginjal kronis. Metode: Penelusuran Literatur menggunakan database search enginer PubMed, EBSCO, Scopus, dan ProQuest pada November 2022 menggunakan kata kunci experience, family caregiver, dan chronic renal failure. Peneliti mengambil artikel tahun 2012-2022 dengan melihat judul, abstraks, dan teks lengkap untuk menilai kelayakan jurnal. Sebanyak 5 artikel dan 249 responden dari 2289 artikel ditemukan dan digunakan. Hasil: Peneliti menemukan dan menyimpulkan pentingnya peran keluarga dalam membantu kebutuhan fisik, pemberi dukungan emosional dan psikologi, pendukung kebutuhan ekonomi, advokasi dan navigasi. Kesimpulan:Tekanan/beban keluarga meliputi kelelahan fisik, kelelahan dan beban emosional, ketegangan dan kecemasan. Keluarga juga mengalami gangguan peran pengambilan tanggung jawab serta peran perawatan pada anak dan anggota keluarga.
Pemberdayaan ‘Aisyiah Dalam Penanggulangan Bencana Melalui Peningkatan Kapasitas Dalam Pemberian Pertolongan Pertama Pada Penyintas Bencana Nur Chayati; Al Afik; Azizah Khoiriyati; Fitri Arofiati; Aoladul Muqarrobin
VIDHEAS: Jurnal Abdimas Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : VINICHO MEDIA PUBLISINDO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat situasi bencana kemungkinan akan ada korban bencana. Petugas kesehatan juga akan mengalami keterbatasan saat kondisi bencana. Masyarakat memiliki peran penting dalam bekerjasama memberikan pertolongan pertama pada korban bencana sehingga perlu untuk meningkatkan kapasitas kemampuan masyarakat dalam pemberian pertolongan pertama pada korban bencana. Pembentukan kader ‘Aisyiah dalam rangka upaya peningkatan kapasitas dalam pemberian pertolongan pertama pada korban bencana dilakukan melalui tiga program kegiatan yang meliputi pelatihan pertolongan pertama pada korban bencana serta pembentukan relawan ‘Aisyiah tanggap bencana. Hasil kegiatan menunjukkan ada peningkatan skor pengetahuan dari nilai pre dan post test. Para peserta sangat antusias dan memiliki respons yang baik selama proses pelatihan pemberian pertolongan pertama pada penyintas bencana. Selain itu, telah terbentuk tim relawan Aisyiah dalam pemberian pertolongan pada bencana.
Dukungan Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Pasien Hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Nur Chayati; Melinda Aria Ningsih
PENA NURSING Vol 2, No 1 (2023): PENA NURSING
Publisher : LPPM UNIKAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pn.v2i1.3616

Abstract

Patients with chronic renal failure undergoing hemodialysis experience decreased kidney function to remove metabolic waste products in order to maintain fluid and electrolyte balance in the body. Various problems faced by patients are risk of reducing their quality of life. Support from family becomes one of the patient's sources of strength to survive. This study aims to determine the relationship between family support and quality of life of chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis at PKU Muhammadiyah Hospital Yogyakarta. This study used a correlational research design with a cross sectional approach. Respondents amounted to 125 patients who were taken by total sampling technique. The results showed that the p-value = 0.000 or p <0.05 with a correlation coefficient (r) = 0.724, so it can be said that there is a very strong relationship between family support and the quality of life of chronic kidney failure patients undergoing hemodialysis at PKU Muhammadiyah Hospital Yogyakarta. From the results of the study, it can be concluded that family support is very strongly correlated with the quality of life of hemodialysis patients. The relationship of other variables such as age, gender, education, occupation, income, duration of hemodialysis, and frequency of hemodialysis on the quality of life of patients with chronic kidney failure requires analysis for further studies.
Pengaruh Konsumsi Buah Naga Merah Segar Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Penderita Prediabetes: Case Report Hesti Fathan Nurfais Fauziah; Nur Chayati
Healthy Journal Vol. 12 No. 2 (2023): Healthy Journal
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55222/healthyjournal.v12i2.1143

