Claim Missing Document
Check
Articles

Konsep Perancangan Kawasan Desa Wisata Deling Aji Yogyakarta berbasis Lokalitas Niti Anggarajati Etsahandy; Purwanita Setijanti
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.155 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v5i2.19887

Abstract

Keunikan dan keistimewaan adalah hal penting yang harus dimiliki untuk mendapatkan perhatian. Citra yang dihasilkan dari keunikan inilah yang akan membentuk keistimewaan yang akan menjadi pembeda akan suatu hal lainnya. Arsitektur tidak hanya membuat bangunan yang indah dan nyaman bagi penggunasaja, tetapi seharusnya memberikan dampak yang baik bagi lingkungan sekitar juga, salah satunya yaitu dengan berbasis lokalitas. Lokalitas merupakan cara pemanfaatan mengenai potensi-potensi lokal yang dimiliki pada suatu kawasan sehingga memiliki nilai keistimewan sendiri. Kawasan Desa Wisata Deling Aji hendaknya memiliki tolak ukur untuk menentukan keberhasilan dari kehadirannya. Dengan dirumuskan terlebih dahulu mengenai kriteria yang tepat, maka dihasilkan konsep perancangan Kawasan Desa Wisata Deling Aji Yogyakarta.
Application of Yospan as a Programmatic Method for Spatial Experience and Flexibility in the Central Marketplace of Manokwari Asterica Deviana Ardhikawati; Purwanita Setijanti
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.374 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i1.22563

Abstract

As a coastal city, Manokwari’s coastline is where the central development grows, one of which is the Sanggeng Marketplace. This central market area is a vital system in the city. Yet, it lacks the development required to accommodate future growth and risks. The issue at hand discusses the marketplace’s position as a commercial and recreational space and how both can be integrated into a space that caters to the bright, multicultural citizens of the city of Manokwari. The design proposed in this final project accommodates the merging of both commercial, recreational, and social spaces in a single marketplace through spatial flexibility and the programming of spatial experiences. By designing a marketplace that not only delivers flexible spatial functions but also reflects the vibrancy and provides a spatial experience, the Sanggeng Market can exist as a central marketplace that can significantly further benefit the city, both economically and socially.
Ruang Pemberdayaan Anak Jalanan Ibda Zhurifah Qurrotaa'yun; Purwanita Setijanti
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.917 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i2.26455

Abstract

Tingkat arus urbanisasi di Surabaya semakin meningkat tiap tahunnya. Hal tersebut didukung dengan meningkatnya jumlah kaum marjinal. Anak jalanan merupakan salah satu bentuk dari adanya kaum marjinal yang dipercaya setiap tahunnya semakin meningkat. Kebanyakan dari mereka sudah putus sekolah karena faktor ekonomi dan keluarga. Untuk itu, dibutuhkan wadah yang dapat memberdayakan mereka agar mereka mendapatkan haknya kembali. Dengan menggabungkan beberapa unsur arsitektural dan non-arsitektural seperti bentuk ruangan dan perilaku anak jalanan, maka terciptalah suatu desain yang dapat membantu  anak jalanan dalam memenuhi kebutuhannya agar tidak kembali lagi ke jalanan. Hasil akhir dari pengguna bangunan yang di desain pada tugas akhir ini adalah agar anak dapat mendapatkan hak untuk mengenyam bangku pendidikan kembali dan juga agar anak tersebut dapat memiliki suatu bekal keahlian yang berguna bagi hidupnya kelak. Maka dari itu, digunakanlah konsep ruang yang fleksibel penggunaannya dengan menggunakan metode Fleksibilitas Arsitektur.
Reconnecting Jakarta : A Catalytic Public Space Raihana Putri Hutami; Purwanita Setijanti
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.088 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i2.26692

