Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENERAPAN URBAN FARMING UNTUK MENINGKATKAN KELESTARIAN LINGKUNGAN PADA HUNIAN PERUMAHAN Rosyad, Anisur; Astuti, Triana Yuni; Tini, Etik Wukir
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 1 OKTOBER 2020
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v6i1.8531

Abstract

Currently, it has developed rapidly in the form of housing in Banyumas Regency. The location of these housing settlements is well-known, mostly near urban areas and some in rural areas. Purwosari Indah Housing is one of the residential housing located in Banyumas Regency, located in Purwosari Village, Baturraden District. Yard and residential roads have not been used optimally for productive activities. Therefore, urban agriculture (Urban Farming) can be applied in housing to increase the added value of land and the income of the community around housing. The purpose of this activity is to increase the knowledge and skills of PKK RT 4 RW 5 Purwosari Housing and increase the income of the community and help improve the sustainability of the housing environment. The target audience for this activity is the PKK RT 4 RW 5 Housing Purwosari, Baturraden, Banyumas. Technology transfer activities include training, hands-on practice, and making demonstration plots at partner locations. Activities carried out in the form of counseling, direct practice demonstration plots of leaf vegetable cultivation (caisim, kale, pakcoy, mustard greens, leeks, and celery) verticulture using polybags arranged in stages on racks built from bamboo and gutters that are stratified from bamboo racks. , as well as vegetable plants planted in polybags placed in polybags which are neatly arranged on the side of the road, in the yard, or at home. Partners have been able to grow leafy vegetables well, so they can harvest vegetables for their own consumption or give to neighbors. Vegetable harvest is still limited, so it is only consumed by themselves and not sold.   Keywords: Urban farming, vegetable crops, verticulture.   ABSTRAK Saat ini telah berkembang dengan pesat hunian berbentuk perumahan di Kabupaten Banyumas. Lokasi hunian perumahan tersebut tersebar sebagian besar dekat daerah perkotaan dan sebagian lagi berada di perdesaan. Perumahan Purwosari Indah merupakan salah satu hunian perumahan yang berada di Kabupaten Banyumas, berlokasi di Desa Purwosari Kecamatan Baturraden. Lahan pekarangan rumah dan pinggir jalan perumahan belum dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan produktif. Oleh karena itu pertanian perkotaan (Urban Farming) perlu diterapkan di perumahan untuk meningkatkan nilai tambah lahan dan pendapatan masyarakat disekitar perumahan. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu PKK RT 4 RW 5 Perumahan Purwosari dan menambah pendapatan masyarakatnya serta ikut meningkatkan kelestarian lingkungan perumahan. Khalayak sasaran kegiatan ini adalah ibu PKK RT 4 RW 5 Perumahan Purwosari, Baturraden, Banyumas. Kegiatan alih teknologi berupa pelatihan, praktek langsung, dan pembuatan demplot di lokasi mitra. Kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan, praktek langsung demplot budidaya tanaman sayuran daun (caisim, kangkung, pakcoy, sawi, bawang daun, dan seledri) secara vertikultur dengan menggunakan polibag yang ditata secara bertingkat pada rak yang terbuat dari bambu serta talang yang diletakkan bertingkat dari rak bambu, serta tanaman sayuran yang ditanam di polibag yang diletakkan dalam polibag yang ditata rapi di pinggir jalan, di pekarangan maupun di dak rumah. Mitra telah mampu menanam tanaman sayuran daun dengan baik, sehingga mereka dapat melakukan panen sayuran untuk di konsumsi sendiri maupun diberikan ke tetangga. Panen sayuran masih terbatas sehingga hanya dikonsumsi sendiri dan belum dijual.   Kata kunci: Urban farming, tanaman sayuran, vertikultur.
MENDIDIK ANAK USIA DINI UNTUK CINTA TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN MENANAM TANAMAN SAYURAN ORGANIK SECARA VERTIKULTUR DI PAUD MUTIARA HATI, SOKARAJA Tini, Etik Wukir; Suharti, Woro Sri; Oktavilia, Ernasiwi Astri
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 6 No. 2 (2021): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 6 NO. 2 MEI 2021
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v6i2.11337

