Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Meningkatkan Wawasan Keberagaman Sosial Budaya Siswa Melalui Pembelajaran PKN Berbasis Media Interaktif Berbantuan LKPD Live Worksheets di Sekolah Dasar Candra Cuga; Nur Alim Hidayat Patilima; Isnanto Isnanto
SAP (Susunan Artikel Pendidikan) Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/sap.v8i2.17925

Abstract

This research was conducted because it was still found that learning tends to be boring, which has an impact on student motivation and learning outcomes in Civics learning content in elementary schools. The lack of optimal use of innovative learning tools is one of the contributing factors. For this reason, the application of interactive media and LKPD based on live worksheets is the best solution. This research aims to determine the improvement in Civics learning outcomes in the form of insight into students' social and cultural diversity through the application of interactive PowerPoint learning media assisted by LKPD live worksheets. The research subjects were 20 fifth grade students at State Elementary School 59, East City, Gorontalo City. Data was collected using the essay test method. The results of the research show that there is an increase in insight into socio-cultural diversity as a result of civics learning in class V students. This can be seen in student learning results in initial observations with an average score of 69 and learning completeness of 40%. The learning outcomes in cycle I were an average of 72 and learning completeness was 65%. In cycle II the average was 81 and learning completeness was 90%. This research found that the application of innovative learning tools in the form of interactive learning media assisted by LKPD live worksheets can have a direct impact on the content of Civics learning in the form of learning outcomes and has implications for accompanying impacts that can foster student independence, interest and involvement in learning.
Self-Study Platform (SSP) Based Solar Cell As A Solution In Improving The Learning Quality In Outermost, In Frontier and Under Develop Area Muhammad Sarlin; Ikhsan Hidayat; Muhammad Yasser Arafat; Candra Cuga
International Conference on Elementary Education Vol. 5 No. 1 (2023): Proceeding The 5th International Conference in Elementary Education
Publisher : Elementary Education Study Program School of Postgraduate Studies Universitas Pendidikan Indonesia in collaboration with UPI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Unbalanced teacher distribution, limitations of learning media, incomplete library book so there are not many students who are interested in literacy, the lack of educators and educational labor, the teacher’s quality also is an important issue in 3T area. (Education and Culture Policy Research Center, Kemdikbud, 2013). This results in the quality of learning very low and need to find the right solution effectively. The use of the right technology is a solution to improve the learning quality in 3T areas and unravel the educational gap that still exists between regions where they occur. A combination of a self-study platform (SSP) and solar cells is designed to enhance the learning quality of 3T areas because it is equipped with various learning materials that use fun methods and media. This research is used two research approaches, namely qualitative and quantitative, qualitative approach is done by using the sociology approach and collective memory analysis (Berg, 2007; Biernacki, 2005; Zerubavel, 2003; Nash, 2001). Quantitative approach is used to analyze the data required by schools in the 3T area. The aims in this research are to produce the reconstruction of teacher’s experience, school documents, learning reference to increase the learning quality. In addition, to see the relation of the concept that has been developed to improve the learning quality in 3T region school. Self-Study Platform (SSP) Based Solar is a platform designed to be used offline and allow students to learn themselves by choosing the material that wants to be learned or that has been arranged by the teachers to study. SSP also considers the students learning style by audio, visual, and audio visual because the features in it are equipped based on the student learning need. Learning content via SSP can be designed by the teacher, practitioners of education or other teachers from various regions, and being put in SSP to be studied by students in other areas in general or in 3T region where the SSP is provided. The limitations of electricity flow in 3T area are no longer an obstacle because it can take advantage of solar cell. Self-Study Platform (SSP) based Solar is a platform that can bridge the intensity of systemic relations and synergy between teachers, students, learning situation, and learning media in producing optimal processes and learning results in accordance with the curricular terms, especially in the 3T area that has not been handled.
PENGUATAN MODEL PEMBELAJARAN LIVING VALUES EDUCATION PADA MATA PELAJARAN PPKN (STUDI KASUS PADA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT HUTUO LESTARI KABUPATEN GORONTALO) Kustia, Tuti; Cuga, Candra; Ngiu, Zulaecha
Jambura Journal Civic Education Vol 3, No 2 (2023): Vol. 3 No.2 November 2023
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jacedu.v3i2.22736

