Claim Missing Document
Check
Articles

Smart Island Lemukutan Through WebGIS Based Benthic Habitat Data Collection Zan Zibar; Robin Saputra; Adityo Raynaldo; Supriyatno Supriyatno; Budhi Agung Prasetyo; Risko Risko; Hendrawan Hendrawan
Journal of Applied Geospatial Information Vol 7 No 2 (2023): Journal of Applied Geospatial Information (JAGI)
Publisher : Politeknik Negeri Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30871/jagi.v7i2.6512

Abstract

Benthic habitats provide a variety of functions, both ecological and economic, for life in coastal areas and small islands. Smart islands or smart islands are currently being implemented in a number of small island developing countries with one of the challenges being technology based. One technology that can be used in management, including monitoring and supervision of resources, is the Geographic Information System (GIS). The synergy of GIS data and the help of the latest multimedia software technology is necessary to help display an interactive and easily accessible, in this case, webGIS technology. This research was carried out on Lemukutan Island which consists of 6 research stations, each of which has a distribution of coral reef location points based on coordinates. Based on the results of the analysis of the percentage of benthic habitats in the study locations ranging from bad to good categories. Furthermore, the data from field observations and analysis results are displayed on the Lemukan Island smart island website and can be accessed at https://webgissmartisland.com. Regular monitoring of coral reefs is very important and needs to be done to help input data for Smart Island Lemukutan so that it becomes a catalyst in realizing a smart island ecosystem in West Kalimantan Province by providing benthic habitat maps via webgis services and actualizing technological development in coastal areas and small islands. smart island based through the smart destination concept by integrating benthic habitat information via WebGIS services.
Fe-doped TiO2/Kaolinite as an Antibacterial Photocatalyst under Visible Light Irradiation Anthoni B. Aritonang; Eka Pratiwi; Warsidah Warsidah; S. I. Nurdiansyah; R. Risko
Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis 2021: BCREC Volume 16 Issue 2 Year 2021 (June 2021)
Publisher : Masyarakat Katalis Indonesia - Indonesian Catalyst Society (MKICS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9767/bcrec.16.2.10325.293-301

Abstract

In this work, undoped and Fe-doped TiO2 immobilized on kaolinite surface was successfully synthesized by sol-gel method with various Fe concentrations (0.05, 0.125, and 0.25 wt%). The effects of Fe doping into TiO2 lattice were thoroughly investigated by a diffuse reflectance UV-visible (DRS) spectroscopy, Fourier Transform Infrared (FTIR) spectroscopy, and X-ray diffraction (XRD). The optical band gap of undoped and Fe-doped TiO2/kaolinite is red shifted with respect to the incorporation of Fe3+ into the structure of TiO2 resulted band gap. The FTIR spectra shows a shift of peak at the wave number at 586 cm−1 and 774 cm−1 which is attribute of the Fe−O vibration as an indication of the formation of Fe-TiO2 bonds. Incorporation of Fe3+ cation into the TiO2 lattice replacing the Ti4+ ions, which induced a perturbation in anatase crystal structure, causes the change in the distance spacing of the crystal lattices dhkl(101) of 8.9632 to 7.9413. The enhanced photocatalytic performance was observed for Fe-doped TiO2/kaolinite compared with TiO2/kaolinite with respect to Escherichia coli growth inhibition in solution media under visible light irradiation. Copyright © 2021 by Authors, Published by BCREC Group. This is an open access article under the CC BY-SA License (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0).  
STUDI BATIMETRI DAN PASANG SURUT DI KAWASAN PERAIRAN PULAU BAWAL KABUPATEN KETAPANG KALIMANTAN BARAT Piani Piani; Arie Antasari Kushadiwijayanto; Risko Risko
Oseanologia Vol 1, No 3 (2022): Desember
Publisher : Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jose.v1i3.56438

