Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pengaruh pH Agen Pereduksi Serin Terhadap Sintesis Nanopartikel Emas Meiyanti Ratna Kumalasari; Zimon Pereiz; Chuchita Chuchita
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 12 (2023): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/comserva.v2i12.727

Abstract

Synthesis of gold nanoparticles (AuNPs) using reducing agents and serine reservoirs has been carried out. The effect of pH has been studied to determine the optimum conditions for the formation of AuNPs. Characterization was performed using a UV/Vis spectrophotometer. The results showed that serine can act as a reducer and reservoir in the synthesis of AuNPs characterized by a change in color from colorless to burgundy. The highest absorbance intensity in the UV/Vis spectra indicates the optimum pH value in the formation of AuNPs. In this study, the maximum wavelength was in the 550 nm region and the highest absorbance intensity was obtained at pH 6.
Sosialisasi Pembuatan Biopestisida Alami dari Babadotan Kepada Kelompok Tani Kelurahan Habaring Hurung, Kecamatan Bukit Batu, Palangkaraya Chuchita C; Retno Agnestisia; Marvin Horale Pasaribu; Muh. Supwatul Hakim; Zimon Pereiz
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 4 (2023): July
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8260334

Abstract

Penggunaan pestisida kimia dilakukan petani untuk menjaga tanamannya terhindar dari hama penyakit. Namun penggunaan pestisida kimia secara terus-menerus akan mengganggu kesehatan petani yang terlibat kontak langsung dengan pestisida kimia tersebut pada proses penyemprotan, dan juga kesehatan masyarakat yang bertindak sebagai konsumen karena bahan pestisida kimia yang digunakan pada hasil panen tidak akan hilang hanya dengan dibersihkan menggunakan air bersih. Selain penggunaan pestisida kimia juga akan mencemari lingkungan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan sosialisasi biopestisida alami dari Babadotan kepada kelompok tani Kelurahan Habaring Hurung, di Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kualitas hidup masyarakat setempat terutama dari sisi kesehatan masyarakat terkhususnya petani. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan praktik pembuatan biopestisida alami babadotan, pemberian materi berupa leaflet atau brosur, dan FGD (Focus Group Discussion). Hasil dari pengabdian ini secara umum memberikan bekal pengetahuan bagi petani tentang biopestisida alami yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan yaitu dengan menggunakan Babadotan yang keberadaannya dianggap sebagai tumbuhan pengganggu bagi masyarakat terkhususnya petani menjadi tumbuhan yang sebaliknya sangat bermanfaat melalui pelatihan yang diberikan. Sehingga melalui pengabdian kepada masyarakat tersebut, dapat membantu petani di Kelurahan Habaring Hurung dalam mengatasi masalah kesehatan yang diakibatkan oleh penggunaan pestisida kimia. Luaran dari pengabdian masyarakat ini adalah brosur dan biopestisida alami dari Babadotan yang siap digunakan.
Sosialisasi Pembuatan Biopestisida Alami dari Babadotan Kepada Kelompok Tani Kelurahan Habaring Hurung, Kecamatan Bukit Batu, Palangkaraya Chuchita C; Retno Agnestisia; Marvin Horale Pasaribu; Muh. Supwatul Hakim; Zimon Pereiz
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 4 (2023): July
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8260334

Abstract

Penggunaan pestisida kimia dilakukan petani untuk menjaga tanamannya terhindar dari hama penyakit. Namun penggunaan pestisida kimia secara terus-menerus akan mengganggu kesehatan petani yang terlibat kontak langsung dengan pestisida kimia tersebut pada proses penyemprotan, dan juga kesehatan masyarakat yang bertindak sebagai konsumen karena bahan pestisida kimia yang digunakan pada hasil panen tidak akan hilang hanya dengan dibersihkan menggunakan air bersih. Selain penggunaan pestisida kimia juga akan mencemari lingkungan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan sosialisasi biopestisida alami dari Babadotan kepada kelompok tani Kelurahan Habaring Hurung, di Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kualitas hidup masyarakat setempat terutama dari sisi kesehatan masyarakat terkhususnya petani. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan praktik pembuatan biopestisida alami babadotan, pemberian materi berupa leaflet atau brosur, dan FGD (Focus Group Discussion). Hasil dari pengabdian ini secara umum memberikan bekal pengetahuan bagi petani tentang biopestisida alami yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan yaitu dengan menggunakan Babadotan yang keberadaannya dianggap sebagai tumbuhan pengganggu bagi masyarakat terkhususnya petani menjadi tumbuhan yang sebaliknya sangat bermanfaat melalui pelatihan yang diberikan. Sehingga melalui pengabdian kepada masyarakat tersebut, dapat membantu petani di Kelurahan Habaring Hurung dalam mengatasi masalah kesehatan yang diakibatkan oleh penggunaan pestisida kimia. Luaran dari pengabdian masyarakat ini adalah brosur dan biopestisida alami dari Babadotan yang siap digunakan.
Mengurangi Emisi Gas Metana Dengan Mengolah Limbah Cair Tempe Menjadi Biogas Zimon Pereiz; Zahrotun Nafisah; Sudarman Rahman; Meiyanti Ratna Kumalasari
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 6 (2023): September
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8393970

