Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Paparan Frekuensi Gelombang Bunyi terhadap Fase Vegetatif Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat (Ipomea Reptans Poir) Sandra Malin Sutan; Joko Prasetyo; Irman Mahbudi
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 6, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.701 KB)

Abstract

 Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian frekuensi gelombang bunyi terhadap pertumbuhan vegetatif dan produktifitas tanaman kangkung darat. Perlakuan pada penelitian ini menggunakan frekuensi gelombang bunyi 5 KHz, 10 KHz, 15 KHz dengan perlakuan selama 3 jam. Intensitas level bunyi yang digunakan berkisar antara 60-65 Db. Penelitian dimulai saat tanaman berumur 15 hari setelah tanam sampai umur 30 hari setelah tanam. Parameter yang diamati pada penelitian ini antara lain tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, dan berat segar tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan perlakuan frekuensi gelombang bunyi peningkatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kangkung lebih tinggi dibanding tanaman kontrol. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi gelombang bunyi 10 KHz merupakan perlakuan jenis frekuensi terbaik. Hal tersebut dikarenakan pemberian bunyi dengan frekuensi 10 Khz berpengaruh nyata terhadap panjang daun dan berat segar tanaman. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan tinggi tanaman sebesar 33,07%, lebar daun sebesar 13.5%, lebar daun sebesar 2,32%. Dan hasil rerata berat segar tanaman sebesar 22,67 gram/tanaman.
Uji Kinerja Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) Menggunakan Lapisan Capacitive Touchscreen Sebagai Substrat dan Ekstrak Klorofil Nannochloropsis Sp. Sebagai Dye Sensitizer dengan Variasi Ketebalan Pasta TiO2 Rino Ardianto; Wahyunanto Agung Nugroho; Sandra Malin Sutan
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi merupakan kebutuhan yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Ketergantungan pada energi fosil menyebabkan persediaan sumber ini menjadi semakin tipis. Sinar matahari merupakan salah satu sumber energi alternatif yang sangat berpotensi di Indonesia. Dye sensitized solar cell (DSSC) adalah sel surya generasi ketiga yang menjadi terobosan baru dalam pembuatan sel surya yang murah dengan kinerja tinggi. DSSC memiliki struktur sandwich yang tersusun dari material organik dye (zat warna) dan beberapa komponen lain yaitu semikonduktor oksida, elektrolit dan substrat (counter elektroda dan elektroda kerja). Substrat terbuat dari kaca konduktif (TCO) yang biasanya menggunakan kaca jenis Indium in Oxide (ITO) atau Fluorine-doped Tin Oxide (FTO). Dalam pembuatan DSSC pada penelitian ini digunakan substrat ITO yang diperoleh dari lapisan capacitive touchscreen dengan menggunakan dye (zat warna) dari klorofil nannochloropsis sp. yang diekstrak dengan pelarut aseton. Capacitive touchscreen merupakan salah satu jenis lapisan touchscreen yang didalamnya terdapat lapisan konduktif ITO sehingga dapat dijadikan alternatif untuk bahan baku substrat DSSC. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengaruh ketebalan lapisan pasta TiO2 terhadap kinerja DSSC dengan memanfaatkan Capacitive touchscreen sebagai substrat dan ekstrak nannochloropsis sp. sebagai dye sensitizer. Penelitian ini membuat DSSC dengan 3 variasi ketebalan pasta TiO2 (DSSC 1: 0.36 mm, DSSC 2: 0.45 mm, dan DSSC 3: 0.54 mm). Absorbansi larutan dye di uji dengan spektrofotometri UV-Vis. Untuk pengujian DSSC dilakukan dalam 2 tahap. Tahap pertama adalah pengujian pada 5 variasi pencahayaan (2000 lux, 4000 lux, 6000 lux, 8000 lux, 10000 lux) untuk mengetahui respon terhadap cahaya. Tahap kedua merupakan pengujian pada 8 variasi hambatan (1 KΩ, 5 KΩ, 10 KΩ, 20 KΩ, 40 KΩ, 60 KΩ, 80 KΩ, 100 KΩ) untuk mengetahui efisiensi DSSC. Pengujian dilakukan dengan cahaya dari lampu CFL daylight 15 W. Berdasarkan penelitian diperoleh kinerja DSSC terbaik pada DSSC 1 dengan rata-rata kenaikan tegangan dan arus saat penambahan pencahayaan 2000 lux sebesar 37 mV dan 40x10-4 mA serta nilai efisiensi 0.8596%. Sedangkan DSSC 2 rata-rata kenaikan tegangan dan arus saat penambahan pencahayaan 2000 lux masing-masing sebesar 26 mV dan 14x10-4 mA dengan efisiensi 0.1249% diikuti DSSC 3 sebesar 1.8 mV dan 0.35x10-4 mA dengan efisiensi 0.00109%. Kata Kunci: Dye Sensitized Solar Cell, DSSC, Capacitive touchscreen, Nannochloropsis sp., Klorofil,  Pasta TiO2.
Uji Performansi Mesin Pengupas Kulit Ari (Desheller) Kakao (Theobroma cacao L) skala Home Industri Tipe Pisau Putar Arif Wicaksono R.P; Yusuf Hendrawan; Sandra Malin Sutan; Hendy Firmanto
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.983 KB)

