Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

HUBUNGAN USIA, BODY MASS INDEX (BMI), DAN FREKUENSI GERAKAN REPETITIF DENGAN KEJADIAN CARPAL TUNNEL SYNDROM (CTS) PADA WANITA DENGAN KEBIASAAN MENCUCI PAKAIAN MENGGUNAKAN TANGAN DI DESA MUARA UNTU KABUPATEN MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Lestari, Noor Reza Indah; Nugrahini, Sintha; Mutiasari, Dian; Balyas, Abi Bakring; Komara, Nisa Kartika
E-Jurnal Medika Udayana Vol 13 No 1 (2024): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2024.V13.i01.P18

Abstract

Sebagian besar wanita di Desa Muara Untu masih mencuci pakaian menggunakan tangan hampir setiap hari. Kecepatan tangan, posisi tangan yang ekstrim, gerakan berulang dengan tekanan dalam waktu yang lama dan genggaman pada saat mengucek pakaian yang menggunakan kekuatan adalah salah satu faktor resiko terjadinya Carpal Tunnel Syndrome. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, Body Mass Index, dan frekuensi gerakan repetitif dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome pada wanita yang mencuci pakaian menggunakan tangan di Desa Muara Untu Kabupaten Murung Raya Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian ini merupakan studi korelasi yang menggunakan desain Cross Sectional. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner Boston-Carpal Tunnel Questionare (BCTQ) dan kuesioner pemeriksaan fisik Phalen’s test. Berdasarkan analisis bivariat ditemukan bahwa hubungan usia dengan Carpal Tunnel Syndrom menghasilkan koefisien korelasi 0,318 dengan probabilitas 0,001, hubungan Body Mass Index dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome menghasilkan koefisien korelasi 0,111 dengan probabilitas 0,210, dan hubungan frekuensi gerakan repetitif dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome menghasilkan koefisien korelasi 0,077 dengan probabilitas 0,385. Kesimpulannya adalah terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Body Mass Index dan frekuensi gerakan repetitif dengan kejadian Carpal Tunnel Syndrome.
Hubungan Aktifitas Fisik dengan Hipertensi pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang Palangka Raya Ahmad, Farah Fauziyah Radhiyatulqalbi; Komara, Nisa Kartika; Kahanjak, Donna Novina; Balyas, Abi Bakring
Jurnal Keolahragaan JUARA Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Keolahragaan Juara
Publisher : Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/juara.v4i1.13385

Abstract

Hipertensi merupakan masalah kesehatan utama bagi lansia di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara aktivitas fisik dan kejadian hipertensi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang, Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan potong lintang pada 25 lansia. Data aktivitas fisik dikumpulkan menggunakan kuesioner IPAQ-SF, sementara data tekanan darah diukur dengan Sphygmomanometer. Analisis data menggunakan uji Chi-Square menunjukkan adanya hubungan signifikan antara aktivitas fisik dan hipertensi (p = 0,02). Lansia dengan aktivitas fisik ringan lebih banyak yang mengalami hipertensi (60%) dibandingkan yang beraktivitas sedang atau berat. Hasil ini menggarisbawahi pentingnya promosi aktivitas fisik yang lebih intens untuk mengurangi risiko hipertensi dan meningkatkan kualitas hidup lansia.
Hubungan posisi kerja duduk dengan tingkat disabilitas nyeri punggung bawah pada pengrajin purun di Kabupaten Katingan Junanda, Rizky Ari Sandy; Tori, Marthin; Komara, Nisa Kartika; Arifin, Syamsul; Surbakti, Ranintha Br
Barigas: Jurnal Riset Mahasiswa Vol. 2 No. 2 (2024): Barigas: Jurnal Riset Mahasiswa
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/barigas.v2i2.11469

