Claim Missing Document
Check
Articles

An Analysis of Students Responses on Mathematics Learning Based on Google Classroom Tetty Natalia Sipayung; Imelda Imelda; Tatag Yuli Eko Siswono; Masriyah Masriyah
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 3, No 4 (2020): Budapest International Research and Critics Institute November
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v3i4.1433

Abstract

A teacher needs to observe student responses when learning takes place. During the Covid- 19 pandemic, it was to observe student responses when learning takes place online. However, efforts are still being made to determine student responses to online learning. Student responses is needed to determine the cognitive and affective development of student when learning take place. Therefore, a study was conducted on the analysis of student responses to mathematics learning. Mathematics learning applied in this study uses online learning, namely using a learning container, namely Google Classroom. This research ia a qualitative research which aims to analyze students’ responses to mathematics learning based on google classroom. This research involved subjects, namely students of class VII-C SMP Santo Yoseph Medan in the odd semester of the 2020/2021 Academic Year, totaling 32 people. The instrument used to analyze student responses was a questionnaire designed online in the form of a google form. The results of this study explain that student responses are positive towards google classroom-based mathematics learning. This is studied based on indicators of student responses.
PROFIL KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT Rima Maisyah Ridwanah; Masriyah Masriyah
MATHEdunesa Vol 9 No 3 (2020): Jurnal Mathedunesa Volume 9 Nomor 3 Tahun 2020
Publisher : Program Studi S1 Matematika UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.103 KB) | DOI: 10.26740/mathedunesa.v9n3.p595-606

Abstract

Kompetensi komunikasi siswa haruslah menjadi fokus utama guru karena termasuk dalam salah satu tujuan kurikulum 2013 dalam pembelajaran matematika. Komunikasi berperan penting dalam pemecahan masalah matematika. Untuk mengomunikasikan pemecahan masalah yang baik, maka dibutuhkan komunikasi matematika dengan baik. Faktor yang mempengaruhi siswa dalam pemecahan masalah salah satu adalah gaya kognitif. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan profil komunikasi matematika tulis siswa dalam pemecahan masalah matematika berdasarkan gaya kognitif field dependent (FD) dan field independent (FI) yang dimiliki siswa. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan di UPT SMP Negeri 5 Gresik. Penelitian ini menggunakan instrument Tes Kemampuan Matematika (TKM), Tes GEFT, dan Tes Komunikasi Matematika Tulis (TKMT). TKM digunakan untuk memilih subjek penelitian sehingga setiap subjek penelitian memiliki kemampuan matematika tinggi yang setara. Tes GEFT digunakan untuk mengelompokkan siswa dengan gaya kognitif FD dan FI. Sedangkan TKMT berguna untuk mendeskripsikan profil komunikasi matematika tulis siswa dalam pemecahan masalah. Teknik analisis data terdiri dari analisis tes TKM, GEFT, dan TKMT. Ada dua subjek dalam penelitian ini yaitu, satu subjek gaya kognitif field dependent (FD) dan satu subjek gaya kognitif field independent (FI). Dua siswa tersebut diberikan tes komunikasi matematika tulis untuk memperoleh data komunikasi matematika tulis siswa. Pada penelitian ini diperoleh hasil dimana gaya kognitif FI memiliki komunikasi matematika tulis dengan uraian: subjek SFI dalam memahami masalah menuliskan hal-hal yang diketahui serta ditanyakan secara akurat, lengkap, dan lancar. Selanjutnya, subjek SFI membuat rencana penyelesaian dengan menuliskan strategi pemecahan masalah, istilah/notasi, dan membuat gambar atau sketsa secara akurat, lengkap, dan lancar. Dalam tahap melaksanakan rencana penyelesaian, subjek SFI menuliskan tahap-tahap perhitungan dengan akurat, lengkap, dan lancar. Selanjutnya pada tahap memeriksa kembali, kesimpulan dituliskan secara akurat, lengkap, dan lancar oleh subjek SFI. Di sisi lain subjek dengan gaya kognitif FD memiliki komunikasi matematika tulis dengan uraian: Subjek SFD dalam memahami masalah menuliskan hal-hal yang diketahui serta ditanyakan secara akurat, lengkap, dan tidak lancar. Selanjutnya, subjek SFD membuat rencana penyelesaian dengan menuliskan strategi pemecahan masalah secara tidak akurat, tidak lengkap, dan tidak lancar. Sedangkan dalam menuliskan istilah atau notasi dan membuat gambar atau sketsa secara akurat, lengkap, dan lancar. Dalam tahap melaksanakan rencana penyelesaian, subjek SFD menuliskan tahap-tahap perhitungan dengan tidak akurat, lengkap, dan tidak lancar. Selanjutnya pada tahap memeriksa kembali, kesimpulan dituliskan secara tidak akurat, tidak lengkap, dan tidak lancar oleh subjek SFD. Berdasarkan deskripsi dan hasil analisis dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa gaya kognitif field dependent dan field independent dapat mempengaruhi komunikasi tulis siswa dalam pemecahan masalah. Oleh karena itu, penting bagi guru dan siswa untuk mengetahui komunikasi matematika tulis agar dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman dalam pemecahan masalah.
PROFIL PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP DALAM PEMECAHAN MASALAH ARITMETIKA SOSIAL BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA YULIANA DWI RAHMAWATI; Masriyah Masriyah
MATHEdunesa Vol 10 No 1 (2021): Jurnal Mathedunesa Volume 10 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Program Studi S1 Matematika UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.568 KB) | DOI: 10.26740/mathedunesa.v10n1.p110-120

