Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Biodik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi

Pengaruh Direct Instruction Dan SQ3R Terhadap Retensi Siswa Dalam Pembelajaran Biologi: (The Effects of Direct Instruction and SQ3R on Student Retention In Biology Learning) Agustianda, Selpiana; Meilinda, Meilinda; Nazip, Khoiron; Genisa, Marlina Ummas; Sumah, Astrid SW; Ismail, Gunawan
BIODIK Vol. 10 No. 3 (2024): September 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biodik.v10i3.32679

Abstract

The coordination system is one of the biology materials that students find difficult to remember (retention) let alone understand the concept because many have scientific terms. This study aims to determine the effect of student retention on biology learning on nervous system material through the application of Direct Instruction (DI) and Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R). The method used is a Quasi-Experimental Design category Posttest Group Design. Data was collected through 2 stages of testing. The first stage is short-term retention in the form of final test 1 taken after the learning process, then the second stage (long-term retention) through the 2nd final test is taken 3 weeks after final test 1. The results show that the percentage of long-term retention short students use DI of 62.5% and SQ3R of 78.125%, which means that both are categorized very well. The same is true for the category of students' long-term retention percentage when using DI of 56.25% and SQ3R of 68.75% which are also classified as very good categories. The use of DI and SQ3R in biology learning can be said to have a positive effect, but student retention is more enhanced through SQ3R learning than the application of DI. Abstrak. Sistem koordinasi merupakan salah satu materi biologi yang dianggap sulit oleh siswa untuk diingat (retensi) apalagi memahami konsepnya karena banyak memiliki istilah ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh retensi siswa terhadap pembelajaran biologi pada materi sistem koordinasi melalui penerapan Direct Instruction (DI) dan Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R). Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental Design kategori Postest Group Design. Data dikumpulkan melalui 2 tahapan tes. Tahap pertama merupakan retensi jangka pendek berupa tes akhir 1 diambil setelah proses pembelajaran, kemudian tahap kedua (retensi jangka panjang) melalui tes akhir ke 2 diambil 3 minggu setelah tes akhir 1. Hasil menunjukkan bahwa persentase retensi jangka pendek siswa menggunakan DI sebesar 62,5% dan SQ3R sebesar 78,125% yang artinya keduanya terkategori sangat baik. Hal yang sama pada kategori persentase retensi jangka panjang siswa saat menggunakan DI sebesar 56,25% dan SQ3R sebesar 68,75% yang juga tergolong kategori sangat baik. Penggunaan DI dan SQ3R dalam pembelajaran biologi dapat dikatakan memiliki efek positif, namun retensi siswa lebih ditingkatkan melalui pembelajaran SQ3R daripada penerapan DI.
Permasalahan Pembelajaran Biologi Di SMA N 1 Tempilang Melalui Studi Analisis: (Biology Learning Problems in SMA N 1 Tempilang Through Analytical Study) Suhartati, Suhartati; Genisa, Marlina Ummas; Saputri, Wulandari; Wardhani, Sri; Astriani, Meli
BIODIK Vol. 10 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/biodik.v10i1.31357

Abstract

The aim of this research is to analyze the needs of students and teachers in learning through the PBL model of the Ethnobotany approach in class X biology subject Biodiversity material at SMA Negeri 1 Tempilang. from 2 biology teachers and 109 students. The results of the teacher questionnaire are 100% of teachers who have not used a scientific approach such as Etnoboani in the learning process. In the lesson process, 80% of teachers have used learning models but have not used a scientific approach. Some teachers have used hots questions but not yet. linking material with a scientific approach to hone students' high-level thinking skills. Based on the results of discussions regarding the questionnaire for analyzing the needs for teaching materials that relate to ethnobotany. The research results show that the teaching materials developed are effective in increasing students' understanding of biodiversity. The results of the concept understanding test showed a significant increase in students' average scores after using the teaching materials. Based on the research results, it can be concluded that the development of biodiversity teaching materials using an ethnobotany approach and PBL model can increase students' understanding of biodiversity through an ethnobotany approach to improve 21st century skills. abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kebutuhan siswa dan guru dalam pembelajaran melalui model PBL pendekatan Etnobotani pada mata pelajaran biologi kelas X materi Keanekaragaman hayati di SMA Negeri 1 Tempilang.kegiatan ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tempilang Penelitian ini menggunakan penyebaran angket, sampel penelitian ini terdiri dari 2 orang guru biologi dan 109 siswa.Hasil dari angket guru 100% guru belum menggunakan pendekatan sains seperti Etnoboani dalam proses pembelajaran, Dalam proses pelajaran 80% guru sudah menggunakan model pembelajaran tetapi belum menggunakan pendekatan sains, Sebagian guru sudah menggunakan soal hots tetapi belum mengaitkan materi dengan pendekatan sain untuk mengasah keterampilan berpikir tingkat tinggi pada siswa, Berdasarkan hasil pembahasan mengenai angket analisis kebutuhan bahan ajar yang mengaitkan dengan etnobotani. Hasil riset membuktikan kalau materi didik yang dibesarkan efisien dalam tingkatkan pemahaman siswa tentang keanekaragaman hayati. Hasil tes pemahaman konsep menunjukkan peningkatan signifikan pada angka pada umumnya anak didik sehabis memakai bahan didik. Bersumber pada hasil riset, bisa disimpulkan kalau pengembangan bahan didik keanekaragaman hayati dengan pendekatan etnobotani dan model PBL dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang keanekaragaman hayati melalui pendekatan etnobotani untuk meningkatkan keterampilan abad 21.