The purpose of this study was to analyze the development of character figures in the novels Yang Sudah Lama Pergi by Tere Liye and Cinta Tak Pernah Tepat Waktu by Puthut EA with the approach of Abraham Maslow's humanistic psychology. The focus of the analysis is on the fulfillment of Maslow's five levels of needs: physiological, security, love and belonging, self-esteem, and self-actualization. The method used is descriptive qualitative with literature study techniques, intensive reading, recording, and text documentation. Data in the form of words, sentences, which contain elements of humanistic psychology. The data sources come from the novels Yang Sudah Lama Pergi, and Cinta Tak Pernah Tepat Waktu. The results of this study found 23 data in the novel Yang Sudah Lama Pergi while in the novel Cinta Tak Pernah Tepat Waktu there were 5 data. Thus, the prominent characters in the first novel reflect assertiveness, devotion, and leadership, while the prominent characters in the second novel show gentleness, deep reflection, and strength from within so that the need for self-actualization is fulfilled. The main difference between the two novels lies in the context of fulfilling the character's needs. The characters in the novel Yang Sudah Lama Pergi develop in a dynamic and action-packed social-collective situation, while the characters in the novel Cinta Tak Pernah Tepat Waktu develop more through personal reflection and emotional conflict. This study contributes to the study of literary psychology and can be a reference in learning literature based on a humanistic approach. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perkembangan karakter tokoh dalam novel Yang Telah Lama Pergi karya Tere Liye dan Cinta Tak Pernah Tepat Waktu karya Puthut EA dengan pendekatan psikologi humanistik Abraham Maslow. Fokus analisis pada pemenuhan lima tingkat kebutuhan Maslow: fisiologis, rasa aman, cinta dan rasa memiliki, harga diri, serta aktualisasi diri. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik studi pustaka, pembacaan intensif, pencatatan, dan dokumentasi teks. Data berupa kata, kalimat, yang mengandung unsur psikologi humanistik. Sumber data berasal dari novel Yang Telah Lama Pergi, dan Cinta Tak Pernah Tepat Waktu. Hasil penelitian ini terdapat 23 data pada novel Yang Telah Lama Pergi sementara pada novel Cinta Tak Pernah Tepat Waktu terdapat 5 data. Dengan demikian, karakter yang menonjol dalam novel pertama mencerminkan ketegasan, pengabdian, dan kepemimpinan, sedangkan karakter yang menonjol dalam novel kedua menunjukkan kelembutan, refleksi mendalam, dan kekuatan dari dalam sehingga terpenuhinya kebutuhan aktualisasi diri. Perbedaan utama dari kedua novel terletak pada konteks pemenuhan kebutuhan tokoh. Tokoh-tokoh dalam novel Yang Telah Lama Pergi berkembang dalam situasi sosial-kolektif yang dinamis dan penuh aksi, sedangkan tokoh dalam novel Cinta Tak Pernah Tepat Waktu lebih banyak melalui refleksi pribadi dan konflik emosional. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap kajian psikologi sastra dan dapat menjadi acuan dalam pembelajaran sastra berbasis pendekatan humanistik.