Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search
Journal : Jurnal Sapa Laut

PEMETAAN HABITAT BENTIK PERAIRAN DANGKAL DI PESISIR PULAU TIGA (SELAT TIWORO) MENGGUNAKAN CITRA SATELIT SENTINEL-2A Mukrimin, .; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Takwir, Amadhan
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 1: Maret 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i1.17558

Abstract

Penelitian pemetaan habitat bentik di Pulau Tiga masih sangat kurang dilakukan, sehingga ketersediaan data spasial habitat bentik di daerah ini sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk; memberikan informasi kelas tutupan habitat bentik perairan laut dangkal di Pulau Tiga dalam pendekatan OBIA dan menghitung tingkat akurasi citra satelit terhadap habitat bentik perairan laut dangkal di Pulau Tiga dalam pendekatan OBIA. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Selat Tiworo khususnya perairan Pulau Tiga. Penelitian ini menggunakan data satelit Sentinel-2A dengan resolusi 10x10 m2 dan pengambilan data lapangan dilakukan pada bulan juni 2020. Klasifikasi citra dengan metode OBIA dengan klasifikasi terbimbing menggunakan algoritma klasifikasi yaitu support vector machine (SVM) dengan imput data lapangan diperoleh hasil klasifikasi habitat bentik sebanyak 6 kelas  yaitu karang hidup, karang mati, rubble, lamun, makro alga dan pasir, dengan penerapan optimasi skala segmentasi yaitu scala 10, shape 0.5 dan compactness 0,5. Berdasarkan metode OBIA, habitat bentik dapat dipetakan dengan tingkat akurasi sebesar 88%  pada citra klasifikasi dengan algoritma SVM.Kata Kunci: Habitat Bentik, Tutupan Habitat Bentik, OBIA
STRUKTUR KOMUNITAS ECHINODERMATA DI PERAIRAN INTERTIDAL DESA PATUNO KABUPATEN WAKATOBI Seli, .; Emiyarti, .; Haya, La Ode Muhammad Yasir
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 2: Mei 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i2.19436

Abstract

Echinodermata merupakan hewan invertebrate yang memiliki duri pada kulitnya dan hidup di zona intertidal. Zona ini memiliki factor fisik dan kimia yang sesuai untuk mendukung pertumbuhan dan kehidupan semua tumbuhan dan organisme laut di lautan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur komunitas meliputi indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, dan indeks dominansi pada Echinodermata. Dan untuk mengukur parameter kualitas air di perairan intertidal  Desa Patuno Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Mei sampai Juni 2019 di perairan Desa Patuno Kabupaten Wakatobi, Propinsi Sulawesi Tenggara. Pengambilan data Echinodermata dilakukan dengan menggunakan metode transek kuadrat dengan ukuran transek 1x1 m. transek garis dengan panjang 100 m yang di bentangkan tagak lurus terhadap garis pantai, yang dilakukan pada saat  air laut surut atau surut terendah. Secara teknis, trasek kuadrat pertama di letakan di dekat daratan transek berikutnya menuju kelaut dengan jarak masing-masing transek 20 meter. Data tiap stasiun di ambil sejumlah 3 kali. Parameter kualitas perairan (i.e., suhu, salinitas, Ph, dan DO) dan sampel substrat dilakukan secara langsung. Untuk sampel substrat dilakukan analisis di Lab. Pengujian Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu Oleo. Hasil penelitian menunjukan bahwa 14 Spesis Echinodermata ditemukan pada 2 Stasiun pengamatan yang terdiri dari empat kelas meliputi Asteroidea, Holothuroidea, Echinoidea, dan Ophiuroidea. Keberadaan sepsis tersebut di perairan menunjukan indeks keanekaragaman sedang (2,51) dan indeks dominansi rendah (0,09).Kata kunci: Perairan Desa Patuno; Echinodermata; intertidal; struktur komunitas
KANDUNGAN LOGAM BERAT Pb PADA SEDIMEN DAN KERANG (POLYMESODA EROSA) DI PERAIRAN KOEONO, KECAMATAN PALANGGA SELATAN, KABUPATEN KONAWE SELATAN Mariani, Reni Ulfa; Emiyarti, .; Haya, La Ode Muhammad Yasir
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 3: Agustus 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i3.20987