Abstract

Low back pain is a sensation of pain in the lumbosacral area in the form of local pain, radicular pain, or a combination of both pains. Low back pain is divided, acute and chronic. Factors that can cause lower back pain include age, obesity, work position, work period and workload. Work ergonomic factors include monotonous and uncomfortable work postures with heavy loads and lasting for long periods of time. Identifying the characteristics of sitting working positions and lower back pain among purun craftsmen in Katingan Hilir and Malan Island Districts. This research uses analytical observational with a cross-sectional design. Sampling used  total sampling technique with a total of 39 respondents. Using the REBA and ODI questionnaires. Bivariate data analysis using Spearman. The results of the Spearman test obtained a significance value of p=0.021 (p<0.05) with a correlation coefficient value of (r=-0.369) with a unidirectional relationship. There is a relationship between sitting working position and the level of lower back pain disability in purun craftsmen in Katingan Hilir and Malan Island Districts, Katingan Regency, Central Kalimantan.
Pengaruh senam jantung sehat terhadap tekanan darah pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang Widhiyanto, Hendrykus Theo Damar; Kahanjak, Donna Novina; Patricia, Tisha; Balyas, Abi Bakring; Komara, Nisa Kartika
Barigas: Jurnal Riset Mahasiswa Vol. 2 No. 3 (2024): Barigas: Jurnal Riset Mahasiswa
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/barigas.v2i3.11607

Abstract

In the elderly who have decreased organ function, uncontrolled high blood pressure can cause many health problems if not addressed immediately. Healthy heart exercise is recommended as one type of exercise that can be done because it has many benefits for heart health and is easy to do at an affordable cost. Knowing the effect of senam janrung sehat on blood pressure in the elderly at Sinta Rangkang Tresna Werdha Social Home. This research is a quasi-experimental study with a one group pre-test post-test design. Sampling was carried out using purposive sampling technique with a total of 23 respondents. Given a senam jantung sehat intervention for 2 weeks with a frequency of 2 times a week. Bivariate data analysis using paired t test. There was a decrease in mean systolic and diastolic blood pressure pretest (164.87/89.39 mmHg) and posttest (147.52/81.57 mmHg). The results of the paired t test at the level of significance α 0.05 obtained a P value of 0.000. There is an effect of healthy heart exercises on blood pressure in the elderly at the Tresna Werdha Sinta Rangkang Social Home.
Permen Buah Karamunting: Inovasi Pangan Lokal untuk Penanggulangan Stunting pada Anak Pereiz, Zimon; Oksal, Efriyana; Chuchita, Chuchita; Sylvani, Miranti Maya; Komara, Nisa Kartika
Yumary: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2024): Juni
Publisher : Penerbit Goodwood

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35912/yumary.v4i4.2515

Abstract

Purpose: Stunting is a condition in which a child's physical growth and development are hampered due to malnutrition during the growth period. This condition occurs in children under 5 years of age. This age period is critical for the formation and development of body organs in children. Therefore, an innovative and holistic approach is needed to prevent stunting. One potential that can be exploited is the fruit of the karamunting plant (Rhodomyrtus tomentosa), which has traditionally been used as an herbal medicine. Candy containing healthy and delicious caramunting fruits can be an interesting way to increase nutritional intake, especially for children who have barriers to consuming nutritious food. Methodology: Implementation of community service through an educational workshop on the importance of knowledge about stunting prevention in children through local food innovation with Karamunting fruit candy (Rhodomyrtus tomentosa) was carried out on Saturday, October 7, 2023, between: 08.00-11.00 WIB, with the activity location at Habaring Hurung Village Hall. The partners for this community service activity are the heads and staff of Habaring Hurung Village, Bukit Batu District, Palangka Raya City, and Central Kalimantan. The targets of this service activity are mothers and children in Posyandu. Service procedures are the coordination, observation, activity implementation, and evaluation stages. Results: The participants understood the dangers and prevention of stunting in their children. The participants understood how to make karamunting fruit candy a local food that can be used and developed. Limitations: Karamunting fruit candy as a food innovation to prevent stunting produced by this community service program has no known expiration date or shelf life and there is no standard composition or dosage for candy to prevent stunting. Contribution: This community service activity can have a positive impact on the people of Hurung Village. This activity is able to increase insight and the ability to prevent the spread of stunting through innovation in making candy from karamunting fruit, even if residents can implement it independently.
Hubungan Masa Kerja dengan Tingkat Keparahan Nyeri Punggung Bawah pada Pengrajin Purun Surbakti, Ranintha Br; Komara, Nisa Kartika; Tori, Marthin; Arifin, Syamsul; Junanda, Rizky Ari Sandy
JOURNAL OF NONCOMMUNICABLE DISEASES Vol 4, No 2 (2024): November 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jond.v4i2.948

