Claim Missing Document
Check
Articles

Amplitudo K1 dan M2 di Perairan Kepulauan Tambelan Berdasarkan Hasil Pemodelan Dua Dimensi Venansius, Venansius; Kushadiwijayanto, Arie Antasari; Risko, Risko; Nurrahman, Yusuf Arief; Helena, Shifa
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 3, No 3 (2020): October
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v3i3.41917

Abstract

Karakteristik pasang surut Komponen K1 dan M2 di Perairan Kepulauan Tambelan, Provinsi Kepulauan Riau telah dipelajari menggunakan model Princeton Ocean Model (POM) hidrodinamika Dua-Dimensi. Persamaan hidrodinamika Dua-Dimensi dengan suku non-linearnya diselesaikan secara eksplisit melalui metode beda hingga. Prosedur penelitian diawali dengan pengukuran elevasi muka air selama 30 hari. Masukan model adalah data elevasi dan arus pasang surut dari hasil Tidal Model Driver (TMD) serta data batimetri pushidorsal yang diberikan pada bagian syarat batas. Model dijalankan selama 30 hari, dalam hal ini simulasi elevasi muka air selama 3 hari pertama digunakan sebagai spin up dan hasil simulasi 27 hari terakhir dianalisis untuk mendapatkan amplitudo dan keterlambatan fase yang akan diverifikasi dengan data lapangan. Hasil simulasi model cukup baik ketika diverifikasi dengan data observasi, selisih amplitudo dan keterlambatan fase iyalah K1 (4 cm dan 273⁰), M2 (16 cm dan 101⁰). Elevasi dianalisis harmonik untuk mendapatkan arah perambatan gelombang pasang surut sehingga dapat menunjukan pola sebaran amplitudo dan fase. Amplitudo K1 berkisar dari 14 cm sampai 26 cm dan M2 berkisar antara 12 cm sampai 26 cm. Sedangkan arah penjalaran gelombang K1 masuk dari Utara yang menyebar ke Selatan dan gelombang M2 masuk dari Barat Laut yang merambat ke arah Tenggara Pulau Tambelan. Berdasarkan hasil yang didapatkan maka dapat disimpulkan bahwa gelombang pasang surut komponen K1 masuk dari Samudra Pasifik dan gelombang komponen M2 masuk dari laut Natuna Utara.
Studi Karakteristik Arus Pasang Surut Muara Sungai Mempawah Gunawan, Topang; Kushadiwijayanto, Arie Antasari; Nurrahman, Yusuf Arief; Muliadi, Muliadi; Risko, Risko
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 4, No 3 (2021): October 2021
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v4i3.46933

Abstract

Penelitian mengenai pengaruh pasang surut terhadap perubahan pola pergerakan arus  di Muara Sungai Mempawah telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik arus yang dibangkitkan oleh fenomena pasang surut atau lebih dikenal sebagai arus pasut. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pasang surut di lokasi penelitian mengalami distorsi akibat pengaruh berkurangnya kedalaman sehingga menimbulkan munculnya fenomena asimteri pasut. Berdasarkan hasil visualisasi data pengamatan diketahui bahwa arus lebih dominan bergerak keluar menuju laut, pergerakan arus yang masuk menuju sungai hanya ditemukan pada pasang purnama saat fase bulan baru dan bulan purnama. Karakteristik pola arus yang didapatkan menunjukan arus akan bergerak memasuki sungai ketika air mulai pasang dengan kecepatan arus yang relatif kecil, sebaliknya ketika air mulai surut kecepatan arus mengalami peningkatan yang signifikan ditandai dengan perubahan arah pergerakan arus yang keluar menuju laut
Analisis Kandungan Logam Berat Pb, Cd dan Hg pada Ikan di Pantai Samudra Indah Kabupaten Bengkayang Caksana, Muhamad Uwais; Aritonang, Anthoni B.; Risko, Risko; Muliadi, Muliadi; Sofiana, Mega Sari Juane
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 4, No 3 (2021): October
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v4i3.47696

