Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Validasi Simplisia dan Ekstrak Kulit Batang Wilalondahi (Archidendron lucyi) sebagai Bahan Aktif Obat Tradisional Devin, Devin; Ali, Nur Fitriana Muhammad; Tanjung, Asbar; Ramadan, Leski; Kurniawan, Yedith; Haris, Restu Nur Hasanah; Irwan, Irwan
Journal of Herbal, Clinical and Pharmaceutical Science (HERCLIPS) Vol 6 No 01 (2024): HERCLIPS VOL 06 NO 01
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/herclips.v6i01.8796

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi penggunaan empiris kulit batang Wilalondahi (Archidendron lucyi) yang telah lama dimanfaatkan sebagai agen hemostatik dan penyembuh luka oleh masyarakat Sulawesi Tenggara. Mengingat hingga saat ini belum terdapat informasi terkait komposisi dan karakteristik kulit batang tumbuhan Wilalondahi dalam Monograf Farmakope Herbal Indonesia, maka penelitian dapat menambahkan data baru mengenai aspek fisik, kimia, dan fitokimia dari simplisia kulit batang tersebut sebagai kontribusi terhadap pengembangan informasi tanaman herbal di Indonesia. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa simplisia kulit batang Wilalondahi memiliki karakteristik berdasarkan parameter spesifik dan non-spesifik. Parameter spesifik meliputi analisis makroskopik, yang menunjukkan warna putih kecoklatan, bau khas, rasa hambar, dan tekstur serbuk kasar; analisis mikroskopik, yang mengidentifikasi butir amilum, rambut penutup, dan berkas pembuluh sebagai fragmen pengenal; serta kadar sari larut etanol dengan nilai rata-rata 7%, yang memenuhi standar Farmakope Herbal Indonesia (≥6,7%). Parameter non-spesifik mencakup kadar air sebesar 7,3%, kadar abu total 8,4%, dan kadar abu tidak larut asam 1,1%, yang keseluruhannya sesuai dengan batas standar (≤10% untuk kadar air, ≤10,2% untuk kadar abu total, dan ≤2% untuk kadar abu tidak larut asam). Skrining fitokimia mengungkap keberadaan flavonoid dan tanin sebagai senyawa bioaktif utama, yang berpotensi memiliki aktivitas antiinflamasi dan hemostatik, mendukung potensi kulit batang Wilalondahi sebagai bahan baku obat herbal.
Studi Etnobotani Pemanfaatan Tanaman Obat Masyarakat Desa Sabulakoa Kabupaten Konawe Selatan Haris, Restu Nur Hasanah; Saprin, Saprin; Ali, Nur Fitriana Muhammad; Burhan, Hesti Trisnianti; Salmiati, Salmiati; Fitriani, Rezky Dwi
INPHARNMED Journal (Indonesian Pharmacy and Natural Medicine Journal) Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/inpharnmed.v7i1.2989

Abstract

Studi etnomedisin merupakan studi yang mempelajari tentang  penggunaan obat dan cara pengobatan yang dilakukan oleh etnik dan suku bangsa tertentu. Masyarakat Desa Sabulakoa telah mengenal pemanfaatan tanaman untuk kebutuhan sehari-hari, diantaranya dijadikan sebagai makanan, dan berbagai macam bahan obat-obatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah, jenis, khasiat,  bagian tanaman yang bermanfaat, peracikan dan pemanfaatan tanaman obat oleh masyarakat Desa Sabulakoa, Kecamatan Sabulakoa, Kabupaten Konawe Selatan. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan melihat kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan data dengan wawancara terbuka pada masyarakat yang dianggap mengetahui pemanfaatan dan penggunaan tanaman obat serta melibatkan dukun desa setempat yang sering mengobati masyarakat dengan penggunaan tanaman tradisional. Analisis data dalam bentuk tabel disajikan untuk menggambarkan jenis tanaman, family, kegunaan, bagian tanaman yang digunakan dan cara meramu. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 28 jenis tanaman, 20 family yang dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat desa Sabulakoa. Tanaman tersebut dapat mengobati seperti penyakit dalam (diabetes militus, maag, asam lambung, kolesterol, lever, diare) dan luka luar (gatal-gatal, kurap, jerawat, dan luka infeksi). Bagian tanaman yang dimanfaatkan oleh masyarakat umumnya adalah bagian daun (57,5%) akar, kulit batang, buah, biji dan rimpang. Cara meracik tanaman obat yang dilakukan masyarakat sangat sederhana yaitu cara direbus (67,8%), ditumbuk (32,1%), diparut dan diperas (14,2%). cara penggunaan tanaman obat untuk penyakit dalam dapat diminum dan untuk luka luar cukup ditempelkan pada area tubuh yang mengalami luka.
Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Jalan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RS Konawe Haris, Restu; Masrida, Wa Ode; Muhammad Ali, Nur Fitriana; Idawati, Idawati; Aspadiah, Vica; Mahmudah, Rifa’atul
INPHARNMED Journal (Indonesian Pharmacy and Natural Medicine Journal) Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/inpharnmed.v7i1.3096