Abstract

ABSTRAK Periode usia dini merupakan masa penting bagi perkembangan anak. Salah satu karakter yang dapat ditanamkan saat periode anak usia dini adalah peduli terhadap lingkungan meliputi peduli lingkungan sosial dan lingkungan alam Peduli lingkungan alam dideskripsikan sebagai sikap dan tindakan yang menunjukkan perhatian dan menjaga lingkungan alam sekitar.  Implementasi karakter peduli lingkungan bertujuan membentuk proses pembiasaan pada anak agar terbiasa berperilaku baik terhadap lingkungan sekitar. Khalayak sasaran mitra adalah PAUD Mutiara Hati, Sokaraja baik murid, orang tua murid, dan gurunya. Kegiatan yang akan dilakukan pada tahun 2020 adalah, transfer pengetahuan dan teknologi dengan cara penyuluhan dan praktek langsung berupa pelatihan meliputi: parenting cara mendidik anak usia dini untuk cinta lingkungan yang akan diberikan oleh psikolog (anggota tim), praktek pembuatan pupuk organik cair dari limbah kulit nanas, dan demplot tanaman sayuran organik dengan vertikultur. Metode yang diterapkan adalah ceramah, praktek langsung, dan pelatihan secara online serta dipantau dengan media sosial. Kegiatan pengabdian berbasis riset dapat terlaksana dengan baik dengan dukungan mitra sasaran meliputi murid, guru, kepala sekolah PAUD Mutiara Hati, dan orang tua murid. Penanaman kecintaan anak usia dini terhadap tanaman untuk turut serta dalam kelestarian lingkungan baik di sekolah maupun di rumah telah mulai dilakukan. Peningkatkan pengetahuan anak terhadap cara budidaya tanaman sayuran mencapai 85%, melakukan praktek menanam 85%, dan melakukan pemeliharaan tanaman 82%. Kata kunci: Anak usia dini, kelestarian lingkungan.   ABSTRACT Early childhood is an important period for child development. One of the characters that can be introduced during the early childhood period is caring for the environment, including the social environment and the natural environment. Caring is described as an attitude and action that shows concern and protects the surrounding environment. The implementation of the character of caring for the environment aims to form habits in children so that they are accustomed to behaving well in their surroundings. The target audience for partners is PAUD Mutiara Hati, Sokaraja, both students, parents and teachers. Activities carried out in 2020 were the transfer of knowledge and technology by means of direct counseling and practice in the form of training including: parenting how to educate early childhood to love the environment which will be provided by a psychologist (team member), the practice of making liquid organic fertilizer from pineapples skin waste, and a demonstration plot of organic vegetable crops with verticulture. The methods applied are lectures, direct practice, and online training and monitored by social media. Research-based service activities can be carried out well with the support of target partners, students, teachers, principals of PAUD Mutiara Hati, and parents of students. Cultivation of early childhood love for plants to participate in environmental preservation both at school and at home has been started. Increasing children's knowledge on how to cultivate plants reached 85%, doing planting practices of 85%, and doing plant maintenance of 82%. Keywords: Early childhood, environmental sustainability.
Optimization of rabbit urine liquid organic fertilizer and reduced NPK fertilizer doses for improving growth and physiology of shallot (Allium ascalonicum L.) Tini, Etik Wukir; Kurniawan, Rifqi Raditya
Kultivasi Vol 24, No 2 (2025): Jurnal Kultivasi
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kultivasi.v24i2.63221

