cover
Contact Name
Tarso Rudiana
Contact Email
lppm.unmabanten@gmail.com
Phone
+6282216689508
Journal Mail Official
tarso.rudiana@gmail.com
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Mathla'ul Anwar Jalan Raya Labuan KM 23, Pandeglang Banten
Location
Kab. pandeglang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
ISSN : 25408739     EISSN : 25408747     DOI : 10.30653/002
The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have been achieved in the area of community services. JPPM, particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of community services areas as follows: Education for Sustainable Development. Community Services, People, Local Food Security, Nutrition and Public Health; Training, Marketing, Appropriate Technology, Design; Community Empowerment, Social Access; Student Community Services; Border Region, Less Developed Region.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 10 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat" : 30 Documents clear
Sosialisasi Aplikasi Nutrition Monitoring (NUTRIMO) Pencegah Stunting di Puskesmas Kecamatan Pasar Kemis Permana, Angga Aditya; Perdana, Analekta Tiara; Mulyati, Sri; Amanda, Ivan Nur
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 10 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v10i2.1026

Abstract

Kekurangan gizi kronis pada anak di bawah lima tahun (balita) dapat menyebabkan stunting. Stunting memengaruhi kecerdasan anak sehingga dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu upaya untuk menurunkan kasus stunting adalah pendampingan kabupaten/kota, desa dan masyarakat. Puskesmas Pasar Kemis merupakan salah satu fasilitas kesehatan di Kecamatan Pasar Kemis. Berdasarkan survei terhadap warga Kecamatan Pasar Kemis, permasalahan yang terjadi adalah minimnya pengetahuan masyarakat tentang standar penilaian status gizi serta penggunaan aplikasi berbasis teknologi informasi untuk memantau status gizi belum optimal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan memberikan edukasi melalui sosialisasi perkembangan kondisi stunting di Indonesia, deteksi dini tumbuh kembang balita melalui kartu menuju sehat dan memanfaatkan teknologi dalam memantau tumbuh kembang anak dalam hal ini aplikasi nutrition monitoring (nutrimo). Kegiatan sosialisasi dilakukan di Aula Kantor Desa Pasar Kemis. Sejumlah 50 peserta sosialisasi dievaluasi menggunakan metode quassy experiment design (desain eksperimen semu) dengan one group pretest – posttest untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta. Kegiatan PkM berlangsung dengan baik dan lancar. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan persentase pengetahuan peserta terkait standar yang digunakan untuk mengukur status gizi balita dan aplikasi pemantauan status gizi balita berbasis perangkat bergerak (mobile) android. Berdasarkan hasil evaluasi, aplikasi nutrimo mudah digunakan dan memiliki fitur-fitur yang bermanfaat. Chronic malnutrition in children under five years old (toddlers) can cause stunting. Stunting affects children's intelligence so that it can reduce the quality of human resources. One effort to reduce stunting cases is assistance from districts/cities, villages and communities. Pasar Kemis Health Center is one of the health facilities in Pasar Kemis District. Based on a survey of residents of Pasar Kemis District, the problems that occur are the lack of public knowledge about nutritional status assessment standards and the use of information technology-based applications to monitor nutritional status is not optimal. This community service (PkM) activity aims to provide education through socialization of the development of stunting conditions in Indonesia, early detection of toddler growth and development through healthy cards and utilizing technology in monitoring child growth and development in this case the nutrition monitoring application (nutrimo). The socialization activity was carried out in the Pasar Kemis Village Office Hall. A total of 50 socialization participants were evaluated using the quasi-experimental design method with one group pretest - posttest to measure the level of participant knowledge. The PkM activity went well and smoothly. The evaluation results showed an increase in the percentage of participant knowledge related to the standards used to measure toddler nutritional status and the toddler nutritional status monitoring application based on Android mobile devices. Based on the evaluation results, the nutrimo application is easy to use and has useful features.
Peningkatan Pembelajaran Digital Kolaboratif pada Implementasi Kurikulum Merdeka di Yayasan Bina Cendikia Utama Cirebon Fadlillah, Ahmad Fajar; Kurniawan, Deni; Arifin, Zainal; Amelia, Della; Murthi, P. Indra; Hanifa, Azrina
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 10 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v10i2.1128