Abstract

Urbanization has been a major global issue, especially in the 21st century. This rapid urbanization drives a massive amount of population movements to urban areas and its peripheries, and drastically increased urban density. Although it rises several values and strengthened local economic power, urbanization causes degradation on the spatial discourse. Most urban spaces nowadays are formed by economic-driven factors, and leaving the importance of social relations behind. Urbanization and economic growth in urban areas -- especially in nation’s capital like Jakarta -- resulting a high gap or inequality. The existence of kampong and the modern city reflects the spatial segregation and socio-economic disparities. This leads to social exclusion, where the urban poor are marginalized and alienated from their neighborhood. While the physical separation is inevitably seen, low intensity on social interaction is one of other form of restrictions. The proposed object is a mix function between an outdoor public space and community center, to create a social space that could triggers interaction between social classes and increases social relations. Using urban catalyst studies, this project tries to produce an activity generator. So that the economic-driven urban spaces are not seen as a boundary, but could functions as a social catalyst.
Maritime Living Museum :Eksplorasi Ruang Ekspose Pesisir Uman Syafrudin; Purwanita Setijanti
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.929 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i2.27429

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan kawasan maritim yang sangat besar, berbagai sejarah nenek moyang yang akrab dengan laut yang kaya ada dalam negara ini. Masyarakat kampung nelayan seharusnya dapat memanfaatkan kekayaan alam lautan yang dimiliki oleh bangsa kita dengan megahnya. Namun sungguh ironi dari apa yang kita bayangkan apabila melihat secara langsung kondisi nelayan bangsa Indonesia kita, mereka lebih sering diidentikkan dengan kemiskinan. Dengan suatu objek yang ikonik mengenai kelautan Indonesia serta sedikit space disekitarnya, kita seharusnya mampu untuk mengekspose sejarah serta kekayaan maritim yang ada di Indonesia untuk ditunjukkan pada dunia bahwa Indonesia merupakan negara maritim yang besar. Dan dari space tersebut, nelayan yang memiliki pengetahuan lebih akan laut juga akan memiliki keleluasan untuk mendiversifikasikan usaha mereka dan meningkatkan taraf hidup mereka.
Arsitektur Regionalisme: Jelajah Nusantara Melalui Desain Bandar Udara Falahy Mohamad; Purwanita Setijanti
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.614 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.34552

Abstract

Bandara pada saat ini menjadi pusat perhatian di negara belahan dunia. Bandara merupakan gerbang daerah yang juga sebagai bangunan publik dengan resiko tinggi tentunya wajib memenuhi persyaratan teknis yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan. Perlu adanya pertimbangan prinsip-prinsip utama mengenai terminal moda transportasi ini. Terkadang banyak sekali salah dalam menentukan atau memutuskan segala sesuatu dalam merancang. Seperti konsep desain bangunan, bahan bangunan, pola-pola ruang, dsb. Mereka hidup dalam kotak-kotak dari beton dengan atas nama modern, efisiensi dan lain-lain yang akhirnya mencoba mendefinisikan kembali arti makna ide ruang, bentuk dan sebagainya dalam paham arsitektur regionalisme melalui semiotika pengenalan tanda-tanda dan ekplorasi metafora lokalitas yang ada di Pekalongan. Permasalahan minimnya lokalitas sudah banyak ditemui dibeberapa daerah di Indonesia. Seringkali aspek desain dari bandara lebih kearah internalisasi dengan mengusung teknologi muktahir namun kesan yang timbul hanya unsur modern saja, tetapi nilai kelokalan justru tidak diperhatikan. Dalam perencanangannya, bagaimana caranya identitas-identitas yang melekat pada Pekalongan bisa dimasukkan kedalam arsitektur.
Variety Concept in Designing A Trading Area (Case Study: Dauh Puri Kangin, Denpasar City, Indonesia) Putu Bulan Ratna Anggraeni; Purwanita Setijanti; Asri Dinapradipta
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1515.025 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.49738