Abstract

Para pengrajin purun merupakan salah satu pengrajin yang sangat berisiko terdampak nyeri punggung bawah karena dapat menghabiskan waktu dua sampai empat hari untuk membuat sebuah kerajinan. Selain itu, dalam proses pembuatan kerajinan purun tersebut harus duduk dalam waktu yang cukup lama, dapat mencapai lebih dari 4 jam dalam satu hari. Posisi kerja yang tidak ergonomi tersebut membuat para pengrajin rentan mengalami nyeri punggung bawah. Nyeri punggung bawah (Low Back Pain) merupakan sensasi nyeri yang dirasakan pada punggung bawah yang sumber nyerinya dapat berasal dari tulang belakang daerah spinal (punggung bawah), otot, syaraf, dan struktur lainnya yang ada di sekitar area tersebut. Salah satu penyebab nyeri punggung bawah pada pekerja adalah masa kerja yang merupakan akumulasi aktivitas kerja seseorang yang dilakukan dalam jangka waktu yang panjang. Oleh sebab itu, penelitian ini hendak melihat hubugan masa kerja dengan tingkat keparahan nyeri punggung bawah pada pengrajin purun. Penelitian cross sectional ini dilakukan di Kecamatan Katingan Hilir dan Pulau Malan Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah dengan jumlah sampel sebesar 39 subjek. Nilai median masa kerja adalah 5 tahun dengan nilai minimum bekerja 1 tahun dan maksimum 48 tahun. Nilai median skor ODI 5 dengan nilai minimum 0 dan maksimum 27. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan keparahan nyeri punggung bawah dengan nilai p 0,001, r=0,754. Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara masa kerja dengan keparahan nyeri punggung bawah.Purun craftsmen are one of the groups at high risk of experiencing lower back pain, as they can spend two to four days creating a single craft. Moreover, the process of making purun crafts requires them to sit for extended periods, sometimes exceeding 4 hours per day. This non-ergonomic working position makes the craftsmen prone to developing lower back pain. Lower back pain is a sensation of pain felt in the lower back, which may originate from the spinal vertebrae, muscles, nerves, or other structures in the surrounding area. One of the causes of lower back pain in workers is work duration, which is the accumulation of a person’s work activities over an extended period. Therefore, this study aims to examine the relationship between work duration and the severity of lower back pain in purun craftsmen. This cross-sectional study was conducted in Katingan Hilir and Pulau Malan Districts, Katingan Regency, Central Kalimantan Province, with a sample size of 39 subjects. The median work duration was 5 years, with a minimum of 1 year and a maximum of 48 years. The median ODI score was 5, with a minimum score of 0 and a maximum of 27. The bivariate analysis results showed a significant relationship between work duration and the severity of lower back pain, with a p-value of 0.001 and r=0.754. This study demonstrates a statistically significant relationship between work duration and the severity of lower back pain.
Hubungan Tingkat Pengetahuan, Jenis Antihipertensi dan Tingkat Stress dengan Pengendalian Hipertensi Pada Pasien Geriatri Shinta, Herlina Eka; Setia, Bayu; Komara, Nisa Kartika
Jurnal Kesehatan Global Vol 8, No 1 (2025): Edisi Januari
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jkg.v8i1.6313

