Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Education and Counseling on Adolescent Reproductive Health in High School: Edukasi dan Penyuluhan Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja di Sekolah Menengah Atas Dadang Muhammad Hasyim; Elvina Triana Putri; Desty Endrawati Subroto; Sulaeman; Habibi
Jurnal Sipakatau: Inovasi Pengabdian Masyarakat Volume 1 Issue 6 Oktober 2024: Jurnal Sipakatau
Publisher : PT. Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/jsipakatau.v1i6.2429

Abstract

Reproductive health is an important aspect that adolescents need to understand to maintain their physical and mental well-being. This community service program aims to provide education and counseling about reproductive health to students of IT As-Syakur High School, targeting students aged 16-18 years. The methods used include face-to-face counseling, interactive discussions, simulations, and utilizing digital platforms for self-study. The material presented covers reproductive anatomy, the risks of sexually transmitted diseases (STDs), early pregnancy, contraception, and psychosocial aspects related to relationships and decision-making. The implementation results showed a significant increase in students' understanding after the counseling, with an average improvement from 60% to 85% in the post-test. A total of 90% of students understood reproductive anatomy, while 85% understood the risks of STDs, and 80% mastered the material on contraception. The use of digital media by 65% of students for self-study also demonstrated the program's effectiveness. This program successfully addressed the stigma among students regarding reproductive health and encouraged their active involvement in learning. This success provides a strong foundation for implementing similar programs in the future with a broader scope, involving parents and teachers, and supporting the sustainability of the program through a technology-based approach. Abstrak Kesehatan reproduksi merupakan aspek penting yang perlu dipahami oleh remaja untuk menjaga kesehatan fisik dan mental mereka. Program pengabdian ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi kepada siswa SMA IT As-Syakur, dengan target siswa berusia 16-18 tahun. Metode yang digunakan melibatkan penyuluhan tatap muka, diskusi interaktif, simulasi, dan pemanfaatan platform digital untuk belajar mandiri. Materi yang disampaikan mencakup anatomi reproduksi, risiko penyakit menular seksual (PMS), kehamilan dini, kontrasepsi, serta aspek psikososial terkait hubungan dan pengambilan keputusan. Hasil pelaksanaan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa setelah penyuluhan, dengan peningkatan rata-rata dari 60% menjadi 85% pada post-test. Sebanyak 90% siswa memahami anatomi reproduksi, sementara 85% memahami risiko PMS, dan 80% menguasai materi tentang kontrasepsi. Penggunaan media digital oleh 65% siswa untuk belajar mandiri juga menunjukkan efektivitas program. Program ini berhasil mengatasi stigma yang ada di kalangan siswa mengenai kesehatan reproduksi dan mendorong keterlibatan aktif mereka dalam pembelajaran. Keberhasilan ini memberikan dasar kuat untuk penerapan program serupa di masa depan dengan cakupan yang lebih luas, melibatkan orang tua dan guru, serta mendukung keberlanjutan program melalui pendekatan berbasis teknologi.
Perlindungan Hukum Terhadap Hak Reproduksi Perempuan Dalam Kasus Sterilisasi Tanpa Persetujuan: Legal Protection of Women's Reproductive Rights in Cases of Sterilization Without Consent Madinah Mokobombang; Mig Irianto Legowo; Anna Veronica Pont; Ady Purwoto; Habibi
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 1: Januari 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i1.6921

Abstract

Sterilisasi tanpa persetujuan merupakan pelanggaran serius terhadap hak reproduksi perempuan yang sering terjadi dalam konteks yang kurang terawasi dan rentan terhadap penyalahgunaan. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis perlindungan hukum bagi perempuan yang menjadi korban sterilisasi tanpa persetujuan serta mengevaluasi mekanisme hukum yang ada untuk melindungi hak reproduksi mereka. Selain itu, artikel ini akan membahas berbagai tantangan yang dihadapi dalam penegakan hukum tersebut serta langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan perlindungan di masa depan. Dengan mengadopsi pendekatan hukum internasional dan nasional, artikel ini mengeksplorasi sejauh mana hukum yang ada dapat melindungi perempuan dari tindakan medis yang melanggar hak-hak mereka.
Electrochemical Investigation of Ethylene Glycol as Corrosion Inhibitor of Al 5052 Habibi; Nikitasari, Arini; Saifudin; Kusumastuti; Musabikha; Prifiharni; Irawan; Priyotomo; Riastuti
Jurnal Sains Materi Indonesia Vol. 26 No. 1 (2024): Jurnal Sains dan Materi Indonesia
Publisher : BRIN Publishing (Penerbit BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/jsmi.2024.4398

