Claim Missing Document
Check
Articles

Pengenalan dan Pelatihan Fish Finder kepada Masyarakat Nelayan di Desa Sungsang IV Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan Beta Susanto Barus; Riris Aryawati; Muhammad Hendri; Andi Agussalim; Gusti Diansyah; Sefti Heza Dwinanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat (abdira) Vol 2, No 1 (2022): Abdira, Januari
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v2i1.82

Abstract

Sungsang IV Village is a village where most of the residents work as fishermen. The waters around this village have great fishery potential. The results of fish catches by fishermen are felt to be less than optimal due to a lack of knowledge about the latest technology in fishing. Fish Finder is one alternative that can be given to solve this problem because this tool can function to detect the presence of fish. Most of the residents of Sungsang IV Village don't know about the Fish Finder tool. This service activity aims to provide introduction and training regarding the use of Fish Finder to detect the presence of fish. The enthusiasm of the community is very visible from the number of training participants that exceeds the targeted number. This training is carried out by presenting material and direct practice of using the tool to make it easier for participants to understand the operating steps. The results of the evaluation of the questionnaire conducted showed that all participants felt very helpful with the training in the use of this Fish Finder tool.
KONDISI FITOPLANKTON DAN KUALITAS AIR PADA KEDALAMAN PERAIRAN BERBEDA DI PERAIRAN MALUKU Riris Aryawati; Nurul Fitriya
Scripta Biologica Vol 5, No 3 (2018)
Publisher : Fakultas Biologi | Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.sb.2018.5.3.748

Abstract

Fitoplankton di laut berperan sebagai pembentuk dasar dari rantai makanan melalui produksi primer. Keberadaan fitoplankton sangat terkait dengan faktor fisika kimia perairan. Umumnya kondisi lingkungan perairan memiliki perbedaan konsentrasi di wilayah permukaan dan di perairan yang lebih dalam. Penelitian  ini bertujuan untuk  mengetahui dinamika planktonik di sekitar wilayah penelitian meliputi kelimpahan, dan komposisi fitoplankton serta kondisi fisika kimia perairan di wilayah perairan permukaan dan termoklin. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2015, pada delapam lokasi penelitian. Sampling plankton dilakukan pada 2 kolom air yang berbeda, yaitu di kedalaman permukaan dan pada lapisan termoklin. Air sampel diambil dengan menggunakan Rosette sampler, kemudian disaring dengan menggunakan hand plankton net ukuran mata jaring 20 µm. Filtrat yang terkumpul di bucket lalu dimasukkan ke dalam botol sampel 250 ml dan difiksasi dengan formaldehyde 4%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di perairan Maluku ditemukan Bacillariophyceae (14 marga) dan Dinophyceae (6 marga). Terdapat kondisi parameter perairan yang berbeda pada kedalaman yang berbeda, khususnya untuk nitrat, fosfat, silikat, oksigen terlarut (DO) dan pH. Nitrat, fosfat dan silikat  memiliki nilai-nilai yang lebih tinggi pada kedalaman termoklin dibandingkan di perairan permukaan, sedangkan DO dan pH memiliki nilai yang lebih tinggi pada perairan permukaan dibandingkan kedalaman termoklin.  Kata Kunci: Fitoplankton, kualitas air, permukaan perairan, kedalaman termoklin, perairan Maluku.
Estimasi Serapan Karbon Mangrove Melalui Proses Fotosintesis di Taman Nasional Berbak-Sembilang Tengku Zia Ulqodry; Apri Suganda; Andi Agussalim; Riris Aryawati; Afan Absori
Jurnal Kelautan Nasional Vol 15, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.14 KB) | DOI: 10.15578/jkn.v15i2.9157