Abstract

Dalam era digital saat ini, integrasi teknologi dalam proses pembelajaran menjadi kebutuhan mendesak, terutama dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka yang menekankan pada fleksibilitas dan kolaborasi. Yayasan Bina Cendikia Utama Cirebon sebagai mitra pengabdian menghadapi tantangan dalam mengembangkan keterampilan guru untuk memanfaatkan teknologi digital secara optimal dalam pembelajaran. Oleh karena itu, program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para guru di yayasaan tersebut dalam menggunakan platform digital kolaboratif, seperti Google Docs dan Google Slides, guna mendukung pembelajaran berbasis proyek dan kolaborasi siswa. Metode pengabdian yang digunakan meliputi pelatihan intensif, pendampingan teknis, serta evaluasi berbasis praktik. Para guru dilatih untuk menggunakan alat digital secara efektif dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran kolaboratif di kelas. Pelatihan ini diikuti oleh 30 guru dari berbagai jenjang pendidikan di yayasan tersebut. Selain sesi teori, para peserta juga terlibat dalam simulasi langsung dan diskusi kelompok untuk memperdalam pemahaman mereka mengenai penerapan teknologi digital dalam konteks Kurikulum Merdeka. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan para guru menggunakan alat kolaboratif digital. Mereka berhasil mengaplikasikan keterampilan ini dalam pembelajaran sehari-hari, menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif, berpusat pada siswa, dan mendukung kolaborasi antar siswa. Dampak positif ini tidak hanya dirasakan oleh para guru, tetapi juga oleh siswa yang lebih terlibat aktif dalam proses belajar. In today's digital era, the integration of technology into the learning process has become an urgent necessity, especially in supporting the implementation of the Merdeka Curriculum, which emphasizes flexibility and collaboration. Yayasan Bina Cendikia Utama Cirebon, as a community service partner, faces challenges in developing teachers' skills to optimally utilize digital technology in teaching. Therefore, this community service program aims to enhance the teachers' ability at the foundation to use collaborative digital platforms such as Google Docs and Google Slides to support project-based learning and student collaboration. The community service methods used include intensive training, technical assistance, and practice-based evaluation. The teachers were trained to effectively use digital tools in planning and implementing collaborative learning in the classroom. This training was attended by 30 teachers from various educational levels at the foundation. In addition to theoretical sessions, participants engaged in hands-on simulations and group discussions to deepen their understanding of digital technology implementation within the context of the Merdeka Curriculum. The results of the service program showed a significant improvement in the teachers' ability to use collaborative digital tools. They successfully applied these skills in their daily teaching, creating a more interactive, student-centered learning environment that fosters collaboration among students. This positive impact was felt not only by the teachers but also by the students, who became more actively engaged in the learning process.
Pendampingan Inovasi Feederku Bagi Pembudidaya Ikan Nila di Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh Hendri, Afrizal; Nasution, M. Arif; Munawir, Al; Zulfadhli, Zulfadhli; Saputra, Fazril
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 10 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v10i2.1130

