Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : Majalah Kedokteran Andalas

Uji aktivitas antijamur ekstrak etanol eleutherine americana. merr. terhadap trichophyton tonsurans secara in vitro Ledi RN Sulistyawati; Diana Natalia; Mahyarudin Mahyarudin
Majalah Kedokteran Andalas Vol 41, No 1 (2018): Published in January 2018
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.214 KB) | DOI: 10.22338/mka.v41.i1.p22-31.2018

Abstract

Dermatofitosis adalah infeksi pada epidermis kulit, rambut dan kuku disebabkan oleh jamur dermatofita. Salah satu spesies dermatofita yang tersebar di seluruh dunia yaitu Trichophyton tonsurans. Eleutherine americana. Merr. dipercaya memiliki kemampuan untuk mengobati penyakit kulit. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak etanol umbi bawang Dayak dan mengetahui aktivitas anti jamur ekstrak etanol umbi bawang Dayak terhadap pertumbuhan Trichophyton tonsurans. Metode: Ekstraksi umbi bawang Dayak menggunakan metode maserasi dengan etanol 96% sebagai pelarut. Analisis metabolit sekunder ekstrak etanol umbi bawang Dayak menggunakan metode kromatografi lapis tipis. Uji aktivitas anti jamur ekstrak etanol umbi bawang Dayak pada penelitian ini menggunakan metode difusi cakram Kirby-Bauer. Variasi konsentrasi ekstrak etanol umbi bawang Dayak 60%, 30%, 15%, 7,5% dan 3,75%. Kontrol positif yang digunakan adalah itrakonazol 8 µg/disk sedangkan kontrol negatif yang digunakan Tween-80 10%. Hasil: Analisis senyawa metabolit sekunder pada ekstrak etanol umbi bawang Dayak didapatkan kuinon, alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid dan triterpenoid. Ekstrak etanol umbi bawang Dayak tidak membentuk zona hambat terhadap Trichophyton tonsurans. Kesimpulan: Ekstrak etanol umbi bawang Dayak tidak memiliki aktivitas anti jamur terhadap Trichophyton tonsurans.
Gambaran Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Kemih Pada Urin Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Zaitin Nur; mardhia mardhia; Mahyarudin Mahyarudin
Majalah Kedokteran Andalas Vol 45, No 2 (2022): Online April 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v45.i2.p173-184.2022

Abstract

Tujuan: Mengetahui jenis bakteri penyebab ISK pada urin pasien DM tipe 2 di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, Kota Pontianak. Metodologi: Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Sampel penelitian sebanyak 23 pasien. Identifikasi bakteri menggunakan metode makroskopik, mikroskopik, dan uji biokimia. Hasil: Jenis bakteri yang ditemukan pada pasien DM Tipe 2 dengan ISK adalah yaitu Escherichia coli (45%), Pseudomonas aeruginosa (34%), Enterobacter aerogenes (10%), Shigella sp. (7%), dan Klebsiella sp. (3%). Penderita DM Tipe 2 dengan ISK paling banyak berusia 60-69 tahun, berjenis kelamin perempuan, lama menderita DM antara >5-20 tahun, dan memiliki gejala ISK. Kesimpulan: Hasil pemeriksaan jenis bakteri penyebab ISK pada penderita DM tipe 2 adalah Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Enterobacter aerogenes, Shigella sp dan  Klebsiella sp
Eksplorasi bakteri gram negatif endofit tanaman kunyit (Curcuma longa L.) yang memiliki kemampuan Quorum Quenching Meika Meidina Yuanita; Eka Ardiani Putri; Mahyarudin Mahyarudin; Mardhia Mardhia; Ambar Rialita
Majalah Kedokteran Andalas Vol 42, No 2 (2019): Published in May 2019
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v42.i2.p80-90.2019