Abstract

Pulau Bawal terletak di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Pulau ini memiliki luas perairan 3.212,92 km2 dan panjang garis pantai 433,71 km yang berperan penting dalam distribusi barang dan jasa. Pembangunan dan pengelolaan pelabuhan memerlukan pemahaman mengenai kondisi hidro-oseanografi. Salah satu aspek penting yaitu topografi dasar laut dan karakteristik pasang surut. Informasi mengenai data batimetri dan pasang surut sangat krusial untuk kegiatan navigasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pasang surut dan topografi dasar laut di kawasan rencana pembangunan pelabuhan di perairan Pulau Bawal, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Pengukuran batimetri dilakukan dengan menggunakan single beam echosounder yang dikoreksi oleh data pasang surut untuk menentukan nilai chart datum. Data pasang surut didapatkan dari program TMD selama 15 hari, pada tanggal 7–23 Agustus 2019 dengan interval waktu 1 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe pasang surut di perairan Pulau Bawal adalah harian tunggal (diurnal tide) dengan nilai amplitudo komponen O1, K1, M2, S2 adalah 0,2015 cm, 0,2921 cm, 0,0526 cm, dan 0,0322 cm. Bentuk morfologi perairan Pulau Bawal diklasifikasi dalam kategori agak landai, dengan kemiringan antara 7-15%.Kata kunci: Pasang Surut; Batimetri; TMD; Selat Karimata; Pelabuhan
Kondisi Pasang Surut Air Laut di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pemangkat, Kalimantan Barat Saadi, Saadi; Kushadiwijayanto, Arie Antasari; Risko, Risko
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 6, No 1 (2023): February
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v6i1.58040

Abstract

Pelabuhan Perikanan Nusantara Pemangkat, terletak di Kabupaten Sambas Kalimantan Barat, merupakan pelabuhan perikanan yang berada di WPPN-RI 711. Pelabuhan berada di dalam suatu lingkungan estuary, berjarak 3 km dari muara Sungai Sambas Besar, dan ini menyebabkan dinamika pasang dan surut yang ada di sekitar pelabuhan rumit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan kondisi pasang surut berdasarkan data in-situ. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil pengukuran pasang surut dan data kecepatan arus yang diukur secara langsung di lapangan. Data diolah menggunakan software t_tide untuk mendapat komponen harmonik pasut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tipe pasang surut di daerah ini adalah campuran harian ganda dengan nilai bilangan Fromzahl sebesar 0,83 serta nilai elevasi MSL sebesar 109 cm, HHWL sebesar 189,77 cm, dan LLWL sebesar 28,22 cm. Pola arah arus yang digambarkan pada diagram mawar menunjukkan bahwa pada pola arus memiliki dua arah (bolak-balik) namun cenderung menuju ke muara sungai.
Analisis Sedimen Dasar di Muara Sungai Duri Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat Lestari, Putri Riya; Muliadi, Muliadi; Risko, Risko; Kushadiwijayanto, Arie Antasari; Nurrahman, Yusuf Arief
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2024): February
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v7i1.64864

Abstract

Studi tentang analisis sedimen dasar telah dilakukan di perairan muara Sungai Duri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fraksi dan ukuran butir sedimen serta faktor oseanografi yang mempengaruhi sebaran sedimen di Muara Sungai Duri Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat. Pengambilan data sampel sedimen diambil menggunakan sedimen grab. Data pendukung dalam penelitian ini adalah pasang surut dan kecepatan arus. Hasil persentase fraksi sedimen dasar di lokasi penelitian ini memperoleh rata-rata lempung sebesar 3,6%, lanau 14,1%, dan pasir sebesar 82,3%. Berdasarkan parameter ukuran butir sedimen diperoleh nilai rata-rata (mean size) berkisar 0,68-2,12 dengan klasifikasi pasir kasar (coarse sand) hingga pasir halus (fine sand), sortasi berkisar antara 0,85-1,45 dikategorikan tersortir sedang (moderately sorted) sampai kurang tersortir (poorly sorted), nilai skewness berkisar 2,37-4,29 diklasifikasikan sangat halus (very fine skewed) dan kurtosis 0,71-1,06 sehingga dapat dikategorikan kedalam kurva datar (platykurtic) hingga kurva tidak terlalu runcing dan tidak terlalu datar (mesokurtic). Tipe pasang surut campuran condong ke harian ganda dan kecepatan arus rata-rata sebesar 0,025 m/s. Pengendapan sedimen berkaitan dengan adanya kecepatan arus dan pasang surut yang membawa sedimen dari tempat asalnya dan mengendap di perairan. 
Cycle of Potential Fishing Area of WPP-NRI 711 Year 2011-2020 Pratama, Septian Surya; Kushadiwijayanto, Arie Antasari; Risko, Risko
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 6, No 1 (2023): February
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v6i1.58556

