Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Hubungan Kinerja Petugas Kesehatan Dengan Kejadian Missfile Dokumen Rekam Medis Di UPTD Puskesmas Batu Brak Valinda, Yuni; Aziza, Nurul; Djamil, Achmad
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 10 No. 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v10i1.577

Abstract

Abstrak Dokumen adalah dokumen tertulis atau dicetak yang dapat berfungsi sebagai bukti atau keterangan, seperti akta kelahiran, surat nikah, atau surat lainnya.data yang tercatat di UPTD Puskesmas Batu Brak Kabuipaten Lampung Barat, tahun 2024 dari bulan Januari-April sebanyak 39 ( 0,19 %) insiden missfile dokumen rekam medis dari total 2.016 dokumen rekam medis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kinerja petugas kesehatan dengan kejadian missfile dokumen rekam medis. Hasil penelitian Menunjukkan bahwa kinerja petugas kesehatan paling banyak pada kategori buruk sebanyak 36 (59 0% ) sedangkan kinerja yang baik 21 (41,0%) dan yang tidak melakukan missfile dokumen rekam medis 37 60,7%, sedangkan yang melakukan missfile terdapat hubungan antara kinerja petugas kesehatan dengan kejadian missfile dokumen rekam medis (p vailue = 0,026). Disarankan bagi pihak puskesmas lebih meningkatkan dan mempertahankan kinerja petugas kesehatan khususnya dalam melaksanakan tugas sebagai petugas rekam medis agar menjaga dan menyimpan dengan baik dokumen rekam medis. Kata Kunci : Kinerja,Miissfile,Rekam medis
Pengaruh Promosi Kesehatan Menggunakan Media Video Motion Graphic Terhadap Pengetahuan Ibu Mengenai Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita Yulyanti Lubis, Rani; Aziza, Nurul; Yulia Maritasari, Dwi
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 10 No. 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v10i1.578

Abstract

Abstrak Minimnya pengetahuan ibu mengenai gangguan tumbuh kembang anak di Indonesia mencapai sekitar 7,51% penduduk. Berdasarkan hasil SSGI 2022 permasalahan terhadap tumbuh kembang di Kabupaten Lampung Barat mencapai 16,6% balita dan di Puskesmas Sekincau tahun 2024 tercatat 8 balita dengan permasalahan tumbuh kembang. Hal ini dikarenakan pengetahuan serta keterampilan ibu yang kurang mengenai deteksi dini tumbuh kembang, dampak yang terjadi mengenai kurangnya pengetahuan deteksi dini tumbuh kembang yang berupa penyimpangan pertumbuhan, perkembangan dan mental emosional. Media motion graphic merupakan salah satu pendekatan yang efektif dalam promosi kesehatan, terutama dalam konteks penyuluhan mengenai deteksi dini tumbuh kembang balita. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan menggunakan media video motion graphic terhadap pengetahuan ibu mengenai deteksi dini tumbuh kembang balita sesuai standar minimal posyandu di dusun giham sukamaju. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan rata-rata skor pengetahuan ibu pada pre test adalah 41,25 dengan standar deviasi 8,814 sedangkan rata-rata skor pada post test adalah 78,19 dengan standar deviasi 8,380. Hasil analisis statistik menunjukkan perbedaan rata-rata yang signifikan antara skor Pre Test dan Post Test pengetahuan ibu dengan nilai signifikansi p-value 0,000 yang artinya nilai p-value < 0,05 yang menandakan efektivitas penggunaan media video motion graphic dalam meningkatkan pengetahuan ibu. Saran penelitian ini media motion graphic efektif untuk digunakan sebagai media promosi kesehatan. Kata Kunci : Deteksi Dini, Motion Graphic, Pengetahuan Ibu
Factors Influencing the Incidence of Diarrhea Listina, Febria; Aziza, Nurul; Marsyah, Marsyah
Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences Vol 5 No 2 (2024): July-December 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/picnhs.v5i2.5245

Abstract

Diarrhea remains a major cause of morbidity and mortality due to infections in infants and children worldwide. Diarrhea is responsible for one-third of child deaths, resulting in the loss of two million children per year. The aim of this study is to identify the factors influencing the incidence of diarrhea in the working area of Puskesmas Natar, South Lampung Regency. This is a quantitative study with a cross-sectional research design. The population in this study consists of mothers who have children under five years old experiencing diarrhea and are registered at Puskesmas Natar, South Lampung Regency, totaling 751 respondents. The sample size in this study is 88 respondents. The sampling technique used in this study is stratified random sampling. Based on statistical tests, the knowledge variable showed a p-value of 0.010 < 0.05 (OR = 3.095), indicating a relationship between knowledge and the incidence of diarrhea. The attitude variable showed a p- value of 0.041 < 0.05 (OR = 2.444). There is a relationship between knowledge, exclusive breastfeeding, and attitude with the incidence of diarrhea.
Analysis of P2 Service Standards in Diarrhea Incidents Toddlers Awaludin, Akbar Nanda; Aziza, Nurul; Hermawan, Nursefa Arief
Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences Vol 5 No 2 (2024): July-December 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/picnhs.v5i2.5426

