Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Hubungan Kolesterol dengan Fungsi Kognitif pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia yang Bekerja Paruh Waktu Pratama, Irza Haicha; Sadema, Ulta Cia; Harahap, Alvin Abrar; Nst, Mhd. Raja; Karan, Jag
Jurnal Ners Vol. 9 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i1.33604

Abstract

Salah satu permasalahan pada mahasiswa yang bekerja paruh waktu adalah penurunan fungsi kognitif. Penelitian ini memfokuskan dengan pendekatan bagaimana hubungan kadar kolesterol dengan fungsi kognitif mahasiswa yang bekerja paruh waktu di Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia. Penelitian kuantitatif ini dirancang menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian 100 responden mahasiswa Fakultas Ekonomi yang dipilih secara Clustersampling. Fungsi kognitif diukur menggunakan Digit Symbol Substitution Test (DSST) dan kolesterol total diukur dengan Cholesterol meter. Berdasarkan hasil analisa statistik. Nilai p pada hasil analisis korelasi kedua variabel adalah 0,521 (p>0,05) dengan koefisien korelasi antara kedua variabel adalah -0,065 sehingga di kategorikan memiliki tingkat korelasi sangat lemah. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara kolesterol dengan penurunan fungsi kognitif pada mahasiswa Universitas Prima Indonesia yang bekerja paruh waktu.
Hubungan Tekanan Darah Dengan Kemampuan Kognitif Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia Yang Bekerja Paruh Waktu Pratama, Irza Haicha; Nasution, Mhd Raja; Harahap, Alvin Abrar; Karan, Jag; Sadema, Ulta Cia
Jurnal Ners Vol. 9 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i1.33643

Abstract

Kuliah sembari bekerja di kalangan mahasiswa bukanlah fenomena baru, mahasiswa yang bekerja paruh waktu sering menghadapi stres tambahan akibat beban ganda dari pekerjaan dan studi. Stres ini dapat mempengaruhi tekanan darah mereka. Penelitian ini mengkaji hubungan antara tekanan darah dengan kemampuan kognitif pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia yang bekerja paruh waktu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif observasional dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian diambil dengan teknik cluster sampling yang melibatkan 100 mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Prima Indonesia yang bekerja paruh waktu. Tekanan darah diukur menggunakan sphygmomanometer, sementara kemampuan kognitif dinilai dengan DSST (Digit Symbol Substitution Test). Analisis data yang dilakukan menggunakan SPSS versi 27 dengan uji korelasi bivariat. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan signifikan antara tekanan darah dan kemampuan kognitif (p<0,05). Temuan penelitian ini menunjukan adanya korelasi negatif antara tekanan darah tinggi dengan skor MMSE, artinya bahwa semakin tinggi tekanan darah, semakin rendah kemampuan kognitif mahasiswa yang bekerja paruh waktu.
Genetic factor, short-distance activity, and myopia among medical students Tiswan, Jiad Hanan; Pratama, Irza Haicha; Lina, Juliana
Buletin Kedokteran & Kesehatan Prima Vol. 3 No. 2 (2024): September
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/bkkp.v3i2.6160

Abstract

Myopia, a common refractive error, has seen a significant global increase, particularly among young adults. This study aims to investigate the association between genetic factors, short-distance activity, and the incidence of myopia among medical students. A cross-sectional survey design was employed to collect data from medical students in batches 2022 and 2023. Chi-square tests were used to analyze the relationship between the variables. Demographic data revealed a predominantly young female population, with a high proportion of students enrolled in the 2023 academic year. A significant number of students were diagnosed with myopia, ranging from low to high degrees. Risk factor analysis indicated a strong association between reduced short-distance activity and increased myopia risk. Additionally, a family history of myopia emerged as a significant genetic predisposition to the condition. These findings highlight the importance of addressing both environmental and genetic factors to prevent and manage myopia among medical students. Future longitudinal studies with larger sample sizes are needed to further explore the temporal relationship between risk factors and myopia progression.
Family caregivers' experiences caring for stroke survivors: A phenomenological study San, Kon; Suhartina, Suhartina; Pratama, Irza Haicha; Mukhtar, Zulfikri; Nasution, Chairul Radjab; Silalahi, Todung Donald Aposan; Purba, Arna Fransisca Millyanti
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 6 No. 2 (2024): December
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v6i2.6253

Abstract

Families play a crucial role in caring for stroke patients, but they often face various challenges. This study aims to explore the experiences of family members as caregivers for stroke patients. Using a phenomenological approach, this research examines the participants' direct experiences to uncover the phenomenon's essence. Data was collected through in-depth interviews over three months, from May to July 2024. In-depth interviews were used as the main instrument for gathering qualitative data from nine informants. The interview process was conducted in-depth and systematically, with triangulation techniques to enhance data validity. Data analysis was performed using a thematic content analysis approach. Data was continuously analyzed during the collection process, focusing on recurring keywords and phrases. The results were then grouped and organized into relevant subthemes. The findings indicate that caregivers often experience sleep deprivation, physical exhaustion, and social isolation. Additionally, they face financial challenges due to loss of income and increased healthcare costs. Despite these challenges, caregivers derive satisfaction from their role. This study highlights the need for a comprehensive support system, including respite care, financial assistance, and educational resources, to improve caregiver well-being and enhance the quality of care for stroke patients.
Hubungan Derajat Lesi Radiografi Toraks pada Pasien TBC Paru Dewasa disertai DM Tipe II Terkontrol dengan Status Gizi Menggunakan Parameter Indeks Massa Tubuh di Rumah Sakit Umum Royal Prima Kota Medan Cahyadi, Muhamad Ridwan; Soekardi, Adi; Pratama, Irza Haicha
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol 3, No 4 (2024): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Agustus 202
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v3i4.18773