Abstract

Kondisi prediabetes adalah kondisi yang sangat perlu untuk diperhatikan karena berkaitan dengan faktor risiko tinggi akan berkembang menjadi diabetes melitus (DM) dikemudian hari. Buah naga merah segar dapat menjadi pilihan alternatif terbaik untuk menurunkan kadar glukosa darah karena memiliki kandungan betacyanin. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penurunan kadar glukosa darah pada pasien prediabetes setelah mengonsumsi buah naga merah segar. Metode yang digunakan adalah studi kasus pada penderita prediabetes. Pengukuran kadar glukosa darah sewaktu (GDS) menggunakan alat glukometer dilakukan sebelum dan sesudah intervensi. Pemberian intervensi dilakukan selama 5 hari dengan pemberian 1 buah naga merah segar per hari dengan berat 400 - 450 gr yang dipotong menjadi 2 bagian, dikonsumsi 2 kali sehari pada pagi dan sore hari. Hasil studi kasus menunjukkan setelah megonsumsi buah naga merah segar selama 5 hari, glukosa darah sewaktu (GDS) penderita menurun dari 179 mg/dL menjadi 152 mg/dL (terjadi penurunan sebesar 27 mg/dL). Konsumsi buah naga merah segar dianjurkan tanpa campuran seperti gula dan susu, dan akan lebih baik jika tidak hanya dikonsumsi dalam waktu yang singkat, sehingga akan lebih membawa manfaat jika dikonsumsi secara terus menerus.
Peningkatkan Literasi Keuangan dan Transparansi Yayasan melalui Sistem Informasi Terintegrasi KURNIAWATI, ESTETIKA MUTIARANISA; Sangka, Khresna Bayu; Chayati, Nur; Rizki , Saktiana
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 8 No 2 (2024): Adi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v8i2.10964

Abstract

A foundation is a non-profit organization operating in the fields of religion and education, with its primary funding coming from public donations in the form of alms and charity. Although it is not intended to generate profit, a foundation must still address financial aspects and prepare financial reports in accordance with applicable standards to ensure accountability to the public. Good financial management involves budgeting, cash flow management, expense oversight, transparent financial reporting, and financial report analysis. The main issue faced by Yayasan Cipta Solo Berbagi is ineffective financial management, with financial reports being simple ledgers and not compliant with ISAK 35 standards. The Pustapako community service team collaborated with Yayasan Cipta Solo Berbagi to address this issue through a series of activities, including focus group discussions (FGDs), training, and the implementation of a web-based accounting information system. The results indicate that by applying appropriate accounting standards and using a suitable accounting information system, the foundation can produce more transparent, accurate, and comprehensible financial reports. The foundation's management now has improved capabilities in financial management, enhancing donor and public trust. This program also opens opportunities for similar programs in the future with more in-depth material and long-term support programs for foundations. Keywords: Non-profit foundation, financial management, financial reporting, ISAK 35, accountability, accounting information system, training, community service
Co-Authors Adellia, Riska Agriyanto, Destian Haryu Agung Rejecky AKICHIKA MIKAMI Al Afik Alfauzi Adhe Destyanto Alfiani, Mahsuna Ambar Relawati Amin Pujiati Anggraini, Maulida Aoladul Muqarrobin Aqila Fadiya Hayati Rusydi Asriyanto, Luthfi Fauzy Azizah, Fajriyati Nur Betsyeba, Betsyeba Christantie Effendy Dicky Anugrah, Muhammad Edy Suryanto Elfi Etikasari Elmi Safira Maswaya Erfin Firmawati Etikasari, Elfi Fitri Arofiati Fitri Suciana Guru, Yustina Yantiana Habid Al Hasbi Hanung Triatmoko Haris, Fahni Hesti Fathan Nurfais Fauziah Indra Prasetyantoro Ismail Setyopranoto Ismiyati, Ismiyati Juandi, Gema Akbar Purnama Khoiriyati, Azizah Khresna Bayu Sangka, Khresna Bayu Kiswanto, Logi Kurniawati, Estetika Mutiaranisa Kusman Ibrahim Kusuma, Rahmah Yanita Kusumawaty, Jajuk Logi Kiswanto M. Fariez Kurniawan Makiyah, Sri Nabawiyah Nurul Maria komariah Maswaya, Elmi Safira Melinda Aria Ningsih Muhammad Haidar Munarji, Rahmi Pratiwi Muqarrobin, Aoladul Nur Indahsari, Lily Nurfikasari, Dita Nurul Aisyah Pangestika, Nindya Dwi Pramudyaningrum, Ratih Purnomo, Sidiq Puspandari, Rindhawara Annisa Puspitowarno Putranti, Dwi Puji Rachmadi, Moch. Faizal Ratih Wulandari, Trisninik Riska Adellia Rizki , Saktiana Rizki Endiramurti, Saktiana Roisyah, Firda Azalea Fitriani Sabilla Salim, Meka Setyopranoto Setyopranoto Shanti Wardaningsih Syahputri, Syakhira Istighfarin Thandar Soe Sumaiyah Jamaludin Titih Huriah Tusyanah Tusyanah Tyawarman, Ady Vidya Tyagita Utami Wahyudi Rahmadani Waliyanti, Ema