Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat

KARAKTERISTIK PENDERITA DEMAM TIFOID PADA ANAK Sukri, Muhammad; Darma, Sidrah; Badruddin, Kartini
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.35270

Abstract

Di Indonesia terjadi peningkatan angka kejadian demam tifoid dengan kejadian sekitar 500 per 100.000 penduduk. Jumlah kejadian tertinggi demam tifoid terjadi pada pada anak-anak dengan usia 5-15 tahun, bahwa jumlah kejadian demam tifoid sebesar 81,7 insidensi tiap 100.000 penduduk per tahun. Tinjauan literature review dilakukan dengan memanfaatkan berbagai basis data elektronik seperti PubMed, Scopus, dan Web of Science. Pencarian difokuskan pada artikel yang diterbitkan dalam rentang waktu 2014 hingga 2024 dengan menggunakan kata kunci anak, demam, tifoid, dan karakteristik. Kriteria inklusi yang digunakan mencakup studi retrospektif, cross-sectional, dan observasional yang ditulis dalam bahasa Inggris. Dari 500 artikel yang awalnya ditemukan, sebanyak 25 artikel memenuhi kriteria inklusi dan dianalisis secara menyeluruh. Karakteristik penderita demam tifoid pada anak didapatkan bahwa anak yang paling sering terkena demam tifoid rata – rata berumur 5 - 15 tahun berjenis kelamin laki – laki  lebih banyak daripada perempuan. Gejala klinis terbanyak adalah demam dan gejala gastrointestinal seperti mual, muntah dan diare. Demam tifoid juga berhubungan dengan personal hygiene dan persediaan air bersih. Diangnosis ditegakkan dengan pemeriksaan widal test, tatalaksana antibiotik yang menjadi pilihan adalam ceftriaxone dan cefixime. Anak – anak lebih rentan terkena demam tifoid karena cenderung belum memahami atau tidak menjaga kebersihan pribadi. Oleh karena itu, penting untuk memberikan edukasi kepada orang tua tentang pentingnya menjaga dan mengajarkan prinsip hidup bersih dan sehat kepada anak – anak mereka untuk mencegah penyakit demam tifoid.
HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN ANGKA KEJADIAN PREMATURITAS DI RSIA SITTI KHADIJAH I MAKASSAR TAHUN 2022 Irmayanti, Irmayanti; Rahmawati, Annisa; Irwan, Andi Alamanda; Nulanda, Mona; Darma, Sidrah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.25483

Abstract

Anemia merupakan suatu keadaan dimana konsentrasi hemoglobin kurang dari normal. Dikatakan anemia apabila Hb < 11 gr/dl. Ibu hamil yang mengalami anemia dampak risiko melahirnya bayi prematur atau bahkan keguguran, Intrauterine Growth Restriction (IUGR), dan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Prematuritas merupakan persalinan yang terjadi pada usia kehamilan 28 - ?37 minggu. Seringkali bayi prematur yang bertahan hidup disertai dengan kelainan yaitu kelainan neurologik seperti serebral palsi, retinopati, reterdasi mental, dan prestasi sekolah yang kurang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan anemia pada ibu hamil dengan angka kejadian prematuritas di RSIA Sitti Khadijah I Makassar Tahun 2022. Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan cross sectional (potong lintang). Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling yaitu seluruh dari populasi yang diteliti dengan menggunakan data sekunder berupa data rekam medis. Pengolahan data menggunakan uji statitstik dengan chi-square dan kendalls tau. Hasil menunjukkan terdapat hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan kejadian prematur di RSIA Sitti Khadijah I Makassar melalu uji chi-square dengan nilai p-value 0.026 (< 0.05). Berdasarkan uji kendall’s tau kofisien korelasi sebesar 0.026 dengan nilai sig. yaitu 0.027 < 0.05. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara anemia pada ibu hamil dengan persalinan prematur di RSIA Sitti Khadijah I Makassar Tahun 2022.
HUBUNGAN KPD DENGAN PERSALINAN BERDASARKAN USIA KEHAMILAN DI RSIA SITTI KHADIJAH 1 MAKASSAR Amalia, St. Rahmatul; Julyani, Sri; Rasfayanah , Rasfayanah; Andi Mappaware, Nasrudin; Darma, Sidrah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.25631

