Penelitian ini berjudul Kajian Semiotika Peirce tentang Simbol dan Kekuasaan dalam Naskah Drama Visa Karya Goenawan Mohamad. Tujuan penelitian ini mengungkap tanda dan simbol dalam drama Visa merepresentasikan relasi kekuasaan antara individu dan institusi. Pendekatan yang digunakan semiotika Peirce yang berfokus pada tiga unsur utama, yaitu representamen, objek, dan interpretan, serta klasifikasi tanda menjadi ikon, indeks, dan simbol. Data penelitian berupa dialog atau monolog yang terdapat dalam naskah. Hasil analisis menunjukkan simbol visa, ruang tunggu, dan proses wawancara menjadi tanda kekuasaan yang beroperasi secara sistemik dan ideologis. Ruang tunggu melambangkan batas eksistensial antara “yang diizinkan” dan “yang ditolak,” sedangkan visa menjadi simbol kekuasaan global yang mengatur mobilitas manusia. Kekuasaan dalam Visa tidak hadir secara fisik, tetapi melalui mekanisme administratif dan bahasa birokrasi yang menundukkan subjek. Melalui perspektif Peirce, drama ini mengungkap makna-makna laten tentang ketidaksetaraan, kontrol, dan resistensi dalam kehidupan modern. Penelitian ini menegaskan bahwa karya Mohamad merupakan refleksi kritis terhadap struktur sosial dan ideologis yang membatasi kebebasan manusia melalui sistem tanda yang halus, namun dominan.