Articles
PENGGUNAAN PERSPEKTIF TRAUMA-INFORMED CARE PEKERJA SOSIAL DALAM MENDAMPINGI KLIEN REMAJA DENGAN KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN
Erika Putri Wulandari;
Nurliana Cipta Apsari
Peksos: Jurnal Ilmiah Pekerjaan Sosial Vol 21 No 1 (2022): PEKSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31595/peksos.v21i1.540
Kehamilan tidak diinginkan pada remaja dapat menimbulkan berbagai hal, seperti: penolakan dari lingkungan sekitar, termasuk orang tua; perubahan pada pada tubuh perempuan hamil yang menyebabkan stres hormonal, jika kehamilan tersebut dipertahankan; serta ancaman nyata terhadap masa depan, seperti tidak diperbolehkan untuk bersekolah kembali. Hal ini umumnya lebih berat dialami bagi remaja perempuan. Akibatnya, remaja perempuan dihadapkan dengan peristiwa traumatis kompleks yang mempengaruhinya dalam cara pandangnya tentang dunia dan aktivitas sehari-hari. Artikel ini berfokus pada perspektif trauma-informed care yang bisa digunakan pekerja sosial ketika melakukan pendampingan psikososial kepada klien dengan kehamilan tidak diinginkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perspektif trauma-informed care ini sejalan dengan praktik pekerjaan sosial yang mengutamakan pendekatan holistik dan berbasis pada kekuatan klien, di antaranya dicerminkan oleh prinsip-prinsip trauma-informed care itu sendiri. Penulis merekomendasikan penelitian lanjutan mengenai hal ini karena publikasi terkait trauma-informed care pekerjaan sosial dalam konteks Indonesia masih dinilai terbatas.
PENGARUH PEER-GROUP TERHADAP PERKEMBANGAN SELF-ESTEEM REMAJA The Influence of Peer Groups on the Development of Adolescent Self-Esteem
Arifah Di’Faeni Nurul Asyia;
Gabriela Dameni Natalia Sinurat;
Nurul Izza Sayyidina Aufa Dianto;
Nurliana Cipta Apsari
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Vol 3, No 3 (2022): Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24198/jppm.v3i3.49286
AbstrakMasa remaja identik dengan proses pencarian jati diri setiap individu di mana, banyak sekali aspek di dalam diri seseorang yang mengalami perubahan pada proses tersebut. Sulit bagi remaja untuk melalui fase ini seorang diri, terutama dalam menghadapi dinamika-dinamika pendewasaan yang ada. Untuk itu, remaja akan berusaha mencari dukungan sosial dari sumber-sumber dukungan di sekitarnya. Namun, sumber dukungan primer dari orang tua cenderung akan dilepaskan perlahan-lahan oleh remaja dan beralih kepada sumber dukungan dari teman sebaya. Sumber dukungan dari teman sebaya itu bisa didapatkan remaja melalui peer group. Peer group memiliki pengaruh yang besar dalam diri remaja dalam pembentukan identitas di mana self-esteem juga termasuk di dalamnya. Self-esteem merupakan salah satu komponen penting yang dimiliki setiap individu dalam pembentukan karakter. Artikel ini akan membahas mengenai pengaruh dari peer group pada pembentukan self-esteem pada remaja. Penulis menggunakan metode studi kepustakaan dalam penulisan artikel ini untuk memaparkan mengenai self-esteem pada remaja, peran peer group bagi remaja, dan pengaruh dari peer group pada pembentukan self-esteem pada remaja. AbstractAdolescence is identical with the process of finding the identity of each individual where there are many aspects in a person who experience changes in the process. It is difficult for teenagers to go through this phase alone, especially in dealing with the existing dynamics of maturation. For this reason, adolescents will try to find social support from support sources around them. However, the primary source of support from parents tends to be released slowly by adolescents and turns to sources of support from peers. The source of support from peers can be obtained by teenagers through peer groups. Peer groups have a great influence on adolescents in the formation of identity in which self-esteem is also included. Self-esteem is one of the important components that every individual has in character building. This article will discuss the influence of peer groups on the formation of self-esteem in adolescents. The author uses the literature study method in writing this article to describe self-esteem in adolescents, the role of peer groups for adolescents, and the influence of peer groups on the formation of self-esteem in adolescents.