Abstract

Persalinan berdasarkan usia kehamilan terbagi menjadi persalinan aterm dan persalinan preterm. Pada saat persalinan berlangsung dapat terjadi kematian pada ibu maupun bayinya. Angka kematian ibu dan bayi dapat disebabkan oleh infeksi persalinan preterm. Menurut data dari WHO(2018) angka kelahiran bayi preterm di Indonesia sekitar 675.700 pertahun, menjadikan Indonesia sebagai negara terbesar ke-5 dengan jumlah persalinan preterm tertinggi di dunia.Salah satu faktor penyebab persalinan preterm yaitu KPD. KPD merupakan pecahnya ketuban sebelum waktunya tanpa disertai tanda inpartu. KPD merupakan penyebab 18%-20% morbiditas dan mortalitas perinatal. KPD dapat terjadi pada kehamilan aterm dengan insidensi lebih tinggi antara 6-19% dibanding KPD preterm dengan insidensi 2% dari semua kehamilan.Pasien KPD dengan risiko rendah yang memenuhi kriteria dapat diberikan manajemen perawatan di rumah hingga melahirkan aterm. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan KPD dengan persalinan berdasarkan usia kehamilan di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar.Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain studi cross sectional. Sampel dari data rekam medik sebanyak 74. Hasil diolah menggunakan uji chi-square. Dari hasil penelitian bahwa KPD pada kehamilan aterm didapatkan 54 orang mengalami persalinan pada usia kehamilan aterm. Sementara KPD pada kehamilan preterm didapatkan 7 orang mengalami persalinan pada usia kehamilan aterm dan 13 orang mengalami persalinan pada usia kehamilan preterm. Dari hasil analisis didapatkan p-value <0,001. Kesimpulan penelitian terdapat hubungan antara KPD dengan persalinan berdasarkan usia kehamilan di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar
KARAKTERISTIK KLINIS TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT MAKASSAR TAHUN 2020-2022 Tammi, Zherant Parningan; Salakede, Setia Budi; Akib, Rahmawati; Darma, Sidrah; Natsir, Bulkis
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.26491

Abstract

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri M. tuberculosis penyebab mortalitas dan morbiditas utama di negara-negara berkembang. Diperkirakan setiap tahun anak beresiko terinfeksi TB karena berkontak dengan orang dewasa yang memiliki BTA-positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik klinis tuberkulosis paru pada anak di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar tahun 2020-2022. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan data rekam medis. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh data penderita tuberkulosis paru pada anak berdasarkan usia 0-12 bulan sebanyak 7,3%, usia 1-5 tahun sebanyak 56,1%, usia 6-10 tahun sebanyak 24,4%, dan usia 11-17 tahun sebanyak 12,2%. Berdasarkan jenis kelamin sebanyak 56,1% laki-laki dan   43,9% Perempuan. Berdasarkan berat badan saat memulai pengobatan 5-10 kg sebanyak 31,7%, 11-20 kg sebanyak 46,3%, 21-30 kg sebanyak 12,2%, dan 31-40 kg sebanyak 9,8%. Adapun gejala respiratorik berupa batuk kronik 90,2%, sesak 53,7%, nyeri dada 34,1%, dan batuk darah 2,4%. Sedangkan yang mengalami gejala sistemik berupa demam 78,0%, berat badan tidak naik/penurunan berat badan 73,2%, malaise 26,8%, dan keringat malam sekitar 4,9%. Gambaran karakteristik klinis repiratorik yang paling banyak pada tuberkulosis paru anak di Balai Besar Kesehatan paru Masyarakat Makassar tahun 2020-2022 adalah batuk kronik, sedangkan karakteristik klinis sistemik terbanyak yakni demam. Anak yang menderita tuberkulosis paru di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar tahun 2020-2022 terbanyak pada usia 1-5 tahun, berjenis kelamin laki-laki, dan memiliki berat badan antara 11-20 kg saat memulai pengobatan.
KARAKTERISTIK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU PADA ANAK DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MAKASSAR Alatas, Idrus; Darma, Sidrah; Nurussyariah, Nurussyariah; Permatasari , Wa Ode Ellistrika; Natsir, Bulkis
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i1.26920