Abstract

This study discussed the cycle of potential fishing areas in WPP-NRI 711 based on the distribution of Sea Surface Temperature (SST) and distribution of chlorophyll-a concentration using MODIS Aqua satellite imagery. The distribution of Potential Fishing Areas (PFA) was determined based on the distribution of the thermal front which was processed using MGET (Marine Geospatial Ecology Tools) and chlorophyll-a. Determination of fluctuations and the emergence period of PFA for 10 years (2011-2020) is carried out using wavelets. The results showed that the average SST in WPP-NRI 711 was 29 °C. The highest average SST is 31 °C in May of the Transitional I Season, and the lowest average temperature is 27.9 °C in February of the West Monsoon Season. The average chlorophyll-a concentration was 0.6 mg/m3, the highest average chlorophyll-a concentration was 0.76 mg/m3 in December West Monsoon Season, and the lowest average was 0.53 mg/m3 in October Transitional II Season. The average PFA distribution area is 1.111 km2, the highest average area is 1.324 km2 in the West Monsoon Season, then the lowest area is 924 km2 in the Transitional II Season. Based on global spectrum and wavelet analysis, it is known that the period of the appearance of PFA is 3-6 months or Seasonal. then in the Northern Region segment of WPP-NRI 711, covering the Natuna Sea, the appearance of PFA is strongly influenced by Seasonal current movements. Meanwhile in the southern part, including the Karimata Strait, the emergence of PFA is strongly influenced by river runoff and changing Seasons.
Distribusi Total Suspended Solid (TSS) di PPN Pemangkat Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat Rahmat, Muhammad Farhan; Kushadiwijayanto, Arie Antasari; Risko, Risko
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 6, No 2 (2023): July
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v6i2.57988

Abstract

Pendangkalan PPN Pemangkat akibat sedimentasi sudah menjadi perhatian sejak beberapa tahun terakhir. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi 3 sumber sedimentasi yang berasal dari Sungai Sambas Besar, Sungai Prapakan Tanjung, dan Sungai Penjajap untuk menentukan sumber dominan penyuplai sedimen di dalam area pelabuhan. Data yang digunakan yaitu elevasi pasang surut, arus, debit aliran sungai, dan konsentrasi TSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola arus di PPN Pemangkat memiliki dua arah, dengan arah arus dominan yaitu keluar kolam pelabuhan. Konsentrasi TSS pada fase purnama lebih besar dibandingkan fase perbani, serta konsentrasi TSS pada kedalaman 0,8d lebih besar dibandingkan kedalaman 0,2d. Selanjutnya kondisi bagian depan dermaga (Stasiun 4) dan sisi kanan kolam pelabuhan (Stasiun 1 dan 3) memiliki konsentrasi TSS yang lebih besar. Konsentrasi rata-rata TSS minimum yaitu berkisar 75-128 mg/L pada fase purnama dan 46-64 mg/L pada fase perbani, sedangkan konsentrasi rata-rata TSS maksimum yaitu berkisar 137-293 mg/L pada fase purnama dan 94-203 mg/L pada fase perbani. Hasil ini menunjukkan bahwa sumber TSS dari Sungai Sambas Besar memiliki pengaruh yang kecil, sehingga sumber sedimen yang berkontribusi besar dalam proses sedimentasi di PPN Pemangkat berasal dari Sungai Prapakan Tanjung.
Pemetaan Batimetri Perairan Laut Dangkal Menggunakan Citra Satelit Landsat-8 OLI di Teluk Tambelan Provinsi Kepulauan Riau Rahman, Arif; Kushadiwijayanto, Arie Antasari; Risko, Risko
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 5, No 2 (2022): July
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v5i2.52646