DAMPAK PERCERAIAN ORANG TUA PADA PRESTASI ANAK REMAJA
Febriyani Jenz;
Nurliana Cipta Apsari
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24198/jppm.v2i1.33430
ABSTRAKBanyak kasus perceraian terjadi belakangan ini. Perceraian tidak hanya berdampak pada orang tua yang bercerai saja, melainkan juga berdampak pada anak remaja. Sedangkan, anak masih menjadi tanggung jawab orang tua yang butuh diberi perhatian lebih. Dampak dari perceraian inilah yang juga menyebabkan menurunnya prestasi pada anak. Untuk itu, orang tua harus lebih jeli dalam memperhatikan kebutuhan anak, sehingga dampak perceraian pada anak dapat diminimalisir. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yang menjelaskan tentang pengaruh perceraian orang tua terhadap prestasi belajar pada anak remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perceraian terhadap prestasi belajar pada remaja ABSTRACT Many divorce cases have occurred lately. Divorce not only affects the parents who are divorcing, but also affects adolescents. Meanwhile, children are still the responsibility of parents who need more attention. The impact of divorce is what also causes decreased achievement in children. For this reason, parents must be more observant in paying attention to children's needs, so that the impact of divorce on children can be minimized. In this study, researchers applied qualitative research with descriptive methods which explained the effect of parental divorce on learning achievement in adolescents. The purpose of this study was to determine the effect of divorce on learning achievement in adolescents
TEKNIK LATIHAN PERILAKU ASERTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REMAJA MELAKUKAN PENYESUAIAN DIRI
Muhammad Daffa Rizqi Eko Putra;
Nurliana Cipta Apsari
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Vol 2, No 2 (2021): Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24198/jppm.v2i2.33480
Artikel ini membahas mengenai efektivitas teknik latihan perilaku asertif untuk meningkatkan kemampuan remaja dalam melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan sekitarnya. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah metode studi kepustakaan. Kami juga membahas bagaimana perubahan yang terjadi pada fase remaja yang mengakibatkan berbagai masalah timbul dalam diri individu. Memiliki perilaku asertif merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan individu pada masa remaja untuk meningkatkan kemampuan individu dalam melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya. Dengan memiliki perilaku asertif remaja dapat berkembangan secara psikologis dengan sehat, serta dapat menjalankan keberfungsian sosialnya dengan baik di lingkungannya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku asertif dalam diri remaja adalah dengan menggunakan teknik latihan perilaku asertif, teknik ini dianggap efektif dalam meningkatkan kemampuan individu dapat berperilaku asertif sehari-hari. Semakin tinggi tingkat kemampuan individu dalam berperilaku asertif maka semakin tinggi kemampuan individu dalam melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya.
LAYANAN ONLINE FOOD DELIVERY DALAM MEMBANTU MENINGKATKAN PENJUALAN PADA USAHA MIKRO
Handira Nurul Az-zahra;
Vadilla Aries Tantya;
Nurliana Cipta Apsari
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Vol 2, No 2 (2021): Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24198/jppm.v2i2.33513
Layanan online food delivery adalah sebuah sarana yang menghubungkan konsumen dengan usaha kuliner secara daring yang menghubungkan restoran dengan konsumen. Online food delivery service dapat dikatakan sebagai salah satu strategi pemasaran secara digital yang dilakukan pelaku usaha kuliner. Jumlah pelaku usaha yang melakukan pemasaran dengan cara ini menjadikannya sebuah tren baru. Di Indonesia sendiri, terdapat dua aplikasi yang paling popular untuk layanan online food delivery yaitu Gojek dengan Go Food dan Grab dengan Grab Food. Tren aplikasi layanan online food delivery dapat membantu UMKM dalam memasarkan serta mempromosikan produknya. Selain itu, aplikasi online food delivery seperti Grab dan Gojek juga berperan dalam mengarahkan produk UMKM langsung pada konsumen. Penelitian ini bertujuan mengkaji bagaimana layanan online food delivery dapat mempengaruhi peningkatan penjualan bagi UMKM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan online food delivery dapat membantu meningkatkan penjualan UMKM karena pelaku bisnis kuliner tidak perlu menyediakan biaya besar dalam pengadaan layanan pesan atar sendiri. Bahkan dengan adanya aplikasi sejenis ini, UMKM tidak perlu memiliki toko dalam bentuk fisik sebagai tempat bisnis usaha, pelaku bisnis dapat memasarkan menu melalui aplikasi ini dan menghadirkan makanan di tempat konsumen.
