Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika

SKRINING DAN TATALAKSANA KECACINGAN DAN GIZI KURANG PADA SISWA-SISWI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM UNGGULAN KARANGANYAR Binuko, Raafika Studiviani Dwi; Mahmuda, Iin Novita Nurhidayati; Bestari, Rochmadina Suci; Agustina, Tri; Dewi, Listiana Masyita; Fauziah, Nida Faradisa; Febrian, Rizky; Syah, Devan Adil; Khotik, Laisa; Nisa, Faridita Khoirun; Naruma, Anteng
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 2. No. 2, September 2022
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.501 KB) | DOI: 10.23917/jpmmedika.v2i2.629

Abstract

ABSTRAK                 Usia sekolah dasar (SD) merupakan usia tertinggi berisiko terjadinya kecacingan. Kecacingan pada siswa SD bisa menyebabkan anemia, status gizi kurang, serta penurunan konsentrasi dan prestasi belajar. Gejala kecacingan terkadang sulit untuk dideteksi sehingga orangtua maupun guru tidak mengetahui ada kecacingan pada siswa. Penyakit ini dapat didiagnosis dengan pemeriksaan laboratorium sederhana, sebagai skrining. Penyakit kecacingan dan gizi kurang bisa dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya adalah pengetahuan siswa, orangtua dan guru yang kurang tentang kecacingan dan status gizi. Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi kecacingan dan gizi kurang pada siswa SD. Metode yang digunakan adalah pemeriksaan feses langsung dan pengukuran status gizi. Hasil pengukuran status gizi dari total 111 siswa didapatkan 19 (17%) siswa dengan IMT kurus dan 10 siswa (9%) dengan IMT sangat kurus. Sedangkan pemeriksaan sampel feses dari 8 siswa tidak ditemukan tanda-tanda kecacingan. Tingkat pengetahuan guru tentang gizi dan kecacingan sudah sangat baik, sedangkan untuk siswa dan wali murid setelah dilakukan penyuluhan terdapat peningkatan pengetahuan.   ABSTRACT Group age of elementary school is the highest group age for the risk of helminthiasis. Worms in elementary school students may cause anemia, poor nutritional status, and decreased concentration and learning achievement. Symptoms of helminthiasis are sometimes difficult to detect so that parents and teachers do not know that about this. This disease can be diagnosed by simple laboratory tests, as a screening. Helminthiasis and malnutrition can be influenced by various things, one of which is the lack of knowledge of students, parents and teachers about helminthiasis and nutritional status. This activity aims to detect worms and malnutrition in elementary school students. The method used is direct stool examination and measurement of nutritional status. The results of measuring the nutritional status of a total of 111 students obtained 19 (17%) students with a thin BMI and 10 students (9%) with a very thin BMI. Meanwhile, examination of feces samples from 8 students found no signs of worms. The level of knowledge of teachers about nutrition and helminthiasis is very good, while for students and guardians after counseling there is an increase in knowledge.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DEMAM BERDARAH DAN FAKTOR RISIKO YANG DAPAT DIMODIFIKASI PADA KADER KESEHATAN DESA KARANGBANGUN MELALUI EDUKASI Jatmiko, Safari Wahyu; Aisyah, Riandini; Wahyuni, Sri; Mahmudah, Nur; Bestari, Rochmadina Suci; Agustina, Tri; Wafiq, Muhammad Azzim; Tara , Irmanawati Audhina Nirmala
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 5. No. 1, Maret 2025
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v5i1.6966

Abstract

ABSTRAK Kondisi geografis desa Karangbangun, Matesih, Karanganyar secara teori relatif kurang berisiko untuk mengalami kejadian infeksi virus dengue (IVD). Akan tetapi, fakta di lapangan menunjukkan bahwa terjadi 13 kasus IVD pada bulan April 2024. Sumber daya desa Karangbangun strategis dalam mendukung pemberantasan IVD. Sumber daya manusia berupa kader gizi dan kader kesehatan yang potensial di desa Karangbangun potensial untuk ditingkatkan dalam rangka eradikasi IVD. Sumber daya tersebut perlu dilakukan edukasi untuk optimalisasi eradikasi IVD. Selama ini belum ada edukasi yang tepat mengenai hal tersebut sehingga perlu diadakan edukasi mengenai penyakit IVD beserta faktor risiko yang memperberat IVD. Tujuan dan manfaat kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah kader kesehatan dan kader gizi desa Karangbangun, kecamatan Matesih memahami tentang IVD beserta faktor risiko yang memperberat IVD. Penyuluhan kesehatan dengan melakukan pretes dan postes pasca penyuluhan dilakukan untuk mengatasi masalah permasalahan mitra. Hasil penyuluhan adalah terjadi peningkatan pengetahuan kader kesehatan pasca penyuluhan berdasarkan perbandingan median nilai ptretes 6 (2) dan postes 7 (2) dengan nilai p=0,002 dan rB=0,59. Edukasi kesehatan terhadap kader kesehatan desa Karangbangun dengan metode ceramah berhasil meningkatkan pengetahuan kader mengenai IVD dan faktor risiko yang memperberat IVD.   ABSTRACT The geographical conditions of Karangbangun Village, Matesih, Karanganyar, are theoretically considered to have a relatively low risk of dengue virus infection (DVI). However, field data revealed 13 DVI cases in April 2024. Karangbangun Village has strategic resources to support DVI eradication, including potential health and nutrition cadres who can be further empowered. These resources require education to optimize DVI eradication efforts.  Currently, there is no adequate education on this matter, highlighting the need for awareness programs on DVI and its aggravating risk factors. The goal and benefit of this community service activity are to equip health and nutrition cadres in Karangbangun Village, Matesih District, with knowledge about DVI and its risk factors. A health education session, including pre- and post-tests, was conducted to address partner issues. The results showed an increase in cadre knowledge, with a median pre-test score of 6 (2) and a post-test score of 7 (2), yielding p=0.002 and rB=0.59. Health education through lectures successfully improved cadres' understanding of DVI and its risk factors.
PELATIHAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) GURU SEKOLAH AMAL USAHA MUHAMMADIYAH Rosyidah, Devi Usdiana; Mahmudah, Nur; Sulistyani, Sulistyani; Agustina, Tri; Lestari, Nining; Nurwaini, Setyo
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 5. No. 2, September 2025
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v5i2.12204