Abstract

Mathematical reasoning is the ability to think about mathematical problems, namely by thinking logically about mathematical problems to get conclusions about problem solutions. There are several factors that can affect students' mathematical reasoning, including mathematical abilities. Dissimilarity of students' mathematical abilities allows for dissimilarity in their mathematical reasoning abilities. So, this research intends to describe students' mathematical reasoning abilities in solving social arithmetic problems based on dissimilarity in mathematical abilities. The purpose of this research was to describe qualitative data about the mathematical reasoning abilities of students with high, medium, or low abilities in solving social arithmetic problems. The instrument used was the Mathematical Ability Test to determine the three research subjects, followed by a Problem Solving Test to get qualitative data about students' mathematical reasoning abilities, then interviews to get deeper data that was not obtained through written tests. Thus, the research data were analyzed using mathematical reasoning indicators. From the result of data analysis, it was found that all students understood the problem well. Students with high and medium mathematical abilities are determining and implementing problem solving strategies properly, namely writing down the step for solving them correctly and making accurate conclusions by giving logical argumens at aech step of the solution. However, students with low mathematical abillities have difficulty in determining and implementing problem solving strategies because they do not understand the concept, thus writing the steps to solve the problems incorrectly and not giving accurate conclusions about the correctness of the solution. Keywords: mathematical reasoning, problem solving, mathematical abilities
ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI ALJABAR KELAS VII SMP DARI PERBEDAN JENIS KELAMIN indah puspita; Masriyah Masriyah
MATHEdunesa Vol 10 No 3 (2021): Jurnal Mathedunesa Volume 10 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Program Studi S1 Matematika UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.259 KB) | DOI: 10.26740/mathedunesa.v10n3.p448-457

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan belajar pada materi aljabar kelas VII dari perbedaan jenis kelamin. Subjek penelitian terdiri dari dua siswa SMP kelas VII dengan jenis kelamin laki – laki dan perempuan. Metode pengumpulan data menggunakan tes tulis materi aljabar, dan melakukan wawancara pada siswa terkait pengerjaan tes tulis yang telah dilakukan. Hasil dari penelitian ini adalah siswa laki – laki memiliki kesulitan lebih banyak dari pada siswa perempuan. Siswa laki – laki tidak mengalami kesulitan ketika memecahkan soal dengan penyelesaiaan yang membutuhkan penetapan bentuk variabel tetapi memiliki kesulitan saat mengemukakan konsep mengelompokkan suku – suku yang sejenis dalam bentuk aljabar, memiliki kesulitan ketika menggunakan prinsip mengoperasikan bentuk aljabar dan mecari nilai suatu variabel. Sedangkan siswa perempuan tidak kesulitan ketika mengemukakan konsep mengelompokkan suku – suku yang sejenis dalam bentuk aljabar, menggunakan prinsip mengoperasikan bentuk aljabar dan mencari nilai suatu variabel, tetapi mengalami kesulitan ketika memecahkan soal dengan penyelesaiaan yang membutuhkan penetapan bentuk variabel karena siswa perempuan merasa kebingungan saat mengerjakan langkah selanjutnya sehingga tidak mengerjakan soal hingga selesai.
Miskonsepsi Siswa SMP pada Konsep Segiempat Ditinjau dari Kemampuan Matematika serta Alternatif Untuk Mengatasinya Desy Puspita Sari; Masriyah Masriyah
MATHEdunesa Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Mathedunesa Volume 11 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Program Studi S1 Matematika UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.471 KB) | DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n1.p46-57