Abstract

Perairan Koeono merupakan pusat aktifitas pertambangan jenis ore nickel. Kondisi perairan tersebut diduga telah tercemar logam berat diantaranya jenis logam berat Timbal (Pb), namun informasi tentang konsentrasi bahan pencemar berbahaya (logam berat Pb) di lokasi penelitian belum tersedia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam berat Pb pada sedimen dan Bivalvia jenis kerang (Polymesoda erosa) di Perairan Koeono. Metode penelitian menggunakan metode purposive sampling. Sampel diambil dengan dua kali pengulangan. Analisa logam berat Pb menggunakan metode Atomic Absorbtion Spectrophotometry (AAS). Berdasarkan hasil penelitian, konsentrasi logam berat Timbal (Pb) pada sedimen berada pada kisaran 0.145-0.345 mg/l dan kerang jenis polymesoda erosa pada kisaran 1.14-2.65 mg/l. Berdasarkan standar baku mutu oleh Kepmen LH No 51 Tahun 2004 dan BPOM dinyatakan kandungan timbal pada sedimen dan kerang (Polymesoda erosa) sudah melewati ambang batas baku mutu dan kerang tidak layak dikonsumsi.Kata kunci: Kerang; Sedimen; logam berat Pb; Perairan Koeono
SEBARAN SUHU PERMUKAAN LAUT MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT-8 TIRS DI PERAIRAN KECAMATAN MAWASANGKA KABUPATEN BUTON TENGAH Indra, .; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Takwir, Amadhan
Jurnal Sapa Laut Vol 6, No 4: November 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i4.21859

Abstract

Perairan Mawasangka memiliki potensi yang besar untuk dikembangakn sebagai kawasan budidaya perikanan, penangkapan ikan dan wisata bahari. Dinamika di wilayah pesisir Mawasangka dan sekitarnya ikut memberikan kontribusi terhadap perubahan kualitas perairan dan ekosistem pesisir di Mawasangka. Salah satu parameter yang cepat berubah di perairan adalah dinamika suhu permukaan laut yang memiliki peranan penting bagi kehidupan biota laut dan habitatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara SPL in-situ dengan SPL Citra Satelit Landsat dan untuk mengetahui sebaran SPL di musim panas dan musim hujan di Kecamatan Mawasangka Tahun 2019. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Oktober-Desember 2019 di Perairan Mawasangka Kabupaten Buton Tengah. Sumber data penelitian ini terdiri dari data lapangan (in-situ) berupa data suhu permukaan laut pada 30 titik sampling, serta data Citra Satelit Landsat-8 TIRS yang bersumber dari https://earthexplorer.usgs.gov/. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa suhu permukaan laut (SPL) berkisar antara 27-31ºC. Adapun SPL in-situ dengan Citra Satelit Landsat-8 TIRS memiliki hubungan kuat pada musim panas (September) 24,9 -31 ºC dan memiliki hubungan sedang 9,11 -27,4 ºC pada musim hujan (Desember).Kata Kunci : Suhu Permukaan Laut, Algoritma Estimasi, data lapangan, Citra Landsat-8 TIRS, Perairan Mawasangka 
ANALISIS STOK KARBON ORGANIK PADA PADANG LAMUN DI PERAIRAN MANGKELUNO, KECAMATAN LOHIA, KABUPATEN MUNA-SULAWESI TENGGARA Marheni, Sitti; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Pratikino, A. Ginong
Jurnal Sapa Laut Vol 8, No 4: November 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i4.47266