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara dengan produksi biji kakao terbesar di dunia. Namun konsumsi olahan biji kakao di Indonesia terbilang rendah. Salah satu kendala yang dihadapi oleh pelaku usaha kakao adalah pada tahap pengupasan kulit ari biji kakao. Pengupasan kulit ari kakao merupakan salah satu tahapan yang cukup menentukan pada kualitas produk olahan kakao. Mesin pengupas kulit ari kakao (desheller) yang kini beredar masih berupa mesin dengan kapasitas besar sehingga para usaha kecil menengah (UKM) belum mampu menjangkaunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja mesin pengupas kulit ari biji kakao (desheller) skala home industri. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kecepatan putar pisau (rpm) dan variasi mutu berdasarkan ukuran biji. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rendemen terbaik yaitu 95.083% pada ukuran biji A dengan kecepatan putar pisau 250 rpm. Perolehan nib terbaik dan efisiensi penerusan daya terbaik yaitu 98.388% dan 81.208% didapatkan pada ukuran biji AA dengan kecepatan putar pisau 250 rpm. Hasil kulit terikut nib terbaik yaitu 1.588% pada ukuran biji AA dengan kecepatan putar pisau 175 rpm. Jumlah nib terikut kulit terbaik yaitu 0.379% pada ukuran biji A dengan kecepatan putar pisau 175 rpm
Rancang Bangun Sistem Irigasi dan Pemberian Nutrisi Otomatis Berbasis RTC (Real Time Clock) pada Sistem Hidroponik Nutrient Film Technique (NFT) Sandra Malin Sutan; Darwin Kadarisman; Saiful Hosni; Fadillah Fadlillah
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.377 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu Merancang dan menguji sistem pengaturan irigasi dan pemberian nutrisi berbasis Microcontroller ATMEGA 16 pada pertumbuhan tanaman pak choy (Brassica chinensis L). Adapun Parameter yang diuji meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter bonggol, berat basah tanaman dan berat kering tanaman. Pengamatan tinggi tanaman dan jumlah daun dilakukan setelah tanaman berumur pak choy berumur 14 HST (Hari Setelah Tanam) sedangkan diameter bonggol, berat basah tanaman dan berat kering tanaman pada saat panen. Selain itu akan dilakukan pegujian larutan nutrisi dilakukan pada setiap hari pada kedua perlakuan dengan menggunakan alat EC (electro conductivity). Sistem irigasi dilakukan secara otomatis dengan sistem on dan off. Secara keseluruhan sistem irigasi dan pemberian nutrisi otomatis menggunakan timer RTC DS1307 dengan microkontroler 16 pada budidaya pakcoy masih belum terkoordinasi dengan baik. Pada pengamatan pertumbuhan tanaman pak choy yang dilakukan selama 28 hari dengan perlakuan irigasi berbasis otomatis dan perlakuan irigasi secara terus-menerus mununjukkan perlakuan yang terbaik.Kata kunci : Hidroponik , Nutrient Film Technique (NFT), RTC (Real Time Clock), HST (Hari Setelah Tanam), EC (electro conductivity)
PENGARUH KONSENTRASI KARAGENAN DAN RASIO DAGING WORTEL: AIR TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA VEGETABLE LEATHER WORTEL (DAUCUS CAROTA L.) Yusuf Hendrawan; Muhamad Amar Nadhif; Yusuf Wibisono; Sandra Malin Sutan
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.176 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2019.007.02.6