Abstract

Mangrove is the largest ecosystem in Berbak-Sembilang National Park (BSNP) South Sumatra. Mangrove has capability to absorb carbon dioxide through photosynthesis then store it in biomass, that known as Carbon sink. The purpose of this research was to estimate the ability of carbon fixation through the photosynthesis mechanism in the mangrove area of BSNP South Sumatra. This study was conducted in July-August 2017, at 12 observation stations. Data of carbon fixation through photosynthesis was estimated by using Leaf Area Index (LAI) method. The estimation of carbon fixation by photosynthesis was done for 17 dominan mangrove species in BNSP South Sumatera. The average amount of carbon absorbed by mangrove vegetation through photosynthesis mechanism in BNSP South Sumatera was 204.91 kg/ha/day. Avicennia marina and Rhizophora apiculata were the mangrove community that showed highest capability to absorb carbon through photosynthesis around 553.43 kg C/ha/day and 401.99 kg-C/ha/day, respectively. Individually, B. cylindrica had the highest capability of carbon fixation by photosynthesis mechanism (10.95 kg-C/ha/day). Our research recommended three mangrove species (A. marina, R. apiculata and B. cylindrica) for restoration species to increase carbon sink in BNSP South Sumatera based on their photosinthesis performances.
KELIMPAHAN DAN SEBARAN ZOOPLANKTON DI PERAIRAN SUNGAI MUSI BAGIAN HILIR SUMATERA SELATAN Riris Aryawati; Melki Melki; Efriadi Muslim Sz; Tengku Zia Ulqodry; Gusti Diansyah; Widada Sukrisna
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 14, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/maspari.v14i2.14192

Abstract

Zooplankton merupakan organisme yang memiliki peranan penting dalam rantai makanan di suatu perairan. Zooplankton berfungsi sebagai produsen sekunder dan dapat digunakan juga sebagai indikator kualitas suatu perairan. Keberadaan zooplankton sangat erat kaitannya dengan parameter fisika, kimia dan biologi di lingkungan perairan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis zooplankton dan mengetahui kelimpahan dan sebaran zooplankton di Bagian Hilir Sungai Musi Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2021. Pengambilan sampel zooplankton menggunakan plankton net dengan ukuran mesh 30 ?m dengan diameter mulut plankton net 30 cm, pada kedalaman 2 meter di bawah permukaan air. Hasil penelitian ditemukan 3 kelompok besar zooplankton, yaitu filum Crustacea (Nauplius, Copepoda, Branciopoda, Larva Udang, Calanus, Diaptomus, Oithona), Annelida (Polychaeta) dan larva ikan. Kelimpahan zooplankton ditemukan berkisar antara 708-23708 ind/m3, dengan nilai indeks keanekaragaman sedang, keseragaman tinggi, dan tidak ada yang mendominasi.Kata kunci: Kelimpahan, sebaran, Sungai Musi, zooplankton.
Keragaman Fitoplankton dan Potensi Harmfull Algal Blooms (HABs) di Perairan Sungai Musi Bagian Hilir Provinsi Sumatera Selatan Riris Aryawati; Melki Melki; Inda Azhara; Tengku Zia Ulqodry; Muhammad Hendri
Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 1 (2023): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v12i1.47843