PERKEMBANGAN SOSIAL PADA ANAK BILINGUAL
Syeira Rifdah Adniy;
Diaz Aristawidya Nugroho;
Nurliana Cipta Apsari
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Vol 3, No 3 (2022): Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24198/jppm.v3i3.49285
Abstrak Sehubungan dengan terjadinya globalisasi, kemampuan dwibahasa atau bilingual menjadi sesuatu yang umum terjadi. Masa anak-anak merupakan masa di mana dapat terjadi perkembangan secara pesat, yang berkaitan juga dengan perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan dwibahasa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana perkembangan sosial yang terjadi pada anak bilingual serta bagaimana faktor yang mempengaruhi dan bagaimana pemaksimalan potensi bilingual dapat dilakukan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode studi literatur atau studi pustaka dari berbagai sumber dan temuan di internet. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa usia dini merupakan masa emas bagi perkembangan bilingual bagi anak dan terdapat berbagai metode yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan potensi tersebut. AbstractDue to globalization, bilingual skills are common. Childhood is a period when rapid development can occur, which is also related to the development of social skills and bilingual abilities. This study aims to see how social development occurs in bilingual children and how the factors influence it and how bilingual potential can be maximized. The research was conducted using the method of literature study or literature study from various sources and findings on the internet. The results of this study indicate that early childhood is a golden period for bilingual development for children and there are various methods that can be used to maximize this potential.
Pemberdayaan UMKN Desa Jatisari Sumedang melalui Aktivitas Business Coaching dan Appreciative Inquiry
Hery Wibowo;
Sahadi Humaedi;
Santoso Tri Raharjo;
Nurliana Cipta Apsari
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM) Vol 2, No 3 (2021): Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (JPPM)
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24198/jppm.v2i3.37145
Sektor UMKM merupakan unit usaha berbasis masyarakat yang rentan dengan kerasnya persaingan usaha dan pemasaran. Maka, seluruh upaya ataupun investasi untuk membantu UMKM untuk meningkatkan kemampuan usahanya, adalah sesuatu yang layak diperjuangkan. Maka, seyogianya seluruh usaha-usaha untuk meningkatkan kapasitas usaha adalah penting untuk dilakukan. Proses pengabdian masyarakat ini dilakukan menggunakan pendekatan penelitian aksi, dengan tehnik business coaching dan appreciative inquiry. Upaya business coaching ditujukan untuk membangun kesadaran pelaku usaha akan usaha yang dilakukannya, mengetahui lebih dalam tentang potensi pelanggannya, serta mengidentifikasi aktivitas dan mitra kuncinya sedangkan appreciative inquiry dilaksanakan untuk membangun diskusi dimana antar peserta dapat saling mendengarkan inspirasi dan pengalaman membangun usaha terbaik dari sesama pelaku usaha. Selanjutanya sejumlah langkah aksi dilakukan untuk mendukung peningkatan usaha, seperti pendaftaran NIB, mengikuti pelatihan Keamanan Pangan, serta pembuatan akun media sosial serta pendaftaran peta lokasi di aplikasi google. Hasilnya peserta semakin mengenal lebih dalam tentang usahanya dan semakin bersemangat untuk membangun jejaring diantara mereka.
Career Development Bagi Praktik Pekerjaan Sosial Dalam Organisasi Pelayanan Sosial
Sukmana, Djulaiha;
Nulhaqim, Soni Akhmad;
Apsari, Nurliana Cipta
Jurnal Publisitas Vol 10 No 2 (2024): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIPOL) Candradimuka Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37858/publisitas.v10i2.424
The purpose of this writing is to describe the importance of career development (career development) for social work practitioners who work in social organization services. Social workers must obtain human resource (HR) improvement activities to support performance development as professional practitioners, where social workers have an important role in ensuring that the services provided are in accordance with procedures and help improve the functioning of social benefit recipients. The writing method uses a literature review study, namely reviewing 18 (eighteen) scientific articles and books related to the chosen topic. The results of the research carried out show that there are several efforts to develop careers for social workers, namely self-development programs by attending training or workshops, participating in social worker professional certification activities organized by LSPS, improving skills or soft skills, managerial abilities, increasing research and writing. able to encourage social worker productivity. This effort can encourage the career development of social workers and increase the effectiveness of social service organizations in providing services.