Abstract

Perairan Pantai Samudra Indah dipengaruhi oleh aktivitas manusia seperti aktivitas rumah tangga, perikanan, pelayaran dan aktivitas industri PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap). Limbah yang dihasilkan dari aktivitas industri PLTU mengandung bahan yang membahayakan bagi lingkungan. Keberadaan PLTU di kawasan Pantai Samudra Indah berpotensi melepaskan logam berat ke perairan. Logam berat dapat bersumber dari batubara yang digunakan sebagai bahan bakar PLTU. Analisis kandungan logam berat pada sampel ikan menggunakan metode Spektrometer Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan kandungan logam berat Pb pada sampel ikan adalah <0,0204 μg/g, logam berat Cd berada pada kisaran 0,0337 – 0,0572 μg/g dan logam berat Hg pada kisaran <0,0138 – 0,2347 μg/g. Nilai Maximum Tolerable Intake atau batas konsumsi maksimum agar tidak keracunan logam berat Pb, Cd dan Hg untuk orang dengan berat badan 50-80 kg adalah 0,34 – 0,54 kg per minggu untuk ikan kelarau (Selaroides leptolepis), 5-79 – 9,27 kg per minggu untuk ikan kambing (Choerodon rubescens), ikan ketang (Scatophagus argus) dan ikan kerapu (Epinephelus amblycephalus).
Analisis Laju Sedimentasi di Kawasan Perairan Sungai Sambas Kalimantan Barat Saputra, Dicky Wahyuda; Muliadi, Muliadi; Risko, Risko; Kushadiwijayanto, Arie Antasari; Nurrahman, Yusuf Arief
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2022): February
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v5i1.46797

Abstract

Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) merupakan suatu kawasan yang terletak di bagian muara sungai Sambas.  Muara sungai Sambas ini menjadi urat nadi bagi masyarakat setempat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan untuk alur pelayaran kapal. Debit air sungai yang mengangkut material sedimen dari daerah hulu akan mengalami pengendapan yang mengakibatkan terjadinya pendangkalan. Pendangkalan yang disebabkan oleh proses sedimentasi dapat menganggu alur pelayaran dan menyebabkan banjir saat musin hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran dan laju sedimentasi di muara sungai Sambas. Analisis ukuran butir dilakukan menggunakan metode pengayakan bertingkat. Pengukuran pasang suut dilakukan selama 15 hari dengan interval waktu setiap jam. Sedangkan pengambilan data laju sedimentasi dilakukan pada 9 stasiun dengan masing-masing interval waktu 7 hari selama 2 minggu menggunakan sedimen trap yang diletakkan di dasar perairan. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa laju sedimentasi rata-rata pada minggu pertama sebesar 156,76 kg/m2/minggu dan rata-rata minggu kedua sebesar 129,58 kg/m2/minggu, dengan pasang surut di perairan ini merupakan tipe campuran condong harian ganda dilihat dari bilangan Formzhal (F) 0,79.
Distribusi Sedimen Dasar di Perairan Sungai Raya Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat Rahayu, Kanti; Muliadi, Muliadi; Muhardi, Muhardi; Putra, Yoga Satria; Risko, Risko; Susiati, Heni
Jurnal Laut Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2022): February
Publisher : Dept. Marine Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lkuntan.v5i1.46940

