Claim Missing Document
Check
Articles

Konsep Penyediaan Sarana Perumahan Skala Kecil Berdasarkan Prinsip-Prinsip Perencanaan Neighborhood Unit dan Walkability Nuryantiningsih Pusporini; Purwanita Setijanti; Sarah Cahyadini
TATALOKA Vol 24, No 1 (2022): Volume 24 No. 1, February 2022
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.24.1.45-61

Abstract

Saat ini pemerintah mengijinkan adanya pembangunan perumahan dengan skala kecil, namun pada umumnya perumahan dengan kawasan kecil ini cenderung tidak dilengkapi dengan sarana yang cukup, tentunya dengan alasan keterbatasan lahan. Permasalahan tersebut juga muncul di Kota Malang yang mayoritas pembangunan perumahan didominasi oleh pembangunan perumahan skala kecil. Penelitian ini akan difokuskan untuk mengidentifikasi kebutuhan minimal sarana perumahan berdasarkan preferensi penghuni, serta menyusun konsep penyediaan sarana perumahan yang sesuai dengan luas kawasan perumahan berdasarkan prinsip-prinsip perencanaan neighborhood unit dan walkability. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivisme dengan pendekatan gabungan kuantitatif dan kualitatif agar dapat menguraikan dan mengukur hasil preferensi secara obyektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis sarana perumahan yang diprioritaskan oleh penghuni untuk berada di dalam kawasan perumahan adalah: sarana peribadatan, pos keamanan, RTH dan toko/warung. Jarak jangkauan berjalan kaki yang disenangi berada dalam radius seratus meter, terutama untuk menuju tempat ibadah, taman atau toko kebutuhan sehari-hari. Sarana prioritas dan radius berjalan kaki tersebut dapat menentukan konsep luas minimal kawasan perumahan skala kecil. Berdasarkan luas kawasan, menurut teori pembangunan perumahan, perumahan skala kecil tidak dapat disebut sebagai sebuah neighborhood unit, namun aglomerasi dari beberapa perumahan skala kecil dengan permukiman masyarakat di sekitarnya membentuk satu neighborhood unit yang dapat menggunakan sarana perumahan secara bersama.
Media Pembelajaran Rumah Sehat Anak Melalui Kegiatan Kreatif dan Buku Aktivitas Adinda Sih Pinasti Retno Utami; Tanti Satriana Rosary Nasution; Sarah Cahyadini; Happy Ratna Soemartinah; Purwanita Setijanti; Dewi Septanti; Wahyu Setyawan
Sewagati Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (989.229 KB)

Abstract

Pada masa pandemi ini, konsep rumah sehat dan perilaku hidup sehat kembali menjadi isu yang diperbincangkan. Banyak penyakit yang bersumber dari kurang sehatnya kebiasaan manusia sehari-hari dan berakibat pada kurang sehatnya hunian. Anak-anak pada masa emasnya, memiliki kelebihan untuk menyerap berbagai hal dengan baik yang dapat mempengaruhi kebiasaan dan sikap ke depannya. Penanaman pentingnya rumah sehat dan PHBS pada anak dapat mendorong terciptanya rumah sehat dan PHBS sedari dini. Mensosialisasikan prinsip rumah sehat dan perilaku hidup sehat kepada anak-anak melalui ceramah akan dirasa kurang efektif. Salah satu alternatif cara mempromosikan prinsip rumah sehat dan PHBS untuk anak-anak adalah menggunakan buku aktifitas. Buku aktivitas saat ini banyak dipakai oleh anak-anak di sekolahnya dan juga secara mandiri di rumah. Selain mengajarkan topiknya, buku aktivitas juga disusun untuk dapat melatih kemampuan motorik dan sensorik anak. Dari penggunaan buku aktifitas pada anak-anak, menjadikan anak-anak memiliki aktivitas bermain dan belajar tentang rumah sehat.
Going into the Field: The Sensory Experience of Design Students on Spatial Atmosphere of Art Fashion Retail Eri Naharani Ustazah; Purwanita Setijanti; Arina Hayati
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 8, No 3: MARCH 2023
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v8i3.21406