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Penguatan Model Pembelajaran Living Values Education Pada Mata Pelajaran PPKn (Studi Kasus Pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Hutuo Lestari Kabupaten Gorontalo). Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif. Hasil penelitian Penguatan Model Pembelajaran Living Values Education pada Mata Pelajaran PPKn di Pusat kegiatan Belajar Masyarakat, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Mekanisme pembelajaran di PKBM Hutuo Kabupaten Gorontalo saat dilakukan pembelajaran Living Value Education (LVE) pada jenjang kelas Paket A, B. dan C dengan kompleksitas karakter siswa, perbedaan usia maupun pola komunikasi dan budaya dalam pelaksanaan pendidikan nilai nasionalisme pada mata pelajaran PPKn pada PKBM Hutuo Lestari, hal ini memberikan dampak yang efektif yang telah dilakukan oleh guru atau intruktur melalui tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. 2) Penguatan model pembelajaran Living Value Education (LVE) memunculkan du hal yaitu perubahan karakter dan nilai perilaku belajar peserta didik. 3) Respon peserta didik setelah dilakukan penguatan pembelajaran melalui Living Value Education (LVE) mengalami perubahan pada dua sisi secara nyata yaitu perubahan karakter dan nilai perilaku belajar peserta didik di kelas. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran sangatlah efektif dilakukan dikelas pada dimensi karakter usia peserta didik yang berbeda tingkatan baik dari aspek motivasi maupun penguatan hasil belajar siswa saat dilakukan uji kompetensi akhir pada semester akhir.
PENGEMBANGAN MEDIA LUMPIA PADA PEMBELAJARAN PPKn DI KELAS 2 SD KOTA TENGAH KOTA GORONTALO Nurkamiden, Karto; Ahmad, Muchtar; Cuga, Candra; Ngiu, Zulaecha
Jambura Journal Civic Education Vol 4, No 1 (2024): Vol.4 No.1 2024
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jacedu.v4i1.25471

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan media Lumpia pada pembelajaran PPKn di kelas 2 SD Kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif. Hasil penelitian dan pengembangan Media pembelajaran LUMPIA (Loundri mengenal Pengamalan Sila Pancasila) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation),  dapat disimpulkan bahwa: 1) Pada tahap analisis, peneliti melakukan analisis awal melalui observasi dan wawancara di SDN  terhadap kondisi dan kebutuhan pembelajaran PPKn di kelas 2 SD. Hasil analisis awal ini adalah dalam proses pembelajaran PPKn materi mengenal pengamalan Sila Pancasila ternyata masih menggunakan  media pembelajaran berupa Chart yang diperoleh dari gambar yang digunting (hasil printing) serta menggunakan media Chart/Gambar yang ditempel pada papan tulis. 2) Desain ideal media pembelajaran LUMPIA dirancang dalam bentuk sebuah sketsa desain  membantu pembuatan media pembelajaran LUMPIA yang telah dikembangkan dari media yang sudah ada pada awalnya yaitu Jemuran Gembira. Sketsa tersebut dituangkan dalam sebuah Skema yang disebut dengan desain awal konseptual (Blueprint). 3)Mengembangkan desain ideal media pembelajaran LUMPIA (Loundri mengenal Pengamalan Sila Pancasila) pada pembelajaran PPKn materi mengenal pengamalan sila Pancasila di kelas 2 SD sesuai Blueprint untuk menghasilkan prototype Media LUMPIA  dilaksanakan dengan beberapa tahap yaitu; (1) Tahap pembuatan Media, (2) tahap validasi kelayakan Produk. 4) Pada tahap implementasi semua rancangan media yang telah dikembangkan diterapkan setelah dilakukan revisi. Media pembelajaran LUMPIA  yang telah dikembangkan, diimplementasikan pada situasi yang nyata yaitu di kelas. Pada tahap ini peneliti melakukan uji coba produk dengan melihat respon dari guru dan respon dari Peserta didik terhadap media  pembelajaran yang telah dikembangkan. Uji coba yang dimaksudkan untuk melihat tingkat kepraktisan pada media tersebut. 5) Mengevaluasi kelayakan media LUMPIA pada pembelajaran PPKn materi mengenal pengamalan sila Pancasila di kelas 2 SD dilaksanakan dengan memberikan angket kepada siswa dan peserta didik dengan informasi bahwa dari respon guru memiliki rata-rata 4,1. Deskripsi hasil respon peserta didik ditunjukkan pada tabel, terlihat bahwa persentase rata- rata respon peserta didik terhadap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media LUMPIA memiliki nilai lebih besar dari 80%. Dari keseluruhan aspek yang ditanyakan, persentase rata-rata respon peserta didik adalah 88,54 %. Dengan demikian tingginya persentase peserta didik yang memberikan respon positif membuktikan bahwa media pembelajaran LUMPIA  dapat dikatakan efektif.
IMPLEMENTASI PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI SMP KECAMATAN BATUDAA KABUPATEN GORONTALO Mohi, Sri Marhayulya; Cuga, Candra; Djafar, Lucyane; Yunus, Rasid
Jambura Journal Civic Education Vol 4, No 1 (2024): Vol.4 No.1 2024
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jacedu.v4i1.25467