Abstract

Hipertensi adalah salah satu  masalah kesehatan di seluruh dunia. Hal ini  disebabkan karena hipertensi merupakan faktor risiko yang mengarah ke penyakit  kardiovaskuler seperti gagal jantung, serangan jantung, penyakit ginjal, serta stroke. Kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien hipertensi di Instalasi Rawat Jalan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RS Konawe yang diukur menggunakan instrument Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8). Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Jumlah keseluruhan sampel berjumlah 100 pasien yang dipilih berdasarkan kriteria inkulusi dan ekslusi penelitian. Penelitian berlangsung selama 4 bulan sejak 21 Juni – 24 November 2021. Analisis data dengan analisis univariat yang dideskripsikan kedalam tabel sistematik. Hasil penelitian menujukkan pasien hipertensi yang ada di RS Konawe sebagian besar berjenis kelamin perempuan (57%) dengan umur 25-40 tahun (44%). Tingkat pendidikan terakhir adalah SMA (40%), sebanyak 28% pekerjaan pasien adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS).  Sebanyak 55% pasien hipertensi juga memiliki keluarga yang bekerja dibidang kesehatan. Status pasien merupakan pasien BPJS (74%). Sebagian besar pasien hipertensi memiliki riwayat penyakit lain seperti gangguan jantung (25%), penyakit ginjal (22%) dan stroke (18%).  Tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien hipertensi di Instalasi Rawat Jalan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RS Konawe beragam. Data menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan pasien hipertensi dalam mengkonsumsi obat masuk dalam kategori tidak patuh (37%). Ketidakpatuhan pasien disebabkan karena penggunaan obat yang dikonsumsi dalam jumlah banyak (polifarmasi), lupa mengkonsumsi obat karena faktor usia dan faktor ekonomi pasien.
Sosialisasi dan Edukasi Obat Tradisional Aman pada Ibu-Ibu Anggota PKK Desa Lalowua Konawe Selatan Muhammad Ali, Nur Fitriana; Burhan, Hesti Trisnianti; Fitriani, Rezky Dwi; Firdayani Malik, Mayurni; Saranani, Selpirahmawati; Liaumin Azim, La Ode; Sesilia, Sesilia
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obat tradisional merupakan obat yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia khususnya Desa Lalowua. Ibu-ibu PKK Desa Lalowua berkolaborasi dengan Tim PKM dosen dan mahasiswa ITK Avicenna dan Universitas Mandala Waluya dalam memproduksi sediaan obat tradisional teh kulit labu kuning. Untuk menghasilkan sediaan teh kulit labu kuning yang aman maka ibu-ibu PKK perlu mendapatkan sosialisasi dan edukasi terkait Obat Tradisional yang aman. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi dan informasi Obat Tradisional Aman pada masyarakat Desa Lalowua khususnya ibu-ibu anggota PKK Desa Lalowua. Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat menggunakan metode berupa memberi penyuluhan (ceramah dan tanya jawab), Pemberian questionare untuk mengukur efektifitas pengetahuan masyarakat sebelum dan setelah penyuluhan (pre dan post-test). Setelah pemberian materi sosialisasi Obat Tradisional aman, hasil kegiatan menunjukkan bahwa nilai benar quistionare pre-test (26,7%)dari materi I,II dan III dari 30 total warga masyarakat Desa Lalowua lebih sedikit dibandingkan dengan nilai benar quistionare post-test (73,3%) dari materi I,II dan III. Hal ini menunjukan bahwa pengetahuan warga meningkat saat kembali mengisi kuesioner yang sama dan berbeda cukup besar dibandingkan sebelumnya. Sehingga melalui adaanya kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa Kegiatan Pengabdian Masyarakat Sosialisasi dan Edukasi Obat Tradisional Aman di Desa Lalowua Kec. Palangga Selatan Kab. Konawe Selatan mampu menambah wawasan warga dan memberi kontribusi mengenai pengetahuan terkait Obat tradisional yang aman.
Pemberdayaan Kader Posyandu melalui Inovasi Pentol Lele Kreasi (Pentole Kres) untuk Penanggulangan Stunting di Kelurahan Tobimeita Kota Kendari Ainurafiq, Ainurafiq; Handriani, Indah; Anasari, Wa; Deni, Deni; Misdayanti, Misdayanti; Malik, Mayurni Firdayana; Ali, Nur Fitriana Muhammad
Jurnal Pengabdian UNDIKMA Vol. 6 No. 1 (2025): February
Publisher : LPPM Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/jpu.v6i1.14553