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter bakteri Gram negatif endofit tanaman kunyit yang memiliki kemampuan Quorum Quenching (QQ). Metode: Bakteri Gram negatif endofit tanaman kunyit diisolasi, dimurnikan, dan disubkultur pada media NA dengan metode cawan gores. Uji QQ dilakukan dengan metode disc diffusion untuk mengukur pembentukan zona hambat pada bakteri uji Chromobacterium violaceum. Bakteri yang memiliki kemampuan QQ dikarakterisasi berdasarkan morfologi koloni, morfologi sel dan aktivitas biokimia. Hasil: Sebanyak 21 isolat bakteri endofit berhasil diisolasi dan dimurnikan dari tanaman kunyit dan 14 isolat diantaranya merupakan bakteri Gram negatif. Semua isolat bakteri Gram negatif endofit memiliki kemampuan QQ yang berkisar antara 6,5-13,5 mm. Satu isolat yang memiliki kemampuan QQ paling besar adalah isolat 6 dengan hasil identifikasi termasuk ke dalam genus Pseudomonas. Simpulan:Bakteri Gram negatif endofit tanaman kunyit yang memiliki kemampuan QQ paling potensial adalah genus Pseudomonas. 
Uji aktivitas antibakteri ekstrak etanol annona muricata linn. terhadap vibrio cholerae secara in vitro Herwandi Herwandi; Mahyarudin Mahyarudin; Effiana Effiana
Majalah Kedokteran Andalas Vol 42, No 1 (2019): Published in January 2019
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.541 KB) | DOI: 10.25077/mka.v42.i1.p11-21.2019

Abstract

Vibrio cholerae merupakan satu di antara bakteri penyebab terjadinya diare. Beberapa penelitian menunjukkan terjadinya multidrug resistant terhadap V. cholerae. Daun Sirsak (A. muricata L.) yang memiliki kandungan metabolit sekunder dapat berfungsi sebagai senyawa antibakteri. Tujuan: Untuk mengetahui aktivitas antibakteri etanol daun sirsak dalam menghambat pertumbuhan V. cholerae. Metode: Daun sirsak diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol. Skrining fitokimia menggunakan uji tabung. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi 25 mg/ml, 50 mg/ml, 100 mg/ml. 200 mg/ml, 400 mg/ml. 500 mg/ml. Kontrol positif yang digunakan adalah Siprofloksasin 5 µg/disk sedangkan kontrol negatif yang digunakan adalah tween 80. Hasil: Metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstrak etanol daun sirsak yaitu alkaloid, fenol, flavonoid, saponin dan tanin. Ekstrak etanol daun sirsak (A. muricata L.) memiliki aktivitas antibakteri terhadap V. cholerae  pada  konsentrasi  25 mg/ml; 50 mg/ml; 100 mg/ml; 200 mg/ml; 400 mg/ml dan 500 mg/ml dengan masing-masing diameter zona hambat 7,42 mm, 9,46 mm, 9,54 mm, 16,08 mm, 18,64 mm dan 25,28 mm. Simpulan: Ekstrak etanol daun sirsak memiliki aktivitas antibakteri dengan diameter zona hambat yang kuat pada konsentrasi 400 mg/ml dan 500 mg/ml namun tidak lebih baik dibandingkan kontrol positif siprofloksasin terhadap V. cholerae.
Aktivitas anti jamur ekstrak etanol daun kesum (Polygonum minus Huds.) terhadap jamur Trichophyton mentagrophytes Tanti Melinda; Syarifah NYRS Asseggaf; Mahyarudin Mahyarudin; Diana Natalia
Majalah Kedokteran Andalas Vol 42, No 3S (2019): Published in November 2019
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.865 KB) | DOI: 10.25077/mka.v42.i3S.p48-56.2019