Abstract

Vegetable Leather merupakan jenis makanan yang terbuat dari bahan dasar daging sayur yang dihancurkan menjadi bubur lalu dikeringkan baik dengan alat ataupun sinar matahari. Permasalahan utama dalam pembuatan vegetable leather adalah sifat plastisnya karena komposisi dari bahan-bahan yang digunakan. Dimana bahan yang cukup berpengaruh diantaranya adalah konsentrasi karagenan dan rasio daging buah: air dari bahan utama. Pada proses pembuatannya vegetable leather. Karagenan sendiri merupakan bahan hidrokoloid yang dapat membantu pembentukan gel sehingga dapat memperbaiki tekstur. Selain itu juga rasio perbandingan antara daging buah: air dimana dapat mempengaruhi sifat plastis dan fisikokimia  pada vegetable leather yang dibuat. Sehingga  tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi karagenan dan rasio wortel: air serta menemukan kombinasi terbaik dari kedua faktor tersebut. Hasil analisa statistik dengan ANOVA dua jalur menunjukan bahwa perbedaan proporsi wortel: air berpengaruh nyata terhadap parameter kuat tarik dan kadar abu. Lalu untuk parameter perbedaan penambahan konsentrasi karagenan berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, persen pemanjangan, dan kuat tarik. Kombinasi perlakuan terbaik dengan metode Multiple Attribute TOPSIS diperoleh dari kombinasi penambahan karagenan dengan konsentrasi 4.5% dan proporsi wortel: air 1:1 dengan nilai kadar air 11.7%, aktivitas air 0.654, kadar abu 2.84%, kuat tarik 2.2 N, dan persen pemanjangan 7.3%.Dari hasil perlakuan terbaik pada penelitian ini telah memenuhi Standar Nasional Indonesia manisan kering.
KAJIAN SIFAT-SIFAT FISIK BUAH DAN BIJI KAKAO ( Theobroma cocoa L.) Andasuryani Andasuryani; Nurluthfi Putra; Sandra Malin Sutan
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 19, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.219 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.19.1.1-9.2015

Abstract

Sifat-sifat fisik dari buah dan biji-bijian sangat diperlukan untuk desain peralatan penanganan, transportasi, proses dan penyimpanan.  Rata-rata dimensi mayor, intermediat dan minor dari biji kakao dari 100 biji kakao adalah 22,38 mm, 13,18 mm dan 7,14 mm. Diameter ekivalen dan sphericity dari biji kakao dengan menggunakan diameter aritmetika, geometri, dan kuadrat berturut-turut adalah 13,50 ± 0,93 dan 0,57 ± 0,04.  Volume, luas permukaan, bulk density, true density, porosistas, angle of friction dan angle of repose dari biji kakao berturut-turut 168,63 mm3, 63,48 mm2, 0,42 g/cm3, 1,0014 g/cm3, 350, dan 56,26,%.  Variasi kadar air bahan berpengaruh terhadap dimensi aksial, luas permukaan dan volume biji kakao.  Diameter ekivalen, sphericity, volume dan luas permukaan buah kakao berturut-turut 10,63 cm, 0,64, 394,43 cm3 dan 285,34 cm2.  Nilai sphericity yang kecil dari 1 menunjukkan bahwa buah kakao berbentuk oblong dengan ukuran dimensi minor 49,75 % dari dimensi mayor.
KARAKTERISTIK SIFAT FISIK-KIMIA BUAH MANGGIS PADA BEBERAPA UMUR PANEN Sandra Malin Sutan
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 19, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.311 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.19.2.37-44.2015