Abstract

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap munculnya penyakit kardiovaskular yang dapat menyebabkan kematian, khususnya pada kelompok lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan, jenis obat antihipertensi yang dikonsumsi, dan tingkat stres terhadap pengendalian hipertensi pada pasien geriatrik. Desain pada penelitian ini menggunakan cross-sectional dengan melibatkan 70 dari populasi sebanyak 76 pasien lanjut usia penderita hipertensi di RSUD Kota Mataram dengan purposive sampling. Kuesioner digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan, jenis antihipertensi, dan tingkat stres, sedangkan pengukuran tekanan darah dilakukan langsung terhadap responden dengan menggunakan sphygmomanometer. Data kemudian dianalisa dengan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dengan nilai p value sebesar 0,008, ketepatan jenis obat antihipertensi nilai p value sebesar 0,001, serta tingkat stres p value sebesar 0,025, dengan pengendalian hipertensi. Pasien dengan pengetahuan rendah, penggunaan obat tidak tepat, dan tingkat stres tinggi memiliki risiko lebih besar terhadap hipertensi yang tidak terkendali. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan komprehensif yang meliputi edukasi, ketepatan pemilihan obat, dan manajemen stres diperlukan dalam pengelolaan hipertensi pada pasien lansia. Disarankan agar program edukasi dan manajemen stres terintegrasi dalam pelayanan kesehatan lanjut usia.
Upaya Peningkatan Pengetahuan dan Pencegahan Penyakit Jantung Koroner pada Anggota Pwri Kalimantan Tengah Ahmad, Farah Fauziyah Radhiyatulqalbi; Komara, Nisa Kartika; Balyas, Abi Bakring; Kahanjak, Donna Novina; Sitompul, Sanggap Indra; Nurkalbi, Nuni Rismayanti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 3 (2025): Volume 8 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i3.18303

Abstract

ABSTRAK Populasi lansia yang terus meningkat di Indonesia berisiko tinggi terkena penyakit degeneratif, termasuk penyakit jantung koroner (PJK). Di Kalimantan Tengah, prevalensi hipertensi pada lansia cukup tinggi, namun pengetahuan mengenai pencegahan PJK masih rendah. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anggota Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kalimantan Tengah mengenai PJK dan mendukung deteksi dini faktor risikonya melalui pemeriksaan kesehatan. Kegiatan ini melibatkan penyuluhan interaktif dan pemeriksaan kesehatan bagi 49 anggota PWRI, mencakup pengukuran tekanan darah, kadar gula darah sewaktu, dan kolesterol total. Pengetahuan peserta dievaluasi melalui pre-test dan post-test. Skor pengetahuan peserta meningkat signifikan, dari rata-rata pre-test 59,57 menjadi 79,28 pada post-test. Pemeriksaan kesehatan menunjukkan bahwa 38,8% peserta berada pada kategori pre-hipertensi dan 40,8% mengalami hipertensi, 16,3% memiliki kadar gula darah tinggi, serta 22,4% memiliki kadar kolesterol di atas normal. Penyuluhan interaktif berhasil meningkatkan pemahaman lansia tentang PJK dan pentingnya pengendalian faktor risiko. Program serupa disarankan diadakan secara berkala untuk memastikan lansia memiliki akses berkelanjutan pada informasi dan layanan kesehatan preventif terkait PJK. Kata Kunci: Penyakit Jantung Koroner, Lansia, Hipertensi, Pemeriksaan Kesehatan  ABSTRACT The growing elderly population in Indonesia faces a high risk of degenerative diseases, including coronary heart disease (CHD). In Central Kalimantan, the prevalence of hypertension among the elderly is considerable, yet knowledge regarding CHD prevention remains low. This community service program aimed to increase the knowledge of elderly members of the Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) in Central Kalimantan about CHD and to support early detection of its risk factors through health screenings. The activities involved interactive counseling and health screenings for 49 PWRI members, including measurements of blood pressure, random blood sugar, and total cholesterol. Participants' knowledge was evaluated using pre- and post-tests. There was a significant increase in participants' knowledge scores, from an average of 59.57 on the pre-test to 79.28 on the post-test. Health screenings revealed that 38.8% of participants were in the pre-hypertension category, 40.8% had hypertension, 16.3% had elevated blood sugar levels, and 22.4% had high cholesterol levels. Interactive counseling effectively increased participants’ understanding of CHD and the importance of managing risk factors. Similar programs should be held regularly to ensure that the elderly have consistent access to preventive health information and services related to CHD.  Keywords: Coronary Heart Disease, Elderly, Hypertension, Health Screening
Sosialisasi Kreasi Pangan Lokal “AKANG” (Kelakai dan Ikan Saluang) sebagai Cemilan pada Penderita Diabetes: Socialization of Local Food Creations "AKANG" (Kelakai and Saluang Fish) as Snacks for Individuals with Diabetes Yuliani, Ni Nyoman Sri; Ahmad, Farah Fauziyah Radhiyatulqalbi; Turnip, Oktaviani Naulita; Hanasia, Hanasia; Komara, Nisa Kartika; Agustira, Dewanti; Sayyidinoor, Muhammad Alif; Sadek, Yitro Tuah HR; Safitri, Andini; Mudatama, Yusuf; Efendy, Dennisya Azzahra; Upel, Dean Antoni
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 2 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i2.8507