Abstract

Today's retail architecture is developed by creating experiences, sensory experience is one of its aspects. Design students are expected to understand the concept, so this study aims to explore the sensory experience of students in a special retail space, namely art fashion retail. This research uses the qualitative photo elicitation method, participants are brought into real retail space and follow-up interviews are accompanied by photos. The findings revealed that only a small of participants paid attention to both tangible and intangible elements. So, for further assessment, it is necessary to match knowledge between education and the real world
Literasi Kesehatan Lingkungan Hunian bagi Keluarga dengan Anak Stunting dan Pendampingan Hunian Sehat dengan Pemanfaatan Ventilasi Alami Nuswantara, Kartika; Jingga, Azharine Purwa; Setijanti, Purwanita; Utami, Adinda Sih Pinasti Retno; Susilowati, Endang; Prasetyawati, Niken; Aziz, S. Kamilia; Suarmini, Ni Wayan; Nurhayati, Ervin; Rahmawati, Deti; Naura, Zahira Dinda; Syaharani, Nadia Salwa
Sewagati Vol 8 No 4 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i4.2148

Abstract

Program pengabdian ini bertujuan untuk menyediakan akomodasi bagi perkembangan motorik anak stunting melalui pendekatan arsitektural. Mitra abdi merupakan anak stunting yang tinggal di perkampungan padat penduduk di wilayah Sidotopo Surabaya, wilayah di Kota Surabaya dengan tingkat prevalensi tertinggi di kota Surabaya. Metode yang dipergunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah program edukasi dan revitalisasi hunian. Program edukasi dilakukan melalui model personalized coaching atau pendampingan individual mengingat kasus stunting memiliki persoalan yang spesifik, dan revitalisasi dilakukan dengan membenahi dan menata kembali hunian tempat tinggal anak stunting . Pengabdian ini telah menghasilkan model hunian rumah sehat bagi anak stunting dan memberikan media digital video sebagai materi edukasi terhadap upaya mendorong perkembangan motorik anak stunting melalui pendekatan arsitektural. Dari kegiatan ini, telah dihasilkan beberapa luaran yang meliputi luaran utama yang terdiri dari artikel abmas, model rumah ramah stunting sebagai produk abmas, dan video sosialisasi akomodasi bagi anak stunting melalui pendekatan arsitektural. Selain itu, ada luaran tambahan dalam bentuk buku referensi berISBN yang telah terbit dan siap menjadi rujukan bagi penelitian dan pengabdian pada area yang sama. Peluang keberlanjutan dari program ini adalah terbukanya kesempatan untuk pembenahan sanitasi dan elemen furnitur hunian anak stunting.
MANIFESTASI STRUKTUR KELUARGA BESAR PADA GUNA RUANG DOMESTIK HUNIAN MULTIGENERASI Ismail, Mirra Kamila; Hayati, Arina; Setijanti, Purwanita
MODUL Vol 23, No 1 (2023): MODUL vol 23 nomor 1 tahun 2023 ( 7 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mdl.23.1.2023.10-21