Abstract

Studi tentang distribusi sedimen dasar telah dilakukan di Perairan Sungai Raya, Kabupaten Bengkayang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan persentase fraksi sedimen dasar. Pengambilan sampel sedimen dilakukan menggunakan sediment grab pada 6 stasiun dengan masing-masing terdapat 3 titik sampling. Ukuran butir sedimen dianalisis menggunakan metode ayakan (granulometri). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran sedimen dasar didominasi oleh lanau dengan nilai rata-rata persentase 53%, lempung 32,22%, dan pasir 14,78%. Tipe sedimen yang ada di lokasi tersebut secara keseluruhan didominasi oleh lempung liat berdebu (silty clay loam) dan liat berdebu (silty clay). Secara keseluruhan kecepatan arus yang ada di lokasi penelitian tergolong katagori arus lambat. Kecepatan arus ini mempengaruhi proses pengangkutan, pengendapan, dan sebaran sedimen. 
Characteristics of Hydro-Oceanography in the Coastal Waters of Kura-Kura Beach, Bengkayang Regency Muhardi Muhardi; Risko Risko; Heni Susiati
JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika) Vol 6, No 1 (2021): January 2021
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jipf.v6i1.1918

Abstract

The waters of Kura-Kura Beach have quite a lot of human activities, one of which is tourism. The study aims to observe Hydro-Oceanographic parameters such as tidal conditions, ocean currents, and waves. The study uses field observation data and simulation results. The data is calculated to find Formzhal number based on the amplitude of tidal harmonic constants. The Flow analysis to determine the pattern and velocity of the current. The height and period of the wave to analyze characteristics of the wave. The results show that the tide in Kura-Kura Beach waters is a daily mix of a double with the highest tide at MSL and a minimum tide of 0.43 below MSL. While the current velocity obtained from the yield model has a range of (0.003 - 0.11) m/s, and the measurement results are between (0.005 - 0.14) m/s. The simulation results show that the current moves from land to sea at low tide, and it moves from sea to land at toward the tide. For the height of the ocean waves that are formed in a period of 10 years (2009 - 2019) ranges from (0.09 - 154) m and the wave period (1.86 - 5.73) seconds. Based on the calculation results, the largest wave energy occurs in the second intermediate period, namely 184.21 Joules/m with height and wave periods of 1.21 m and 4.39 seconds. In contrast, the smallest wave energy occurs in the first intermediate period with minimum wave height and period 0.18 m and 3.08 seconds. In general, based on the simulation of the current velocity model, the forecasting of wave height and wave energy in Kura-Kura Beach waters is still relatively small. So, it can be concluded that the location is still categorized as safe for coastal tourism and other activities.
MICROALGAE COMMUNITY AS AQUATIC QUALITY BIOINDICATOR IN PENITI ESTUARY WEST KALIMANTAN Apriansyah Apriansyah; Ikha Safitri; Risko Risko; Afdal Afdal; Sulastri Arsad
Saintek Perikanan : Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Vol 17, No 1 (2021): SAINTEK PERIKANAN
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijfst.17.1.%p

Abstract

Estuaries are biogeochemical hot spots; they receive large inputs of nutrients from land and oceans to support high primary productivity rates. Estuaries also as a place for waste disposal allowing the accumulation that endangers the environment and organisms. Water quality assessment can be done by analyzing physical, chemical, and biological characteristics using microalgae. This study aimed to analyze the microalgae community as aquatic environment bioindicator. Survey method was used and sampling location was in four different sites of Peniti Estuary by purposive sampling. Identification of microalgae, density, biological indexes, and water quality measurements was taken in this research. The result showed microalgae community consists of 68 genera and Euglenophyceae was a component of microalgae with the highest percentage of abundance (60.93%). The most commonly found genera were Trachelomonas, Phacus, Lepocinclis, and Sphaerellopsis. The abundance of microalga was ranging from 0.5-2141.5 ind/L. Biological indexes indicate that Peniti estuary environment was belonging to moderately polluted and water eutrophication. The abundance of microalgae was influenced by physico-chemical factors such as temperature, current, nitrate and phosphate content.
Fe-doped TiO2/Kaolinite as an Antibacterial Photocatalyst under Visible Light Irradiation Anthoni B. Aritonang; Eka Pratiwi; Warsidah Warsidah; S. I. Nurdiansyah; R. Risko
Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis 2021: BCREC Volume 16 Issue 2 Year 2021 (June 2021)
Publisher : Department of Chemical Engineering - Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9767/bcrec.16.2.10325.293-301