Abstract

Nowadays, electric cars use Al 5052 in the cooling pad of the battery coolant system. Corrosion behavior study of Al 5052 by coolant is essential in the automotive industry. Ethylene glycol is the main compound of the battery coolant system that can inhibit the corrosion process of aluminum alloys. The corrosion inhibition performance of ethylene glycol (EG) for Al 5052 surface in 3.5% NaCl solution has been studied using electrochemical measurements such as potentiodynamic polarization and electrochemical impedance spectroscopy (EIS) in various concentrations of EG up to 50% and a temperature range from 30oC to 60oC. Based on results, EG can inhibit the corrosion process of Al 5052. The corrosion rate (CR) of coolant containing EG decreases with increasing that concentration in various temperatures, and the CR of the coolant rises with the increased temperatures. The inhibition efficiency of coolant boosts with the increase in EG concentration in each operational temperature and the highest up to 75% at 60oC with 50% of EG concentration.
PENGARUH KOMBINASI KAYU SENGON (Falcataria moluccana) DAN BAMBU PETUNG (Dendrocalamus asper) TERHADAP SIFAT FISIKA PAPAN LAMINASI Wulandari, Febriana Tri; Amin, Radjali; Habibi; Ety Lisma, Ni Putu
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol. 42 No. 1 (2024): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : BRIN Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/jphh.2024.2368

Abstract

Sengon wood can be strengthened by mixing with bamboo in making laminated boards.  The aim is to determine whether the combination of sengon wood and petung bamboo produces an increase in strength class and to determine the effect of pressure and weight on the physical properties of laminated boards made from sengon wood and petung bamboo.  The test results of the characteristics of physical and mechanical properties of the combination of sengon wood and petung bamboo resulted in an increase in strength class to strength class III according to JAS SE-7 2003 and SNI 01-6240-2000 standards. The felt pressure of laminated boards has a significant effect on moisture content and thickness development, but density and thickness shrinkage have no significant effect on the felt pressure of laminated boards. Adhesive weight significantly affected the physical properties of the board; adhesive weight and felt pressure together had no significant effect on the physical properties of the board.
Kegagalan Sistem Keselamatan Transportasi Laut di Indonesia Habibi
JURNAL APLIKASI PELAYARAN DAN KEPELABUHANAN Vol 8 No 2 (2018): bulan Maret
Publisher : Universitas Hang Tuah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30649/japk.v8i2.46

Abstract

Sea transportation is the artery for an island nation. Indonesia, which has a large number of islands, needs adequate sea transportation facilities. Ironically, as a maritime country the Indonesian sea transportation system is in shambles. This is proven by the large number of accidents at sea. Marine ship crashes caused hundreds of lives of Indonesian people to float. The causes of accidents vary, ranging from fires, overloading to the age of the manipulated vessels. This condition is exacerbated by the weak level of supervision from policy makers. The government's mistake in its current national development policy is to prioritize land base oriented. So that strategies related to sea affairs do not get priority. As a result of the wrong strategy, the policies and implementation in the field of sea transportation are chaotic. As a consequence, sea transportation which should be the mainstay of the community actually becomes a frightening transport. The level of ship accidents is a consequence of lost control. Without warning, the shipping operator / operator determines a cautious attitude towards accidents at sea. Ship accidents at sea not only give consequences to casualties but also costs that must be borne to cover the trend of the ship's accident.
Implementasi Model Pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Peserta didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Kelas 5A di SDN 26 Ampenan Pamungkas, Lalu Johandi Saufa; Makki, Muhammad; Habibi
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 10 No. 2 (2025): Mei
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v10i2.3211