Abstract

Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif. Hasil penelitian adalah sebagai berikut 1) Bahwa dari tiga sekolah jenjang SMP Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo dengan objek penelitian, dua sekolah masing-masing SMP Negeri 1 Batudaa dan SMP Muhammadiyah Batudaa belum mengimplementasikan projek sesuai harapan. Kondisi riel ditemui peneliti dilapangan dilaksanakan melalui kedua sekolah tersebut belum merancang desain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Sementara pada tahap implementasi serta tahap evaluasi dan tindak lanjut, belum dilaksanakan sesuai harapan. 2) Kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam perspektif pendidikan karakter di SMP Kecamatan Batudaa seperti: a) Belum semua guru memiliki menguasai IT, b) masih kurangnya pemahaman dan pengetahuan guru tentang konsep Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, c) guru belum memiliki kecakapan dan keterampilan dalam menyusun modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan menghubungkannya dengan materi pembelajaran, d) sekolah belum dapat menerapkan digitalisasi pembelajaran karena terbatasnya fasilitas yang dimiliki, e) jumlah peralatan digital yang dimiliki sekolah seperti LCD, Laptop pembelajaran, masih sangat minim, terdapat ketidaksesuaian antara spesifikasi bidang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diajarkan, f) peran serta orang tua peserta didik belum optimal dalam mendorong penguatan pendidikan karakter. 3) Upaya yang dapat dilakukan mengatasi kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam perspektif pendidikan karakter di SMP Kecamatan Batudaa antara lain: melaksanakan workshop, bimtek atau bimlat bagi guru terkait peningkatan kemampuan dibidang IT, memaksimalkan pelaksanaan sosialisasi dan workshop untuk peningkatan pemahaman dan pengetahuan guru tentang konsep Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, mengalokasikan anggaran untuk melengkapi fasilitas terkait digitalisasi sekolah, melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan Dinas Pendidikan terkait masalah kekurangan guru dan tenaga kependidikan (GTK), karena kewenangan terkait masalah kepegawaian ada pada pemerintah daerah, melaksanakan sosialisasi kepada orang tua peserta didik dengan berkolaborasi dengan komite sekolah.
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI IMPLEMENTASI PROGRAM JURI DI SDN KECAMATAN KOTA GORONTALO Banuna, Yunus N; Ahmad, Muchtar; Cuga, Candra; Ngiu, Zulaecha
Jambura Journal Civic Education Vol 4, No 1 (2024): Vol.4 No.1 2024
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jacedu.v4i1.25470

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penguatan pendidikan karakter religius peserta didik melalui implementasi program Juri (Jumat Religi) di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Kota Tengah. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Untuk menumbuhkan dan mengembangkan karakter peserta didik membutuhkan program sekolah yang melembaga dan berdampak. Hal ini dibuktikan dengan adanya salah satu program habituasi di Sekolah Dasar Kecamatan Kota Tengah berupa Jumat Religi yang sudah merupakan bagian dari kurikulum sekolah sehingga dapat memberikan implikasi tercapainya tujuan Pendidikan Nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2) Program habituasi berupa Jumat Religi yang semula bagi Sekolah yang menjalankannya hanya berdampak pada aspek karakter religiusitas saja, namun berdampak pula terhadap karakter disiplin dan tanggungjawab sebagai nurturant effect sebagai implikasi program habituasi sekolah. Dimana, peserta didik berusaha datang tepat waktu sebelum kegiatan tersebut dimulai sehingga tanpa peserta didik sadari bahwa mereka dibiasakan untuk disiplin. Peserta didik berusaha melaksanakan tugas-tugas mereka berupa dijadwalkan menjadi imam, pemandu bacaan quran dan membawakan ceramah agama, sehingga tanpa mereka menyadari bahwa mereka dibiasakan untuk bertanggungjawab. 
PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEARIFAN LOKAL PEMBUATAN UPIYA KARANJI SEBAGAI SUMBER BELAJAR PPKN DI SMPN 6 SATAP PULUBALA KABUPATEN GORONTALO lahabu, Ewan J; M. Wantu, Sastro; Cuga, Candra; Mahmud, Ramli
Jambura Journal Civic Education Vol 4, No 1 (2024): Vol.4 No.1 2024
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jacedu.v4i1.25475