Abstract

Variety is the extent to which design can give a choice of activities, types of users, functions, and meanings that occur in an environment. Feasibility of variety is fundamental in supporting the design quality of the trading area, especially in regions that have priority in developing the trading area, such as in Denpasar City. The economy of Denpasar City depends mostly on the trading sector. However, Dauh Puri Kangin, as the trade center area in the city, still has physical and non-physical problems and has not been well developed.  In getting a solution, this place needs research to find design criteria that can increase environmental variety. The study used cognitive mapping methods for data collection and qualitative assessment techniques for analysis methods. The analysis process results in the conditions of the problem and the potential related to variations in the study site. Then, it becomes a consideration in the design criteria of the trading area. From the results of the analysis, the problem that occurs in the corridor facilities is have not been able to accommodate the activities of all types of users, both regular users and users with special needs. Based on the results of the analysis, some considerations for the redesign of the area proposed several design proposals related to architectural design, landscape planning, and pedestrian facilities.
Arsitektur Biomimikri untuk Perawatan Paliatif: Griya Alzheimer Alia Ghinantatia Thahir; Purwanita Setijanti
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.596 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.46964

Abstract

Arsitektur Biomimikri dapat dijadikan acuan konsep dalam perancangan fasilitas perawatan penyakit Alzheimer, yaitu penyakit paliatif karena terjadinya kerusakan jaringan otak dan menyebabkan degradasi fungsi tubuh serta perubahan perilaku. Arsitektur Biomimikri mampu memberikan pengaruh penting pada perilaku. Strategi alam dapat diadopsi dalam menciptakan lingkungan positif yang dapat dipersepsi oleh penderita Alzheimer. Dengan segala perubahan perilaku penderita, lingkungan yang positif akan membantu memperlambat penyakit Alzheimer dan menstimuli psikologis penderita. Model biomimikri yang diambil yaitu Otak Penderita Alzheimer, dimana otak memiliki struktur kompleks yang sangat tertata dan dapat beradaptasi dengan cepat walaupun telah mengalami beberapa perubahan. Aspek – aspek dari otak diadopsi pada konsep perancangan fasilitas perawatan ini, yaitu Griya Alzheimer. Dari perancangan Griya Alzheimer ini, diharapkan objek rancang mampu meningkatkan kualitas hidup pengguna dan mempermudah pengguna untuk beradaptasi dengan perubahan perilakunya dalam melakukan aktivitas sehari-hari dengan memberikan berbagbeai terapi, fasilitas penunjang, dan konsep perancangan yang dapat menciptakan kenyamanan dan aktivitas berinteraksi penghuni.
Konsep Arsitektur sebagai Katalis dalam Mengatasi Degradasi Budaya: Sasana Budaya Ndalung Wardatut Toyyibah; Purwanita Setijanti
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v10i2.69022

Abstract

Konsep arsitektur sebagai katalis kebudayaan merupakan sebuah manifestasi dari bagaimana arsitektur dapat mempercepat kesadaran berbudaya masyarakat, dimana dalam perancangan ini mengambil konteks budaya Pandalungan di Jember. Adanya fenomena degradasi nilai budaya, ketidaksadaran masyarakat akan fenomena Pandalungan, serta urgensi identitas yang perlu ditanamkan. Arsitektur sebagai katalis kebudayaan dihadirkan untuk menjadi stimulus percepatan kesadaran berbudaya melalui user movement yang terbentuk. Perancangan ini bermaksud untuk menghadirkan fasilitas publik berupa Sasana Budaya Ndalung sebagai katalis kebudayaan melalui ruang edukasi yang bersifat naratif. Efek katalis diwujudkan dengan membentuk persepsi visual user melalui pengalaman spasial tertentu. Pendekatan fenomenologi dengan metodologi arsitektur naratif digunakan untuk merespon permasalahan desainnya. Untuk mewujudkan konsep naratif, perancangan ini mencoba menghadirkan narasi Pandalungan dari masa lalu, masa kini, hingga masa depan secara flashback. Sebagai tambahan, efek katalis kebudayaan juga ditinjau dari karakteristik Pandalungan, aspek lokalitas, serta perhatian terhadap konsep user movement, sebagai manifest function sebuah ruang kultural.
Ruang Publik Sebagai Optimalisasi Pengembangan Diri Remaja dengan Pendekatan Psikologi Arsitektur: Surabaya Youthcenter Inayatur Arifiyani; Purwanita Setijanti
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v10i2.69399