Abstract

Pemberian pakan secara manual sering kali kurang efisien dan mengakibatkan pakan terbuang percuma. Pengabdian ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memfasilitasi penerapan teknologi automatic fish feeder (feederku) bagi para pembudidaya ikan nila di Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode pendampingan, dengan tahapan kegiatannya meliputi: (1) identifikasi kebutuhan; (2) pendampingan inovasi feederku. Kegiatan pendampingan dilakukan selama 2 bulan, meliputi pelatihan cara membuat, pengoperasian, pemeliharaan alat, serta pemantauan hasil penerapan di lapangan; (3) evaluasi dan monitoring. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan keberdayaan mitra (aspek pengetahuan, teknis). Aspek pengetahuan meliputi mitra mulai mengetahui dan memahami manfaat feederku dalam budidaya ikan nila setelah diberikan pendampingan baik non-teknis maupun teknis (100% peserta setuju bermanfaat). Sedangkan aspek teknis, mitra mendapatkan keterampilan untuk merakit alat feederku secara tepat (90% peserta terampil) dimana mayoritas peserta mampu mengoperasionalkan feederku dengan baik (80% peserta mampu), serta selama pemakaian alat feederku (lebih kurang 2 bulan dikolam) mitra merasakan benefitnya dalam hal efisiensi waktu dan tenaga dalam bekerja (100% peserta menyatakan efisien). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian dengan judul pendampingan inovasi feederku telah memberikan hasil yang positif bagi pembudidaya ikan nila di Kecamatan Beutong. Manual feeding is often less efficient, and results in wasted feed. This service aims to introduce and facilitate the application of automatic fish feeder technology (feederku) for tilapia fish farmers in Beutong District, Nagan Raya Regency. This service activity uses the mentoring method, with the stages of activities including: (1) identification of needs; (2) assistance in feederku innovation. Mentoring activities are carried out for 2 months, including training on how to make, operate, maintain tools, and monitor the results of application in the field; (3) evaluation and monitoring. The results of the service showed that there was an increase in partner empowerment (knowledge, technical aspects). The knowledge aspect includes partners starting to know and understand the benefits of my feeder in tilapia farming after being given both non-technical and technical assistance (100% of participants agreed that it was useful). While the technical aspects, partners get the skills to assemble the feederku tool appropriately (90% of participants are skilled); and the majority of participants are able to operate the feederku well (80% of participants are able); and during the use of the feederku tool (approximately 2 months in the pond), partners feel the benefits in terms of time and energy efficiency in work (100% of participants stated efficient). Thus it can be concluded that the service activity with the title of feederku innovation assistance has provided positive results for tilapia fish farmers in Beutong District.
Pemberdayaan Masyarakat Nelayan di Daerah 3T melalui Kegiatan Produksi dan Pelatihan Pemasaran Jompol (Moolgarda seheli) Presto “Ya U Waika” Sipriyadi, Sipriyadi; Hayu, Rina Suthia; Yuliza, Elfi; Wibowo, Risky Hadi; Setiawan, Redo; Wulandari, Gustina Dwi; Aini, Nurul
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 10 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v10i2.1139

Abstract

Pulau Enggano sebagai daerah 3T di Indonesia yang masuk wilayah administrasi Bengkulu Utara menyimpan berbagai potensi sumber daya alam yang sangat besar. Posisi wilayah di sepanjang pesisir Pantai dengan kondisi alam yang masih alami menyebabkan hasil tangkapan ikan nelayan sebagai perekonomian utama masyarakat Enggano, sangat melimpah. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan kreativitas dan kualitas produksi variasi olahan ikan hasil tangkapan nelayan mempercepat proses pengolahan menggunakan presto, dengan packaging yang menarik melalui pemasaran online dan offline sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Metode yang digunakan yaitu dengan penerapan difusi iptek dengan menghasilkan suatu produk bagi konsumen meliputi pemilihan bahan dan produksi Jompol Presto, Packaging, dan Pemasaran Produk. Dari hasil pengabdian yang telah dilaksanakan diperoleh bahwa warga telah mengetahui dan memahami penggunaan panci presto sebagai alat pemasak ikan jompol dan penggunaan plastik vacuum press sebagai packaging ikan jompol presto. Enggano Island as 3T region in Indonesia which is included in the North Bengkulu administrative area holds a variety of enormous natural resource potential. The position of the area along the coast with natural conditions that are still natural causes the catch of fishermen as the main economy of the Enggano community, very abundant. The purpose of this research is to increase the creativity and quality of production of processed fish variations of fishermen's catches by accelerating the processing process using pressure cook, with attractive packaging through online and offline marketing to improve the economy of the surrounding community. The method used is the application of science and technology diffusion by producing a product for consumers including material selection and production of Jompol Presto, Packaging, and Product Marketing. The results of the service that has been carried out, it is obtained that residents already know and understand the use of pressure cookers as a means of cooking jompol fish and the use of vacuum press plastic as packaging for presto jompol fish.
Inovasi Ramah Lingkungan: Pengolahan Tebu Menggunakan Metode Zero Waste sebagai Langkah Menuju Sekolah Hijau di Pontianak Andriani, Yuni; Krespo, Gala; Wulan, Wulan; Lestari, Marselina Alisa; Zakiah, Manda Liyana; Nawawi, Nawawi
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 10 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v10i2.1155