Abstract

In this work, undoped and Fe-doped TiO2 immobilized on kaolinite surface was successfully synthesized by sol-gel method with various Fe concentrations (0.05, 0.125, and 0.25 wt%). The effects of Fe doping into TiO2 lattice were thoroughly investigated by a diffuse reflectance UV-visible (DRS) spectroscopy, Fourier Transform Infrared (FTIR) spectroscopy, and X-ray diffraction (XRD). The optical band gap of undoped and Fe-doped TiO2/kaolinite is red shifted with respect to the incorporation of Fe3+ into the structure of TiO2 resulted band gap. The FTIR spectra shows a shift of peak at the wave number at 586 cm−1 and 774 cm−1 which is attribute of the Fe−O vibration as an indication of the formation of Fe-TiO2 bonds. Incorporation of Fe3+ cation into the TiO2 lattice replacing the Ti4+ ions, which induced a perturbation in anatase crystal structure, causes the change in the distance spacing of the crystal lattices dhkl(101) of 8.9632 to 7.9413. The enhanced photocatalytic performance was observed for Fe-doped TiO2/kaolinite compared with TiO2/kaolinite with respect to Escherichia coli growth inhibition in solution media under visible light irradiation. Copyright © 2021 by Authors, Published by BCREC Group. This is an open access article under the CC BY-SA License (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0).  
Analisis Perubahan Garis Pantai di Wilayah Perairan Pantai Kijing Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat Riza Adriat; Risko Risko; Apriansyah Apriansyah; Muhardi Muhardi; Heni Susiati; Zan Zibar; Fitriani Fitriani
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 11, No 1 (2021)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v11i1.11357

Abstract

Pantai Kijing merupakan kawasan pantai terletak di Kabupaten Mempawah yang dimanfaatkan sebagai kawasan pembangunan dari berbagai sektor salah satunya adalah pembangunan pelabuhan internasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perubahan garis pantai di wilayah kawasan perairan pantai Kijing Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data pasang surut dari Badan Informasi Geospasial (BIG), data angin dari European Centre for Medium Range Forecast (ECMWF) dan data Citra Satelit Landsat- 7 ETM tahun 2010 dan Landsat-8 OLI tahun 2020. Analisis perubahan garis pantai menggunakan kombinasi antara metode Single Transect (ST) dan End Point Rate (EPR) yang terdapat di dalam perangkat lunak DSAS. Secara keseluruan hasil dari perubahan garis pantai yang terjadi dari tahun 2010 sampai tahun 2020 lebih dominan mengalami proses akresi jika dibandingkann dengan abrasi. Jarak pergeseran garis pantai ke arah darat (abrasi) berkisar 1,26 - 162,93 m dan jarak pergeseran garis pantai ke arah laut (akresi) berkisar 0,5 - 21,34 m sepanjang 8 km garis pantai. Hasil ini perubahan garis pantai yang terjadi diduga disebabkan karena pengaruh faktor hidro-oseanografi diantaranya adalah pasang surut, arus laut dan tinggi gelombang
Analysis of Seagrass Condition Thalassia hemprichii in Kabung Island Waters, Bengkayang Regency, West Kalimantan Mega Sari Juane Sofiana; Ikha Safitri; Risko Risko; Karina Elwanda Saputri; Taufik Nurcahyanto
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v10i2.9497