Abstract

In 2021, diarrhea services in Pesawaran Regency, Lampung Province, ranked 9th among 15 provinces, with 1,304 cases reported and a service coverage of only 14.5%. A pre-survey at UPT Gedong Tataan Health Center showed that toddler diarrhea service coverage was low, decreasing from 14.24% in 2020 to 7.05% in 2021. Objective: This study aims to assess the service flow of the P2 diarrhea program for toddlers in the working area of UPT Gedong Tataan Health Center, Pesawaran Regency, in 2023. Method: A qualitative descriptive approach was employed to gather detailed insights into the program's implementation. Results: The findings indicate that the P2 diarrhea program for toddlers at UPT Puskesmas Gedong Tataan is not functioning optimally. The screening system, counseling, and health promotion activities are not regularly scheduled, leading to low community awareness and knowledge among mothers of toddlers with diarrhea. Additionally, the diarrhea incident reporting system is inadequate and primarily reactive to outbreaks rather than proactive. Conclusions: To enhance the effectiveness of the P2 diarrhea program for toddlers, it is crucial to improve the scheduling of health education initiatives and strengthen the reporting and screening systems. This will help increase community engagement and knowledge, ultimately reducing the incidence of diarrhea among toddlers.
PENGEMBANGAN ENTREPRENEURSHIP PEREMPUAN MELALUI PELATIHAN PENINGKATAN PRODUK INDUSTRI Aziza, Nurul; Darno, Darno; Destian, Kuswana Rama; Prasnowo, M Adhi
Jurnal Abdimas UNU Blitar Vol 6 No 1 (2024): Vol 6 No 1 (2024): Volume 6 Nomor 1 : Juli 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jppnu.v6i1.284

Abstract

Salah satu komponen penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan gender adalah pengembangan kewirausahaan perempuan. Pelatihan pembuatan agar-agar dan puding ini bertujuan untuk menggali potensi ibu-ibu rumah tangga di Sambikerep Surabaya dalam membuat agar-agar dan puding sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan wirausaha perempuan dan mendorong kemandirian ekonomi keluarga. Peserta pelatihan adalah ibu-ibu dari berbagai latar belakang pendidikan dan ekonomi. Data dikumpulkan melalui wawancara untuk mengukur pemahaman kewirausahaan, peningkatan pengetahuan bisnis, dan keterampilan dalam membuat agar-agar dan puding sebagai sumber pendapatan baru. Para peserta menyampaikan kesulitan-kesulitan yang mereka alami ketika membuka usaha baru. Diharapkan kegiatan pelatihan ini memberikan dampak positif bagi kesejahteraan ekonomi keluarga. Kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa pelatihan pembuatan agar-agar dan puding dapat menjadi alat yang efektif untuk mengembangkan kewirausahaan perempuan, merangsang pertumbuhan ekonomi lokal, dan memfasilitasi pemberdayaan perempuan. Hasil evaluasi akhir didapatkan bahwa pemahaman peserta terhadap materi analisis pengembangan usaha sebesar 95% sedangkan pemahaman materi demontrasi dan praktik pembuatan jelly dan puding sebesar 83%. Saran untuk mengembangkan program pelatihan serupa juga didiskusikan untuk mendukung pengembangan kewirausahaan perempuan dalam berbagai konteks sosial dan ekonomi.
Relationship Between Personal Hygiene and the Incidence of Diarrhea in Children Komariah, Komariah; Aziza, Nurul; Putri, Dian Utama Pratiwi; Budiati, Endang
Proceedings of the International Conference on Nursing and Health Sciences Vol 6 No 1 (2025): January-June 2025
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/picnhs.v6i1.5991