Abstract

SMAS Islam Bawari di Kota Pontianak menghadapi keterbatasan dalam mengelola sampah organik meski memiliki potensi sumber daya seperti limbah ampas tebu yang mudah ditemukan di depan lingkungan sekitar karena banyaknya penjual es tebu di dekat sekolah. SMAS Islam Bawari Kota Pontianak memiliki 21 guru dan 14 rombongan belajar sehingga menghasilkan sampah dalam jumlah yang cukup banyak. Program Pengabdian Masyarakat yang telah dilakukan oleh Tim PKM-PM Program Studi Pendidikan Biologi ini bertujuan untuk menerapkan metode zero waste dengan mengolah limbah ampas tebu menjadi kompos yang ramah lingkungan, sekaligus meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan peserta didik dan guru. Metode yang digunakan adalah workshop, yang meliputi pelatihan tentang metode zero waste, evaluasi dilakukan melalui angket peserta didik, dan pendampingan dalam praktik pengolahan limbah dan pembuatan modul P5. Program ini berhasil meningkatkan kesadaran lingkungan dan pemanfaatan sampah menjadi barang bernilai serta penghijauan sekolah. Pelaksanaan metode zero waste di SMAS Islam Bawari berhasil memberikan manfaat edukatif dan lingkungan, dengan limbah ampas tebu diolah menjadi kompos yang bermanfaat bagi sekolah, serta menambah wawasan peserta didik dan guru tentang pengolahan sampah organik. Program zero waste ini memiliki potensi untuk terus berkembang dan memberikan dampak jangka panjang di SMAS Islam Bawari. SMAS Islam Bawari in Pontianak City faces limitations in managing organic waste even though it has potential resources such as bagasse waste that is easy to find in front of the surrounding environment, due to the large number of sugarcane ice sellers near the school. SMAS Islam Bawari Pontianak City has 21 teachers and 14 study groups, so it produces a large amount of waste. The Community Service Program that has been carried out by the PKM-PM Team of the Biology Education Study Program aims to apply the zero waste method by processing bagasse waste into environmentally friendly compost, as well as increasing environmental awareness among students and teachers. The method used is a workshop, which includes training on the zero waste method, evaluation is carried out through student questionnaires, and assistance in waste treatment practices and the creation of P5 modules. This program has succeeded in increasing environmental awareness and the use of waste into valuable goods as well as school greening. The implementation of the zero waste method at SMAS Islam Bawari has succeeded in providing educational and environmental benefits, with bagasse waste being processed into compost that is beneficial for the school, as well as increasing the insight of students and teachers about organic waste processing. This zero waste program has the potential to continue to grow and have a long-term impact on SMAS Islam Bawari.
Edukasi Nutrisi “SDGiS” sebagai Optimalisasi Pengelolaan Penyakit Tidak Menular Amelia, Vira; Astuti, Trihaningsih Puji; Kurniawati, Tya Wahyun; Handayani, Nurul Fauziah; Nugrahanto, Muhamad Rafly Bagus; Indarwati, Retno
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 10 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v10i2.1159

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu penyebab kematian di Indonesia maupun di dunia. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui edukasi gizi seimbang untuk PTM dengan program SDGiS. Program ini menggunakan pendekatan edukasi melalui program SDGis (Sehat Gizi Seimbang). Program ini melibatkan 10 orang pengasuh pasien PTM dan 7 orang Kader Surabaya Hebat RW 03 Kelurahan Klampis Ngasem. Program ini dilaksanakan pada tanggal 22 April sampai dengan 7 Juni 2024 di RW 03 Kelurahan Klampis Ngasem, Surabaya. Luaran dari program ini adalah terbentuknya Bu SaSi (Buku Saku Nutrisi) yang disusun berdasarkan evidence-based practice. Sebagian besar responden berusia 43 tahun (23,5%), sebagian besar jenis kelamin responden berjenis kelamin perempuan (94,1%). Sebagian besar responden berpendidikan SMA/sederajat (47,1%). Rata-rata skor pengetahuan pre-test sebesar 79,41 dan skor rerata post-test sebesar 93,53. Nilai p uji Wilcoxon sebesar 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik antara tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi. Setelah program dilaksanakan, pengetahuan, sikap, dan keterampilan masyarakat meningkat secara signifikan. Buku saku gizi dapat digunakan sebagai pedoman oleh penderita penyakit tidak menular, keluarga, dan tenaga kesehatan dalam menyusun menu makanan sehari-hari, khususnya bagi penderita hipertensi, stroke, dan diabetes melitus. Non-communicable diseases (NCDs) are one of the causes of death in Indonesia and in the world. This research aimed to increase public knowledge through balanced nutrition education for NCDs with the SDGiS program. The program used an educational approach through the SDGis (Healthy with Balanced Nutrition) program. This program involved 10 caregivers of patients with NCDs and 7 Kader Surabaya Hebat RW 03 Klampis Ngasem Village. This program was implemented from April 22 to June 7 2024 in RW 03, Klampis Ngasem Village, Surabaya. The output of this program was the formation of Bu SaSi (Buku Saku Nutrisi), which is prepared based on evidence-based practice. Most respondents were 43 years old (23.5%), the majority of respondents' gender was female (94.1)). Most of the respondents had high school/equivalent education (47.1%). The average pre-test knowledge score was 79.41 and the post-test mean score was 93.53. The p-value of the Wilcoxon test was 0.002. This shows that there is a statistically significant difference between the level of knowledge before and after the intervention. After the program was implemented, the community's knowledge, attitudes, and skills increased significantly. The nutrition pocketbook can be used as a guideline by sufferers of non-communicable diseases, families, and health workers in preparing daily food menus, especially for sufferers of hypertension, stroke and diabetes mellitus.
Sosialisasi Sertifikasi Produk Halal bagi Pelaku Usaha Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) di Desa Kramatmanik Kecamatan Angsana Wardah, Neli Nailul; Susilo, Hadi; Hudaya, Dadan Ahmad; Yuniarsih, Eko; Trisnawati, Desi; Yunita, Ayu Mira; Rizky, Robby; Setiyowati, Sri; Susanti, Ervi Nurafliyan; Sugiarto, Agung; Suryandani, Hendy; Indriati, Marlinda; Jubaedah, Dedeh; Maftuhah, Imat; Yumsinah, Siti; Nuryati, Nuryati; Muslim, M.; Susilawati, Susilawati; Wibowo, Andrianto Heri
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 10 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v10i2.1162