Abstract

Guru sebagai tenaga pendidik tidak hanya berperan dalam menyapaikan sebuah ilmu kepada peserta didik namun juga memberikan pendidikan yang layak dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan peserta didik untuk mengembangkan dirinya baik di bidang akademik maupun non akademik. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi belajar peserta didik pada mata pelajaran pendidikan Pancasila dengan mengimplementasikan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw. Penelitian dilakukan di SDN 26 Ampenan dengan subjek penelitian dari kelas 5A yang berjumlah 20 peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni observasi dan angket yang dilakukan selam 2 (dua) siklus antara siklus I dan siklus II. Hasil penelitian dari observasi menunjukkan bahwa pada siklus I rata-rata tingkat partisipasi peserta belajar peserta didik berada pada angka 36% yang berarti bahwa masih berada pada kategori rendah. Namun, partisipasi belajar peserta didik mengalai peningkatan sebesar 26,5% sehingga menjadi 62,5% pada siklus II dan sudah mencapai indicator baik. Hasil angket juga menunjukkan adanya peningkatan partisipasi belajar peserta didik dari 38,75% pada siklus I menjadi 67,5% pada siklus II sehingga mengalami peningkatan sebesar 28,75% berada pada indicator baik. Dengan demikian implementasi model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw untuk meningkatkan partisipasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila kelas 5A di SDN 26 Ampenan berhasil dilakukan.
HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS SEGERI KECAMATAN SEGERI KABUPATEN PANGKEP Habibi; Daryani Darwis
Jurnal Mitrasehat Vol. 4 No. 1 (2014): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v4i1.145

Abstract

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kinerja tenaga kesehatan adalah motivasinyadalam bekerja. Motivasi merupakan suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukansuatu aktivitas tertentu yang mengarah ke tercapainya suatu tujuan tertentu.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan kinerja tenagakesehatan di Puskesmas Segeri Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep.Penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan metode cross sectional study.Populasi berjumlah 47 orang, Sampel sebanyak 33 dengan tehnik purposive sampling.Pengumpulan dan pengolahan data menggunakan program computer SPSS versi 11,5 denganmenggunakan uji statistik fisher’s exact test.Hasil penelitian ini adalah imbalan p = 0,627 > 0,05, hal ini menunjukkan tidak adahubungan antara imbalan dengan kinerja tenaga kesehatan, hubungan rekan kerja p = 0,005 <0,05 yaitu ada hubungan antara hubungan rekan kerja dengan kinerja tenaga kesehatan, kondisilingkugan kerja p = 0,001 < 0,05 yaitu ada hubungan antara kondisi lingkungan kerja dengankinerja tenaga kesehatan.Simpulan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara hubungan rekan kerja dankondisi lingkungan kerja dengan kinerja tenaga kesehatan sedangkan pada imbalan tidak adahubungan dengan kinerja tenaga kesehatan. Disarankan kepada pihak Puskesmas Segeri untuklebih meningkatkan hubungan rekan kerja yang baik dan menambah sarana dan prasaranakesehatan dalam memberikan pelayanan agar tenaga kesehatan dapat meningkatkan kinerjanya.
KORELASI PENGGUNAAN PESTISIDA TERHADAP GEJALA KERACUNAN PADA PETANI BAWANG MERAH DI KABUPATEN ENREKANG Andi Tenriola Fitri Kessi; Habibi; Rindu Syamsuddin
Jurnal Mitrasehat Vol. 15 No. 2 (2025): Jurnal Mitrasehat
Publisher : LPPM STIK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51171/jms.v15i1.511