Abstract

Penelitian pemetaan batimetri perairan laut dangkal menggunakan citra satelit Landsat-8 OLI telah dilaksanakan di Perairan Teluk Tambelan Provinsi Kepulauan Riau. Batimetri dilakukan dengan cara teknologi penginderaan jauh melalui gelombang elektromagnetik. Penelitian ini bertujuan unutk melakukan pemetaan batimetri Landsat-8 OLI dari model regresi serta mengetahui model regresi yang cocok dengan data lapangan. Pengolahan citra satelit Landsat-8 OLI menggunakan metode algoritma Van Hangel dan Spitzer. Data hasil kedalaman citra satelit Landsat-8 OLI divalidasi menggunakan data kedalaman lapangan. Hasil dari penelitian digambarkan dalam bentuk peta batimetri Landsat-8 OLI model regresi. Kedalaman model regresi linier berkisar antara -15 sampai 22 meter, model regresi ln 0 sampai 65 meter dan model regresi log 0 meter. Hasil analisis menunjukan bahwa hubungan indeks kedalaman relatif terhadap kedalaman lapangan diperoleh koefisien korelasi regresi linier  =0,81, regresi ln koefisien korelasi  =0,82 dan regresi log dengan koefisien korelasi =0,78. Hasil kedalaman Landsat-8 OLI model regresi linier berkisar antara 0,24 sampai 17,74 meter dengan rata-rata 9,08 meter. Kedalaman model regresi ln berkisar antara 0,3 sampai 24,2 meter dengan rata-rata 6,7 meter dan model regresi log berkisar antara 0,3 sampai32,6 meter dengan rata-rata 7 meter.
Peningkatan Keterampilan dan Kesejahteraan Masyarakat Pulau Kabung melalui Pelatihan Pembuatan Sirup Pala Warsidah, Warsidah; Safitri, Ikha; Minsas, Sukal; `B Aritonang, Anthoni; Muliadi, Muliadi; Apriansyah, Apriansyah; A. Kushadiwijayanto, Arie; S.J Sofiana, Mega; A.Nurrahman, Yusuf; Idawati, Nora; Risko, Risko; Irwan Nurdiansyah, Sy.; Imam Prayitno, Dwi; Helena, Shifa
Literasi Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang Jl. Rangga Sentap, Dalong Sukaharja, Ketapang 78813. Telp. (0534) 3030686 Kalimantan Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58466/literasi.v1i1.1267

Abstract

The coastal area of ​​Kabung Island is an area of ​​Karimunting Village, Bengkayang Regency, which has a population of around 300 families, whose main livelihood is fishing. Water conditions are very risky due to bad weather, such as strong waves, making it impossible to go to sea, causing new activities for people to plant gardens by utilizing makeshift land and plantation commodities along the hills on the island.Apart from coconuts and cloves, nutmeg is a plantation commodity that is widely available in this region. The training for the processing of syrup from the flesh of the nutmeg for the people of Kabung Island is to improve the skills and welfare of the people of Kabung Island who have previously carried out simple processing of nutmeg by drying the seeds and making candied nutmeg. The training is carried out by direct processing of nutmeg in front of the Kabung island community who are also participants in this activity.This activity was attended by 50 participants consisting of 15 men and 35 women. Based on the questionnaire before the activity started, it showed that 40% had already known and read about the processing of nutmeg syrup, while 30% of the participants had made simple syrup preparations from nutmeg pulp. Then the evaluation conducted after the activity showed that 80% of the participants were able to make good nutmeg syrup, including packaging and labeling of the resulting products.
Komposisi Hasil Tangkapan Utama Pada Alat Tangkap Jaring Insang (Gill Net) di Perairan Laut Natuna Tumion, Frangky; Sadri, Sadri; Risko, Risko; Setiawan, Ho Putra; Julkipli, Julkipli
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 4 No 2 (2023): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/manfish.v4i2.617