Abstract

Sosialisasi produk halal bagi pelaku usaha Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) di Desa Kramatmanik Kecamatan Angsana merupakan upaya penting dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap standar halal. Dengan meningkatnya permintaan produk halal di pasar global dan nasional, serta pentingnya memastikan produk pangan yang dikonsumsi masyarakat memenuhi standar syariah. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada pelaku usaha tentang proses sertifikasi halal, sehingga produk mereka dapat beraing dipsar yang luas. Metode pelaksanaan ini meliputi, penyuluhan dan pendampingan kepada pelaku usaha yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman pelaku usaha tentang pentingnya sertifikasi halal dan membantu meningkatkan kapasitas pelaku usaha dalam mengelola dan mengembangkan usaha memenuhi standar halal, sehingga sosialisasi produk halal dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas produk pangan dan kesejahteraan masyarakat Desa Kramatmanik Kecamatan Angsana. Kegiatan sosialisasi ini juga dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadapt standar halal. Halal product socialization for home-based food industry entrepreneurs in Kramatmanik Village, Angsana District, is a crucial effort to increase awareness and compliance with halal standards. The background of this activity is the growing demand for halal products in the global and national markets, as well as the importance of ensuring that food products consumed by the community meet Sharia standards. The purpose of this socialization is to provide knowledge and skills to entrepreneurs about the halal certification process, so that their products can compete in a wider market. The implementation method includes counseling, training, and direct assistance to entrepreneurs. The results show that halal product socialization can increase entrepreneurs' awareness and understanding of the importance of halal certification. Additionally, this activity also helps improve entrepreneurs' capacity in managing and developing businesses that meet halal standards. Thus, halal product socialization can contribute to improving the quality of food products and the welfare of the Kramatmanik Village community. This activity can also serve as an example for other villages in increasing awareness and compliance with halal standards.
Peningkatan Pengetahuan Kader PKK melalui Pelatihan Tatalaksana Demam, Gunakan, dan Buang Obat Sirup Demam Anak dengan Tepat Nurmainah, Nurmainah; Novitarini, Poppy; Pramita, Julianti; Balqis, Nur Maharani; Nanmi, Nassya Putri
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 10 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v10i2.1207