Abstract

Hunian multigenerasi di Indonesia merupakan suatu fenomena berhuni yang lazim ditemukan karena manifestasi budaya struktur keluarga besar dan nilai kekerabatan. Struktur keluarga multigenerasi terdiri dari keluarga inti generasi tengah yang tinggal bersama dengan lansia. Manifestasi struktur keluarga dapat dilihat melalui guna ruang domestik yang diobservasi melalui sistem aktivitas dan sistem pengaturan latar hunian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi guna ruang domestik berdasarkan hubungan aktivitas dengan pengaturan latar domestik oleh setiap generasi melalui penelitian kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam, sketsa, pengambilan foto, dan pemetaan perilaku untuk identifikasi sistem pengaturan latar hunian. Data tersebut dianalisis secara triangulasi dengan diskusi kajian teori serta data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan aktivitas domestik hunian multigenerasi berbeda dengan aktivitas domestik pada hunian keluarga inti. Salah satu ekspresi guna ruang terlihat pada aktivitas personal (makan dan menonton TV) dan aktivitas komunal (berkumpul). Kedua jenis aktivitas tersebut memengaruhi penghuni dalam menegosiasikan sistem aktivitas dan guna ruang. Oleh karena itu, muncul konsep negosiasi guna ruang pada hunian multigenerasi terutama bagi keluarga besar. Konsep tersebut menjelaskan ruang dapat menjadi suatu pengaturan latar yang bisa mewadahi beragam aktivitas domestik bagi banyak pengguna, sehingga dapat menjadi pertimbangan sekaligus kajian kembali bagi suatu hunian keluarga yang berada di luas lahan terbatas.
Pengurangan Trigger Depresi pada Mahasiswa Melalui Pendekatan Healing Architecture yang Diterapkan dalam Student Housing Purba, Adriel Sachio; Setijanti, Purwanita
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373520.v12i2.113128

Abstract

Proses mahasiswa dalam menempuh pendidikan dimulai dari bagaimana proses adaptasi mahasiswa di lingkungan baru, dan juga bagaimana adaptasi untuk berinteraksi dengan orang baru. Hal ini dapat menjadi munculnya trigger timbulnya depresi pada kalangan mahasiswa, dimana selain menghadapi tantangan di perkuliahan, juga di lingkungan sekitar. Lokasi hunian mahasiswa dalam menempuh pendidikan juga menjadi faktor penting mahasiswa dalam bertahan selama proses pendidikan di kampus, oleh sebab itu perlu adanya bantuan eksternal bagi mahasiswa untuk mengurangi trigger penyebab munculnya depresi yang dapat dimulai dari lokasi hunian, dimana mahasiswa dapat melakukan interaksi sosial secara berkala dimulai dari lokasi hunian terkhusus student housing. Melalui pendekatan healing architecture yang menargetkan psikis, diharapkan mahasiswa dapat terbantu untuk mengurangi trigger munculnya depresi dan juga membantu mahasiswa selama proses pendidikan di perkuliahan
Penataan Bantaran Sungai Kalimas Surabaya Melalui Pendekatan Sustainable Urban River Intan Kusumaningayu; Bambang Soemardiono; Purwanita Setijanti
JURNAL RUANG / ISSN : 2085-6962 Vol 5 No 2 September (2013): RUANG : JURNAL ARSITEKTUR
Publisher : Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno-Hatta Km.9, Palu 94118 e-mail :Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl. Sukarno-Hatta Km.9, Palu 941