Abstract

Tuberkulosis paru (TBC) adalah penyakit infeksi menyerang paru yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Pada seorang dengan komorbiditas seperti Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2), penyakit ini bisa saja menjadi kompleks sehingga dapat mempengaruhi pada gambaran radiografi toraks. Status gizi, yang diukur dengan indeks masa tubuh (IMT), juga dapat berperan dalam kondisi klinis pasien TBC paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan derajat lesi radiografi toraks dengan status gizi pada pasien TBC paru dewasa dengan DMT2 terkontrol. Jenis penelitian menggunakan observasional analitik deskriptif bersifat retrospektif dengan pendekatan Cross sectional. Dari 70 sampel mayoritas adalah laki-laki 47 atau 67,1%. Usia rata-rata diatas 45 tahun, dan berdasarkan status gizi sebanyak 26 atau 37,1% normal. Derajat lesi paling mendominasi Far-Advanced sebanyak 34 atau 48,6%, dan radiogarfi yaitu konsolidasi 27 atau 38,6%. Hasil anlisis pada status gizi terhadap derajat lesi menunjukan p-value 0,05. Pada status gizi terhadap radiografi menunjukan p-value 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan status gizi terhadap derajat lesi pada pasien TBC-DMT2 terkontrol. Namun tidak ditemukan hubungan status gizi rehadap radiografi, dari hasil melainkan adanya efek pengaruh dari TBC paru komorbiditas DM itu sendiri.
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) Dan Antiaging Melalui Koleganisasi Dan Gambaran Histopatologi Kulit Tikus Yang Terpapar Sinar Ultraviolet B Mujihad, Andi; Pratama, Irza Haicha; Siregar, Lisdawaty
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 6, No 2 (2025): J-P3K
Publisher : Yayasan Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v6i2.614

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) dan efek anti-aging melalui kolagenisasi serta gambaran histopatologi kulit tikus yang terpapar sinar ultraviolet B (UVB). Paparan sinar UVB dapat menyebabkan stres oksidatif dan mempercepat penuaan kulit. Daun sirsak diketahui mengandung senyawa antioksidan yang kuat yang dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UVB. Penelitian ini melibatkan perlakuan tikus dengan ekstrak daun sirsak dan paparan sinar UVB, diikuti dengan penilaian kadar antioksidan, produksi kolagen, dan perubahan histopatologi pada kulit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sirsak menunjukkan aktivitas antioksidan yang signifikan dan mendukung sintesis kolagen, yang membantu mengurangi kerusakan kulit akibat paparan UVB. Analisis histopatologi menunjukkan perbaikan pada struktur kulit, yang mengindikasikan potensi ekstrak daun sirsak sebagai agen anti-aging alami.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Terhadap Kadar Kolesterol Total, Trigliserida Dan Histopatologi Hati Tikus Putih Galur Wistar Jantan Yang Mengalami Diabetes Melitus Anugrah, Hary Try; Pratama, Irza Haicha; Siregar, Lisdawaty
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 6, No 2 (2025): J-P3K
Publisher : Yayasan Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v6i2.683

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar kolesterol total, trigliserida, dan histopatologi hati pada tikus putih galur Wistar jantan yang mengalami diabetes melitus. Diabetes melitus yang tidak terkontrol dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dan trigliserida serta kerusakan pada organ hati. Dalam penelitian ini, 24 tikus Wistar jantan dibagi menjadi empat kelompok: kelompok kontrol normal, kelompok diabetes tanpa perlakuan, kelompok diabetes yang diberi ekstrak daun sirsak dosis rendah, dan kelompok diabetes yang diberi ekstrak daun sirsak dosis tinggi. Pemberian ekstrak daun sirsak dilakukan selama 28 hari. Pengukuran kadar kolesterol total dan trigliserida dilakukan menggunakan metode enzimatik, sedangkan pemeriksaan histopatologi hati dilakukan dengan pewarnaan Hematoxylin-Eosin (HE). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun sirsak dosis tinggi dapat menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida serta memperbaiki kerusakan histopatologi hati pada tikus yang mengalami diabetes melitus. Penurunan kadar kolesterol dan trigliserida serta perbaikan histopatologi hati menunjukkan bahwa ekstrak daun sirsak memiliki potensi sebagai terapi adjuvan dalam pengelolaan diabetes melitus.
The relationship between blood glucose levels and meal frequency in stunted children in Medan City Angwyn, Wilbert; Pratama, Irza Haicha; Fadillah, Qori; Sidabutar, Anjas Domini
Science Midwifery Vol 13 No 3 (2025): August: Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v13i3.2020