Abstract

Biogas merupakan salah satu bentuk energi alternatif yang terbaharukan dan dapat diterapkan kepada masyarakat sebagai bentuk efisiensi penggunaan bahan bakar minyak ataupun gas dalam keperluan rumah tangga. Bahan bakunya diambil dari bahan yang mudah didapat dan sudah tidak dapat dipakai lagi, tetapi dapat di recycle menjadi biogas yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Dalam industri tempe yang berkembang di masyarakat terdapat limbah cair yang biasanya tidak dimanfaatkan dan dibuang begitu saja dilingkungan yang kemudian dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan. Padahal sebagian besar kandungan dalam limbah cair tempe dapat dimanfaatkan menjadi biogas. Kelurahan Habaring Hurung, memiliki sebuah industry rumah tangga pembuatan tempe yang menghasilkan limbah cair dengan kuantitas yang cukup berlimpah, maka berpotensi sebagai penghasil biogas. Pelatihan pembuatan biogas di kelurahan Habaring Hurung, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya, ini bertujuan memberikan bekal kepada masyarakat, tentang pemanfaatan limbah cair tempe menjadi biogas. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan gambaran berupa metode pembuatan biogas, bahannya yang berasal dari limbah cair tempe, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar. Metode pelaksanaan terbagi dalam beberapa tahapan diantaranya persiapan yang meliputi menerbitkan surat tugas dan identifikasi masalah, wawancara yang meliputi survei kondisi lingkungan dan pemaparan rencana kepada mitra, perakitan reactor yang meliputi pengumpulan alat dan perakitan biogas digester, diakhiri dengan penyerahan biogas digester kepada pemilik industri tempe. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah warga masyarakat Kelurahan Habaring Hurung semakin memiliki wawasan yang terbuka untuk mengolah limbah cair tempe menjadi biogas, sehingga keberadaan limbah cair tempe yang awalnya mencemari lingkungan sekitar industri saat ini menjadi sebuah potensi energi terbaharukan yang mudah untuk dikembangkan.
Mengurangi Emisi Gas Metana Dengan Mengolah Limbah Cair Tempe Menjadi Biogas Zimon Pereiz; Zahrotun Nafisah; Sudarman Rahman; Meiyanti Ratna Kumalasari
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 6 (2023): September
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8393970