Abstract

Mathematical ability is the ability required by students to solve a problem, students with high abilities will find it easy to solve problems because they have a good understanding of concepts, whereas students with low abilities will find it difficult to solve problems because they do not understand concepts correctly, which is what causes students to make conceptual errors. A condition when students experience a conceptual error is called a misconception. This research is a qualitative study that has the purpose to describe the misconceptions at each level, such as high mathematical ability, moderate mathematical ability, and low mathematical ability on quadrilateral material and alternatives to overcome them. The subjects in this study were 3 students who were selected using purposive sampling. In this study, students were given a mathematical ability test so that they could be grouped according to their level, then misconceptions were analyzed using a misconception test with the modified CRI method and continued with a diagnostic interview. The results showed that students with low mathematical abilities experienced more misconceptions than other abilities. The three subjects experienced misconceptions in determining the shapes which include rectangular shapes and the nature of rectangular. The causes of misconceptions are caused by pictures, students' abilities, and incomplete reasoning. The alternatives that can be done to overcome misconceptions are providing cognitive conflict, providing scaffolding, and re-explanation. Keywords: misconception, quadrilateral, mathematical ability, alternative to overcome misconceptions.
PROFIL PENALARAN ANALOGI SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Dinda Fasya Purnomo Putri; Masriyah Masriyah
MATHEdunesa Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Mathedunesa Volume 11 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Program Studi S1 Matematika UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.229 KB) | DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n1.p134-144

Abstract

Dalam pembelajaran matematika mencakup dua aspek penalaran yakni penalaran deduktif dan penalaran induktif. Kemampuan penalaran induktif merupakan bagian dari aspek kognitif, dan merupakan salah satu dari tiga jenis penalaran induktif yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu penalaran analogi. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan penalaran dalam memecahkan masalah adalah gaya belajar. Gaya belajar setiap siswa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan penalaran matematika. Penelitian ini bertujuan mendiskripsikan kemampuan penalaran analogi siswa dalam pemecahan masalah ditinjau dari gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan instrumen tes dan wawancara. Subjek pada penelitian ini adalah tiga siswa kelas XI IPA SMA Hang Tuah 2 Sidoarjo tahun ajaran 2021/2022 yang terdiri dari satu siswa bergaya belajar visual, satu siswa bergaya belajar auditorial, dan satu siswa bergaya belajar kinestetik dengan kemampuan matematika setara serta berjenis kelamin perempuan. Profil penalaran analogi dianalisis sesuai dengan indikator yang peneliti gunakan yaitu: (1) Encoding (Pengkodean), (2) Inferring (Penyimpulan), (3) Mapping (Pemetaan), (4) Applying (Penerapan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subjek tersebut dapat memenuhi indikator dari tahap Encoding (Pengkodean) dan Inferring (Penyimpulan). Ketiga subjek mampu mengidentifikasi informasi masalah sumber dan masalah target, serta mampu menyelesaikan masalah sumber berdasarkan konsep yang ditemukan. Subjek dengan gaya belajar visual dan auditorial mampu memenuhi indikator pada tahap Mapping (Pemetaan) dan Applying (Penerapan). Sehingga subjek yang memiliki gaya belajar visual dan subjek yang memiliki gaya belajar auditorial masing-masing memiliki kemampuan penalaran analogi tinggi. Sedangakan subjek yang memiliki gaya belajar kinestetik tidak memenuhi indikator pada tahap Mapping (Pemetaan) dan Applying (Penerapan) sehingga subjek yang memiliki gaya belajar kinestetik memiliki kemampuan penalaran analogi sedang.
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita SPLTV Ditinjau dari Gaya Kognitif Reflektif-Impulsif Siti Mashfufatul Khoiriyah; Masriyah Masriyah
MATHEdunesa Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Mathedunesa Volume 11 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Program Studi S1 Matematika UNESA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.784 KB) | DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n2.p357-367