Abstract

ABSTRAK Kemandirian siswa-siswi Taman Kanak-kanak (TK) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) masih rendah. Guru menjadi pembimbing dan pengganti orang tua saat kegiatan sekolah. Guru dituntut untuk memiliki kemampuan bidang akademik, dan non akademik berkaitan dengan kesehatan anak didik saat kegiatan di dalam dan diluar sekolah. Lingkungan sekolah sehat, ketersediaan perlengkapan kesehatan, personil guru yang kompeten dibidang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) menjadi salah satu modal menciptakan lingkungan kondusif bagi anak didik. Guru penanggung jawab UKS sekolah Muhammadiyah tingkat TK dan MI di Kecamatan Gondangrejo belum pernah mendapatkan pelatihan khusus mengenai UKS dan P3K. Berdasarkan hal tersebut kami mengadakan pengabdian masyarakat melalui pelatihan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) untuk Guru Sekolah Taman Kanak-Kanak dan Madrasah Ibtidaiyah Amal Usaha Muhammadiyah. Metode kegiatan berupa seminar, workshop, pembuatan buku panduan UKS, poster kesehatan, serta pembagian perlengkapan UKS dan P3K. Peserta pelatihan adalah perwakilan guru dari TK dan MI Muhammadiyah se-kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Peningkatan kompetensi dapat diberikan dengan pemberian pengetahuan dan pelatihan. Nilai postes lebih tinggi dibanding nilai pretes. Menciptakan sekolah sehat merupakan tanggung jawab seluruh civitas sekolah, baik guru, siswa, karyawan sekolah, maupun orang tua siswa.   ABSTRACT The independence of kindergarten (TK) and Madrasah Ibtidaiyah (MI) students is still low. Teachers act as mentors and substitutes for parents are required to have academic and non-academic skills related to the health of students during activities. A healthy school environment, the availability of health equipment, and teaching staff who are competent in School Health Services (UKS) and First Aid (P3K) are some of the factors that contribute to creating a conducive environment for students. Teachers in charge of UKS at Muhammadiyah kindergarten and MI levels in Gondangrejo Subdistrict have never received special training on UKS and P3K. Based on this, we held a community service program through training on School Health Efforts and First Aid for Accidents for teachers. The methods used were seminars, workshops, the creation of UKS guidebooks and posters, and the distribution of UKS and P3K equipment. The training participants were teacher representatives from Muhammadiyah kindergartens and elementary schools in the Gondangrejo sub-district of Karanganyar Regency. Competency improvement can be achieved through the provision of knowledge and training. The post-test scores were higher than the pre-test scores. Creating a healthy school is the responsibility of the entire school community, including teachers, students, school employees, and parents.
PENCEGAHAN, DETEKSI DINI, DIAGNOSIS DAN TATA LAKSANA STUNTING PADA BALITA DAN KADER BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS COLOMADU II, KABUPATEN KARANGANYAR Agustina, Tri; Tolibin, Restu Triwulandani; Aisyah, Riandini; Lestari, Nining; Bestari, Rochmadina; Maylafaiza, Annisa; Nafisa, Balqis; Rahayu, Destri; Arrohma, Farah; Fauzi, Favian; Setiani, Hilda; Ramadhani, Marsyanda; Sukardi, Nadya; Pratama, Nur; Ayyasi, Quanta
Jurnal Pengabdian Masyarakat Medika Vol 5. No. 2, September 2025
Publisher : Universitas Muhamamdiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/jpmmedika.v5i2.12255