Abstract

Permasalahan yang dihadapi ibu-ibu kader PKK di Desa Rasau Jaya Satu, Kabupaten Kubu Raya bahwa ibu-ibu di desa tersebut masih belum pernah menggunakan termometer dalam pengecekkan suhu tubuh anak demam sebelum diberikan obat. Namun, mereka sering melakukan pengobatan swamedikasi demam dengan membeli obat parasetamol atau ibubrofen yang diketahui dari sosial media atau dari pengalaman ibu-ibu lainnya. Kekeliruan lain yang ditemukan seperti membuang obat sirup dengan tidak benar. Tujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini diharapkan ibu-ibu kader PKK dapat meningkat pengetahuannya dan menjadi agen perubahan bagi masyarakat di desanya dalam menegakkan tatalaksana demam, menggunakan obat sirup, serta membuang sisa obat dan kemasan sirup obat demam anak dengan benar. Metode kegiatan PKM dilakukan dengan mengimplementasikan teori behavioristik dengan pendekatan inkuiri. Kegiatan dilakukan beberapa tahapan, antara lain tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penilaian. Hasil kegiatan PKM ini diketahui Ibu-ibu kader PKK yang hadir sebanyak 40 orang. Kelompok usia yang terlibat dalam kegiatan ini memiliki rentang usia 30-39 tahun sebanyak 40% dan usia 40-49 tahun sebanyak 37,5%. Setelah dilakukan sosialisasi materi dan pelatihan, kemudian ibu-ibu kader PKK diminta untuk mengisi kuesioner guna mengukur pengetahuannya. Rata-rata tingkat pengetahuannya adalah sangat baik, yaitu 87,5%. Peserta memberikan respons bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat (87%) dan bermanfaat (13%). Selain itu, materi yang disampaikan oleh tim PKM sangat mudah diterima (65%), mudah diterima (25%), dan sulit diterima (10%). Kesimpulan dari kegiatan ini bahwa peserta memiliki tingkat pengetahuan yang sangat baik dalam memahami tatalaksana demam, gunakan obat sirup demam anak, serta cara membuang sisa obat dan kemasan botol sirup secara benar setelah mengikuti kegiatan ini. The problem faced by PKK health cadres in Rasau Jaya Satu Village, Kubu Raya Regency is that mothers in the village have never used a thermometer to check the body temperature of children with fever before giving medicine. However, they often self-medicate for fever by buying paracetamol or ibuprofen which they learned from social media or from the experiences of other mothers. Other mistakes found include disposing of syrup medicine incorrectly. The purpose of this Community Service (PKM) activity is that PKK health cadres are expected to increase their knowledge and become agents of change for the community in their village in enforcing fever management, using syrup medicine, and disposing of leftover medicine and children's fever syrup packaging correctly. The PKM activity method is carried out by implementing behaviorist theory with an inquiry approach. The activity is carried out in several stages, including the preparation stage, implementation stage, and assessment stage. The results of this PKM activity were known to the 40 PKK cadre mothers who attended. The age group involved in this activity has an age range of 30-39 years as much as 40% and 40-49 years as much as 37.5%. After the socialization of materials and training, then the PKK cadre mothers were asked to fill out a questionnaire to measure their knowledge. The average level of knowledge was very good, which was 87.5%. Participants responded that this activity was very useful (87%) and useful (13%). In addition, the material presented by the PKM team was very easy to accept (65%), easy to accept (25%), and difficult to accept (10%). The conclusion of this activity was that participants had a very good level of knowledge in understanding fever management, using children's fever syrup, and how to properly dispose of leftover medicine and syrup bottle packaging after participating in this activity.
Bawang Putih sebagai Pestisida Nabati dalam Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (HPT) pada Selada secara Hidroponik di Guntung Payung, Banjarbaru Rizali, Akhmad; Sari, Noorkomala; Jumar, Jumar; Saputra, Riza Adrianoor; Gazali, Akhmad
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 10 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v10i2.1211

