Abstract Pedestrian comfort is a key factor in creating a livable urban environment. Singkawang City, located in West Kalimantan Province, faces sidewalk problems on Jalan Diponegoro, including insufficient width, surface damage, illegal parking, a large number of street vendors, and frequent use by motorcycles. This study aims to analyze the compliance of existing sidewalk conditions with technical standards, analyze user satisfaction levels with various aspects of pedestrian facilities, and formulate solutions to any discrepancies identified. Data were obtained through direct observation and interviews with sidewalk users. This study shows that, in terms of technical standards, only the safety aspect meets standards, while comfort, accessibility, aesthetics, connec-tivity, and supporting facilities remain below standard. However, based on user perceptions, 5 of the 6 aspects, safety, comfort, accessibility, aesthetics, and connectivity, have a user satisfaction level greater than 50%. Only the supporting facilities aspect has a user satisfaction level below 50%. Sidewalk improvements need to be carried out not only based on meeting technical standards but also considering user perceptions and needs. Keywords: pedestrian; sidewalk; accessibility; comfort; user satisfaction; safety Abstrak Kenyamanan pejalan kaki merupakan suatu faktor utama dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang layak huni. Kota Singkawang, yang terletak di Provinsi Kalimantan Barat, menghadapi permasalahan trotoar di Jalan Diponegoro, yang meliputi lebar trotoar yang kurang, permukaan rusak, parkir ilegal, banyaknya pedagang kaki lima, serta dilalui oleh sepeda motor. Penelitian ini bertujuan menganalisis kesesuaian kondisi eksisting trotoar terhadap standar teknis, menganalisis tingkat kepuasan pengguna terhadap berbagai aspek fasilitas pejalan kaki, serta merumuskan solusi atas ketidaksesuaian yang ditemukan.. Data diperoleh melalui observasi langsung dan wawancara dengan pengguna trotoar. Studi ini menunjukkan bahwa, dari sisi standar teknis, hanya aspek keamanan yang memenuhi standar, sementara aspek-aspek kenyamanan, aksesibilitas, estetika, konektivitas, dan fasilitas penunjang masih belum memenuhi standar. Namun, berdasarkan persepsi pengguna, 5 dari 6 aspek, yaitu keamanan, kenyamanan, aksesibilitas, estetika, dan konektivitas memiliki tingkat kepuasan pengguna lebih besar daripada 50%. Hanya aspek fasilitas penunjang memiliki tingkat kepuasan pengguna kurang daripada 50%. Perbaikan trotoar perlu dilakukan tidak hanya berdasarkan pemenuhan standar teknis, tetapi juga mempertimbangkan persepsi dan kebutuhan pengguna. Kata-kata kunci: pejalan kaki; trotoar; aksesibilitas; kenyamanan; kepuasan pengguna; keselamatan