Abstract

Dermatofitosis merupakan penyakit kulit yang diakibatkan oleh kolonisasi jamur dermatofita yang menyerang jaringan keratin epidermis bagian superfisial seperti kulit, kuku, dan rambut. Salah satu spesies terbanyak penyebab dermatofitosis yaitu Trichophyton mentagrophytes. Tanaman Kesum (Polygonum minus Huds.) memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai anti jamur. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas anti jamur ekstrak etanol daun Kesum terhadap jamur Trichophyton mentagrophytes, dan mengetahui diameter zona hambat oleh ekstrak etanol daun Kesum terhadap Trichopyton mentagrophytes. Metode: Aktivitas anti jamur diuji dengan metode difusi cakram. Analisis metabolit sekunder ekstrak etanol daun Kesum menggunakan metode kromatografi lapis tipis. Kontrol positif yang digunakan adalah Itrakonazol 8µg, dan kontrol negatif adalah DMSO 10%. Hasil: Ekstrak etanol daun Kesum memiliki aktivitas anti jamur pada konsentrasi 40% dan 80% dengan rata-rata diameter zona hambat 10,125 mm dengan kategori sedang dan 20,625 mm dengan kategori sangat kuat. Hasil skrining fitokimia didapatkan terpenoid, flavonoid, alkaloid, saponin dan fenol. Simpulan: Ekstrak etanol daun Kesum berpotensi sebagai obat anti dermatofita terhadap Trichophyton mentagrophytes.
Uji Aktivitas Antibakteri Air Perasan Jeruk Sambal (Citrus microcarpa Bunge) Terhadap Pertumbuhan Escherchia coli Veren Evelyn Chandra; Syarifah Nurul Yanti; Mardhia Mardhia; Mahyarudin Mahyarudin
Majalah Kedokteran Andalas Vol 45, No 2 (2022): Online April 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v45.i2.p134-143.2022

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas air perasan jeruk sambal sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan Escherichia coli. Metode: Skrining fitokimia air perasan jeruk sambal dilaksanakan dengan pengujian secara kualitatif. Proses pembuatan air perasan jeruk sambal dimulai dengan memotong buah jeruk sambal menjadi dua bagian, kemudian diperas dan disaring sebanyak dua kali. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan saringan plastik dan kertas saring steril. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Kontrol positif yang digunakan adalah siprofloksasin 5 μg/disk, sedangkan kontrol negatif menggunakan akuades steril. Hasil: Berdasarkan hasil uji metabolit yang telah dilaksanakan sebelumnya, didapatkan saponin (+++) sebagai metabolit sekunder dominan yang terkandung dalam air perasan jeruk sambal. Selain itu, air perasan jeruk sambal juga mengandung metabolit sekunder lainnya, seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan fenol. Pengujian aktivitas antibakteri air perasan jeruk sambal menunjukkan adanya zona hambat pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Kesimpulan: Air perasan jeruk sambal memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan Escherichia coli secara in vitro.
THE POTENTIAL GRAM-NEGATIVE ENDOPHYTIC BACTERIA FROM PEGAGAN (Centella asiatica) WITH QUORUM-QUENCHING ACTIVITY Nur Al Huda; Mahyarudin Mahyarudin; Mitra Handini; Ambar Rialita; Mardhia Mardhia
Majalah Kedokteran Andalas Vol 43, No 2 (2020): Online Mei 2020
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v43.i2.p71-83.2020

Abstract

Background: Quorum-sensing is communication between bacterial involved in virulence. Bacterial virulence can be inhibited by quorum-quenching mechanism. Endophytic bacteria of pegagan leaf may produce secondary metabolit similar to bioactive compounds in the leaf wich can act in quorum-quenching; Aims: The study aimed to determine quorum-quenching ability in gram-negative bacteria from pegagan leaf; Methods: Gram-negative endophytic bacteria from pegagan were isolated, purified and subcultured by streak plate method on Nutrient Agar. Quorum-quenching activity was evaluated  by measuring the purple color inhibition zone of C. violaceum. Five Bacteria with the largest inhibition zones were characterized based on the characteristics of colony morphology, cell morphology and biochemical activities; Results: A total of 15 pure isolates of Gram-negative endophytic bacteria were obtained from 46 pure isolates of endophytic bacteria from Centella asiatica leaves. All isolates of Gram-negative endophytic bacteria showed quorum-quenching activity with inhibitory zones ranged from 9.0 to 13.0 mm. Five isolates that showed the largest quorum-quenching activity were included in genus Flavimonas, Flavobacterium and Acinetobacter; Conclusions: Gram-negative endophytic bacteria from pegagan leaf (Centella asiatica) potential to have quorum-quenching activity against Chromobacterium violaceum.
Pola sensitivitas kotrimoksazol terhadap bakteri penyebab infeksi saluran kemih pada pasien diabetes melitus tipe 2 Shafira Kurnia Warianti; Mardhia Mardhia; Mahyarudin Mahyarudin
Majalah Kedokteran Andalas Vol 46, No 7 (2023): Supplementary December 2023
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v46.i7.p1144-1151.2023