Abstract

Diarrhea is increasing frequency of defecate as much as 3 or more in 1 day and the consistency more liquid from normal humans. Diarrhea is usually a symptom of intestinal infection, which can be caused of some bacteria, virus, parasite. The infection are disperse through contaminated food and drink, or people to people as a effect of the poor hygiene. This research study is aimed to know the correlation of incidence of diarrhea with personal hygiene in children at regional Lemong public health center in 2023. Method used on this research is quantitative method with a cross sectional study approach. The sample is determined by probably sampling and sample obtained 55 respondents. The tools used to collect data in this research is questionnaire sheet then analyzed by Chi square statistical tests. The data is analyzed with statistic software. Statistical test results found a significant correlation or relationship between incindence of diarrhea and the behavior of washing hand with soup (ρ-value =0,001), significant correlation between the incidence of diarrhea with the behavior of maintaining hand and nail hygiene (ρ-value <0,002), significant correlation between the incidence of diarrhea with defecation behavior (ρ-value <0,048). It can be concluded that personal hygiene is related to the incidence of diarrhea in regional of Lemong public health center, west coast district in 2023. So it can be concluded that personal hygiene is related to the incidence of diarrhea in regional of the Lemong Public Health Center, Pesisir Barat District in 2023.
Hubungan pola asuh dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan Listina, Febria; Maritasari, Dwi Yulia; Aziza, Nurul; Rukmana, Nova Mega; Agata, Annisa
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 1 (2025): Volume 19 Nomor 1
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i1.736

Abstract

Background: Stunting is a condition in which toddlers have a length or height that is less when compared to age. The factor of bad parenting in the family is one of the causes of nutritional problems. A preliminary study conducted by researchers at the Sumber Arum village obtained data have a stunting toddler with a total of 41 children under five from the target number of 0-5 years as many as 267 and designated as 10 areas with locus stunting. Purpose: To relationship of parenting with the incidence of stunting in children aged 24-59 months. Method: Analytical research with a cross-sectional approach. The population in this study were toddlers aged 24-59 months totaling 108 people with a sampling technique using the Slovin formula. The sample in this study amounted to 85 respondents. Data analysis used univariate and bivariate chi square tests. Results: The relationship analysis using the chi square test, obtained a p-value of 0.000 (p<0.05), which means that there is a significant relationship between maternal parenting patterns and the incidence of stunting in Sumber Arum Village, Kotabumi I Health Center Working Area in 2023 and obtained OR amounting to 0.066 (95% CI 0.023-0.192) indicating that toddlers who receive parenting are 0.066 times the determining factor in the occurrence of stunting. Conclusion: There is a relationship between maternal parenting patterns and the incidence of stunting in children aged 24-59 months, indicated by the results of p-value = 0.000 and OR = 0.066. Suggestion: Further research can add to the experience and insight of science about stunting. In addition, it can use the same variables, but the respondent groups and characteristics are different.   Keywords: Parenting; Stunting; Toddlers.   Pendahuluan: Stunting adalah kondisi ketika balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan balita seumurannya. Faktor pola asuh yang tidak baik dalam keluarga merupakan salah satu penyebab timbulnya permasalahan gizi. Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Desa Sumber Arum diperoleh data memiliki balita stunting dengan jumlah 41 balita dari jumlah sasaran anak usia 0-5 tahun sebanyak 267 dan ditetapkan sebagai 10 daerah dengan locus stunting. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pola asuh dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan. Metode: Penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 108 balita berusia 24-59 bulan dengan teknik sampel menggunakan rumus slovin. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 85 responden. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat uji chi square. Hasil: Analisis menggunakan uji chi square diperoleh p-value sebesar 0.000 (p<0.05), berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh ibu dengan kejadian stunting dan diperoleh OR sebesar 0.066 (95% CI 0.023-0.192) menunjukkan balita yang mendapat pengasuhan, 0.066 kali lipat dari faktor penentu terjadinya stunting. Simpulan: Ada hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan, ditunjukkan dengan hasil p-value =0.000 dan OR =0.066. Saran: Penelitian selanjutnya dapat menambah pengalaman dan wawasan ilmu pengetahuan tentang stunting. Selain itu, dapat menggunakan variabel yang sama, tetapi kelompok responden dan karakteristik yang berbeda.   Kata Kunci: Balita; Pola Asuh; Stunting.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingginya Angka Permintaan Rujukan Pasien BPJS di Puskesmas Tiuh Tohou Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2023 Astuti, Dewi; Listina, Febria; Aziza, Nurul
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah MANUSIA DAN KESEHATAN
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v7i1.2527