Abstract

Latar belakang: Pestisida adalah semua zat atau campuran zat yang khusus digunakan untuk mengendalikan, mencegah, atau menangkal gangguan serangga, binatang pengerat, nematode, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama kecuali virus, bakteri atau jasad renik lainnya yang terdapat pada manusia dan binatang atau semua zat atau campuran zat yang digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman. Tujuan: Untuk mengetahui korelasi penggunaan pestisida terhadap gejala keracunan. Metode: menggunakan metode observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil sebanyak 30 dari 60 populasi dengan perhitungan rumus sampel size. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa korelasi penggunaan pestisida terhadap gejala keracunan berdasarkan prinsip yaitu: teknik pencampuran, ditemukan P= 0.243 < dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan tidak ada Hubungan signifikan terhadap gejala keracunan. Teknik penyemprotan, ditemukan P= 0.626 < dari 0.05. Kesimpulan: Tidak ada hubungan signifikan terhadap gejala keracunan higiene perorangan, ditemukan P= 0.463 < dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan tidak ada Hubungan signifikan terhadap gejala keracunan. Penggunaan APD ditemukan P= 0.537 < dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan tidak ada Hubungan signifikan terhadap gejala keracunan. pemberian edukasi, ditemukan P= 0.015 > dari 0.05 sehingga dapat disimpulkan ada Hubungan signifikan terhadap gejala keracunan.
PEMAHAMAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM DAN PENERAPANNYA DALAM LEMBAGA PENDIDIKAN Habibi; Hasibuan, Arfin; Yulia, Fitri; Ameer, Khairul; Mesiono; Haidir
Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 13 No 2 (2025): Tadbir: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : LP2M IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/tjmpi.v13i2.6212

Abstract

Manajemen pendidikan mengacu pada serangkaian proses yang sistematis dan terstruktur, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga evaluasi seluruh kegiatan dalam lembaga pendidikan. Dalam rangka menjaga kualitas pendidikan Islam dan mengatasi tantangan-tantangan tersebut, penting bagi para pemangku kepentingan pendidikan, seperti pengelola lembaga pendidikan, guru, dan masyarakat, untuk memahami dan menerapkan manajemen pendidikan Islam secara tepat. diabaikan dalam konteks pengelolaan SDM pendidikan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip utama dalam penerapan manajemen Islam dalam lembaga pendidikan dan menganalisis konsep dan defenisi manajemen pendidikan islam. Metode penelitian deskriptif kualitatif merupakan jenis, desain, atau rancangan penelitian yang biasa digunakan untuk meneliti objek penelitian yang alamiah atau dalam kondisi riil dan tidak disetting seperti pada eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Manajemen pendidikan Islam, dengan fokus pada pengelolaan yang Islami, memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam membangun peradaban umat yang berkeadilan, sejahtera, dan berdaya saing global.upaya berkelanjutan dari seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk terus meningkatkan kualitas manajemen pendidikan Islam agar dapat menjawab tantangan zaman, sekaligus menjaga relevansi dan kedalaman nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.
Implementing a Contextual Approach to Increase Learning Interest and Understanding of the Concept of Khiyar Jual Beli in Fiqh among Sixth-Grade Students at MIN 1 OKU Selatan Habibi
Jurnal Aghniya Vol. 7 No. 1 (2024): Islamic Economics and Banking Education
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Nahdlatul Ulama Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: This study aims to increase learning interest and understanding of the concept of buying and selling in Fiqh among sixth-grade students at MIN 1 OKU SELATAN, Sindang Danau District, South OKU Regency, South Sumatra Province. Method: A contextual approach was chosen as the learning method to achieve this goal. This study was a classroom action research (CAR) conducted in two cycles, involving 18 students as participants. Results: The research results show that the application of a contextual approach significantly increased students' interest in learning Islamic jurisprudence (Fiqh). Furthermore, students' understanding of the concept of khiyar in buying and selling also experienced a positive increase. Students' active participation in learning and enthusiasm for the Fiqh material increased significantly during the research. Conclusion: This applied a contextual approach by presenting learning material on the concept of khiyar in buying and selling in Fiqh, linking it to real-life situations and examples from students' daily lives. Students were given the opportunity to discuss and actively participate in the learning. The results of the first cycle showed a 25% increase in student interest in learning and a 27.27% increase in understanding of the concept of buying and selling.