Abstract

Isu pemanasan global yang berimplikasi pada terjadinya perubahan iklim saat ini berada pada laju yang menghawatirkan, dimana aktivitas manusia adalah penyumbang gas karbon dioksida (CO2) terbanyak ke udara. Ekosistem lamun merupakan salah satu ekosistem perairan, memiliki kemampuan menyerap karbon serta menyimpannya dengan karakteristik unik. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kerapatan vegetasi lamun di Perairan Mangkeluno, (2) mengetahui kandungan karbon pada vegetasi lamun di Perairan Mangkeluno, dan (3) mengetahui stok karbon pada vegetasi lamun di Perairan Mangkeluno. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode loss on ignation (LOI). Data yang dihitung adalah tutupan lamun, kerapatan lamun, biomassa lamun, kandungan C-organik, dan stok karbon. Parameter lingkungan yang diamati adalah salinitas, pH, dan suhu. Hasil penelitian menunjukan bahwa tutupan lamun tertinggi terdapat di Stasiun-III yaitu sebesar 58.19 % dan tutupan lamun terendah berada pada Stasiun-I yaitu 17.64 %. Kerapatan lamun tertinggi berada pada Stasiun-III yaitu sebesar 127.11 ind./m2 dan kerapatan lamun yang terendah berada pada Stasiun-I 40.89 ind/m2. Untuk biomassa lamun tertinggi berada pada Stasiun-III yaitu sebesar 25.83 gbk/m2 dan terendah berada pada Stasiun-I sebesar 19.07 gbk/m2. Kandungan C-organik tertinggi berada pada Stasiun-III yaitu sebesar 25.90 % C-org dan kandungan C-organik terendah berada pada Stasiun-I (25.43 % C-org). Stok karbon tertinggi berada pada Stasiun-III sebesar 27.80 (g C/m2) dan terendah di Stasiun-I sebesar 20.49 (g C/m2). Kondisi perairan masih sesuai standar baku mutu air sehingga dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan padang Lamun. Kata Kunci : Lamun, Perairan Mangkeluno, loss on ignation.
PREDIKSI KENAIKAN MUKA AIR LAUT RATA-RATA DI PERAIRAN PULAU BOKORI SULAWESI TENGGARA Irpan, Muhammad; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Afu, La Ode Alirman
Jurnal Sapa Laut Vol 5, No 4: November 2020
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v5i4.49096

Abstract

Kenaikan muka air laut merupakan suatu fenomena alam yang tidak dapat ditolak kejadiannya. Hal ini telah banyak dinyatakan oleh para ahli dalam publikasi mereka. Fenomena ini telah mengancam daerah pesisir dan pulau-pulau kecil yang memiliki daratan yang landai. Penelitian ini bertujuan memprediksi kenaikan muka air laut hingga tahun 2050 dan dampak fisiknya terhadap Pulau Bokori Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 – Februari 2019 di Pulau Bokori. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data Primer berupa data topografi pulau diperoleh melalui pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan Teodolit Digital. Data sekunder berupa data pasang surut Kendari berasal dari Dishidros TNI AL-Kendari dan data pasang surut Bitung selama 30 tahun terakhir (1998-2018) yang diperoleh dari Global Sea level Observing System (GLOSS). Data pasang surut dari GLOSS dapat didownload gratis pada laman: www.ioc-sealevelmonitoring.org. Analisis prediksi kenaikan muka air laut dilakukan dengan menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan muka air laut hingga tahun 2050 setinggi 0,3456 m dan dampak fisik kenaikan muka air laut terhadap Pulau Bokori adalah tergenangnya area pulau seluas 0,5412 ha (9,9 %) daratan Pulau Bokori. Diperlukan kebijakan yang tepat dalam pengelolaan Pulau Bokori untuk meminimalisir dampak kenaikan muka air laut yang terjadi secara signifikan. Kata Kunci: Kenaikan Muka Air Laut, Pulau Bokori, Prediksi.
ANALISIS KONSENTRASI KLOROFIL-A DAN SUHU PERMUKAAN LAUT UNTUK MENDUGA ZONA PENANGKAPAN IKAN MENGGUNAKAN SATELIT AQUA MODIS DI PERAIRAN SELAT TIWORO Gefril, Gefril; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Takwir, Amadhan
Jurnal Sapa Laut Vol 9, No 1: Februari 2024
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v9i1.49036

