Claim Missing Document
Check
Articles

Identifikasi Titik Kritis Kehalalan Bahan Nabati Dan Produk Turunan Bahan Nabati Jumiono, Aji; Mardiah, Mardiah; Amalia, Lia; Puspasari, Erna
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v5i1.9998

Abstract

Materials derived from plants (vegetable) are basically halal because there is no shari'a argument which specifically mentions the prohibition of the types of materials derived from plants, but if they have been processed using additives or processing aids that are not halal then the status of the product may become non-halal. . This paper uses a review of literature from various main references in the criteria for halal certification and knowledge of materials and processing of plant-based products. Identification of critical points for vegetable ingredients can be analyzed using a decision tree for identifying critical points for halal vegetable ingredients. Products derived from vegetable materials can be contaminated with unclean/unclean materials if there are additional ingredients and processing. The various processed plant food products in this article are complemented by the results of a study identifying their critical points starting from dried plant materials, wheat flour to starch and its derivatives. Vegetable ingredients are doubtful and their halal status needs to be criticized if they have undergone processing and the use of additional ingredients.
Pengaruh Konsentrasi MDM (Mechanically Deboned Meat) Terhadap Karakteristik Sensori dan Kimia Bakso Amalia, Lia; Putri, Fenia Apriliani; Mardiah, Mardiah; Kusumaningrum, Julia
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v5i2.10560

Abstract

Meatballs are generally made from beef or chicken, which are relatively expensive so it is necessary to substitute or substitute cheaper ingredients. An alternative that can be used is MDM (Mechanically deboned meat). The experimental design used was a completely randomized design (CRD) with one factor, namely MDM concentration of 40%, 50%, 60% and 70%. Sensory and hedonic quality tests were carried out using a line scale which was then analyzed using analysis of variance (ANOVA) and Duncan's advanced test with a 95% confidence interval. The selected products are then subjected to chemical analysis including testing for water, ash, protein and fat content. The product chosen is meatballs that are white and grey, have a non-fishy aroma, are meaty and chewy like meatballs. Treatment A4 (70% MDM : 30% Tapioca) was the most preferred treatment by panelists in terms of color, aroma, texture, taste and overall appearance. The selected MDM meatballs based on sensory and hedonic quality tests were A4 (70% MDM : 30% Tapioca) with chemical test results namely water content 66.38%, ash 1.39%, protein 7.54% and fat content 1.56% and HPP of IDR 432/item.
Identifikasi Titik Kritis Kehalalan Produk Mikrobiologi Jumiono, Aji; Mardiah, Mardiah; Amalia, Lia; Puspasari, Erna
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v6i1.10633

Abstract

Pengembangan industri mikrobiologi telah memunculkan kebutuhan mendesak untuk memahami konsep kehalalan produk mikrobiologi. Status kehalalan produk mikrobiologi dapat ditinjau dari setiap tahapan proses pembuatannya yang dikenal dengan Titik Kritis Halal (TKH).  Terdapat 6 TKH dalam proses produksi produk mikrobiologi yang harus dijaga agar tidak terkontaminasi bahan haram dan najis, yaitu : diawali dari kultur mikroba (TKH 1), dilanjutkan dengan proses penyegaran (refreshing) (TKH 2), kemudian tahap pengembangan inokulum (TKH 3) yang dilanjutkan dengan produksi produk dalam bioreaktor (TKH 4).  Setelah itu dilakukan pemanenan produk dan dilanjutkan dengan tahap produk dimurnikan (TKH 5).  Pada tahap akhir produksi dilakukan stabilisasi dan dikemas hingga menjadi produk akhir yang siap dipasarkan (TKH 6). Tujuan kajian ini adalah untuk mengeksplorasi kehalalan produk mikrobiologi berdasarkan fatwa MUI yang memberikan fatwa halal pada produk yang disertifikasi halal di Indonesia. Status kehalalan produk mikrobiologi mengacu pada Fatwa Majelis Ulama Indonesia. Sebagai rujukan pemberian fatwa, MUI telah menerbitkan  Fatwa Nomor 1 Tahun 2012  tentang Penggunaan Mikroba dan Produk Mikrobiologi.  Melalui  identifikasi titik kritis halal pada proses produksi produk mikrobiologi maka status kehalalan produk mikrobiologi dapat ditelusuri agar memenuhi kriteria produk halal sesuai Fatwa MUI.
Pengaruh Penambahan Berbagai Pengenyal Terhadap Karakteristik Kimia Dan Sensori Bakso MDM (Mechanically Deboned Meat) Ayam Amalia, Lia; Velita, Velita; Mardiah, Mardiah; Kusumaningrum, Julia
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v5i2.10645