Abstract

Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui sensitifitas kotrimoksazol terhadap bakteri penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada pasien diabetes melitus tipe 2. Metode: Penelitian dilakukan pada isolat bakteri penyebab ISK tersimpan dengan total 22 isolat bakteri. Uji sensitivitas antibiotik menggunakan metode difusi cakram dengan panduan dari  Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI). Hasil uji sensitivitas dikategorikan sebagai sensitif (diameter ≥16 mm), intermediet (diameter 11-15 mm), dan resisten (diameter ≤10 mm). Hasil: Penelitian ini mendapatkan data bahwa bakteri penyebab ISK mengalami resistensi terhadap kotrimoksazol sebesar 59,09% dengan jumlah isolat sebanyak 15 dari 22 isolat uji. Resistensi kotrimoksazol ditemukan pada bakteri Escherichia coli (46,15%;6/13), Pseudomonas aeruginosa (80%;4/5), Enterobacter aerogenes (100%;2/2), Klebsiella (100%;1/1), dan sensitif terhadap Shigella (100%;1/1). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bakteri penyebab ISK pada pasien DM tipe 2 mengalami resistensi terhadap kotrimoksazol dengan persentase sebesar 46,15%-100%.
Pola sensitivitas kotrimoksazol terhadap bakteri penyebab infeksi saluran kemih pada pasien diabetes melitus tipe 2 Warianti, Shafira Kurnia; Mardhia, Mardhia; Mahyarudin, Mahyarudin
Majalah Kedokteran Andalas Vol. 48 No. 3 (2025): MKA July 2025
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v48.i3.p258-265.2025

Abstract

Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui sensitifitas kotrimoksazol terhadap bakteri penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada pasien diabetes melitus tipe 2. Metode: Penelitian dilakukan pada isolat bakteri penyebab ISK tersimpan dengan total 22 isolat bakteri. Uji sensitivitas antibiotik menggunakan metode difusi cakram dengan panduan dari  Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI). Hasil uji sensitivitas dikategorikan sebagai sensitif (diameter ≥16 mm), intermediet (diameter 11-15 mm), dan resisten (diameter ≤10 mm). Hasil: Penelitian ini mendapatkan data bahwa bakteri penyebab ISK mengalami resistensi terhadap kotrimoksazol sebesar 59,09% dengan jumlah isolat sebanyak 15 dari 22 isolat uji. Resistensi kotrimoksazol ditemukan pada bakteri Escherichia coli (46,15%;6/13), Pseudomonas aeruginosa (80%;4/5), Enterobacter aerogenes (100%;2/2), Klebsiella (100%;1/1), dan sensitif terhadap Shigella (100%;1/1). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bakteri penyebab ISK pada pasien DM tipe 2 mengalami resistensi terhadap kotrimoksazol dengan persentase sebesar 46,15%-100%.
Potensi antibakteri bawang putih dan bawang hitam siung tunggal (allium sativum l.) terhadap proteus mirabilis Rahmat Dani, Kafa; Fajar Liana, Delima; Mahyarudin, Mahyarudin
Majalah Kedokteran Andalas Vol. 48 No. 4 (2025): MKA October 2025
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/mka.v48.i4.p426-435.2025