Abstract

Sifat fisik merupakan indikator pertama dalam menetukan ketuaan buah manggis terutama warna, sifat fisik ini berhubungan dengan sifat kimia daging buah manggis. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk melihat pengaruh umur panen terhadap sifat fisik-kimia buah manggis. Perangkat keras yang digunakan untuk pengolahan citra adalah kamera CCD berwarna dan komputer yang dilengkapi video capture. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umur panen mempunyai pengaruh terhadap sifat fisik dan kimia buah manggis. Sifat fisik buah yang dapat dirasakan dengan panca indera mempunyai hubungan yang signifikan dengan sifat kimia pada daging buah.Kata kunci: manggis, umur panen, indek warna
IDENTIFIKASI NON-DESTRUCTIVE KANDUNGAN TOTAL KAROTEN PADA BUAH KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ) BERBASIS ANALISIS CITRA Sandra Malin Sutan; Ahmad Diyanal Arifin; Yusuf Hendrawan
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 20, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.11 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.20.1.50-58.2016

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses penundaan waktu (inap) terhadap kandungan total karoten pada buah kelapa sawit serta mengetahui hubungan antara indeks warna RGB, HSV dan L*a*b terhadap kandungan total karoten pada buah sawit. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh proses penundaan waktu terhadap kandungan total karoten pada buah sawit, dimana semakin lama penundaan maka kandungan total karoten juga semakin tinggi. Pola hubungan antara indeks warna RGB, HSV dan L*a*b terhadap kandungan total karoten didapatkan trend hubungan terbaik adalah naik secara eksponensial, dimana 4 parameter dengan trend hubungan terbaik adalah Saturation, value, a* dan b*.
Pengaruh Waktu dan Suhu Pengeringan terhadap Kandungan Pati pada Pembuatan Bubuk Umbi Talas (Colocasia esculenta L. Schott) untuk Bioplastik Musthofa Lutfi; Alin Rosyidatul Afidah SR; Sandra Malin Sutan; Gunomo Djoyowasito
Rona Teknik Pertanian Vol 12, No 1 (2019): Volume 12, No. 1, April 2019
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v12i1.13003