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penataan bantaran sungai Kalimas Surabaya sebagai telah menjadi perhatian pemerintah akhir-akhir ini. Dapat dilihat dengan adanya penataan pada spot-spot tertentu yang berupa taman dan area rekreasi di beberapa penggal sungai. Namun penataan tersebut terlihat belum merata dan menyeluruh. Pendekatan sustainable urban river menawarkan pengembangan kawasan bantaran sungai dengan satu konsep penataan yang terintegrasi sehingga kawasan tersebut tidak hanya menarik untuk dilihat tetapi juga dapat memberikan wadah bagi masyarakat untuk bersosialisasi. Proses analisa diawali dengan melakukan identifikasi kawasan studi, untuk menemukan potensi yang dapat dikembangkan, dengan menggunakan teknik walkthrough analysis dan wawancara terstruktur. Kemudian dilanjutkan dengan penentuan kriteria dan konsep penataan kawasan bantaran sungai yang sustainable. Konsep penataan dan arahan desain yang dihasilkan oleh penelitian ini, mengacu pada aspek-aspek penataan sustainable urban river, mencakup perbaikan kualitas lingkungan, desain lansekap, pembentukan kualitas visual, dan konektivitas lahan dengan konteks lingkungan sekitar. Disamping itu juga memperhatikan keterhubungan secara holistik, mencakup komposisi yang estetis, serta keragaman dan keunikan elemen lansekap. Hasil akhir penelitian berupa perwujudan linkage visual melalui penataan elemen vegetasi, elemen perkerasan, street furniture, dan elemen fisik sebagai identitas yang dapat meningkatkan aspek ekologi, estetika, keamanan, kenyamanan dan kesehatan, sesuai dengan karakter lingkungan, serta mampu mewadahi aktivitas pengguna.
KEPUASAN PENYEWA TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PEMILIHAN KANTOR SEWA KELAS A FUNGSI MAJEMUK DI SURABAYA Nurzukhrufa, Antusias; Setijanti, Purwanita; Dinapradipta, Asri
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 3 No 3 (2019): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2019
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The growth of the supply and demand index of rental offices in Surabaya is the highest in Indonesia. However, the occupancy rate has decreased except in class A rental offices. Decrease in occupancy rate is influenced by dissatisfaction of tenants to the high rental price factor and causes the tenant not to extend the rent. The quality services of class A rental offices multifunction in Surabaya can be considered successful because the tenants have persisted in extending the leases. Therefore, it is necessary to know about the level of satisfaction of tenants to the factors that influence the choosing of class A rental offices multifunction in Surabaya. This research is included in the positivism paradigm with quantitative methods. The analysis technique uses quantitative descriptive statistics by calculating the mean and standard deviations mapped to the Cartesian diagram. This research results two findings. First, the three most satisfied factors i.e. "name of the famous building and its reputation is good", "responsive building management" and "the presence of good security, hygiene and fire protection facilities". Second, three factors that are most dissatisfied i.e. "access to recreational and sports facilities", "noise level" and "building age".Keyword: Rental Offices, Tenants Satisfaction, Real EstateAbstrak: Pertumbuhan indeks supply dan demand kantor sewa di Surabaya termasuk paling tinggi di Indonesia. Namun, tingkat okupansinya mengalami penurunan kecuali pada kantor kelas A. Penurunan tingkat okupansi dipengaruhi oleh ketidakpuasan penyewa terhadap faktor harga sewa yang tinggi dan menyebabkan penyewa tidak memperpanjang sewa. Kualitas layanan kantor sewa kelas A fungsi majemuk di Surabaya dinilai berhasil karena penyewa tetap bertahan untuk memperpanjang sewa. Maka, perlu diketahui tingkat kepuasan penyewa terhadap faktor-faktor pemilihan kantor sewa kelas A fungsi majemuk di Surabaya. Penelitian ini termasuk dalam paradigma positivisme dengan metode kuantitatif. Teknik analisis menggunakan statistik deskriptif kuantitatif dengan menghitung nilai mean dan standar deviasi yang dipetakan ke diagram kartesius. Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, tiga faktor paling puas yaitu “nama gedung terkenal dan reputasinya baik”, “pengelola gedung yang responsif” serta “keberadaan fasilitas keamanan, kebersihan dan perlindungan kebakaran yang baik”. Kedua, tiga faktor paling tidak puas yaitu “kedekatan dengan fasilitas rekreasi dan olahraga”, “tingkat kebisingan” dan “usia gedung”.Kata Kunci: Kantor Sewa, Kepuasan Penyewa, Real Estate