Abstract

Bakso biasanya dari daging sapi dengan harga relatif mahal sehingga perlu alternatif lain untuk memperoleh harga jual lebih murah. Penelitian ini mempunyai tujuan agar memperoleh pengetahuan terhadap pengaruh penambahan bahan pengenyal pada karakteristik kimia dan sensori bakso MDM ayam. Rancangan percobaan dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yaitu penambahan jenis pengenyal (Kontrol, Karagenan 3%, STPP 0,3%, dan Transglutaminase 0,9%). Uji mutu sensori dan hedonik dilakukan dengan skala garis kemudian dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA) dan uji lanjut Duncan pada selang kepercayaan 95%. Produk terpilih akan dianalisis kimia meliputi uji kadar air, abu, protein, dan lemak. Karakteristik mutu terpilih adalah warna putih keabuan, aroma kurang amis, tekstur kekenyalan agak mendekati bakso, dan rasa kurang terasa daging. Uji hedonik pada perlakuan karagenan 3% adalah paling disukai panelis dengan warna suka, aroma suka, tekstur suka, rasa agak suka, dan overall suka. Bakso MDM ayam terpilih berdasarkan mutu sensori dan hedonik adalah karagenan 3%. Hasil uji kimia produk terpilih memiliki nilai kadar air 47,72%, kadar abu 1,76%, kadar protein 8,27%, dan kadar lemak 6,67%. Dari penelitian ini dapat diperoleh kesimpulan bahwa bakso MDM ayam dengan penambahan pengenyal mempunyai sifats ensori berbeda namun tidak berpengaruh pada tingkat kesukaan panelis
Deteksi Cemaran Protein Babi Bakso Daging Sapi Pedagang Keliling Di Kota Bekasi Indriani, Loli; Hutami, Rosy; Amalia, Lia
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v6i1.13136

Abstract

Bakso merupakan salah satu makanan populer di Indonesia berbahan baku daging yang sensitif kehalalannya. Proses penggilingan daging dan metode penyembelihan hewan menjadi titik kritis pembuatan bakso karena rentan terjadi kontaminasi dengan material non-halal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi cemaran protein babi dan menelusuri rantai pasok halal daging bahan baku bakso pedagang keliling di Kota Bekasi melalui pengujian metode Pork Detection Kit (PDK) dan juga wawancara. Sampel diambil menggunakan metode purposive sampling yang berjumlah 36 bakso keliling dari 12 kecamatan di Kota Bekasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel bakso tidak terdeteksi mengandung cemaran protein babi. Pada penelusuran rantai pasok halal, bahan baku daging yang dibeli di 7 dari 11 pasar diketahui bebas dari cemaran babi. Sedangkan daging yang dijual di 4 Pasar lainnya belum diketahui apakah bebas dari cemaran tersebut. Berdasarkan data 5 rumah potong hewan yang menjadi pemasok daging, seluruhnya belum memiliki sertifikat halal. Akan tetapi, satu rumah potong hewan sedang dalam pengurusan sertifikat halal.
Analisis Pengendalian Mutu Kemasan Produk Mi Instan X dengan Metode Six Sigma di PT. Y Kusumaningrum, Julia; Haris, Helmi; Fanani, Muhammad Zainal; Jumiono, Aji; Amalia, Lia
Jurnal Ilmiah Pangan Halal Vol. 6 No. 2 (2024): Jurnal Ilmiah Pangan Halal
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jiph.v6i2.15808

Abstract

PT. Y merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan yang memproduksi mi instan yang dikemas dengan kemasan plastik dan ditambah dengan bumbu sesuai jenis rasa.  Selama proses produksi berjalan, ditemukan adanya produk yang cacat atau kerusakan pada kemasannya.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis cacat/ defect, melakukan analisis faktor-faktor penyebab cacat/defect dari produk yang sering terjadi dan menyusun upaya perbaikan dengan menggunakan metode Six Sigma yang terdiri atas tahap Define, Measure, Analyze, Improve dan Control (DMAIC).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan Y memiliki nilai sigma sebesar 4,06. Melalui hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa terdapat 3 cacat/defect yang dominan terjadi pada pengemasan produk mi instan merk X yaitu kemasan berlubang tertusuk mi sebesar 39,464%, mi tertekan seal kemasan/gencet mi sebesar 24,138% dan kemasan meletus sebesar 16,475%.  Faktor penyebab kerusakan kemasan produk berasal dari faktor manusia, metode, bahan dan mesin.  Usulan perbaikan yang direkomendasikan yaitu pembentukan tim Quality Improvement, adanya penambahan Instruksi Kerja (IK) untuk pengecekan tekanan conveyor busa di mesin packing dan IK untuk penyortiran mi, mencari bahan kemas dan busa penekan yang lebih tepat, maintenance dan perbaikan untuk mesin slitter, perbaikan thermocontrol dan pengadaan singkron untuk conveyor busa penekan dan conveyor mi.