Abstract

Biogas merupakan salah satu bentuk energi alternatif yang terbaharukan dan dapat diterapkan kepada masyarakat sebagai bentuk efisiensi penggunaan bahan bakar minyak ataupun gas dalam keperluan rumah tangga. Bahan bakunya diambil dari bahan yang mudah didapat dan sudah tidak dapat dipakai lagi, tetapi dapat di recycle menjadi biogas yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Dalam industri tempe yang berkembang di masyarakat terdapat limbah cair yang biasanya tidak dimanfaatkan dan dibuang begitu saja dilingkungan yang kemudian dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan. Padahal sebagian besar kandungan dalam limbah cair tempe dapat dimanfaatkan menjadi biogas. Kelurahan Habaring Hurung, memiliki sebuah industry rumah tangga pembuatan tempe yang menghasilkan limbah cair dengan kuantitas yang cukup berlimpah, maka berpotensi sebagai penghasil biogas. Pelatihan pembuatan biogas di kelurahan Habaring Hurung, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya, ini bertujuan memberikan bekal kepada masyarakat, tentang pemanfaatan limbah cair tempe menjadi biogas. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan gambaran berupa metode pembuatan biogas, bahannya yang berasal dari limbah cair tempe, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar. Metode pelaksanaan terbagi dalam beberapa tahapan diantaranya persiapan yang meliputi menerbitkan surat tugas dan identifikasi masalah, wawancara yang meliputi survei kondisi lingkungan dan pemaparan rencana kepada mitra, perakitan reactor yang meliputi pengumpulan alat dan perakitan biogas digester, diakhiri dengan penyerahan biogas digester kepada pemilik industri tempe. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah warga masyarakat Kelurahan Habaring Hurung semakin memiliki wawasan yang terbuka untuk mengolah limbah cair tempe menjadi biogas, sehingga keberadaan limbah cair tempe yang awalnya mencemari lingkungan sekitar industri saat ini menjadi sebuah potensi energi terbaharukan yang mudah untuk dikembangkan.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Edukasi Pemanfaatan Limbah Cair Tempe Menjadi Biogas di Desa Habaring Hurung Zahrotun Nafisah; Sudarman Rahman; Zimon Pereiz; Meiyanti Ratna Kumalasari -
Journal of Appropriate Technology for Community Services Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jattec.vol5.iss1.art4

Abstract

The level of understanding among tempeh producers in Habaring Hurung Village on waste treatment remains significantly limited. Liquid waste from production is directly discharged into water bodies and causes various environmental problems. Consequently, a program was implemented to provide knowledge regarding suitable technology for effectively managing tempeh liquid waste to produce environmentally sustainable biogas. This initiative occurred in Habaring Hurung Village in the Bukit Batu District of Palangka Raya City. The community empowerment activity begins with a careful preparation process, followed by collaborative efforts with partners, the assembly of biogas reactors, and socialization initiatives, and concludes with an evaluation phase. The findings derived from this project indicate that the Habaring Hurung Village community has demonstrated proficiency in constructing biogas reactors. Moreover, there has been an obvious improvement in the community's understanding of liquid waste utilization and environmental management.
Pelatihan Pembuatan Biopeptisida untuk Peningkatan Ekonomi dan Sosial Warga Desa Efriyana Oksal; Zimon Pereiz; Shesanthi Citrariana; Chuchita Chuchita
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v6i1.10150

Abstract

Masyarakat pada umumnya menggunakan peptisida untuk memberantas hama ataupun penyakit tanaman tersebut. Jumlah pestisida yang digunakan dalam jumlah yang banyak, lama kelamaan akan memiliki dampak negatif bagi kesehatan dan juga merusak lingkungan. Sehingga perlu dilakukan program pelatihan pembuatan biopeptisida ini, bagi warga di Desa Habaring Hurung, Kota Palangka Raya menjadi partisipan, karena sebagian besar warga berprofesi sebagai petani. Warga Desa Habaring Hurung, Kota Palangka Raya pada umumnya menggunakan peptisida kimia dalam praktek pemeliharaan tanaman dari serangan hama. Untuk mendukung warga desa Habaring Hurung dalam meningkatkan perekonomian dibuatlah pelatihan biopeptisida dari gulma babadotan. Program pengabdian Masyarakat ini bertujuan dapat membantu warga mengatasi gangguan dan serangan hama tumbuhan dengan biopeptisida alami yang lebih murah dan aman bagi kesehatan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi dan menekan biaya pemeliharaan pertanian, sehingga meningkatkan segi ekonomi dan sosial warga desa Habaring Hurung, Kota Palangka Raya  yang dilaksanakan pada hari senin, 4 September 2023. Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode praktik langsung pembuatan biopestisida dengan bahan utama gulma babadotan dan FGD (Focus Group Discussion). Hasil dari pelatihan ini, warga Habaring Hurung, mengetahui dampak negative dari peptisda kimia, biopeptisida sebagai alternatif dalam pembasmi hama dan warga dapat menginovasikan pembuatan biopeptisida dengan tanaman yang mengandung senyawa aktif terhadap hama. Melalui pelatihan ini warga di Kelurahan Habaring Hurung dapat mengganti biopestisida kimia berbahaya selama ini sering dipakai dengan menggunakan biopeptisida nabati yang tentunya aman bagi Kesehatan para petani dan juga ramah lingkungan.Agricultural products are one aspect that improves the economy for people in Indonesia. However, some pests reduce the quality of agricultural products, thereby reducing selling prices. People generally use pesticides to eradicate pests or plant diseases. Excessive and long-term use of pesticides has a negative impact on health and can damage the environment. In this training program for making biopesticides, Habaring Hurung Village, Palangka Raya residents became participants because most residents work as farmers. Residents of Habaring Hurung Village, Palangka Raya, generally use chemical pesticides to protect plants from pest attacks. To support the residents of Habaring Hurung village in improving the economy, training was conducted on biopesticides from babadotan weed. This community service program aims to help residents overcome plant pest disorders and attacks with natural biopesticides that are cheaper and safer for health so that they can increase production yields and reduce agricultural maintenance costs, thereby improving the economic and social aspects of the residents of Habaring Hurung village, Palangka Raya. This activity was carried out by making a biopesticide with the main ingredient babadotan weed and FGD (Focus Group Discussion). As a result of this training, Habaring Hurung residents know the negative impacts of chemical pesticides and biopesticides as an alternative for eradicating pests, and residents can innovate the manufacture of biopesticides with plants that contain active compounds against pests.
POTENTIAL OF MAGNETITE (Fe₃O₄) SYNTHESIZED FROM ZIRCON SAND WASTE AS METHYLEN BLUE DYE ADSORBENT Marvin Horale Pasaribu; Karelius Karelius; Retno Agnestisia; Erwin Prasetya Toepak; Zimon Pereiz
Jurnal Inovasi Teknik Kimia Vol 9, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/inteka.v9i2.10112