Abstract

Rabbit urine liquid organic fertilizer (LOF) can be used as an alternative fertilizer to reduce the use of inorganic fertilizers, especially for shallots, as a national food commodity. This study aims to determine the best concentration of rabbit urine LOF, the best dose of NPK fertilizer dose reduction, and a combination of rabbit urine LOF and NPK fertilizer dose reduction on the physiological characters of shallot plants. The observed variables consisted of net assimilation rate, crop growth rate, stomatal density, stomatal aperture, and chlorophyll content. The experimental results showed that a concentration of 200 mL L-1 of rabbit urine LOF had the best effect on several physiological characteristics studied. In addition, a 50% reduction in the NPK dose had the best effect on physiological characteristics compared to other treatments. Rabbit urine LOF 200 mL L-1 and a 50% reduction in NPK doses had a significant interaction effect on the physiological characters of shallot plants.
GROWTH RESPONSE OF 3 ACCESSORIES OF PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) ON VARIATION ORGANIC FERTILIZER DOSAGE Tini, Etik Wukir; Nisa, Khoerotun; Haryanto, Totok Agung Dwi
Jurnal Agrotek Tropika Vol. 13 No. 1 (2025): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 13, FEBRUARI 2025
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v13i1.6370

Abstract

This study aims to examine the growth of 3 porang accessions at various organic fertilizer doses. The research is a field experiment on ex-maize land in Bobosan Village, Banyumas from September 2021 to January 2022. The treatment design was a split plot design with 2 factors. The first factor was the accession of porang consisting of 3 levels, namely the accessions of Banyumas, Madiun, and Semarang (main plot). The second factor is organic fertilizer doses consisting of 3 levels, namely 1; 1.5; and 2 kg/plant (subplot). The results showed that the Banyumas accession gave the best growth in stem diameter, plant height, and leaf area compared to the Madiun and Semarang accessions; the best fertilizer dose for porang growth has not been obtained; there is an interaction effect of fertilizer dose and porang accession on the number of leaves and plant height. Plant height and leaf number of Banyumas accessions were better at a dose of 2 kg/plant, Madiun accessions were better at a dose of 1.5 kg/plant, and Semarang accessions were better at a dose of 1 kg/plant; organic fertilizer 2 kg/plant given to the Banyumas accession produced the highest plant height and several leaves.
Water footprint of melon production under different nutrient and plant growth regulator management Rohman, Fadil; Kurniasari, Leli; Azizah, Maria; Firgiyanto, Refa; Sukri, M Zayin; Rohman, Hanif Fatur; Restanto, Didik Pudji; Tini, Etik Wukir
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 52 No. 3 (2024): Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy)
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24831/jai.v52i3.60461

Abstract

Applying environmentally friendly technology in melon cultivation aims to create sustainable agriculture. Nutrient and plant growth regulators management are simple to apply and have a relatively rapid effect on melon fruit production. Water footprint assessment in melon cultivation is crucial for ensuring sustainable agricultural practices and efficient water use. This study aimed to evaluate the electroconductivity of nutrient solutions and GA3 concentration in increasing fruit production and water footprint efficiency. This research was conducted from June to September 2022 at Tefa SGH Polije. This research used a completely randomized design with treatments that consisted of nine combinations of nutrient solution electrical conductivities (2.8, 3.2, and 3.6 mS cm-1) and GA3 concentrations (0, 60, and 120 mg L-1). Observation variables were fruit diameter, edible part thickness, fruit sweetness level, fruit weight, and water footprint. Data were analyzed using ANOVA and DMRT. Applying 2.8 mS cm-1 nutrient solution (NS) + 60 mg L-1 GA3 was the best treatment according to fruit diameter, edible part thickness, and fruit sweetness level. Although statistically, it had no significant effect, 2.8 mS cm-1 NS + 60 mg L-1 GA3 increased fruit weight by 18.75% and water footprint efficiency by 15.48% compared to control. Keywords: blue water footprint; evapotranspiration; gibberellins; nutrient solution
Penerapan Teknologi Pupuk Organik Cair dan Agensia Hayati untuk Tanaman Hortikultura di Desa Cindaga, Kecamatan Kebasen, Banyumas Tini, Etik Wukir; Prihatiningsih, Nur; Suharti, Woro Sri; Kurniawan, Rifqi Raditya
Bijaksana: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): Bijaksana: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bijaksana.v3i2.11171