Abstract

Seagrass is one of the important ecosystems and habitats for marine organisms. Thalassia hemprichii is one of the seagrass species in Kabung Island Waters. Studies on seagrass ecosystem conditions must be carried out as initial information for integrated aquatic management. Analysis of seagrass ecosystem conditions includes density and coverage percentage. Seagrass data was collected using the line transect method with a length of 50 cm and quadrants transect of 1 m x 1 m perpendicular to the coastline toward the sea. The density of T. hemprichii at Stations I and II were 50.83 and 68.27 ind/m2, respectively. The average coverage percentage at Stations I and II were 5.05% and 5.85%, respectively. These ecosystem conditions could be categorized as rare density. Physico-chemical parameters of the waters of Kabung Island including temperature, salinity, pH, dissolved oxygen (DO), water visibility, depth, and current have been carried out. The Kabung Island waters have a salinity of 32-33‰, temperature 29-30oC, and pH 8.0-8.4. The depth and water visibility of the seagrass habitat was 0.6 m. The current velocity was 0.07-0.29 m/s. These parameters were optimum conditions for seagrass life. However, the dissolved oxygen in Kabung Island was low at 2.2-4 mg/L.
Co-Authors . Apriansyah . Hasanuddin A. Kushadiwijayanto, Arie A.A. Ketut Agung Cahyawan W A.Nurrahman, Yusuf Adinur, Rizki Suanda Adityo Raynaldo Afdal Afdal Alin, Yulius Andi Hairil Alimuddin ani, april lia Ansari, Aji Anthoni B Aritonang Anthoni B. Aritonang Arie A. Kushadiwijayanto Arie Antasari Kushadijayanto Arie Antasari Kushadiwijayanto Arie Antasari Kushadiwijayanto Arif Rahman Aritonang, Anthoni B. Azrul Azwar Boni Pahlanop Lapanporo Budhi Agung Prasetyo Caksana, Muhamad Uwais Dicky Wahyuda Saputra Dwi Gusmalawati Eka Pratiwi Febriyanto, Ferdy Firman Saputra Fitriani Fitriani Gunawan, Topang Hasanuddin Hasanuddin Helena, Shifa Hendra Perdana Hendrawan Hendrawan Heni Susiati Heni Susiati Heni Susiati Heni Susiati Heni Susiati Idawati, Nora Ikha Safitri Irwan Nurdiansyah, Sy. Jannati Jannati Jannati Jannati Jingga, Fitriani Julkipli Julkipli, Julkipli Jumadi Sudarso Kanti Rahayu Karina Elwanda Saputri khusadiwijayanto, arie antasari Kushadiwijayanto, Arie Antasari La Baharudin, La Baharudin Lestari, Putri Riya Lucky Hartanti Mega Sari Juane Sofiana Mega SJ Sofiana Minsas, Sukal Muhardi Muliadi Muliadi Muliadi Muliadi Muliadi Muliadi Muliadi Nora Idiawati Nurdiansyah, Syarif Irwan Nurrahman, Yusuf A Piani Piani Pratama, Prasetya Rahmat Pratama, Septian Surya Pratiwi, Nabella Dwi Prayitno, Dwi Imam Purnamawati Purnamawati Raditya Rahmawan Rahmat, Muhammad Farhan Ramadhani, Ahijrah Ramat, Muhammad Farhan Rasidi, Rasidi Rhedyanto, Teodorus Richi Riandi RIDHO KURNIAWAN, RIDHO Riza Adriat Robin Saputra Rofiqa, Zulfa Romiyansah, Romiyansah S. I. Nurdiansyah S.J Sofiana, Mega Saadi, Saadi Sadri Sadri Sadri, Sadri Saputra, Dicky Wahyuda Sari, Lingga Permata Setiawan, Ho Putra Simbolon, Nurmala E Slamet Jumaedi, Slamet Suhardi Suhardi Irawan Sujarwan, Fahrul Sukal Minsas Sulastri Arsad Supriyatno Supriyatno Sy. Irwan Nurdiansyah Sy. Irwan Nurdiansyah Syamsudin, Syam Taufik Nurcahyanto Tumion, Frangky Tumion, Frangky F Venansius, Venansius Warsidah Warsidah Warsidah warsidah Warsidah Warsidah Warsidah Warsidah Warsidah, Warsidah Yoga Satria Putra Yudhi Yuliono, Agus Yundari, Yundari Yusuf Arief Nurrahman Yusuf Nurrahman Zan Zibar Zibar, Zan Zulfian Zulfian `B Aritonang, Anthoni