Abstract

Masa remaja adalah masa peralihan atau transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Tahap remaja merupakan tahap produktif dalam melakukan aktivitas pengembangan diri dan mencari jati diri remaja. Semangat dan kegigihan remaja kota Surabaya dapat dibuktikan dengan tingginya intensitas remaja Surabaya dalam berlatih pada fasilitas umum Kota Surabaya. Namun fasilitas yang disediakan pemerintah Surabaya belum semuanya optimal dalam pemenuhan kebutuhan untuk pengembangan minat bakat remaja. Beberapa faktor yang belum terpenuhi yaitu kebutuhan dari segi kenyamanan dan standar aktivitas pengembangan diri remaja. Perlunya wadah yang optimal bagi remaja dalam aktivitas pengembangan potensi diri yang sesuai dengan minat bakatnya, sebaiknya menjadi prioritas utama pemerintah kota Surabaya. Pengaturan ruang dan desain untuk aktivitas pengembangan diri remaja yang optimal dan berlandaskan pendekatan segi psikologi arsitektur dengan tujuan terciptanya suasana yang memicu semangat dalam memperoleh prestasi di bidang non akademik. Objek rancangan akan berupa ruang publik yang difungsikan sebagai wadah aktivitas remaja untuk memicu dan mengembangkan potensi diri pada minat bakat melalui ruang yang fleksibel dan adaptif.
Co-Authors Adinda Sih Pinasti Retno Utami Alia Ghinantatia Thahir Amalia Nur Indah Sari Amas Brilian Angger Sukma Mahendra Annisa Fikriyah Tasya Antusias Nurzukhrufa Arfianti, Ami Argarini, Tri Okta Arina Hayati Arina Hayati Asri Dinapradipta Asterica Deviana Ardhikawati Ayu Sri Marita Aziz, S. Kamilia Bahri, Ayi Syaeful Bambang Priyambodo Bambang Soemardiono Bambang Soemardiono Cahyadini, Sarah Cahyadini, Sarah Christiono Utomo Dewi Septanti Diana, Tri Wahyu Endang Susilowati Eri Naharani Ustazah Ervin Nurhayati, Ervin Faiz Dewangga Binar Diwari Falahy Mohamad Fatimah, Sri Wahyuni Fitri Rahmawati Happy Ratna Soemartinah Happy Ratna Soemartinah Heri Prasetyo Ibda Zhurifah Qurrotaa'yun Ihdina Sabili Imanuel Mbake Inayatur Arifiyani Intan Kusumaningayu Ismail, Mirra Kamila Ispurwono Soemarno Jauhar Jauhar Jingga, Azharine Purwa Karina Anindita Kartika Nuswantara Kuncoro, Denok Estu Kurniasari, Merisa Lanta Kautsar Akromi Muhammad Faqih Murni Rachmawati Nadhila Retnasari Roestam Nadia Maulina Atrisandi Narida, Tisya Surya Naura, Zahira Dinda Ni Wayan Anantasia Saraswati Ni Wayan Suarmini, Ni Wayan Niken Prasetyawati, Niken Niti Anggarajati Etsahandy Novianto, Didit Nuryantiningsih Pusporini Nurzukhrufa, Antusias Ocky Dwi Saktian Kusuma Perdana, Angga Prajnaparamita Nurul Kusuma Wardhani Pratiwi, Nadiar Purba, Adriel Sachio Putu Bulan Ratna Anggraeni Rahmawati, Deti Raihana Putri Hutami Rayi Karamina Rika Kisnarini Rita Ernawati, Rita Saraya Eka Sharfina Shabrina Nareswara Sumartinah, Happy Ratna Susetyo Firmaningtyas Susy Budi Astuti, Susy Budi Syaharani, Nadia Salwa Tamaulina Br Sembiring Tanti Satriana R. Nasution Tanti Satriana Rosary Nasution Tanti Satriana Rosary Nasution Tisya Surya Narida Uman Syafrudin Utami, Adinda Sih Pinasti Retno Wahyu Setyawan Wardatut Toyyibah