Abstract

Pertanian organik merupakan suatu teknik budidaya pertanian tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintesis dengan mengandalkan bahan-bahan alami. Kelompok Tani Karya Budi Utama sebagai bagian dari masyarakat Desa Cindaga telah melakukan kegiatan pengembangan komoditas hortikultura namun belum adanya penerapan teknologi secara optimal yang diaplikasikan pada budidaya tanaman tersebut. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian masyarakat berbasis riset ini diharapkan dapat mengenalkan penerapan teknologi pembuatan pupuk organik cair fermentasi dengan pemanfaatan limbah pertanian dan penggunaan agensia hayati diaplikasikan pada tanaman hortikultura untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil. Tujuan kegiatan adalah memberikan dan mengenalkan pengetahuan serta keterampilan masyarakat Desa Cindaga konsep pertanian organik dan pengaplikasiannya terhadap pengembangan komoditas hortikultura menuju desa swasembada. Khalayak sasaran kegiatan ini adalah kelompok Tani Karya Budi Utama yang merintis pengembangan tanaman hortikultura menuju desa swasembada. Kegiatan alih teknologi berupa penyuluhan, pelatihan, praktek langsung, dan pembuatan demplot di lokasi mitra. Kegiatan yang telah dilakukan antara lain: pelatihan pembuatan pupuk organik cair kulit nanas dan praktik perbanyakan serta aplikasi agensia hayati pada tanaman penanaman semangka dan bawang merah.
Penerapan Teknologi Pemupukan untuk Meningkatkan Produksi Tanaman dan Kualitas Buah di Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Sumbang Suharti, Woro Sri; Tini, Etik Wukir; Supartoto, Supartoto; Kurniawan, Rifqi Raditya
Bijaksana: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): Bijaksana: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bijaksana.v3i2.11172

Abstract

Kegiatan pengabdian ini merupakan kegiatan keberlanjutan desa binaan fakultas pertanian yang telah dilaksanakan pada tahun 2022 sampai dengan 2023. Kegiatan yang telah dilakukan pada tahun 2022 dan 2023 adalah transfer pengetahuan dan teknologi tentang “Pengembangan Tanaman Hortikultura di Market Farm Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas Menuju Desa Wisata”. Kegiatan pengabdian berbasis riset tahun pertama yang telah dilaksanakan pada tahun 2024 adalah pelatihan sosialisasi teknik pemupukan NPK dan pupuk daun pada tanaman buah, upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi pada tanaman jambu biji kristal dan jeruk lemon. Kegiatan yang telah dilaksanakan tahun 2025 adalah aplikasi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT), perbanyakan lemon dengan stek, dan pasca panen jambu biji kristal. Tujuan kegiatan ini adalah mentransfer pengetahuan serta keterampilan kepada masyarakat Desa Banjarsari Wetan dengan praktik langsung pada demplot untuk mengaplikasikan teknologi aplikasi ZPT dalam rangka meningkatkan produksi Banjarsari Wetan, Kecamatan Sumbang, Banyumas yang menanam tanaman buah-buahan agar dapat meningkatkan produksi dan kualitasnya. Perbanyakan lemon dengan stek untuk menyediakan bibit lemon berkualitas, dan pasca panen jambu biji kristal.
Teknologi Integrasi Pupuk Organik Hayati Kotoran Ternak pada Pembibitan Buah di Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas Sulistyanto, Prasmaji; Maryanto, Joko; Widyasunu, Purwandaru; Kurniawan, Rifqi Raditya; Tini, Etik Wukir
Bijaksana: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): Bijaksana: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bijaksana.v3i2.11173