EKSPLORASI POLA ADAPTASI PENGUNGSI WANITA MADURA DI PENAMPUNGAN SEMENTARA RUSUNAWA JEMUNDO, SIDOARJO Argarini, Tri Okta; Setijanti, Purwanita; Sumartinah, Happy Ratna
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 7 No 3 (2023): Jurnal Arsitektur ARCADE September 2023
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Refugees are usually accommodated in temporary shelters with limited conditions. Shelters are usually set up as a temporary solution, which UNHCR says their conditions are like living in limbo (uncertainty). However, unlike the usual shelters, the Sampang refugees, who are included in the category of internally displaced people, are being temporarily accommodated in the Jemundo Rusunawa. Moreover, they have been in the residence for almost 11 years. In addition to getting access to basic needs, the condition of the shelter is in the form of a permanent building that is suitable for renting out to the surrounding community. Do these conditions make it easier for Sampang refugees to adapt? While many theories say that refugees, especially women, experience difficulties when they are in a new environment, for example related to their domestic and social activities. This research explores the adaptation pattern of Sampang women refugees who have a strong culture and spirituality in getting used to new housing, which not only has a different pattern, but also has levels. The qualitative method was chosen to make it easier to explore the natural settings of these women. Data were obtained through observation and interviews, which were then analyzed using thematic analysis. The results show that they create the atmosphere of their home by expanding domestic space into spaces that have opportunities and are agreed upon by the community.Keyword: Adaptation Pattern, Female Refugees, Rusun Abstrak: Pengungsi biasanya ditampung pada hunian sementara dengan kondisi yang terbatas. Tempat penampungan biasa didirikan sebagai solusi sementara, dimana UNHCR menyebut kondisi mereka seperti hidup didalam limbo (ketidakpastian). Namun berbeda dengan penampungan biasanya, pengungsi Sampang, yang termasuk dalam ketegori internally displaced people ini, ditampung sementara di Rusunawa Jemundo. Apalagi mereka sudah berada pada hunian tersebut selama hampir 11 tahun. Selain mendapat akses kebutuhan dasar, kondisi penampungan berupa gedung permanen yang layak disewakan bagi masyarakat sekitar. Apakah kondisi yang demikian membuat pengungsi Sampang lebih mudah beradaptasi?. Sementara banyak teori yang mengatakan bahwa pengungsi, khususnya wanita, mengalami kesulitan saat berada di lingkungan baru, misalnya  terkait dengan kegiatan domestik maupun kegiatan sosial mereka. Penelitian ini menggali pola adaptasi pengungsi wanita Sampang yang memiliki kebudayaan dan spiritualitas yang kental melakukan pembiasaan pada hunian baru, yang tidak hanya memiliki pola yang berbeda, tetapi juga bertingkat. Metode kualitatif yang dipilih untuk mempermudah menggali natural setting dari para wanita tersebut. Data didapatkan melalui observasi dan wawancara, yang kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik. Hasil menunjukkan mereka menciptakan suasana rumahnya dengan memperluas ruang domestik pada ruang-ruang yang berpeluang dan disepakati bersama komunitas.Kata Kunci: Pola Adaptasi, Pengungsi Wanita, Rusun
TRANSFORMATION OF FORM, FUNCTION, AND MEANING SACRED SPACE OF GEDHONG JENE KRATON YOGYAKARTA Kuncoro, Denok Estu; Setijanti, Purwanita; Novianto, Didit
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Arsitektur ARCADE Juni 2024