Abstract

Sungai Musi merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera yang banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai jalur transportasi dan berbagai aktivitas lainnya. Sungai Musi merupakan habitat fitoplankton yang dapat menjadi indikator kualitas perairan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kelimpahan, keragaman, keseragaman, dominansi, dan  menganalisis potensi HABs fitoplankton di Perairan Sungai Musi bagian hilir. Hasil pengamatan pada 10 stasiun, ditemukan 6 genus fitoplankton dari kelas Bacillariophyceae (Bacillaria, Coscinodiscus, Ghemponema, Navicula, Skeletonema, Strepthotecha), 6 genus dari kelas Chlorophyceae (Chlorella, Hydrodiction, Micrasterias, Pediastrum, Platydorina, Spirogyra), 1 genus dari kelas Cyanophyceae (Oscillatoria). Hasil analisis diperoleh kelimpahan sebesar 10-483 sel/L, indeks keanekaragaman (H’) 0,89-1,57, indeks keseragaman (E) 0,75-0,99, dan indeks dominansi (C) 0,25-0,46 dengan genus fitoplankton di kelimpahan tertinggi Spirogyra dan terendah Bacillaria. Hasil pengamatan menunjukkan parameter fisika-kimia termasuk kategori baik untuk pertumbuhan fitoplankton dan ditemukan beberapa jenis fitoplankton yang berpotensi HABs (Coscinodiscus, Skeletonema, Oscillatoria).    The Musi River, the longest river on the island of Sumatra, is widely used by the community as a transportation route and for various other activities. Therefore, the Musi River is a habitat for phytoplankton and can be a bioindicator of water quality. This study aims to determine the success of analysing the abundance, diversity, uniformity, dominance and potential of HABs phytoplankton downstream of the Musi River. Observations of 10 sampling stations found six genera from the class Bacillariophyceae (Bacillaria, Coscinodiscus, Ghemponema, Navicula, Skeletonema, Streptotheca), six genera from the class Chlorophyceae (Chlorella, Hydrodiction, Micrasterias, Pediastrum, Platydorina, Spirogyra), one genus class Cyanophyceae (Oscillatoria). The results of the analysis obtained an abundance of 18-483 cells/L, the diversity index (H') 0.89-1.57, uniformity index (E) 0.75-0.99, and dominance index (C) 0.25-0.46 with the phytoplankton genus in the highest abundance of Spirogyra and the lowest Bacillariophyceae. Furthermore, the results of the observations show that the physicochemical parameters are in a suitable category for phytoplankton growth and found several types of phytoplankton that have the potential for HABs (Coscinodiscus, Skeletonema, Oscillatoria).
Pendampingan Pembuatan Peta Wisata Desa Wisata Sungsang IV Kabupaten Banyuasin Melki Melki; Ellis Nurjuliasti Ningsih; Riris Aryawati; Isnaini Isnaini; Muhammad Hendri; Hartoni Hartoni; Wike Ayu Eka Putri; Rozirwan Rozirwan
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Sungsang IV termasuk dalam 500 besar Desa Wisata Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Program tersebut merupakan salah satu program unggulan Kemenparekraf untuk menggali potensi desa-desa wisata di Indonesia. Guna mendukung Desa Sungsang IV sebagai Desa Wisata yang memiliki kemandirian dalam hal pengelolaan sumberdaya alam dan pemberdayaan manusianya, maka diperlukan upaya pengembangan potensi desa khususnya dalam bidang pariwisata yang selama ini belum dikelola dengan baik dan masih perlu pengembangan.  Pengembangan potensi wisata yang dimaksud adalah dengan melakukan identifikasi terhadap potensi dan permasalahan eksistingnya. Hasil dari kegiatan pengabdian ini berupa peta wisata yang menunjukkan tempat makan, masjid/mushola, layanan kesehatan, penginapan, dan bengkel. Sehingga memudahkan para masyarakat dalam mengunjungi Desa Sungsang IV.
LAJU DEKOMPOSISI SERASAH DAUN Rhizophora apiculata DI KAWASAN MUARA SUNGAI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN Tengku Zia Ulqodry; Rian Andriansyah; Fitri Agustriani; Riris Aryawati; Heron Surbakti
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 15, No 1 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/maspari.v15i1.21487

Abstract

Dekomposisi serasah merupakan proses terjadinya penguraian terhadap bahan-bahan organik yang akan menjadi bagian-bagian kecil. Serasah mangrove berperan sebagai sumber nutrien di perairan pesisir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui laju dekomposisi serasah antar jenis mangrove dan antar stasiun penelitian di kawasan Muara Sungai Banyuasin, Sumatera Selatan. Analisis laju dekomposisi serasah mangrove dengan menggunakan kantong serasah (litter bag). Penelitian dilakukan di empat stasiun yang dibedakan berdasarkan perbedaan parameter salinitas. Penelitian dilakukan dari Bulan November 2018 sampai Januari 2019. Laju dekomposisi serasah daun R. apiculata mencapai 0,0968 gbk/harii, dengan sisa bobot serasah akhir sebesar 1,43 g). Stasiun empat memiliki laju persentase dekomposisi yang paling tinggi (19,4 %).Kata kunci: Laju dekomposisi, mangrove, serasah.
Insecticidal Activity and Phytochemical Profiles of Avicennia marina and Excoecaria agallocha Leaves Extracts Rozirwan Rozirwan; Muhtadi Muhtadi; Tengku Zia Ulqodry; Redho Yoga Nugroho; Nadila Nur Khotimah; Fauziyah Fauziyah; Wike Ayu Eka Putri; Riris Aryawati; Che Abd Rahim Mohamed
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 28, No 2 (2023): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ik.ijms.28.2.148-160

