Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Nyimak: Journal of Communication

Consolidating Democracy: Political Communication and Public Trust in Early Leadership Post-Election in Indonesia Syukri, Syukri; Baharuddin, Tawakkal; Hassan, Mohd Sufiean
Nyimak: Journal of Communication Vol 9, No 2 (2025): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/nyimak.v9i2.14092

Abstract

This study aims to understand the influence of political communication on public trust in the early post-election leadership period in Indonesia, which is often referred to as the honeymoon period. It also aims to address a gap in existing studies by emphasizing the strategic importance of political communication in this critical stage of governmental transition. This study uses a quantitative approach, and the primary data source is represented by the dataset of the Populix survey on?social media users X and TikTok, as well as additional data collected independently, such as scientific articles, news, and website information. The supplemental material was coded?via NVivo 12 Plus by adopting the method of systematic coding. These findings indicate that transparent, open, and interactive political communication is very important in building public trust in new leaders after the elections in Indonesia. Factors such as transparency, openness of information, and effective use of social media and digital platforms are key to strengthening legitimacy and public support while maintaining political stability in democratic consolidation. Furthermore, the public satisfaction levels in the different sectors in?the first 100 days of leadership also indicate a positive relationship between responsive political communication and support and the new government’s legitimacy. Keywords: Political communication, public trust, early leadership, post-election, honeymoon period  ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh komunikasi politik terhadap kepercayaan publik pada masa awal kepemimpinan pascapemilu di Indonesia, yang sering disebut sebagai honeymoon period. Studi ini juga dimaksudkan untuk mengisi kekosongan literatur yang selama ini kurang menyoroti peran strategis komunikasi politik dalam fase krusial transisi pemerintahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan data utama berupa hasil survei Populix yang mencerminkan persepsi pengguna media sosial X dan TikTok, serta data tambahan yang dikumpulkan secara mandiri berupa artikel ilmiah, berita, dan informasi relevan dari situs web. Data tambahan tersebut dianalisis menggunakan NVivo 12 Plus melalui proses coding secara sistematis. Temuan ini menunjukkan bahwa komunikasi politik yang transparan, terbuka, dan interaktif sangat penting dalam membangun kepercayaan publik terhadap pemimpin baru pasca pemilu di Indonesia. Faktor seperti transparansi, keterbukaan informasi, serta penggunaan media sosial dan platform digital secara efektif menjadi kunci memperkuat legitimasi dan dukungan publik, sekaligus menjaga stabilitas politik dalam proses konsolidasi demokrasi. Selain itu, tingkat kepuasan publik terhadap berbagai sektor pada 100 hari pertama masa kepemimpinan juga mencerminkan korelasi positif antara komunikasi politik yang responsif dengan meningkatnya dukungan dan legitimasi terhadap pemerintahan baru. Kata Kunci: Komunikasi politik, kepercayaan pPublik, kepemimpinan awal, pascapemilu, honeymoon period 
Twitter and Online Trust: Ganjar Pranowo and Anies Baswedan Towards the 2024 Presidential Election Yahya, Muhammad; Syukri, Syukri; Syarif, Ahmad; Arni, Arni; Manggaga, Indah Pratiwi; Baharuddin, Tawakkal
Nyimak: Journal of Communication Vol 8, No 1 (2024): Nyimak: Journal of Communication
Publisher : Faculty of Social and Political Science, Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/nyimak.v8i1.8730

Abstract

Leading up to the Presidential Election, Anies Baswedan and Ganjar Pranowo have influenced voters’ political attitudes on Twitter and demonstrated strengthening public trust in both, showing trust’s critical role in the democratization process. This research explores the relationship between Twitter use and online trust in the two candidates in the context of preparations for the 2024 presidential election in Indonesia. This research uses a quantitative approach with sentiment analysis on data from Twitter, which focuses on searching for the keywords #aniesbaswedan (17,998 Tweets) and #ganjarpranowo (17,918 Tweets) to understand the opinions, attitudes, and emotions contained in the text. These findings show that there is potential to transform public trust online. If the candidate uses Twitter effectively and succeeds in building online trust, this can provide an advantage for the candidate in their efforts to achieve victory in the 2024 Presidential Election. Ganjar Pranowo is more dominant in influencing the level of public trust in Twitter to be relatively positive, although Ganjar Pranowo also received quite a negative response. Meanwhile, Anies Baswedan needs to be more dominant to influence public trust on Twitter. The dominant factors affecting the level of trust in candidates are the coalition of political parties, Israel’s rejection, and leadership. This study also found the tendency of other factors to transform trust online, including quality content, consistency, transparency, responsiveness, ethics, sharing of references, and honesty. Social media has the potential to foster political confidence online. However, this depends on how the candidate maximizes the potential of social media.Keywords: Online trust, social media, presidential election, online discussionABSTRAKMenuju Pemilihan Presiden, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo telah memengaruhi sikap politik pemilih di Twitter dan menunjukkan penguatan kepercayaan publik pada keduanya, memperlihatkan peran penting kepercayaan dalam proses demokratisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara penggunaan Twitter dan kepercayaan online terhadap kedua kandidat tersebut dalam konteks persiapan menuju Pilpres 2024 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis sentimen pada data dari Twitter, yang difokuskan pada pencarian kata kunci #aniesbaswedan (17998 Tweets) dan #ganjarpranowo (17918 Tweets), untuk memahami pendapat, sikap, dan emosi yang terkandung dalam teks. Temuan ini menunjukkan adanya potensi dalam mentransformasikan kepercayaan publik secara daring. Jika kandidat menggunakan Twitter secara efektif dan berhasil membangun kepercayaan online, maka hal tersebut dapat memberikan keuntungan bagi kandidat dalam upaya mencapai kemenangan di Pilpres 2024. Ganjar Pranowo lebih dominan memengaruhi tingkat kepercayaan publik di Twitter menjadi relatif positif, meskipun Ganjar Pranowo juga mendapatkan respon cukup negatif. Sementara itu, Anies Baswedan dianggap tidak cukup dominan memengaruhi kepercayaan publik di Twitter. Faktor dominan yang memengaruhi tingkat kepercayaan pada kandidat adalah koalisi partai politik, penolakan Israel, dan kepemimpinan. Studi ini juga menemukan kecenderungan dari faktor lainnya untuk mentransformasikan kepercayaan secara daring di antaranya adalah konten berkualitas, konsistensi, transparansi, responsif, etika, berbagi referensi, dan kejujuran. Media sosial memiliki potensi untuk menumbuhkan kepercayaan politik secara daring. Namun, hal tersebut sangat bergantung pada bagaimana kandidat memaksimalkan potensi media sosial tersebut.Kata Kunci: Kepercayaan daring, media sosial, pemilihan presiden, diskusi daring