Abstract

Abstrak. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor usaha di Indonesia yang banyak menghasilkan produk makanan untuk kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Salah satu bagian organ tanaman yang dapat dimanfaatkan adalah umbi. Kategori tanaman untuk jenis umbi-umbian ini sangat beragam. Salah satunya adalah umbi talas. Talas merupakan tanaman yang mengandung kadar pati tinggi yaitu 80%. Pati yang ada pada umbi talas ini sangat potensial untuk dijadikan bahan pembuatan bioplastik. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kadar pati pada bubuk talas yang memiliki variasi suhu dan waktu pada pengeringannya. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), yang terdiri dari dua faktor, yaitu: Faktor I : Waktu pengeringan (T) yang terdiri dari 4 taraf, yaitu T1 = 3 jam, T2 = 4 jam, T3 = 5 jam, dan T4 = 6 jam. Faktor II : Suhu Pengeringan (P) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu P1 = 40°C, P2 = 50°C, dan P3 = 60°C. Berdasarkan hasil penelitian waktu dan suhu pengeringan memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar pati yang diperoleh. Semakin tinggi suhu dan waktu pengeringan maka kadar pati bubuk umbi talas akan semakin rendah. Perlakuan yang paling optimal dan terbaik dalam penelitian adalah perlakuan suhu 40oC waktu 4 jam. Pada perlakuan tersebut diperoleh kadar pati yang tinggi yaitu 76,89%, selain itu pada perlakuan tersebut dapat memperoleh rendemen bubuk umbi talas yang tinggi dalam waktu yang singkat.  The Effect of Time and Temperature of Drying on Starch Content in The Making of Taro Tuber Powder (Colocasia esculenta L. Schott) for Bioplastics Abstract. The agricultural sector is one of the business sectors in Indonesia that produces a lot of food products for the food needs of the Indonesian people. One part of the plant organ that can be used is tuber. The plant categories for these types of tubers are very diverse. One of them is taro tuber. Taro is a plant that contains a high starch content of 80%. Starch in taro tubers is very potential to be used as a material for making bioplastics. This research was conducted to test the starch content of taro powder which has variations in temperature and time on drying. This research method uses a randomized block design (RBD), which consists of two factors, namely: Factor I: Drying time (T) consisting of 4 levels, namely T1 = 3 hours, T2 = 4 hours, T3 = 5 hours, and T4 = 6 hours. Factor II: Drying Temperature (P) which consists of 3 levels, namely P1 = 40 ° C, P2 = 50 ° C, and P3 = 60 ° C. Based on the results of the research the drying time and temperature gave a significant effect on the starch content obtained. The higher the temperature and time of drying, the lower the starch content of powdered taro tuber. The most optimal and best treatment in the study was a treatment temperature of 40oC for 4 hours. In the treatment obtained a high starch content that is 76.89%, in addition to that the treatment can obtain a high yield of taro tuber powder in a short time.
MEKANISME KOPING MALADAPTIF BERKAITAN DENGAN PROPORSI KECEMASAN: STUDI POTONG LINTANG PADA MAHASISWA PENDIDIKAN DOKTER Sandra, Sandra; Lesmana, Cokorda Bagus Jaya; Aryani, Luh Nyoman Alit; Wardani, Ida Aju Kusuma
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 5 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i05.P14