Abstract

Kemampuan pemecahan masalah merupakan kesanggupan seseorang dalam melaksanakan proses pemecahan masalah yang menjadi salah satu kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah belajar matematika. Sedangkan pemecahan masalah merupakan proses seseorang dalam menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan pemahamannya untuk mengatasi masalah tertentu yang belum jelas penyelesaiannya. Masalah yang dipecahkan dapat disajikan dalam bentuk cerita. Faktor yang memengaruhi pemecahan masalah ialah gaya kognitif reflektif dan impulsif. Dalam memecahkan masalah, salah satu faktor yang memengaruhinya ialah gaya kognitif reflektif dan impulsif. Salah satu materi yang membutuhkan pemecahan masalah ialah SPLTV sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam menyelesaikan soal cerita ditinjau dari gaya kognitif reflektif dan impulsif pada materi SPLTV. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan wawancara. Instrumen dalam penelitian ini yaitu tes gaya kognitif MFFT(Matching Familiar Figure Test), tes kemampuan matematika, tes pemecahan masalah berbentuk soal cerita, dan pedoman wawancara. Subjek penelitian ini adalah masing-masing satu siswa dengan gaya kognitif reflektif dan satu siswa dengan gaya kognitif impulsif berdasarkan hasil MFFT. Pemilihan subjek dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis data berdasarkan indikator pemecahan masalah Polya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa bergaya kognitif reflektif mampu memenuhi semua indikator tahapan pemecahan masalah diantaranya ialah mampu memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, melaksankaan rencana pemecahan masalah dengan benar, dan memeriksa kembali jawaban. Sebaliknya, siswa dengan gaya kognitif impulsif belum memenuhi semua indikator tahapan pemecahan masalah. Siswa impulsif menyelesaikannya sampai akhir namun tidak semua benar. Siswa impulsif melakukan kesalahan dalam menyusun model matematika dan perhitungan sehingga jawaban akhir kurang tepat. Kata Kunci: Pemecahan Masalah, Soal Cerita, Gaya Kognitif Reflektif-Impulsif.
Algebraic Thinking Profile of Junior High School Students with Reflective Cognitive Style in Solving Mathematics Problems Yusrina, Siti Laiyinun; Masriyah, Masriyah; Wijayanti, Pradnyo
Jurnal Riset Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran Matematika Vol. 7 No. 1 (2023): JRPIPM SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpipm.v7n1.p75-84

Abstract

The differences in algebraic thinking when solving problems are determined by the characteristics of students. One of the distinguishing characteristics is cognitive style. The study aimed to describe the algebraic thinking profile of students who had reflective cognitive styles in solving mathematics problems. This study used descriptive qualitative research with a case study research design, focusing on 8th grade junior high school students with reflective cognitive style. Data were collected using tests and interviews. This study used three types of tests namely Matching Familiar Figure Test (MFFT) to determine students’ cognitive style, Mathematics Ability Test (AMT) to measure students' mathematical abilities, and Problem-Solving Test (PST) to obtain data related to students’ algebraic thinking profile in solving mathematics problems. Data were analyzed in three stages covering data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that the algebraic thinking of students with reflective cognitive style in solving problems met the three aspects of algebraic thinking indicators namely performing activities to generalize the pattern and determine the next term of the given pattern, representing and comparing data in tabular form, and understanding the meaning of variables and use variables in the form of letters or symbols as a representation of something unknown value in algebraic form. Students with a reflective cognitive style in solving problems could understand the problems given well, be careful and thorough in writing the steps of completion, and straightforward and coherent in answering questions so that the answers given tend to be correct. Thus, the results of this study are expected to be one of the references for teachers or other researchers in developing mathematics learning by considering the cognitive style the students, especially reflective cognitive style.
Keyakinan dan mathematics pedagogical content knowledge calon guru matematika: fokus pada domain bilangan Farman, Farman; Ekawati, Rooselyna; Masriyah, Masriyah
JPMI (Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif) Vol. 6 No. 5 (2023): September
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/jpmi.v6i5.18477