Abstract

Tuberkulosis (TB) secara konsisten menunjukkan banyak tingkat kematian tahunan yang lebih tinggi dari pada HIV atau infeksi lainnya. Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis anak di dunia tidak dapat diketahui karena kurangnya alat diagnostik dan tidak adekuatnya sistem pencatatan dan pelaporan kasus TB anak, sehingga diperkirakan banyak anak menderita TB yang tidak mendapatkan penanganan yang benar. Penelitian ini bertujuan Mengetahui karakteristik penderita Tuberkulosis Paru pada anak di Balai Besar Kesehatan Paru Makassar. Penelitian ini adalah Deskriptif menggunakan data rekam medis untuk melihat karakteristik penderita Tuberkulosis Paru anak di Balai Besar Kesehatan Paru Makassar. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh data berdasarkan usia usia 0-5 tahun sebaanyak 33,8 %, usia 6-10 tahun sebanyak 22,4%, usia 11-18 sebanyak 43,8% pasien menderita Tuberkulosis. Berdasarkan jenis kelamin sebanyak 41,2 % adalah jenis kelamin perempuan dan sebanyak 58,8 % adalah jenis kelamin laki-laki. Berdasarkan status gizi sebanyak 3,8 % dengan obesitas, 5.0% dengan overweight, 43,8 % dengan gizi baik, 25.0% dengan gizi kurang dan 22,4 % dengan gizi buruk. Berdasarkan jenis Tuberkulosis sebanyak 85.0 % pasien menderita Tuberculosis Paru dan 15.0 % menderita Tuberkulosis extraparu. Anak yang menderita tuberkulosis paru di Balai Besar Kesehatan Paru Makassar tahun 2021-2022 terbanyak pada usia 11-18 tahun, Jenis kelamin terbanyak yaitu laki-laki, dengan status gizi terbanyak yaitu malnutrisi serta paling menderita Tuberkulosis intraparu.
Co-Authors Afriawan, Andi Farel Akib, Rahmawati Alatas, Idrus Amalia, St. Rahmatul Anastasia, Rizka Andi Mappaware, Nasrudin Andi Sitti Fahirah Arsal Anisah, A. Vania Nurul Annisa Rahmawati An’nisa’a, Nurul Fadillah Arfah, Arni Isnaini Arlini Wello, Eny Arsal, Andi Sitti Fahira Artati, Ratna Dewi Aulia, Aulia Ayu Puspitasari, Ayu Badruddin, Kartini Bakhtiar, Ilma Khaerina Amaliyah Bakri, Sri Intan Akmal Basri, Sri Wahyuni gayatri Cahyani, Pramesty Regita Daeng Kanang, Indah Lestari Dahliah, Dahliah Darussalam, A. Husni Esa Darussalam, Andi Husni Esa Darussalam, Husni Esa Defianda, Amelia Ramadhanty Dewi, Anna Sari Fattah, Nurfachanti Gani, Aziz Beru Gani, Sri Wahyuni Saraswati Habsad, Dina Izaida Hadi, Santriani Halifah D. L., Andi Millaty Hamzah, Pratiwi Nasir Husein Albar, Husein Ida Royani Ihsan, Alfisyahr Nindya Maqbul Irmayanti Irmayanti, Irmayanti Irwan, Andi Alamanda Isnaini, Arni Iswahyudi, Andi Alfiyah Az-Zahro Jafar, Alfian Jafar, Muh. Alfian Jaya, Rika Dwi Kadir, Akhmad Kamaluddin, Irna Diyana Kartika Karim, Marzelina Kartika, Andy Visi Khalid, Nurfadhillah Khomeny, Imran Al Mu’min Lantara, Andi Millaty Halifah Dirgahayu Latief, Shofiyah Latifah, Ifa Lestari, Nur Ayu Madjid, Djauhariah Maharani, Ratih Natasha Makmun, Armanto Mappaware, Nasrudin Andi Meutia Pelupessy, Ninny Muhammad Sukri Muhammad Syukur Mulyadi, Farah Ekawati Natsir, Bulkis Nawing, Herry D. Nulanda, Mona Nurhikmahwati, Nurhikmahwati Nurmadilla, Nesyana Nurussyariah, Nurussyariah Pancawati, Erni Permatasari , Wa Ode Ellistrika Purnamasari, Reeny Purnamasari, Reniy Rahman, Hasmina Rahman, Muhammad Fatur Rahmatillah, Rahmatillah Rasfayanah , Rasfayanah Rasfayanah, Rasfayanah Salakede, Setia Budi Salsabila, Oryza Camilia Sangkal, Andini Shafa Nathania Utami Sri Julyani Sri Vitayani Syahruddin, Febie Irsandy Syarifuddin Rauf Tammi, Zherant Parningan Utami, Dian Fahmi Wisudawan, Wisudawan Zulfahmidah, Zulfahmidah