Kepuasan kerja merupakan aspek krusial dalam manajemen sumber daya manusia karena berdampak langsung pada produktivitas, loyalitas, dan retensi karyawan. Walaupun telah banyak studi mengulas faktor-faktor yang memengaruhinya, masih terdapat kekosongan pemahaman terhadap interaksi antar faktor dalam konteks organisasi yang mengalami turnover tinggi. Penelitian ini bertujuan mengkaji secara teoritis faktor-faktor penentu kepuasan kerja melalui studi pustaka yang diperkuat studi kasus pada PT XYZ, sebuah perusahaan manufaktur dengan tingkat turnover signifikan. Metode yang digunakan adalah studi pustaka sistematis dari literatur terkini, dikombinasikan dengan analisis deskriptif kualitatif terhadap PT XYZ. Data dikumpulkan melalui laporan internal dan observasi pengalaman karyawan mengenai kompensasi, kondisi kerja, hubungan sosial, peluang pengembangan karier, serta persepsi terhadap keadilan organisasi. Hasil penelitian mengidentifikasi lima faktor utama yang memengaruhi kepuasan kerja, yaitu: kompensasi yang adil, kondisi kerja yang aman dan nyaman, hubungan positif dengan atasan dan rekan kerja, kesempatan pengembangan karier, serta persepsi terhadap keadilan organisasi. Studi kasus di PT XYZ memperlihatkan interaksi kompleks antar faktor tersebut. Keluhan karyawan mencakup kurangnya transparansi bonus, fasilitas kerja yang minim, gaya kepemimpinan otoriter, tidak adanya program pengembangan yang memadai, dan promosi yang dianggap tidak adil. Penelitian ini memiliki keterbatasan pada lingkup studi kasus tunggal, sehingga generalisasi hasil masih terbatas. Namun demikian, temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan strategis dan holistik dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kepuasan kerja dan keberlangsungan organisasi.