Abstract

Kelompok Wanita Tani (KWT) Putri Idaman di Kelurahan Guntung Payung, Kec. Landasan Ulin, Banjarbaru telah melakukan usaha budidaya sayuran selada secara hidroponik. Pada kondisi tertentu, produktivitas tanaman selada yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kesulitan tersendiri. Musim penghujan dengan kelembapan tinggi akan menyebabkan kondisi terjadinya serangan hama dan penyakit, mengingat tanaman ini dilakukan secara hidroponik, maka pengendaliannya tidak bisa dilakukan menggunakan insektisida kimia disamping membahayakan konsumen juga dapat merusak lingkungan. Telah dilakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pestisida nabati dari bawang putih oleh tim pengabdin dari jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian ULM. Kegiatan ini dilaksanakan secara tatap muka dengan metode ceramah dan praktek dimulai dari pembukaan, sambutan-sambutan, kemudian penyampaian materi, praktik dan diskusi bersama peserta. Peserta kegiatan berjumlah 44 orang yang terdiri dari 34 anggota kelompok wanita tani Putri Idaman, dan 10 orang kelompok Iwapi (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia). Hasil evaluasi kegiatan dari peserta rata-rata menjawab setuju dan sangat setuju dari enam rubrik yang ditanyakan, yaitu: pelayanan kegiatan; kesuaian materi pengabdian dengan permasalahan mitra; serta interaktif materi yang disampaikan narasumber. Dua puluh tiga peserta menyatakan sangat setuju untuk kembali berpartisipasi apabila kegiatan ini diselenggarakan kembali. Dari kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pestisida nabati dari bawang putih ini, diharapkan mampu menjadi sebuah produk pestisida nabati yang dapat digunakan secara berkelanjutan dalam pengendalian HPT selada hidroponik oleh kelompok wanita tani Putri Idaman dalam menjaga kualitas produk selada hidroponik mereka. The Putri Idaman Women Farmers Group (KWT) in Guntung Payung Village, Landasan Ulin District, Banjarbaru has cultivated lettuce hydroponically. In certain conditions, lettuce plant productivity that is too high can cause difficulties. The rainy season with high humidity will cause conditions for pest and disease attacks, considering that this plant is grown hydroponically, its control cannot be carried out using chemical insecticides, besides endangering consumers, it can also damage the environment. Socialization and training on making herbal pesticides from garlic have been carried out by the service team from the Agroecotechnology Department, Faculty of Agriculture, ULM. This activity was conducted face-to-face with lecture and practice methods starting from the opening, greetings, and then delivery of materials, practice, and discussion with participants. The activity participants numbered 44 people consisting of 34 members of the Putri Idaman women's farmer group and 10 members of the Iwapi group (Indonesian Women Entrepreneurs Association). The results of the activity evaluation from the participants on average answered agree and strongly agree from the six rubrics asked: activity service; suitability of service materials to partner problems; and interactive materials presented by the resource person. Twenty-three participants stated that they strongly agreed to participate again if this activity was held again. From the socialization and training activities for making herbal pesticides from garlic, it is hoped that it can become a herbal pesticide product that can be used sustainably in controlling hydroponic lettuce HPT by the Putri Idaman women's farmer group in maintaining the quality of their hydroponic lettuce products.
Pendampingan dan Pelibatan Sekolah Dasar Desa Selolembu menuju Desa Peduli Kesehatan Anak Prasetyowati, Irma; Rohman, Hermanto; Umniyyah, Zahratul; Makmur, M. Hadi
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 10 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v10i2.1225

Abstract

Kesehatan anak usia sekolah merupakan isu penting karena tingginya risiko penyakit menular di lingkungan pendidikan. Desa Selolembu di Kabupaten Bondowoso menghadapi tantangan dalam pemenuhan indikator Desa Peduli Kesehatan Anak yang merupakan bagian dari SDGs Desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi capaian indikator kesehatan anak di Desa Selolembu serta mendampingi optimalisasi peran sekolah dasar melalui pendekatan partisipatif. Metode yang digunakan meliputi observasi awal, focus group discussion (FGD), workshop, dan sosialisasi, dengan melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah desa, sekolah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Hasil menunjukkan bahwa hanya 29% indikator telah tercapai, dengan kekurangan terutama pada cakupan imunisasi, sanitasi, dan layanan kesehatan dasar. Sosialisasi berhasil meningkatkan pengetahuan peserta secara signifikan (p = 0,001). Simpulan dari kegiatan ini menunjukkan bahwa pendekatan kolaboratif lintas sektor efektif dalam membangun komitmen dan kapasitas menuju desa yang peduli kesehatan anak secara berkelanjutan. School-age children's health is important due to the high risk of infectious diseases in educational environments. Selolembu Village in Bondowoso Regency faces chetcenges in fulfilling the indicators of a Village Caring for Children's Health, which is part of the Village SDGs. This study aims to identify the achievement of child health indicators in Selolembu Village and assist in optimizing the role of elementary schools through a participatory approach. The methods used include initial observation, focus group discussions (FGD), workshops, and socialization, involving various parties such as the village government, schools, health workers, and the community. The results showed that only 29% of the indicators had been achieved, with deficiencies mainly in immunization coverage, sanitation, and basic health services. Socialization succeeded in significantly increasing participants' knowledge (p = 0.001). The conclusion of this activity shows that a cross-sectoral collaborative approach is practical in building commitment and capacity towards a village that sustainably cares about children's health.

Page 1 of 3 | Total Record : 30