Abstract

ABSTRAK Tingginya permintaan rujukan berdampak pada peningkatkan beban finansial bagi BPJS serta meningkatkan beban kerja rumah sakit sehingga menurunkan kualitas pelayanan yang diberikan, panjangnya antrian di rumah sakit, sehingga dapat memperburuk kondisi kesehatan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan tingginya angka rujukan di Puskesmas Tiuh Tohou Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang tahun 2023. Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh seluruh pasien BPJS di Puskesmas Tiuh Tohou dengan jumlah sampel yang diambil 89 responden dengan teknik simple accidental sampling. Uji analisa yang digunakan adalah uji statistik chi square. Hasil analisa karakteristik responden sebagian besar dengan usia > 45 tahun (52,81%), pendidikan menengah (52,81%), dan bekerja (70,79%). Pengetahuan pasien sebagian besar kurang baik (60,67%), kepuasan pasien kurang (53,93%), sarana dan prasarana yang baik (60,67%), jarak ke rumah sakit rujukan yang dekat (51,69%). Ada hubungan pengetahuan pasien (p: 0,002; OR: 4,364), kepuasan pasien (p: 0,002;OR: 4,243), sarana dan prasarana (p: 0,009 dan OR: 3,636), dan jarak ke rumah sakit rujukan (p: 0,008 dan OR: 3,488) dengan tingginya angka rujukan di Puskesmas Tiuh Tohou Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang tahun 2023. Sehingga pihak puskesmas untuk dapat lebih meningkatkan beberapa faktor yang terkait dengan tingginya permintaaan angka rujukan seperti memberikan sosialisais terkait dengan sistem rujukan di puskesmas, meningkatkan pelayanan, dan melakukan pemeliharaan secara rutin terhadap sarana dan prasarana yang ada sehingga permintaan rujukan dapat lebih menurun.
Hubungan Faktor Pembentuk Budaya Keselamatan Kerja terhadap Safety Behavior di Rumah Sakit Rosita, Selvia; Aziza, Nurul; Arisandi, William
Jurnal Dunia Kesmas Vol 14, No 2 (2025): Volume 14 Nomor 2
Publisher : Persatuan Dosen Kesehatan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v14i2.17508

Abstract

Budaya keselamatan dapat terbentuk dengan adanya faktor pembentuk budaya keselamatan. Berdasarkan hasil pra survey di RSUD X terjadi peningkatan kasus kecelakaan kerja selama 3 tahun terakhir Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh tim PPI dan PMKP kasus tersebut terjadi karena prosedur yang tidak dijalankan seperti tidak menggunakan alat pelindung diri, terburu-buru ketika bekerja membuang jarum suntik bekas pakai tidak pada tempatnya, kompetensi petugas yang kurang diperbaharui. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara faktor pembentuk budaya keselamatan terhadap safety behavior. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini berjumlah 146 dengan total sampel sebanyak 107 responden yang diperoleh menggunakan tekniks imple random sampling. Analisa data terdiri dari univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil diketahui terdapat hubungan antara komitmen manajemen, peraturan dan prosedur, keterlibatan pekerja dalam K3, kompetensi dan lingkungan social pekerja terhadap safety behavior. Hasil diketahui tidak terdapat hubungan antara komunikasi terhadap safety behavior. Saran yang diberikan manajemen rumah sakit mensosialisasikan kembali bahwa rumah sakit memiliki komite K3 RS serta ketua komite K3 RS melakukan advokasi kepada direktur rumah sakit melalui pertemuan mingguan dalam rangka mendapatkan komitmen dari semua pemangku kebijakan dan pelaksana kebijakan bahwa masalah keselamatan dan kesehatan kerja merupakan kewajiban bersama.
Peningkatan Pengetahuan Tentang Pencegahan Diare dan Pengelolaan Air Bersih Di Desa Way Hui Kabupaten Pesawaran Aziza, Nurul; Karyus, Aila; Maritasari, Dwi Yulia; Monika, Dinda
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 4 No 1 (2025)
Publisher : Gayaku Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/juvokes.v4i1.1313

Abstract

Pada Tahun 2022 target penemuan kasus diare balita di Kabupaten Pesawaran berjumlah 7.708 kasus dengan hasil penemuan kasus diare balita 1.071 kasus atau sebesar 13,90%. (Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, 2022). Sasaran penyuluhan adalah ibu batita sebanyak 30 orang di posyandu desa Way Hui kabupaten Pesawaran. Penyuluhan di laksanakan di salah satu rumah kader posyandu di desa Way hui Kabupaten Pesawaran. Penyuluhan kesehatan dilakukan dengan metode ceramah, selama kegiatan berlangsung kondusif dan interaktif responden aktif bertanya dan menyimak materi yang di sampaikan oleh tim pengabdian, kegiatan penyuluhan berlansung selama 35 menit dan di lanjutkan dengan sesi diskusi Tanya jawab selama 15 menit. Setelah di lakukan penyuluhan responden di beri kuesioner dan di dapatkan hasil pengetahuan responden meningkat yang di tandai dengan peningkatan hasil nilai rata rata dari post test 87,5. Dapat dibuktikan bahwa penyuluhan kesehatan yang baik akan memberikan peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap diare an pengelolaan air bersih