Abstract

Komposisi ikan hasil tangkapan merupakan salah satu kajian yang akan memberikan gambaran lebih jelas tentang jenis, panjang ikan dan berat ikan yang tertangkap sehingga memudahkan nelayan melakukan penangkapan selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi jenis dan ukuran ikan (panjang dan berat) serta hubungan panjang - berat ikan yang tertangkap dengan jaring insang (gill net) di Laut Natuna. Penelitian ini dilaksanakan selama 16 hari (9 – 24 Juni 2023) di Perairan Laut Natuna. Metode yang digunakan dalam peneliian ini adalah metode survey yaitu dengan cara pengamatan dan pengambilan data secara langsung di lapangan menggunakan jaring insang (gill net) dengan mesh size 4 inch. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa persentase hasil tangkapan utama didominasi oleh ikan tongkol (Euthynnus affinis) dengan 82% (679 kg). Persentase hasil tangkapan sampingan jaring insang dari 5 spesies yang paling banyak adalah ikan selayar 5% (45 kg) dan yang paling sedikit adalah ikan jahan dengan 2,20 % (21 kg). Sedangkan berdasarkan pengukuran diperoleh bahwa ukuran rata – rata panjang pada ikan tongkol yaitu berkisar antara 45 – 65 cm dan ukuran panjang ikan tenggiri yaitu 50 – 110 cm. Distribusi ukuran hasil tangkapan utama pada penelitian ini memiliki ukuran yang berbeda – beda disebabkan karena selektivitas alat tangkap yang digunakan, metode penangkapan dan sifat biologi ikan.
Co-Authors . Apriansyah . Hasanuddin A. Kushadiwijayanto, Arie A.A. Ketut Agung Cahyawan W A.Nurrahman, Yusuf Adinur, Rizki Suanda Adityo Raynaldo Afdal Afdal Alin, Yulius Andi Hairil Alimuddin ani, april lia Ansari, Aji Anthoni B Aritonang Anthoni B. Aritonang Arie A. Kushadiwijayanto Arie Antasari Kushadijayanto Arie Antasari Kushadiwijayanto Arie Antasari Kushadiwijayanto Arif Rahman Aritonang, Anthoni B. Azrul Azwar Boni Pahlanop Lapanporo Budhi Agung Prasetyo Caksana, Muhamad Uwais Dicky Wahyuda Saputra Dwi Gusmalawati Eka Pratiwi Febriyanto, Ferdy Firman Saputra Fitriani Fitriani Gunawan, Topang Hasanuddin Hasanuddin Helena, Shifa Hendra Perdana Hendrawan Hendrawan Heni Susiati Heni Susiati Heni Susiati Heni Susiati Heni Susiati Idawati, Nora Ikha Safitri Irwan Nurdiansyah, Sy. Jannati Jannati Jannati Jannati Jingga, Fitriani Julkipli Julkipli, Julkipli Jumadi Sudarso Kanti Rahayu Karina Elwanda Saputri khusadiwijayanto, arie antasari Kushadiwijayanto, Arie Antasari La Baharudin, La Baharudin Lestari, Putri Riya Lucky Hartanti Mega Sari Juane Sofiana Mega SJ Sofiana Minsas, Sukal Muhardi Muliadi Muliadi Muliadi Muliadi Muliadi Muliadi Muliadi Nora Idiawati Nurdiansyah, Syarif Irwan Nurrahman, Yusuf A Piani Piani Pratama, Prasetya Rahmat Pratama, Septian Surya Pratiwi, Nabella Dwi Prayitno, Dwi Imam Purnamawati Purnamawati Raditya Rahmawan Rahmat, Muhammad Farhan Ramadhani, Ahijrah Ramat, Muhammad Farhan Rasidi, Rasidi Rhedyanto, Teodorus Richi Riandi RIDHO KURNIAWAN, RIDHO Riza Adriat Robin Saputra Rofiqa, Zulfa Romiyansah, Romiyansah S. I. Nurdiansyah S.J Sofiana, Mega Saadi, Saadi Sadri Sadri Sadri, Sadri Saputra, Dicky Wahyuda Sari, Lingga Permata Setiawan, Ho Putra Simbolon, Nurmala E Slamet Jumaedi, Slamet Suhardi Suhardi Irawan Sujarwan, Fahrul Sukal Minsas Sulastri Arsad Supriyatno Supriyatno Sy. Irwan Nurdiansyah Sy. Irwan Nurdiansyah Syamsudin, Syam Taufik Nurcahyanto Tumion, Frangky Tumion, Frangky F Venansius, Venansius Warsidah Warsidah Warsidah Warsidah Warsidah warsidah Warsidah Warsidah Warsidah, Warsidah Yoga Satria Putra Yudhi Yuliono, Agus Yundari, Yundari Yusuf Arief Nurrahman Yusuf Nurrahman Zan Zibar Zibar, Zan Zulfian Zulfian `B Aritonang, Anthoni