Abstract

Perairan Selat Tiworo merupakan salah satu daerah penangkapan pelagis kecil yang terletak di jazirah tenggara daratan Pulau Sulawesi bagian Tenggara. Hampir semua populasi ikan yang hidup di perairan laut mempunyai kisaran suhu dan klorofil-a yang optimum untuk kehidupannya. Salah satu jenis citra satelit penginderaan jauh yang dapat digunakan untuk memantau sebaran suhu dan klorofil di laut adalah citra Aqua MODIS. Informasi tentang sebaran suhu permukaan laut dan sebaran klorofil dapat dijadikan informasi untuk menduga Daerah Penangkapan Ikan (DPI). Penelitian dilakukan di perairan Selat Tiworo dengan data satu tahun mluai 2020 Desember - 2021 November dengan Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif, yang dimuai dari studi literatur, penentuan lokasi penelitian, persiapan citra, pengolahan data untuk mendapatkan peta sebaran fishing ground berdasarkan klorofil-a dan SPL dan analisis data. Berdasarkan data spasial konsentrasi klorofil-a rata-rata 0,3 – 2,5 mg/m³ yang tersebar merata dan tejadi pada setiap bulannya selama satu tahun. Nilai SPL berfluktuasi dengan kisaran 29 – 35C. Wilayah fishing ground dengan kategori tertinggi tejadi pada musim barat dan musim timur yaitu pada bulan Deember, Juli Agustus dan September, diduga klorofil-a dan SPL pada musim tersebut optimum untuk daerah penangkapan ikan. Kata Kunci: Perairan Selat Tiworo, Klorofil-a dan SPL, Satelit Aqua Modis, Fising Ground
PEMODELAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN DI LAUT BANDA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HOTSPOT GIS Fano, Dian Syabillah; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Tadjuddah, Muslim
Jurnal Sapa Laut Vol 6, No 4: November 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i4.49097

Abstract

Laut Banda merupakan perairan berbentuk cekungan yang memisahkan Paparan Sunda di bagian Barat dan Paparan Sahul di bagian Timur. Aspek Oseanografi sangat berpengaruh terhadap kondisi daerah penangkapan ikan di suatu perairan khususnya Suhu, Arus, Upwelling dan konsentrasi Klorofil-a. Penelitian ini bertujuan Menentukan sebaran suhu permukaan laut dan klorofil-a di Laut Banda, Mampu Mengetahui Pola Arus yang terjadi di Laut Banda, Mampu Menduga Daerah Lokasi Upwelling Selama 4 Musim Sebagai Indikator Penangkapan Ikan di Laut Banda, Mampu mengetahui Perubahan Hotspot Daerah Penangkapan Ikan menggunakan GIS-based Statistical Analysis. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2020 - Agustus 2021 di TPI Kendari. Analisis spasial distribusi Klorofil-a,suhu permukaan Laut dan Arus Pemukaan Laut menggunakan teknik interpolasi Inverse distance weighting (IDW), untuk mengetahui daerah Upwelling menggunakan analisis Overlay dari parameter Klorofil-a dan Suhu Permukaan Laut sedangkan untuk Hotspot Daerah Penangkapan Ikan Menggunkan analisis spasial autocorrelation, Analisis Optimized Hotspot Analisis pada toolbox ArcGIS 10.4. Hasil Penelitian menunjukan Bahwa nilai Klorofil-a Pada Musim Barat yaitu 0,07-7,40 mg/m3, pada musim Peralihan I yaitu 0,06-7,40 mg/m3, pada musim timur 0,10-9,21 mg/m3, pada musim Peralihan II nilai yaitu 0,9-10,12 mg/m3. Nilai suhu Permukaan laut pada Musim Barat 27-35℃, musim Peralihan I 28-34℃, musim Timur 25-34℃ dan musim Peralihan II 25-36℃. Kecepatan Arus Pada Musim Barat berkisaran antara 0,006-0,751 m/detik, Peralihan I berkisar antara 0,014-0,678 m/detik, musim Timur berkisar antara 0,004-1,005 m/detik dan Pada musim Peralihan II 0,006-0,668 m/detik. Pada Musim Barat terjadi Upwelling Lemah dan Upwelling sedang, pada peralihan I terjadi upwelling lemah, upwelling sedang dan upwelling kuat, Pada musim Timur terjadi Upwelling sedang, upwelling kuat dan upwelling sangat kuat, dan Pada peralihan II terjadi upwelling sedang dan upwelling kuat. Pada Hotspot Daerah Penangkapan Ikan empat musim selama 1 tahun di perairan laut Banda teridentifikasi bahwa hotspot daerah penangkapan ikan berada pada musim Timur dimana pada musim ini hotspot DPI lebih banyak tersebar di perairan laut Banda dibandingkan dengan musim-musim lainnya. Kata kunci: Analisi Spasial, Arus Permukaan Laut, Hotspot Penangkapan Ikan, Klorofil-a, Laut Banda, Suhu Permukaan Laut, Upwelling.
ANALISIS LAJU SEDIMENTASI DI PERAIRAN DESA RANOOHA RAYA, KECAMATAN MORAMO KABUPATEN KONAWE SELATAN Amelia, Popi; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Pratikino, A. Ginong; Rahman, Arwan Arif
Jurnal Sapa Laut Vol 8, No 2: Mei 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i2.43193

