Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lingkungan sosial terhadap pembentukan karakter keislaman remaja. Lingkungan sosial yang dimaksud meliputi keluarga, sekolah, teman sebaya, serta masyarakat sekitar yang memiliki peran penting dalam proses internalisasi nilai-nilai Islam pada diri remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner dan wawancara terhadap sejumlah remaja usia 13–18 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan keluarga memiliki pengaruh paling dominan dalam menanamkan nilai-nilai keislaman, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kepedulian sosial. Sekolah berperan sebagai pendukung melalui kegiatan keagamaan dan pendidikan akhlak, sedangkan teman sebaya memberikan pengaruh positif maupun negatif tergantung pada kualitas interaksi sosial yang terjalin. Sementara itu, lingkungan masyarakat berperan dalam memperkuat atau melemahkan karakter keislaman remaja melalui norma dan budaya yang berlaku. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin kondusif lingkungan sosial yang dihadapi remaja, semakin kuat pula pembentukan karakter keislaman mereka. Oleh karena itu, kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang religius dan mendukung pengembangan akhlak remaja sesuai dengan ajaran Islam.