Abstract

Training on the Use of Learning Management Systems (LMS) is essential for enhancing the quality of academic services in an era of increasingly adopting technology. Integrating LMS with conventional methods, known as blended learning, which combines distance learning, regular classes, and LMS, results in a more effective and efficient learning process. With the shift towards digital learning, LMS use becomes crucial for improving the efficiency, accessibility, and quality of academic services. Through e-learning, students not only listen to lectures but also actively observe, perform, demonstrate, and more. Teaching materials can be virtualized in various formats to create more engaging and dynamic content, motivating students to delve deeper into the learning process. This training aims to equip educators and administrative staff with LMS features and potential, enabling them to maximize its use for content delivery, facilitating teacher-student interaction, and enhancing course management and evaluation. The training methods include presentations on basic LMS concepts, demonstrations of key features, and hands-on practice sessions that allow participants to actively engage in the learning process. Additionally, interaction between participants and facilitators is enhanced through discussions and Q&A sessions, ensuring deep understanding and practical skills in LMS usage to improve academic service quality. Consequently, this training is expected to provide a solid foundation for educational institutions to meet challenges and leverage the opportunities offered by the digital era in providing quality academic services.
Efektivitas Slow Deep Breathing dan Alternate Nostril Breathing Terhadap Kualitas Tidur Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang Palangka Raya Sie Motik Nainggolan, Michael; Ahmad, Farah Fauziyah Radhiyatulqalbi; Carmelita, Austin Bertilova; Komara, Nisa Kartika; Widodo, Tri
Jurnal Yoga dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2025)
Publisher : UHN IGB Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/jyk.v8i1.4553

Abstract

Perubahan fisiologis pada lansia sering menyebabkan kesulitan tidur hingga menurunnya kualitas tidur serta melemahnya daya tahan tubuh. Latihan pernapasan slow deep breathing (SDB) dan Alternate Nostril Breathing (ANB) merupakan terapi alternatif yang membantu memudahkan proses untuk tidur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas SDB dan ANB terhadap kualitas tidur lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental dengan pendekatan pre-post test group. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling, dengan jumlah 26 peserta yang dibagi menjadi dua kelompok. Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) digunakan untuk mengukur kualitas tidur seseorang. Uji Wilcoxon digunakan untuk menilai kualitas tidur dalam setiap kelompok sebelum dan sesudah intervensi, uji Independent T-test digunakan untuk menilai kualitas tidur setelah intervensi, dan uji Mann-Whitney digunakan untuk melihat apakah ada perbedaan dalam peningkatan kualitas tidur antar kelompok. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan adanya peningkatan kualitas tidur yang signifikan pada kelompok SDB (p = 0,012) dan ANB (p = 0,004). Uji Independent T-test (p = 0,078) dan Mann-Whitney (p = 0,959) menunjukkan kedua kelompok tidak memiliki perbedaan yang signifikan. SDB dan ANB sama-sama meningkatkan kualitas tidur orang tua. Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa perbedaan efektifitas kedua terapi sehingga keduanya boleh digunakan