Abstract

Muara sungai merupakan bagian hilir sungai yang berhubungan langsung dengan laut, atau disebut sebagai daerah muara yang sering terjadi sedimentasi. Desa Ranooha Raya merupakan salah satu desa di kawasan Muara yang terletak di pesisir pantai Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan. Karena terletak di daerah muara dan menerima limpasan terus menerus dari sedimentasi, penelitian ini menjadi sangat penting dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis sedimen, parameter air, laju sedimentasi, dan hubungan parameter air terhadap laju sedimentasi. Pengambilan sampel sedimen dilakukan dengan menggunakan sediment trap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju sedimentasi tertinggi terjadi pada Stasiun-IV yaitu sebesar 1561,62 ((gr/m2)/hari), dan terendah pada Stasiun-I yaitu sebesar 636,98 ((gr/m2)/hari). Hal ini dipengaruhi oleh beberapa parameter perairan, yaitu parameter oseanografi fisik dan kimia. Kata Kunci: muara sungai, laju sedimentasi, Desa Ranooha Raya
KAJIAN FENOMENA UPWELLING SELAMA PERIODE EL-NINO DAN LA-NIÑA DI PERAIRAN LAUT MALUKU Mudlika, Lilis; Haya, La Ode Muhammad Yasir; Asmadin, Asmadin
Jurnal Sapa Laut Vol 8, No 1: Februari 2023
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v8i1.43182

Abstract

Perubahan temperatur menyebabkan penyimpangan iklim global di Perairan Samudera Pasifik hingga ke Perairan Laut Maluku. Perubahan temperatur yang diikuti dengan perubahan konsentrasi klorofil-a memberikan pengaruh terhadap fenomena upwelling. Penelitian ini mengkaji |fenomena upwelling selama periode El-Nino dan La-Niña di Laut Maluku. Metode yang digunakan dalam pendugaan daerah upwelling yaitu overlay antara peta suhu permukaan laut dan klorofil-a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata suhu permukaan laut pada periode El-Nino (2015) lebih rendah dengan nilai 27,42 ºC dibanding periode La-Niña (2020-2021) dengan nilai 28,73 ºC. Hal ini berbanding terbalik dengan konsentrasi klorofil-a dalam periode yang sama dimana rerata konsentrasi klorofil-a pada periode El-Nino (2015) lebih tinggi dengan nilai 0,393 mg/m3 dibanding periode La-Niña (2020-2021) dengan nilai 0,229 mg/m3. Pada analisis pola sebaran suhu permukaan laut dan klorofil-a di Perairan Laut Maluku, fenomena upwelling dapat terjadi baik saat El-Nino (2015) maupun saat La-Niña (2020-2021). Secara umum fenomena upwelling terjadi pada Juni – September dimana intensitas semakin kuat dan skala sebarannya semakin luas terjadi di Timur Banggai, Barat Pulau Obi dan Barat Pulau Bacan selama periode El-Nino (2015) dan melemah pada periode La-Niña (2020-2021). Kata Kunci: El-Nino, Laut Maluku, La-Niña, Upwelling