Abstract

Toxic bioactive compounds can be obtained from various mangrove plants that have the potential to be developed in agriculture as bioinsecticides. The coast of South Sumatra has relatively abundant Avicennia marina and Excoecaria agallocha vegetation. This study was conducted to analyze the bioactivity of insecticides and the phytochemical profiles of mangrove leaves A. marina and E. agallocha was extracted with methanol, ethyl acetate, and n-hexane from the most toxic extract fraction. Samples were obtained from the Barong River in Sembilang National Park, Banyuasin Regency. The insecticidal activity of the samples was carried out on Gryllus bimaculatus and Tenebrio molitor. Furthermore, the phytochemical profile was analyzed using GC-MS. Based on the results of insecticidal activity on G. bimaculatus, the respective LC50 values of A. marina and E. agallocha extracts for the hexane fraction were 12,562 mg.L-1 and 15,464 mg.L-1, ethyl acetate 9,986 mg.L-1 and 10,292 mg.L-1, methanol 6,454 mg.L-1 and 6,969 mg.L-1. Whereas in T. molitor, the LC50 values for the hexane fraction were 10,682 mg.L-1 and 11,070 mg.L-1, ethyl acetate 9,065 mg.L-1 and 9,269 mg.L-1, methanol 4,799 mg.L-1, and 5,408 mg.L-1. The results of GC-MS analysis on the methanol extract of A. marina leaves which contained phytochemical compounds such as alcohol, lauric acid, myristic, linoleic, elaidate, stearate, endogenous, olead, phthalic ester, and siloxane. Based on the insecticide toxicity category, the insecticidal activity of both A. marina and E. agallocha leaves extracts were low and non-toxic. Further research is needed regarding variations in anti-insecticide of mangrove extract measurements in the future studies.
Kerapatan Lamun dan Hubungan dengan Parameter Lingkungan di Perairan Pesisir Teluk Lampung Isnaini Isnaini; Riris Aryawati
Buletin Oseanografi Marina Vol 12, No 3 (2023): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/buloma.v12i3.50694

Abstract

Ekosistem lamun memiliki peranan sangat penting di wilayah pesisir. Seiring waktu wilayah pesisir menghadapi ancaman yang cukup besar akibat dari meningkatnya dan berkembangnya kegiatan pembangunan, seperti disebagian besar yang terjadi di ekosistem laut di Teluk Lampung. Penelitian ini bertujuan menentukan parameter lingkungan perairan yang mempengaruhi kerapatan lamun. Penelitian ini terdiri dari delapan stasiun yang ditentukan secara purposive sampling. Pengukuran parameter lingkungan perairan dilakukan secara insitu dan pengambilan contoh air. Pengambilan data kerapatan lamun menggunakan metode transek kuadrat. Analasis hubungan kerapatan lamun dengan parameter lingkungan perairan dianalisis menggunakan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis/PCA). Hasil penelitian ditemukan sebanyak enam jenis lamun, yaitu Oceana serrulata, Enhalus acoroides Thalassia hemprichii, Halodule ovalis, Halodule pinifolia dan Halodule uninervis. Hubungan kerapatan lamun dengan parameter lingkungan perairan menunjukkan di kolom air kerapatan lamun dipengaruhi oleh nitrat (NO3), fosfat (PO4) dan salinitas, sedangkan untuk sedimen tempat tumbuh lamun, kerapatan lamun lebih dipengaruhi oleh kandungan C-organik dan tekstur sedimen lanau.    Seagrass ecosystems have a very important role in coastal areas, but over time face considerable threats as a result of the increase and development of development activities in coastal areas, such as most of the marine ecosystem areas in Lampung Bay. This study aims to determine the parameters of the aquatic environment that affect the density of seagrass. This study consisted of eight stations determined by purposive sampling. Measurement of aquatic environmental parameters was carried out in situ and water samples were taken. Seagrass density data retrieval using the quadratic transect method. Analysis of the relationship between seagrass density and aquatic environmental parameters was analyzed using Principal Component Analysis (PCA). The results of the study found as many as six types of seagrass, namely Oceana serrulata, Enhalus acoroides Thalassia hemprichii, Halodule ovalis, Halodule pinifolia and Halodule uninervis. The relationship between seagrass density and aquatic environmental parameters shows that in the water column the density of seagrass is influenced by nitrate (NO3), phosphate (PO4) and salinity, while in sediments the density of seagrass is more influenced by organic C content and silt sediment texture. 
KARBON ORGANIK TOTAL PADA AIR PORI DI SEDIMEN PULAU PAYUNG, SUMATERA SELATAN Ulqodry, Tengku Zia; De Karo, Fransiskus; Eka Putri, Wike Ayu; Aryawati, Riris; Novitasari, Tri Ayu; Siddik, Judistira
JURNAL GEOLOGI KELAUTAN Vol 21, No 2 (2023)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/jgk.21.2.2023.795