Abstract

Latar Belakang: Resistensi Proteus mirabilis meningkat; eksplorasi antibakteri bawang hitam dan bawang putih siung tunggal menjadi alternatif. Tujuan: Menilai serta membandingkan potensi antibakteri ekstrak etanol herbal bawang hitam siung tunggal serta herbal bawang putih siung tunggal terhadap Proteus mirabilis. Metode: Merupakan penelitian true experiment dengan melakukan observasi setelah perlakuan diberikan. Uji antibakteri menggunakan metode difusi cakram. Uji statistik memakai rumus uji Shapiro Wilk, uji alternatif menggunakan rumus Kruskal Wallis serta rumus uji Mann Whitney sebagai penutup. Hasil: Percobaan memperlihatkan ekstrak etanol bawang putih siung tunggal tidak memiliki aktivitas antibakteri apapun pada semua konsentrasi uji. Sementara itu, ekstrak etanol tanaman herbal bawang hitam siung tunggal dengan kepekatan 75% serta 100% menunjukkan adanya zona jernih (zona antibakteri) dengan ukuran masing-masing 8,2 milimeter dan 8,4 milimeter. Simpulan: Bawang hitam siung tunggal memiliki potensi dalam mencegah pertumbuhan bakteri Proteus mirabilis, dengan konsentrasi minimum efektif sebesar 75%.
Co-Authors Abror Irsan Agustina, Risa Alex Alex Ambar Rialita Ambar Rialita Ambar Rialita Ambar Rialita Ambar Rialita Ambar Rialita Ambar Rialita Ambar Rialita Ambar Rialita Ambar Rialita Analekta Tiara Perdana Andriani Andriani Andriani Andriani Andriani Anggie, Joycely Anggita Serli Verdian Anja Asmarany Anzas Niam Saputra Arif Wicaksono Asseggaf, Syarifah Nurul Yanti Rizki Syahab Bimo Hendrayana Delima Fajar Liana Diana Natalia Diana Natalia Diana Natalia Diana Natalia Diana Natalia Effiana Effiana Eka Ardiani Putri Elliska Murni Harfinda Elvin Felix Pratama Ery Hermawati Fajar Liana, Delima Handini, Mitra Hariyanto IH Helmi Sastriawan Herwandi Herwandi Hutahaean, Olifer Jannes Ilmiawan, Muhammad In'am Ilmiawan, Muhammad In’am Iman Rusmana Irvandy, Muhammad Syifa Kahtan, Muhammad Ibnu Kurniawan, Prayoga Ledi RN Sulistyawati Liana, Delima F. Liauw, Josephine Johan Mardhia , Mardhia Mardhia Mardhia Mardhia, Mardhia Marizca Okta Syafani Maulana, Muhammad Ali Meika Meidina Yuanita Minami, Gabriella Stephanie Mistika Zakiah Mita Mita, Mita Mitra Handini Muhammad Asril Najini, Robby Nera Umilia Purwanti, Nera Umilia Nizarrahmadi Nizarrahmadi Nur Al Huda Patrio Victorianus Baraga Prasetyo, Raditia Tri Pratama, Elvin Felix Putri, Lidya Hafidzah Qurrota Ayun Rahmat Dani, Kafa Rahmawati, Nadia Restika, Risma A. Reza Wahyudi Rialita, Ambar Rifdah, Dzuria Adhana Riki Vernando Rini Andriani Rista Delyani Safira Sukma Dewinda Saputra, Andhika Fadhil Saskya Maulidya Astari Sembodho Edi Kurniawan Shafira Kurnia Warianti Shintya Dewi Sigit Normagiat Sukma Ayu Anandhita Syarifah Nurul Yanti Rizki Syahab Assegaf Syarifah NYRS Asseggaf Tafwidhah, Yuyun Tanti Melinda Tomi Lim Uswatun Hasanah Vanesa, Vanesa Veren Evelyn Chandra Vica Vionita Rosalim Virhan Novianry Vivi Yanthi Warianti, Shafira Kurnia Willy Handoko Willy Sanjaya Yanthi, Vivi Yoga Pramana YULIN LESTARI Zaitin Nur Zulfikar Dwi Kiswahyu Nindo ‘Ariqah ‘Azizah, Intan