Abstract

Pemanfaatan kegiatan praktek pembuatan Upiya Karanji sebagai sumber belajar PPKn dan hal yang dapat dilakukan dan dapat dikembangkan dalam pembuatan Upiya Karanji sebagai sumber belajar PPKn. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus (case study) Hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Penanaman nilai-nilai Pancasila pada pembelajaran PPKn dilakukan dengan menerapkan metode dan pendekatan pembelajaran PPKn dalam penanaman nilai-nilai Pancasila dan peran serta guru dalam pembelajaran khususnya melalui praktek kegiatan pembelajaran. Dampak dari penanaman nilai-nilai Pancasila adalah adanya peningkatan kesadaran akan nilai-nilai Pancasila (kebersamaan, kemandirian, empaty Meningkatnya rasa toleransi dan keharmonisan dilingkungan sekolah; tumbuhnya perilaku kepemimpinan dan kepedulian social pada diri peserta didik. Kecintaan terhadap nilai budaya yang membentuk nilai menghargai keberagaman budaya, kerjasama dan ketelitian serta memiliki karakter yang positif. Manfaat kegiatan praktek pembuatan Upiya Karanji sebagai sumber belajar PPKn di SMPN. Praktek pembuatan Upiya Karanji, peserta didik tidak hanya belajar tentang nilai-nilai Pancasila dalam konteks teori,  mereka juga dapat merasakan nilai-nilai tersebut dalam tindakan nyata. Ini membuka peluang bagi untuk memahami makna persatuan, keadilan, demokrasi, dan nilai-nilai lainnya dalam Pancasila dapat diwujudkan dalam aktivitas sehari-hari mereka. Pemanfaatan kearifan lokal dalam pembelajaran ini juga mempromosikan penghargaan terhadap budaya dan warisan lokal. Ini menciptakan ikatan antara nilai-nilai universal Pancasila dengan nilai-nilai budaya dan tradisi yang ada di daerah, memperkaya pemahaman peserta didik tentang pluralitas budaya Indonesia.
Learning Pancasila Through Garuda AR Media Candra Cuga; Ni Nyoman Nofi Dwi Astuti; Yuli Adhani
Jurnal Ilmiah Pendidikan Profesi Guru Vol. 7 No. 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jippg.v7i2.84656

Abstract

The lack of digital media has an impact on low student learning outcomes. This study aims to develop augmented reality-based civics learning media on the Garuda Pancasila material for grade IV in elementary schools. This study uses a mixed method, namely a quantitative and qualitative approach with quasi-experimental and descriptive techniques. The study subjects were media experts, material experts, and user experts. The subjects of the trial were grade IV elementary school students. The data collection techniques used in this study were observation, questionnaires, and documentation. The data collection instrument used a questionnaire sheet. The data analysis technique used qualitative and quantitative descriptive analysis. The study results, namely the validation results obtained from material, media, and user experts (users) with consecutive percentages included in the very feasible category. The trial results were limited to students, and a questionnaire was provided that obtained a percentage of the very good category. Thus, it can be concluded that the developed learning media is feasible for elementary school civics learning. The developed learning media can stimulate students' mindsets in thinking critically and independently and increase students' motivation and interest in learning. This research implies that its results can significantly contribute to developing technology-based interactive learning methods, significantly augmented reality (AR), which can enrich the Pancasila teaching process in schools.
Tradisi dan Modernitas: Tantangan Masyarakat Bajo di Torosiaje dalam Pelestarian Budaya Yunus, Rasid; Adhani, Yuli; Pangalila, Theodorus; Cuga, Candra; Noe, Wahyudin
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 9 No 2 (2024): Volume 9, Nomor 2 - Desember 2024
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jmk.v9i2.10619