Abstract

The purpose of this study was to identify and describe the beliefs and mathematics pedagogical content knowledge (MPCK) of pre-service mathematics teachers. This research is a type of quantitative research with a descriptive design. This research involved 29 final year mathematics pre-service teacher at a college in Southeast Sulawesi, Indonesia. The instruments used in this study were a confidence questionnaire and the MPCK test based on the TEDS-M indicator. The data analysis technique used in this research is descriptive analysis technique. The results showed that the pre-service teacher's belief in mathematics and teaching mathematics was in the high category. Meanwhile, the MPCK of pre-service teachers is in the less category. This shows that pre-service teachers still have difficulties in planning appropriate activities, appropriate methods, predicting student responses, evaluating student mathematical solutions, identifying student misconceptions and representing mathematical concepts or procedures. Future research may consider expanding the focus on the predictive relationship between belief and MPCK pre-service teachers.
Pengaruh Pemahaman Perangkat Desa Dan Peran Perangkat Desa Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Studi Kasus Pada Desa di Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik) Masriyah, Masriyah; Maslichah, Maslichah; Mawardi, M. Cholid
e_Jurnal Ilmiah Riset Akuntansi Vol 12, No 02 (2023): e_Jurnal Ilmiah Riset Akuntansi 2023
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to analyze and discuss the effect of understanding village officials and the role of village officials on the accountability of village fund management. This research is a quantitative research with technical data collection using a questionnaire. The sample in this study amounted to 97 respondents. The location of this research was village officials in Pudakittimur Village, Pudakit Barat Village, and Suwari Village, Sangkapura sub-district, Gresik Regency. The sampling technique used is purposive sampling method. Processing of primary data using analysis of Statistical Package for Social Science (SPSS) version 25. technique with multiple regression analysis method. The results of this study indicate that simultaneously the independent variables have a significant effect on the dependent variable, while partially each variable has a positive and significant effect on the accountability of managing village funds.Keywords : Understanding of village officials, the role of village officials, and accountability for managing village funds
Co-Authors A, Ruslimin ABADI AGUNG LUKITO Agus Purnama Ahmad Isroil, Ahmad Aldrian Saputra Alfiyah Firanda Putri Alfred Alfred Ali Shodikin Aliya, Afifa Ambarsari, Aprilia Anissa Firda Nur Rohma ANNISA DWI KURNIAWATI Aura Alivana, Rizky Putri Azizah, Ummah Qurrotul B. R., Endah Bahri, Akhmad Syaiful Berliana, Audrey Putri BUDI PRIYO PRAWOTO CHOIRUN NISA, SUKMA Daerni, Yeni Desy Puspita Sari Dewi, Annisa Rifka Dinda Fasya Purnomo Putri Elky Ulfa Qumairoh Elyasarikh, Annisa Alvi Farman, Farman Fildzah, Natasya Nurhusnina FIRDA HARYANTI, CHOIRUNISA FIRDAUSI WIDYA PUTRI, FIRMALIA Firmansyah, Editya Yoga HANIFA, ALVI I Ketut Budayasa Imelda Imelda indah puspita INDAH SRI KUSDIANTARI, RAHMAWATI Indrawan Putra Wijaya Izzati, Rafika Annisa'Elya Kasih, Yuni Kobandaha, Putri Ekawaty Kusrini Kusrini LAILATUL MASRUROH, NINIK M Afuw Thariq Nabawi M. Cholid Mawardi Manuharawati Maslichah, Maslichah Masrurroh, Aidatul Mega Teguh Budiarto Mudinillah, Adam Muhammad Andrian Muhammad Hafidz, Muhammad Ningtiyas, Niken Ayu Novitasari, Pratiwi NUR AROFAH, DIANA Nur Sholikhah, Rejeki Pradnyo Wijayanti Purwoningtiyas, Ulinnuha Ravena Angelina Mahardhieta Renaldi Renaldi Rima Maisyah Ridwanah ROFIAH, KHOFIDHOTUR Rooselyna Ekawati Rosiandi, Annafi Safira, Nura Delta Safitri, Aisyah Sari, Tiara Dian Shubhiy, Annisa Nadiya Fauziyah Siahaan, Leroy Holman Sipayung, Tetty Natalia Sisilia Tri Anggraeni Siti Khabibah Siti Mashfufatul Khoiriyah Siti Suprihatiningsih Susanah Susanah Tami Erliani Tatag Yuli Eko Siswono Tauran, Yeni Tiara, Tiara TITIS SURYA MAHA RIANTI Tonra, Wilda Syam Trianingsih, Ervina Vicy Wahyu Putra Winda Syam Tonra YULIANA DWI RAHMAWATI Yurizka Melia Sari Yusrina, Siti Laiyinun YUSUF FUAD ZITARI, AFINA