Advokasi Untuk Mengurangi Stigma Dan Diskriminasi Terhadap Perempuan Dengan HIV/AIDS
Al Banda Arya Rekso Negoro;
Nurliana Cipta Apsari;
Budi Muhammad Taftazani
Jurnal Ilmiah Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Vol 6 No 1 (2024): REHSOS
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31595/rehsos.v6i1.1092
This article examines the role of advocacy in reducing stigma and discrimination against women living with HIV/AIDS. Despite the progress made in addressing this issue, stigma and discrimination continue to pose significant challenges for women with this condition, undermining their confidence and participation in social and economic life. Advocacy is identified as a crucial strategy in addressing these issues, through raising public awareness, providing social support, and advocating for the reform of discriminatory policies. This article also discusses interventions such as public education programs and support groups, which are effective in reducing stigma and discrimination. The research method employed is a literature review, which provides a comprehensive overview of the role of advocacy and offers guidance for researchers and activists in addressing this issue. In the discussion, this article posits that advocacy can alter public attitudes, advocate for the rights of women with HIV/AIDS, and promote a more comprehensive understanding of this condition. Furthermore, advocacy can combat stigma and gender discrimination through public campaigns, discussion forums, and educational programs. This article offers insights into the significance of advocacy in reducing stigma and discrimination against women with HIV/AIDS, as well as outlining tangible measures to enhance the protection of their rights.
FAMILY SUPPORT GROUP SEBAGAI BENTUK DUKUNGAN KELUARGA BAGI PENYALAHGUNA NARKOBA
Ramadhan, Dhiya Nabilah;
Taftazani, Budi Muhammad;
Apsari, Nurliana Cipta
Share : Social Work Journal Vol 14, No 1 (2024): Share : Social Work Journal
Publisher : University of Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24198/share.v14i1.52462
Kecanduan narkoba yang dialami oleh anggota keluarga berdampak signifikan terhadap fungsi dan peran keluarga. Kurangnya pemahaman keluarga seringkali menghambat pemulihan bagi penyalahguna narkoba sehingga memicu tindakan yang kurang mendukung. Masalah yang dialami akan berdampak pada aspek-aspek kehidupan di dalam keluarga, tidak hanya bagi penyalahguna namun juga pada anggota keluarga yang lain. Family support group dapat menjadi solusi alternatif untuk mengatasi kondisi stress yang disebabkan oleh permasalahan penyalahgunaan narkoba yang menimpa anggota keluarganya. Penggunaan family support group melibatkan keluarga dalam proses pemulihan penyalahguna narkoba yang secara langsung berperan untuk memberikan dukungan emosional, instrumental, saran, dan penghargaan kepada penyalahguna. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis peran keluarga dalam mendukung penyalahguna narkoba melalui kegiatan family support group serta memahami bentuk dukungan yang efektif dalam memfasilitasi proses pemulihan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data dari sumber-sumber literatur mengenai bentuk dukungan keluarga bagi penyalahguna narkoba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga memiliki peran penting dan perlu berkomitmen dalam memberikan dukungan selama proses rehabilitasi dan pasca rehabilitasi untuk membantu penyalahguna narkoba kembali ke masyarakat. Dengan memahami peran keluarga dalam proses pemulihan, penelitian ini menekankan pentingnya family support group sebagai bentuk dukungan keluarga dalam mengatasi masalah akibat penyalahgunaan narkoba. Drug addiction experienced by family members significantly impacts the function and roles within the family. The lack of understanding among family members often hinders the recovery of drug abusers, leading to unsupportive actions. This issue affects various aspects of family life, not only for the drug abuser but also for other family members. Family support groups can be an alternative solution to address the stress caused by the problem of drug abuse affecting family members. The use of family support groups involves the family in the recovery process of drug abusers, directly providing emotional, instrumental, advisory, and appreciative support to the abuser. This study aims to identify and analyze the role of the family in supporting drug abusers through family support group activities and to understand the effective forms of support in facilitating the recovery process. The research employs a qualitative approach, gathering data from literature sources on the types of family support for drug abusers. The findings show that the family plays a crucial role and needs to be committed to providing support during and after rehabilitation to help drug abusers reintegrate into society. By understanding the family's role in the recovery process, this study emphasizes the importance of family support groups as a form of family support in addressing the issues caused by drug abuse.