Penelitian ini bertujuan memahami kontribusi P3BC dalam pelestarian batik, strategi yang dijalankan, serta pentingnya edukasi masyarakat dan regulasi pemerintah dalam menjaga nilai kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk mengungkap kekhasan dan karakteristik unik kasus pelestarian batik Mega Mendung di Desa Trusmi, Kabupaten Cirebon. Subjek penelitian meliputi pemerintah daerah, pengurus P3BC, perajin, pelaku usaha batik, dan masyarakat lokal, dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi, serta instrumen tambahan seperti kuesioner dan catatan lapangan. Data dianalisis dengan model interaktif Miles dan Huberman: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data diperkuat dengan triangulasi teknik dan sumber, member check, audit trail, dan peer debriefing. Berdasarkan hasil penelitian, pelestarian batik Mega Mendung sebagai warisan budaya khas Cirebon merupakan proses yang kompleks dan berlapis, melibatkan unsur edukasi, sosial, ekonomi, dan teknologi. P3BC berperan sebagai penggerak komunitas dalam mengedukasi generasi muda, memberdayakan pengrajin lokal, serta menjalin kerja sama strategis dengan instansi pemerintah dan sektor pariwisata. Dengan demikian, tantangan serius masih dihadapi, seperti menurunnya minat generasi muda, maraknya batik printing, reduksi nilai filosofis, serta keterbatasan akses terhadap teknologi dan pasar. Oleh karena itu, pelestarian batik Mega Mendung membutuhkan sinergi antaraktor, integrasi nilai budaya ke dalam pendidikan, serta adaptasi terhadap era digital agar tetap relevan dan bermakna lintas generasi.