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The fusion of cultural and social accumulations is capable of creating architectural works with specific functions and meanings. In Indonesia, Kraton Yogyakarta, which continues to uphold its role as a traditional palace. However, the transition from an absolute monarchy to a republic, has led the transformation in form, functions, and meanings of spaces in the kraton. Spaces previously used by the king now serve different functions, sacred spaces are repurposed for more general purposes. Gedhong Jene, one of these spaces, responds to these changes, evidencing an adaptation from a space exclusively for the king to a more inclusive functionThis research aims to conduct an analysis of the transformation of Gedhong Jene as a reflection of the dynamic political and socio-cultural developments within the Kraton Yogyakarta. Used qualitative approaches, the study will explore the change in function and meaning of Gedhong Jene's space, considering both its architectural and non-architectural elements. Data gathered from observations, interviews, and archival documents will be analyzed using descriptive criticism.The research findings revealed significant changes in Gedhong Jene, particularly in its static and dynamic aspects. However, the building exhibited more complex functionality following these alterations. Keyword: Transformation of Sacred Space, Gedhong Jene, Kraton YogyakartaAbstrak: Perpaduan akumulasi budaya dan sosial mampu menghasilkan karya arsitektur yang memiliki fungsi dan makna tertentu. Di Indonesia, salah satunya adalah Kraton Yogyakarta yang hingga saat ini masih memegang peranannya sebagai kerajaan tradisional. Namun, seiring adanya perubahan sistem pemerintahan absolut ke sistem republik, hal ini berdampak pada perubahan bentuk dan pergeseran fungsi dan makna ruang di dalam kraton. Ruang-ruang yang sebelumnya digunakan hanya untuk keperluan raja kini memiliki fungsi yang berbeda, ruang-ruang yang dianggap sakral difungsikan untuk tujuan yang lebih umum. Gedhong Jene, salah satu ruang yang merespons perubahan tersebut. Bangunan ini menjadi bukti adanya adaptasi dari ruang sakral yang hanya digunakan untuk raja menjadi lebih inklusif. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis mendalam terhadap perubahan ruang Gedhong Jene sebagai cerminan dari perkembangan dinamika politik dan sosial budaya yang terjadi di Kraton Yogyakarta. Penelitian kualitatif digunakan untuk mengeksplorasi perubahan bentuk, fungsi, dan makna ruang Gedhong Jene dilihat dari elemen-elemen arsitektur maupun non-arsitekturnya. Data didapatkan dari observasi, wawancara, serta penggunaan dokumen arsip kraton yang nantinya akan dianalisis menggunakan descriptive criticism. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya perubahan yang signifikan pada Gedhong Jene, terutama dalam aspek statis dan dinamisnya. Namun, bangunan menunjukkan fungsionalitas yang lebih kompleks setelah adanya perubahan.Kata Kunci: Transformasi Ruang Sakral, Gedhong Jene, Kraton Yogyakarta
Co-Authors Adinda Sih Pinasti Retno Utami Alia Ghinantatia Thahir Amalia Nur Indah Sari Amas Brilian Angger Sukma Mahendra Annisa Fikriyah Tasya Antusias Nurzukhrufa Arfianti, Ami Argarini, Tri Okta Arina Hayati Arina Hayati Asri Dinapradipta Asterica Deviana Ardhikawati Ayu Sri Marita Aziz, S. Kamilia Bahri, Ayi Syaeful Bambang Priyambodo Bambang Soemardiono Bambang Soemardiono Cahyadini, Sarah Cahyadini, Sarah Christiono Utomo Dewi Septanti Diana, Tri Wahyu Endang Susilowati Eri Naharani Ustazah Ervin Nurhayati, Ervin Faiz Dewangga Binar Diwari Falahy Mohamad Fatimah, Sri Wahyuni Fitri Rahmawati Happy Ratna Soemartinah Happy Ratna Soemartinah Heri Prasetyo Ibda Zhurifah Qurrotaa'yun Ihdina Sabili Imanuel Mbake Inayatur Arifiyani Intan Kusumaningayu Ismail, Mirra Kamila Ispurwono Soemarno Jauhar Jauhar Jingga, Azharine Purwa Karina Anindita Kartika Nuswantara Kuncoro, Denok Estu Kurniasari, Merisa Lanta Kautsar Akromi Muhammad Faqih Murni Rachmawati Nadhila Retnasari Roestam Nadia Maulina Atrisandi Narida, Tisya Surya Naura, Zahira Dinda Ni Wayan Anantasia Saraswati Ni Wayan Suarmini, Ni Wayan Niken Prasetyawati, Niken Niti Anggarajati Etsahandy Novianto, Didit Nuryantiningsih Pusporini Nurzukhrufa, Antusias Ocky Dwi Saktian Kusuma Perdana, Angga Prajnaparamita Nurul Kusuma Wardhani Pratiwi, Nadiar Purba, Adriel Sachio Putu Bulan Ratna Anggraeni Rahmawati, Deti Raihana Putri Hutami Rayi Karamina Rika Kisnarini Rita Ernawati, Rita Saraya Eka Sharfina Shabrina Nareswara Sumartinah, Happy Ratna Susetyo Firmaningtyas Susy Budi Astuti, Susy Budi Syaharani, Nadia Salwa Tamaulina Br Sembiring Tanti Satriana R. Nasution Tanti Satriana Rosary Nasution Tanti Satriana Rosary Nasution Tisya Surya Narida Uman Syafrudin Utami, Adinda Sih Pinasti Retno Wahyu Setyawan Wardatut Toyyibah