Abstract

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) memberikan banyak dampak untuk kesehatan, termasuk kesehatan mental. Kecemasan merupakan salah satu masalah yang timbul dalam situasi pandemi dan disebabkan oleh berbagai faktor. Mahasiswa kedokteran merupakan salah satu populasi yang rentan mengalami gejala kecemasan dibandingkan populasi lainnya. Dengan demikian, strategi koping yang tepat dapat membantu penanganan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan proporsi tingkat kecemasan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana berdasarkan mekanisme koping yang banyak diterapkan. Studi ini menggunakan desain analitik potong lintang pada 311 mahasiswa pendidikan dokter Universitas Udayana angkatan 2018-2020 yang aktif mengikuti perkuliahan secara daring selama pandemi. Mekanisme koping dan kecemasan diukur dengan kuesioner Brief COPE dan Generalized Anxiety Disorder-7 (GAD-7) melalui Google Form dan dikerjakan secara mandiri oleh responden. Analisis data menemukan perbedaan proporsi yang signifikan antara mekanisme koping dan tingkat kecemasan (p = 0,002; <0,05). Rasio prevalensi menunjukkan bahwa mekanisme koping maladaptif 2,104 dan 2,122 kali lebih tinggi menyebabkan kecemasan sedang-berat dibandingkan koping sedang dan adaptif. Mekanisme koping adaptif dan maladaptif yang banyak digunakan oleh responden adalah koping aktif dan penghindaran secara berurutan. Perbedaan tahun angkatan (p = 0,000; <0,05) dan usia (p = 0,000; <0,05) memiliki perbedaan proporsi yang signifikan pada tingkat kecemasan, namun tidak dengan jenis kelamin (p = 0,103; >0,05). Mekanisme koping adaptif dan maladaptif ditemukan memiliki perbedaan proporsi tingkat kecemasan yang berbeda secara signifikan, yang mana prevalensi kecemasan berat ditemukan meningkat pada koping maladaptif. Penerapan mekanisme koping yang adaptif akan membantu mahasiswa dalam menghadapi penyebab kecemasannya. Kata Kunci: Kecemasan. Mahasiswa Kedokteran, Mekanisme Koping
Co-Authors - Andasuryani A.A. Ketut Agung Cahyawan W Achadiah Rachmawati admin Ahmad Diyanal Arifin Alfauzi, Rendy Alin Rosyidatul Afidah SR Amirada Nur Laily Anang Lastriyanto Annisa u Choirun Annisa Utami Arif Arif Arif Wicaksono R.P Arimurti, Purnami Artono, Vicho Yugho Ary Musthofa Ahmad Ary Musthofa Ahmad Ary Mustofa Ahmad Asrul, Andi Moh. Azizun Maslachatul Mawla Bambang Dwi Argo Bambang Susilo Bayu Saputra Chalista, Igna Aquila Choirul Umam Choirunnisa, Nurul Istiqomah Cokorda Bagus Jaya Lesmana, Cokorda Bagus Jaya Darwin Kadarisman Deivy Amaliya Tipdani Dewi Maya Maharani Dian Wahyuni Dimas Firmanda Al Riza Dwi Purnomo Dwi Wulandari Fadillah Fadlillah Fausi, Ria Risti Febriari, Fitria Febriari, Fitria Fitrah Diantika Galla, Ribka Gunomo Djojowasito Gunomo Djoyowasito Gustiyana, Gustiyana Hamidah Nayati Utami Hendy Firmanto Herlambang Widarto, Marsa Hilmi, Miftahul Himawan, Harki Indah Mustika Sakti Indah Purnamasari, Desi Rahmawati Indra, Rani Lisa Irman Mahbudi Isya Al Hanif Jeshica, Jeshica Joko Prasetyo Joko Prasetyo Junaedy, Mohamad Kartika, Defi Eka Khoiril Anam, Khoiril Kreative Y.R, Rizka Kumalasari, Anisa Indah La Choviya Hawa Lama, Yuyu Lamrens Lazuardy Tembang, Lazuardy Luh Nyoman Alit Aryani, Luh Nyoman Alit Manawu, Nurafni Maskur Maskur Miftahul Hilmi Mochamad Bagus Hermanto Moh Dahlan Th Musa Muchnuria Rachmawati Muhamad Amar Nadhif Muhamad ikhsanudin Muhammad Ardiansyah Muhammad Rusydi H. Musthofa Lutfi Mustofa Lutfi Muzaki, M. Amin Nadia Nadia Nauri, Afid Rahman Ni Nyoman Padang Cakra Binaraesa Nova, Diftiya Novita Yanti, R. Novrianti, Melda Nurarafah, Nurarafah Nurfauzi, Sobirin Nurluthfi Putra Panggoe, Hartito Pipit Elok Nikmatus Sholikah Rafmin, Fatmawati Rasyid, Fathana Rasyid, T. Abdur Rasyid, Tengku Abdur Retno Damayanti Rhamadan, Ilham Rini Yulianingsih Rino Ardianto Riyanto Riyanto Ruslan Wirosoedarmo Rustan Efendi Sahabudin Sahabudin, Sahabudin Saiful Hosni Silvi Astri Cahyani Sitti Rugayya Soro, Bernald Marco Sumardi Sumardi Sung Suk Kim Suryaningsih, Ninik Daryuni Susilawati, Tris Baiq Turofiq, I’anna Vincentia Veni Vera Wahyunanto Agung Nugroho Wardani, Ida Aju Kusuma Wengkau, Mario Putra Wibowo, Sasongko Aji Widhiantari, Ida Ayu Yulandari, Nur Yusra Yusri Yusri Yusuf Hendrawan Yusuf Wibisono Yusuf, Magfira Zakia Zakia Zaqlul Iqbal