Abstract

Air pori sedimen merupakan air laut yang terjebak dalam sedimen dan merupakan salah satu komponen penting bagi kehidupan biota laut khususnya mikroorganisme. Kandungan karbon organik dalam air pori berperan dalam menyumbang kesuburan dan mempengaruhi kualitas perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan karbon organik total pada air pori, tekstur sedimen, dan hubungan parameter perairan (suhu, salinitas, pH, dan kandungan oksigen terlarut) terhadap kandungan karbon organik pada air pori di sedimen Pulau Payung. Berdasarkan 5 (lima) sampel air pori yang diambil dengan menggunakan pore water profiler, selanjutnya kandungan karbon organik total dalam air pori dianalisis dengan menggunakan metode titrasi permanganometri. Analisis hubungan parameter perairan dengan karbon organik pada air pori dengan menggunakan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karbon organik total dalam air pori sedimen Pulau Payung berkisar antara 15,8 - 142,2 mg/L dengan nilai tertinggi pada stasiun 5 dan terendah pada stasiun 2 dengan nilai rata-rata 72,68 mg/L. Perairan Pulau Payung memiliki jenis substrat lempung pada seluruh stasiun pengamatan.
Co-Authors Afan Absori Afan Absori Ahmad Firdaus Ahmad Firdaus, Ahmad Amanda AP Febrianti Ananta, Dio Alif Andi Agussalim, Andi Andreas Eko Aprianto Andrian Saputra Andrian Saputra Anna Ida Sunaryo Anna Ida Sunaryo Purwiyanto Anna Ida Sunaryo, Anna Ida Anna IS Purwiyanto Apri Suganda Arsyei, Laksamana Fachryzal Ayu Pratiwi Ayu Pratiwi, Ayu Bayu Dwinata Putra Bengen, Detriech G Beta S Barus Beta Susanto Barus Che Abd Rahim Mohamed De Karo, Fransiskus Dianysah, Gusti Dietriech Geoffrey Bengen Dilah Zulhaniarta Dilah Zulhaniarta, Dilah Efriadi Muslim Sz Elfita . Elyakim Sitorus FAUZIYAH Fauziyah Fauziyah Fauziyah Fauziyah Fauziyah Febrianti, Amanda AP Fery Pratama Fitri Agustriani Freddy Supriyadi Freddy Supriyadi Gusti Diansyah Gusti Diansyah Gusti Diansyah Hartoni . Hartoni ., Hartoni Hartoni Hartoni Hartoni Hartoni Hary Widjajanti Hasan, Winanda Muhammad henny dede ismail henny dede ismail, henny dede Heron Surbakti Heron Surbakti Heron Surbakti Heron Surbakti Hikmah Thoha Hikmah Thoha Hilda Zulkifli Hilda Zulkifli Hutapea, Oliver Alexander I Wayan Nurjaya Inda Azhara Isnaini Isnaini . Isnaini . Isnaini ., Isnaini Isnaini Isnaini Isnaini Isnaini Khotimah, Nadila Nur Kurniawan, Mardian Candra M. Yosi Prasetyo Mardian Candra Kurniawan Meiyerani, Jeni Melki Melki Melki Melki Melki Melki Melki Melki Melki Muhammad Didi Tantria Muhammad Fadli Muhammad Fadli Muhammad Hendri Muhammad Hendri Muhtadi Muhtadi Muhtadi Muhtadi Muhtadi Mulyadi Mulyadi Munthe, Yunita Veronika Nadila Nur Khotimah Ningsih, Ellis Nurjuliasti Novitasari, Tri Ayu Novyandi, Reza Nurul Fitriya Nurul Fitriya Nurul Fitriya Oliver Alexander Hutapea Purwiyanto, Anna IS Puspa Deka Sari Putra, Bayu Dwinata Raihan, Muhammad Ramadoni Ramadoni Ramadoni, Ramadoni Ramses Redho Yoga Nugroho Reza Novyandi Rezi Apri Rian Andriansyah Robinson Sitepu Rozirwan . Sahrul Ramadhan Salsabilah, Raisyah Sarno . Sarno Sarno Sefti Heza Dwinanti Siddik, Judistira Suai Batul Aslamiah Susanti, Ester Mei Tantria, Muhammad Didi Tengku Zia Ulqodry Tengku Zia Ulqodry Tengku Zia Ulqodry Tri Prartono TRY WIJAYANTO Ulqodri, Tengku Zia Ulqodry, T Z Widada Sukrisna Wijayanto, Try Wike Ayu Eka Putri Winanda Muhammad Hasan Yundari, Yundari Yunita Veronika Munthe Yusni Ikhwan Siregar