Abstract

Stunting remains a major public health concern in Indonesia, affecting millions of children and contributing to long-term growth and metabolic issues. Blood glucose level is the body’s main energy source and is thought to be influenced by meal frequency, particularly in nutritionally vulnerable children. This study aimed to determine whether there is a significant relationship between blood glucose levels and meal frequency in stunted children in Medan City. This research employed an analytical observational design with a cross-sectional approach. A total of 62 stunted children were selected through cluster sampling. Data were collected using glucometer tests for blood glucose and structured questionnaires answered by the parents to assess meal frequency. The Kolmogorov-Smirnov test was applied for normality analysis. The relationship between variables was analyzed using Chi-Square and Mann-Whitney tests. Among the respondents, 56.5% had three meals per day, while 56.5% were found to have hypoglycemia. The Chi-Square test showed a p-value of 0.576 and the Mann-Whitney test yielded a p-value of 0.499. These results indicate no statistically significant relationship between meal frequency and blood glucose levels in stunted children. There is no significant correlation between blood glucose levels and meal frequency among stunted children in Medan City. The variation in blood glucose levels is likely influenced by other factors, such as nutritional status, metabolic adaptation, or environmental conditions. The findings indicate that interventions should emphasize dietary quality over meal frequency, with local health centers like Puskesmas providing personalized nutrition plans and caregiver education to reduce metabolic risks in stunted children.
KORELASI SOSIODEMOGRAFI DAN KULTURAL DENGAN PRAKTIK KEBERSIHAN MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI AKADEMI ANALIS KESEHATAN PUTRA JAYA BATAM Noviawati, Noviawati; Ginting, Chrismis Novalinda; Pratama, Irza Haicha
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.43995

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik kebersihan menstruasi pada remaja putri di Akademi Analis Kesehatan Putra Jaya Batam serta menganalisis berbagai faktor yang mempengaruhi praktik tersebut. Penelitian dilaksanakan pada periode 1 Juni hingga 30 Juni 2024 dengan jumlah responden sebanyak 60 remaja putri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (88%) memiliki praktik kebersihan menstruasi yang tergolong baik, seperti mengganti pembalut secara teratur, menjaga kebersihan area genital, dan menggunakan air bersih. Faktor pendidikan ibu terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap praktik kebersihan menstruasi; remaja putri yang memiliki ibu dengan pendidikan di atas tingkat SMA atau perguruan tinggi menunjukkan perilaku kebersihan yang lebih baik dibandingkan dengan yang ibunya berpendidikan SD atau SMP. Selain itu, pendapatan keluarga juga berperan, di mana remaja putri dari keluarga dengan pendapatan di atas Upah Minimum Provinsi (UMP) cenderung memiliki praktik kebersihan menstruasi yang lebih optimal. Menariknya, perbedaan agama tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap praktik kebersihan menstruasi. Namun, keragaman suku memperlihatkan pengaruh, di mana remaja putri dari etnis Jawa cenderung memiliki praktik kebersihan yang kurang baik, yang kemungkinan besar berkaitan dengan faktor budaya dan tradisi yang masih kuat. Keyakinan terhadap tabu menstruasi juga terbukti mempengaruhi praktik, di mana remaja putri yang mempercayai tabu memiliki praktik kebersihan yang lebih rendah. Berdasarkan temuan ini, diperlukan upaya edukasi kesehatan yang lebih komprehensif dan intensif dengan memperhatikan aspek sosial dan budaya, sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan perilaku kebersihan menstruasi yang sehat di kalangan remaja putri.
The relationship between stunting and breastfeeding cessation in toddlers Simanjuntak, Agnes Septrya; Pratama, Irza Haicha; Simanullang, Partogi Hasiholan
Science Midwifery Vol 13 No 4 (2025): Health Sciences and related fields
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/midwifery.v13i4.2086

Abstract

This study aimed to analyze the relationship between breastfeeding cessation and the incidence of stunting in toddlers in Medan City. A total of 124 toddlers participated, with 50% experiencing stunting. Descriptive analysis showed that most mothers stopped breastfeeding between 0–6 months (50.81%), while the majority of toddlers (89.52%) consumed formula milk until 54–60 months. The Kolmogorov-Smirnov normality test indicated non-normal data distribution (p = 0.000), leading to the use of Spearman’s rank correlation. Results revealed a significant moderate positive correlation between breastfeeding cessation age and stunting incidence (r = 0.432; p = 0.000), indicating that earlier cessation of breastfeeding increases the risk of stunting. These findings align with previous research emphasizing the critical role of breastfeeding in stunting prevention. Although formula milk consumption was common, it did not significantly influence stunting alone. Therefore, stunting prevention efforts should prioritize exclusive breastfeeding for six months and continued breastfeeding up to two years, alongside improved complementary feeding, environmental sanitation, and maternal nutrition. A multisectoral approach is essential to effectively reduce stunting prevalence and improve toddler health in Medan City.