Abstract

Penelitian ini menyoroti ketahanan masyarakat Bajo di Torosiaje, Gorontalo, dalam dalam upaya menjaga kebudayaan mereka disaat pengaruh modernisasi yang semakin kuat. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Penelitian memperlihatkan bagaimana masyarakat Bajo tetap memelihara nilai-nilai kearifan lokal, khususnya tradisi maritim, sistem pernikahan, pengobatan dan nilai gotong-royong  meskipun mereka telah mengadopsi teknologi modern. Teknologi modern diintegrasikan secara selektif tanpa menghilangkan esensi dari kearifan lokal sebagai identitas mereka. Penelitian ini menemukan bahwa masyarakat Bajo mampu melakukan negosiasi dengan perubahan, mempertahankan inti budaya mereka sambil menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman. Selain itu, temuan ini juga menggarisbawahi peran sentral pendidikan dan kepemimpinan komunitas dalam proses pelestarian budaya. Kepemimpinan lokal berperan dalam menanamkan nilai-nilai budaya kepada generasi muda, serta pendidikan memainkan peran penting dalam menciptakan kesadaran melestarikan kearifan lokal dalam perubahan sosial dan teknologi.Tantangan dari temuan ini adalah tekanan dari dalam masyarakat sendiri yang ingin mendapatkan fasilitas modern yang lebih baik, sehingga dilema antara memenuhi kebutuhan modern dan melestarikan tradisi yang menjadi identitas komunitas.
PENGEMBANGAN E-MODUL PENCEGAHAN KEKERASAN DI SEKOLAH DASAR Ibrahim, Yuniar Marhamah S.; Pulukadang, Wiwy Triyanty; Ismail, Reska Putri; Husain, Rusmin; Cuga, Candra
EDUTECH : Jurnal Inovasi Pendidikan Berbantuan Teknologi Vol. 5 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/edutech.v5i1.4625

Abstract

Development of Violence Prevention E-Module in Elementary Schools. This study aims to prevent acts of violence that are expected to be able to prevent behavior related to bullying, sexual violence, and intolerance to improve the quality of education. The research method used is the research and development method (Research and Development) using the Thiagarajan research and development model, namely Define, Design, Development, and Dissemination. However, this study only reached the development stage. The objectives of this study are 1). To determine the analysis of the needs of the E-Module for preventing violence in Elementary Schools, 2). To determine the design of the E-Module for preventing violence, 3). To determine the development of the E-Module for preventing violence in Elementary Schools, 4). To determine the impact of the E-Module for preventing violence in Elementary School 3 Tilango. Based on the results of validation by experts and users, namely, obtaining a recapitulation of the average percentage value of 95.72% and declared very suitable for use by teachers as facilitators and students in Elementary Schools. The results of the limited trial (process test) carried out in class V of Elementary School 3 Tilango obtained very good results from both teachers and students. Thus, the results of the development of the E-Module for Prevention of Violence in Elementary Schools are stated to be very feasible to use, and are believed to be able to prevent bullying behavior, sexual violence, and intolerance, to improve the quality of education. ABSTRAKPengembangan E-Modul Pencegahan Kekerasan di Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mencegah tindak kekerasan yang diharapkan mampu mencegah perilaku terkait perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi untuk peningkatan kualitas pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan (Research and Development) dengan menggunakan model penelitian pengembangan Thiagarajan yaitu Define, Design, Development, dan Dissemination. Akan tetapi, penelitian ini hanya sampai pada tahap development (pengembangan). Adapun tujuan penelitian ini adalah 1). Mengetahui analisis kebutuhan E-Modul pencegahan kekerasan di Sekolah Dasar, 2). Mengetahui desain E-Modul pencegahan kekerasan, 3). Mengetahui pengembangan E-Modul pencegahan kekerasan di Sekolah Dasar, 4). Mengetahui dampak E-Modul pencegahan kekerasan di SD Negeri 3 Tilango. Berdasarkan hasil validasi oleh para ahli dan pengguna yakni, memperoleh hasil rekapitulasi nilai rata-rata persentase 95,72% dan dinyatakan sangat layak digunakan oleh guru sebagai fasilitator dan peserta didik di Sekolah Dasar. Adapun hasil uji coba terbatas (uji proses) yang dilaksanakan di kelas V SD Negeri 3 Tilango memperoleh hasil sangat bagus dari guru maupun peserta didik. Dengan demikian, hasil pengembangan E-Modul Pencegahan Kekerasan di Sekolah Dasar dinyatakan sangat layak  digunakan, serta dipercaya dapat mencegah perilaku perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi, untuk meningkatkan kualitas pendidikan.