Abstract

  ABSTRAK Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan menurut umur di bawah -2 SD. Kondisi ini mencerminkan masalah gizi kronik dan masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan kader serta orang tua balita dalam pencegahan stunting melalui edukasi, pelatihan antropometri, promosi pemberian ASI eksklusif, MPASI bergizi seimbang, dan pemahaman tentang pangan olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK). Metode pelaksanaan mencakup survei awal, koordinasi dengan Puskesmas Colomadu II, pelatihan kader, edukasi kepada orang tua, serta evaluasi menggunakan pretest dan posttest. Hasil analisis dengan uji Wilcoxon Signed-Rank menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan secara statistik, namun terdapat peningkatan nilai deskriptif yang menunjukkan adanya dampak positif terhadap peningkatan pengetahuan. Hasil ini mengindikasikan bahwa pendekatan edukatif berbasis komunitas berpotensi efektif untuk pencegahan stunting bila dilaksanakan secara berkelanjutan dan adaptif.   ABSTRACT Stunting is a linear growth disorder characterized by height or length below -2 SD for age. This condition reflects chronic malnutrition and remains a major challenge in Indonesia. This community service activity aims to improve the understanding and skills of cadres and parents of toddlers in preventing stunting through education, anthropometry training, promotion of exclusive breastfeeding, nutritionally balanced complementary foods, and understanding of processed foods for special medical purposes (PKMK). The implementation methods included an initial survey, coordination with the Colomadu II Community Health Center, cadre training, education for parents, and evaluation using pre-tests and post-tests. The results of the analysis using the Wilcoxon Signed-Rank test showed no statistically significant differences, but there was an increase in descriptive values, indicating a positive impact on knowledge improvement. These results indicate that a community-based educational approach has the potential to be effective in preventing stunting when implemented in a sustainable and adaptive manner.  
Co-Authors . Zulfan Aldisa, Isnan Altitania, Rizky Andyani, Nanda Arum Anggraeny, Anisa Ardiansyah, Fikky Arrohma, Farah Arya, Mhd. Ashari, Ulfiona Rizki Asphani, Fitriatul Ayyasi, Quanta Bestari, Rochmadina Binuko, Raafika Studiviani Dwi Burhannudin Ichsan Dasuki, Shoim Daulay, Rabiah Afifa Devi Usdiana Rosyidah DIAH RACHMAWATI Dono Indarto Dwi Binuko, Raafika Studiviani Dwi Wulandari Erika Diana Risanti Erlinawati, Noor Diah Erna Herawati, Erna Esti Anggraeni, Ika Fadhila, Jihan Nida Fajariyah, Sri Utami Fauzi, Favian Fauzi, Favian Arriella Shabri Ikmal Fauziah, Nida Faradisa Febrian, Rizky Gijanto Purbo Suseno Hamdani . Herawati Susilo Hernawan, Budi Iin Novita Nurhidayati Mahmuda Inayah, Ilul Indra Praja, Gunawan J.P, Chelsea Juni Triastuti, N Khairunnisa, Kana Khotik, Laisa Kumala, Aswa Arsa Kusmahardhika, Noviansyah Kusuma, Fitria Nur Lestari, Nining Listiana Masyita Dewi Manalu, Marison Sudianto Marlina, Serly Martina Restuati Maylafaiza, Annisa Miftahul Hasanah, Miftahul Miza Nina Adlini Moh Muhaemin Mufa'idah, Khusnul Muhammad Adha Muhammad Shoim Dasuki Munparidi Mushlich, Muhammad Ahva N. Juni Triastuti Nafisa, Balqis Namiroh, Siti Nandhini, Saroza Naruma, Anteng Nasution, Mega Wahyuni Nisa, Faridita Khoirun Nur Mahmudah Nurhayani nurhayani Nurshabirah Okatiani, Puput Oktaviani, Christina P.A., Ageng Practica F, Practica Pratama, Nur Puspita Hermawan, Adi Putri, Syahanita Anindira Rahayu, Destri Rahmat, Rasyid Ramadhani, Marsyanda Retno Sintowati - Riana, Shinta Riandini Aisyah Rochmadina Suci Bestari Rosi Dona S, Rosi Dona Rosita Rosita, Salsa Bela Rosyid, Fahrur Safari Wahyu Jatmiko Salsabila, Nabila Mutia Sari, Lutfita Singgih Intania Setiani, Hilda Setiawati, hinta Riana Setyo Nurwaini Sholik, Muhammad Ihwanus Sri Hertinjung, Wisnu Sri Wahyuni Sugiarto S SUHIRMAN SUHIRMAN Sukardi, Nadya Sulistyani Sulistyani Sulistyani, S Susi Erlinda Suwondo, Arsita Sri Devi Syah, Devan Adil Talita, Putri Nabilla Mitha Tara , Irmanawati Audhina Nirmala Tarigan, Fanny Adha Cyntia Tolibin, Restu Triwulandani Ulfa, Syarifah Widya Wafiq, Muhammad Azzim Wahyu B, Sri Wahyu Basuki, Sri Wijayatri, Anita Arum Yulia Yulia