Abstract

Zircon sand mining is a major industry in Indonesia due to the country's vast zircon reserves. However, this industry also generates hazardous waste that can pollute the environment. This study aims to investigate the potential of magnetite (Fe₃O₄) synthesized from magnetic waste generated during zircon sand mining as an adsorbent for methylene blue dye removal. Magnetite was successfully synthesized via the co-precipitation method and characterized using XRD and FTIR. The synthesized magnetite demonstrated the ability to adsorb methylene blue from aqueous solutions with an adsorption efficiency of 68.52% after 80 minutes of contact time. The adsorption kinetics followed the pseudo second order model, evidenced by R² value of 0.9918, and the adsorption isotherm fitted the Langmuir model, indicating adsorption energy of 24.51 kJ/mol and adsorption capacity of 69.678 mg/g. These findings demonstrate the effectiveness of natural magnetite (Fe₃O₄) derived from zircon sand waste as an adsorbent for methylene blue dye removal. This research not only addresses the environmental issue caused by zircon sand mining waste but also develops a cost-effective and sustainable solution for methylene blue dye removal from wastewater.
SKRINING FITOKIMIA DAN UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN HANJUANG MERAH (Cordyline fruticose) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis Ayuchecaria, Noverda; Sri Martani, Natalia; Kartika Komara, Nisa; Chuchita; Pereiz, Zimon; Oksal, Efriyana
Jurnal Insan Farmasi Indonesia Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36387/jifi.v7i1.1683

Abstract

Hanjuang Merah (Cordyline fruticosa) is one of the plants used by the Dayak people as traditional medicine. Red hanjuang is an ornamental plant that is very abundant in Indonesia, but there is still not much research that proves the efficacy of red hanjuang. The aim of this research was to determine the phytochemical screening and antibacterial activity of leaf extract of hanjuang merah (Cordyline fruticose) against the bacteria Staphylococcus epidermidis. The method used in sample extraction was maceration, while in the antibacterial test used the paper strip diffusion method with concentrations of 25%, 50%, 75% and 100%. The yield of ethanol extract of hanjuang merah leaf was 11.35%. There was an increase in the diameter of the inhibition zone with the addition of the concentration of ethanol extract of hanjuang merah leaf. The addition of ethanol extract of hanjuang merah leaf at a concentration of 75% sensitive inhibited the growth of Staphylococcus epidermidis bacteria. Secondary metabolites such as tannins, alkaloids, saponins, flavonoids and quinones found in ethanol extract of hanjuang merah leaves are considered responsible for inhibiting the growth of Staphylococcus epidermidis bacteria.
Pelatihan Pembuatan Dodol dari Terong Ungu (Solanum melongena) pada Kelompok Tani Kelurahan Habaring Hurung Zimon Pereiz; I Nyoman Sudyana; Efriyana Oksal; Miranti Maya Sylvani; Chuchita Chuchita
ABDI: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 6 No 4 (2024): Abdi: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/abdi.v6i4.971