Abstract

Kegiatan pembibitan merupakan proses penting dalam usaha pertanian. Salah satu faktor utama dalam pembibitan adalah pemilihan tanaman yang akan diperbanyak. Proses pembuatan media juga memiliki peran penting dalam kegiatan pembibitan. Kegiatan pembibitan telah dilakukan Kelompok Tani Ternak Ngudi Barokah pada tanaman durian dan alpukat di Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas. Penggunaan jenis media pembibitan dan kegiatan sertifikasi tanaman perlu dikaji lebih lanjut. Penambahan kapur dolomit dalam mengurangi tingkat keasaman dilakukan. Selain itu, hal penting seperti penambahan bahan organik diperlukan untuk meningkatkan sifat fisik, biologi, dan kimia tanah. Pemberian pupuk organik hayati sebagai penyedia unsur hara dinilai sangat penting dalam kegiatan pembibitan. Pemanfaatan kotoran ternak kambing dan cangkang telur bebek sebagai salah satu bahan pembuatan fermentasi pupuk organik hayati. Kegiatan seertifikasi dan proses produksi pembibitan buah penting untuk dilakukan. Oleh karena itu, diperlukan penerapan teknologi pupuk organik hayati pada ke giatan pembibitan dan kegiatan pengenalan sertifikasi pembibitan buah di Kelompok Tani Ternak Ngudi Barokah untuk meningkatkan kualitas dan nilai ekonomisnya. Kegiatan yang telah dilakukan antara lain: sosialisasi sertifikasi pembibitan tanaman buah, dan pembuatan pupuk organik. Hasil kegiatan adalah 1) pemberian pupuk organik hayati dapat meningkatkan sofat fisik, kimia, dan biologi tanah, 2) sertifikasi tanaman untuk bibit penting dilakukan, dan 3) pentingnya melakukan teknik sambung pucuk yang baik dan benar pada tanaman alpukat dan durian. Kesimpulan bahwa pupuk organik memiliki peran yang penting pada perbaikan tanah marginal, pentingnya kegiatan sertifikasi tanaman penghasil bibit untuk melakukan usaha secara legal, dan pentingnya pengetahuan teknik sambung pucuk yang baik untuk meningkatkan presentase tanaman jadi.
Penerapan Otomatisasi pada Budidaya Hidroponik Sayuran di Desa Karangbanjar, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga Sudarmaji, Arief; Kuncoro, Purwoko Hari; Wijaya, Krissandi; Margiwiyatno, Agus; Kurniawan, Rifqi Raditya; Tini, Etik Wukir
Bijaksana: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): Bijaksana: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bijaksana.v3i2.11190

Abstract

Hidroponik sebagai teknik budidaya tanpa media tanah merupakan salah satu upaya peningkatan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi budidaya sayuran dan buah pada daerah dengan keterbatasan lahan. Makalah ini menyajikan kegiatan penerapan teknologi otomatis untuk budidaya hidroponik di Kelompok Wanita Tani Srikandi di Desa Karangbanjar, Kecanatan Bojongsari, Purbalingga. Kelompok Wanita Tani Skrikandi mempunyai usaha produksi buah-buahan dalam sebuah screenhouse yang menggunakan teknik hidroponik. Namun, praktiknya masih konvensional, manual, sederhana, memerlukan waktu dan tenaga banyak, serta masih terkendala pada kondisi lingkungan berupa iklim. Tujuan kegiatan ini adalah penerapan sistem otomatisasi berupa kendali pH, TDS, EC, suhu, dan kelembapan pada greenhouse secara otomatis. Kegiatan alih teknologi berupa penyuluhan, pelatihan, praktek langsung, dan pembuatan demplot di lokasi mitra. Hasil kegiatan adalah penggunaan sistem otomatisasi pada hidroponik memberikan kemudahan pengukuran dan efektivitas waktu yang digunakan. Kesimpulan kegiatan bahwa sistem otomatisasi ini berhasil mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual dan membuka peluang pengembangan pertanian presisi yang lebih berkelanjutan, sekaligus menjadi platform pembelajaran yang efektif bagi petani dalam mengadopsi teknologi pertanian modern.