Abstract

This community service program aims to improve the understanding and skills of Posyandu cadres in optimizing the use of catfish as a source of nutrition through the innovation of the Pentole Kres product to overcome stunting in Tobimeita Village, Kendari City. The method of implementing this service uses community empowerment through education and training activities. The program evaluation uses pre-test and post-test instruments which are analyzed using a paired t-test. The results of the service showed an increase in participant understanding of 85%, while 100% of participants experienced an increase in practical skills, and the average skill score increased from 2.4 before training to 4.5 after training. Based on the results of this community service program, it can be concluded that the community empowerment approach utilizing local potential, such as catfish, is effective in improving the understanding and skills of Posyandu cadres in managing nutritional sources to combat stunting.
Co-Authors Afna Nur Afni Palogan Afriyani Afriyani Ainurafiq Ainurafiq Ainurafiq Ainurafiq ainurafiq, ainurafiq Al Edy Dawu Anasari, Wa Andi Nafisah Andi Nafisah Tendri Adjeng Ari Sartinah, Ari Asbar Tanjung Asep Sukohar Aspadiah, Vica Burhan, Hesti Trisnianti Burhan, Hesti Trisnianti Burhan, Hesti Trisnianti Burhan Deni Deni Devin, Devin Endah Ambarwati Endang Susilawati Ervina Damayanti Fadila Fadila Firdayani Malik, Mayurni Fitrawan, La Ode Muhammad Fitriani, Rezky Dwi Fitriani, Rezky Dwi Gusti Ayu Kadek Risna Meriyanti Hairah, Sania Haris, Restu Haris, Restu Nur Hasanah Haris, Restu Nur Hasanah Hasanah Haris, Restu Nur Hayati, Siti Herman, Syahlan Hizrah Hizrah Idawati, Idawati Ihsanti Dwi Rahayu Ikhsan Sidiq Ikhsan Sidiq Ikhsan Sidiq Ikhsan Sidiq Indah Handriani Indah Handriani, Indah Indri Setyawati Irwan Irwan , Irwan Irwan Irwan Irwan Irwan Irwan Irwan Irwan Irwan Koedoes, Y.A. Kurniawan, Yedith La Ode Liaumin Azim La Ode Liaumin Azim Liaumin Azim, La Ode Mahmudah, Rifa’atul Malik, Mayurni Firdayana Mallarangeng, Andi Nafisah Tendri Adjeng Masrida, Wa Ode Mayurni Firdayana Malik Megawati Misdayanti, Misdayanti Murlan Murlan Nugraha Dwi Akhir Nuralifah Nursyam Nursyam Oktoba, Zulpakor Rahmat Makmur Ramadan, Leski Ramadhan Triyandi Randa Wulaisfan Restu Nur Hasanah Haris Restu Nur Hasanah Haris Restu Nur Hasanah Haris Rezky Dwi Fitriani Rezky Dwi Fitriani Rezky Dwi Fitriani Rezky Dwi Fitriani Ridwan Sulma Rifal, Aofan Rifa’atul Mahmudah Rini Nuriyanto Ruslin Ruslin, R Sabarudin, S Sabdi Rasyid Salmiati, Salmiati Samsudi Samsudi Saprin, Saprin Saranani, Selpirahmawati Sesilia, Sesilia Sherlin Sherlin Siti Hayati Sukmawati Sukmawati Taalami, La Ode Vica Aspadiah Wa Ode Masrida Wa Ode Masrida Wa ode Masrida3 Yuliana Muslimin Yuyun Suria