Abstract

Terong ungu (Solanum melongena L.) merupakan salah satu produk tanaman hortikultura yang keberadaannya sudah menjadi makanan konsumsi masyarakat di Indonesia. Namun sering kali terong hanya diolah menjadi sebuah masakan atau sayuran. Pengabdian kepada Masyarakat ini melakukan sebuah inovasi pangan yaitu membuat sebuah makanan dodol yang berbahan dasar terong ungu. Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat berlangsung di kelompok tani Kelurahan Habaring Hurung, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Program kegiatan ini dilakukan melalui 4 tahap kegiatan, diantaranya survey lokasi, pengumpulan bahan baku, pelatihan pembuatan dodol terong, dan indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan di lakukan dengan metode pre-test dan post-test yang diisi oleh peserta kegiatan dalam bentuk kuisioner. Berdasarkan hasil kegiatan, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini mampu menambah wawasan dan kemampuan tentang bagaimana membuat dodol dengan bahan dasar terong ungu, bahkan para warga dapat mengimplementasikan dan menerapkannya inovasi pangan ini secara mandiri. Hal tersebut dapat kita lihat dari hasil kuisioner melalui pre-test dan post-test yang telah diisi oleh peserta kegiatan, dimana rata-rata peserta sebelum mengikuti kegiatan ini menjawab kurang mengetahui tentang teknik pengelolaan sanitasi lingkungan dengan presentase pemahaman pada saat pre-test hanya sebesar 16%. Namun melalui informasi atau konten materi yang telah disampaikan, masyarakat menjadi mengerti dan memahaminya, terlihat pada saat post-test Tingkat pemahaman sebesar 92%..
Co-Authors A, Abdullah A, Anjelika AFAF BAKTIR Ahmad Irawan, Ahmad Alpian Anatasya, Violina Apriyanti, Mauliya Ayuchecaria, Noverda Berlisnora Dasilva, Caroline C, Chuchita Catur Prasetyo, Debby Chuchita Chuchita Chuchita Chuchita, Chuchita Citrariana, Shesanthi Damayanti Nainggolan, Yuni Dandy, Abdullah, Jonathan Dandy, Jonathan Devianti, Gusnia Efriyana Oksal Efriyana Oksal Eka Jaya Prastiti, Arini Erwin Prasetya Toepak Fatah, Abdul Hadjranul Fauzi, M. Zainuddin Lutfi Febrianto Afli Florensia, Ornella Arnia H, Heja Hairiah, Rusliananur Hakim, Muh. Supwatul Heja, Anjelika, Hendrik Segah, Hendrik Hutabalian, Debby Catur, Gracyela Hutabalian, Gracyela I Nyoman Sudyana Indri Aprilia, Indri J, Julia Jaya Prastiti, Arini Eka Jonathan Dandy, Arisumi Ir L Tundan, Joy Angel Aria Suma Karelius Karelius Kartika Komara, Nisa Komara, Nisa Kartika Liswara Neneng Manurung, Stepanus Fredi Marvin Horale Pasaribu Maya Sylvani, Miranti Miranti Maya Sylvani Nafisah, Zahrotun Natalia Sri Martani Natania Gracia, Amanda Ngazizah, Febri Nur Nisa Kartika Komara Oksal, Chuchita, Efriyana Oksal, Efriyana Pangestika, Inten Pebriyanto, Yunus Prasetyo, Debby Catur Prayoga, Andika Prayoga, Apriyanti, Andika Prisnanda, Risky Rahman, Sudarman Ratna Sari, Julia, Mesra Retno Agnestisia Sabatini, Felly Sabatini, Ornella Arnia, Gusnia Devianti, Felly Sari, Meiyanti Ratna Kumala Sari, Nopita Tamara Siti Unvaresi Misonia Beladona Solla, Angelia Sylvani, Miranti Maya Telaumbanua, Mesra Ratna Sari Tundan, Arisumi Ir L Wahyu Nugroho Wahyu Supriyati Waluyo Nuswantoro Zahrotun Nafisah