Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

TANTANGAN DAN PELUANG PENDIDIK DALAM MEWUJUDKAN PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL Hilmy Nadiyah Harits; Iis Anisah; Nabillah Anjani; Asep Mulyana
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 6 (2025): Desember 2025 - Januari 2026
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di tengah arus perkembangan yang semakin pesat, pembelajaran digital menjadi penting karena dapat memberikan aksesibilitas, fleksibilitas dan inovasi dalam pembelajaran. Pendidik diharuskan untuk menguasai perkembangan media pembelajaran yang mengandalkan teknologi dan informasi di era zaman modern ini. Namun di samping itu, seorang pendidik memiliki tantangan yang harus dihadapi untuk mengimplementasikan pembelajaran digital yang efektif dan mempersiapkan guru dalam pemanfaatan teknologi saat ini. Guru perlu memiliki keterampilan dalam teknologi digital dan mampu membuat media pembelajaran yang sesuai bagi siswa di era sekarang dengan memanfaatkan fitur- fitur yang dapat digunakan di media digital agar menarik perhatian siswa dalam pembelajaran dan memahami materi pembelajaran. Di balik tantangan tersebut, pemanfaatan teknologi pendidikan justru memberikan banyak peluang melalui hadirnya berbagai inovasi seperti media digital interaktif dan ruang belajar virtual yang membuat proses pembelajaran lebih menarik dan efisien. Selain itu, kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi elemen yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan digital, sehingga peningkatan keterampilan teknologi, dukungan tenaga ahli IT, dan penyediaan infrastruktur yang memadai menjadi hal yang sangat penting bagi lembaga pendidikan.
ANALISIS TUGAS DAN FUNGSI GURU DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ERA DIGITAL Tiara Adiyanti Kusumawardhani; Dwi Astrini; Dennis Maulana; Asep Mulyana
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 6 (2025): Desember 2025 - Januari 2026
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi yang berkembang sangat pesat menjadi tanda bahwa saat ini kita telah memasuki era digital yaitu era dimana semua orang dapat dengan mudah mendapatkan informasi bahkan informasi yang berasal dari luar negeri. Teknologi juga membuat seseorang dapat dengan mudah terhubung antar sesama. Era digital saat ini telah mulai merambah hingga ke bidang pendidikan, perkembangan teknologi di bidang pendidikan membuat guru memiliki tugas dan fungsi yang lain. Jika pada awalnya guru hanya memiliki tugas dan fungsi sebagai penyampai materi kini telah memiliki tugas dan fungsi baru yaitu sebagai fasilitator dan pembimbing dalam proses pembelajaran yang semakin terfokus pada teknologi. Saat ini pembelajaran harus disesuaikan dengan era digital agar pembelajaran tersebut menjadi lebih menarik dan bermakna bagi peserta didik. seorang guru yang menghadapi era digital haruslah mampu menguasai teknologi dan tidak gagap ketika menggunakan teknologi agar guru mampu memggunakan teknologi sebagai alat untuk mempermudah tugas dan proses pembelajaran Penelitian ini menggunakan Teknik pengumpulan data di dalam penelitian ini adalah studi literature dan analisis dokumen. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan membaca literature, mengidentifikasi dan menyimpulkan temuan-temuan data yang relevan dari literature dan dokumen yang telah dikaji. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi baru bagi para pembaca, dan bagi kami menjadi informasi baru yang dapat berguna dalam meningkatkan kemampuan kami dalam memahami tugas dan fungsi guru dalam menghadapi tantangan di era digital.
PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL: PROBLEMATIKA TUGAS DAN FUNGSI PENDIDIK Nayla Wulandari; Maudy Istiana Putri; Dzikriyatul Mahfudoh; Asep Mulyana
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 6 (2025): Desember 2025 - Januari 2026
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan di era digital menghadirkan perubahan fundamental dalam cara guru dan siswa berinteraksi dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis transformasi peran pendidik, tugas dan fungsi, tantangan implementasi, serta kompetensi dan strategi yang diperlukan dalam menghadapi era digital. Metode yang digunakan adalah studi literatur dengan menganalisis berbagai jurnal pendidikan terkemuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa transformasi peran pendidik mencakup perubahan dari pemberi informasi menjadi fasilitator, desainer pembelajaran, dan mentor yang komprehensif. Pendidik harus memiliki kompetensi ganda yaitu kompetensi pedagogik dan kompetensi teknologi digital. Tantangan implementasi pendidikan digital meliputi perubahan paradigma budaya, kesenjangan akses teknologi, kemudahan akses informasi negatif, kompetensi guru yang masih kurang, serta masalah keamanan data dan etika digital. Strategi yang dapat dilakukan pendidik antara lain pembelajaran berkelanjutan, desain pembelajaran berpusat siswa, pengembangan literasi digital siswa, dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Kesimpulannya, transformasi peran pendidik di era digital bukan hanya adopsi teknologi semata, tetapi perubahan menyeluruh dalam filosofi, metode, dan pendekatan mengajar yang lebih inklusif, inovatif, dan berpusat pada perkembangan holistik siswa.
ANALISIS FUNGSI GURU DAN PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL Amanda Dini Nurul Qolby; Pinah Pitriyanti; Salma Yuhannadza; Asep Mulyana
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 6 (2025): Desember 2025 - Januari 2026
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi bagaimana fungsi pendidikan dan peran pendidikan, di Era Digital ini. Studi ini memberikan kontribusi terhadap diskusi mengenai bagaimana seharusnya pendidikan memosisikan diri dalam perubahan zaman termasuk dalam menghadapi era digital. Melalui metode penelitan yang digunakan yaitu studi pustaka (library researcah) peneliti menemukan beberapa aspek penting mengenai fungsi Pendidikan dan peran Pendidikan di era digital yakni pembelajaran di era digital memiliki karakteristik yang berbeda dengan pembelajaran siswa pada masa sebelum ini, generasi di era ini adalah mereka yang berkarakter digital native. Siswa pada masa ini lahir, tumbuh dan besar bersentuhan langsung dengan dunia digital, sehingga arus informasi yang diperoleh akan berbeda dengan siswa sebelumnya. Artikel ini membahas fungsi pendidikan di era digital, meliputi fungsi transformasi pengetahuan, pengembangan kompetensi abad 21, pembentukan karakter digital, serta penguatan kemampuan adaptasi terhadap perubahan teknologi. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendidikan di era digital harus mengintegrasikan teknologi secara optimal tanpa mengabaikan nilai-nilai moral, etika, dan kemanusiaan
ETIKA PENGGUNAAN PLATFROM PEMBELAJARAN DIGITAL: STUDI TERHADAP KEPATUHAN GURU DALAM ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Amri Fara Firjatullah; Dewi Riska Sari; Adinda Salwa Audi; Asep Mulyana
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 6 (2025): Desember 2025 - Januari 2026
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transformasi digital pendidikan Indonesia di era Revolusi Industri 4.0 menghadapi stagnasi akibat kesenjangan literasi digital, keterbatasan infrastruktur, serta risiko etis seperti pelanggaran privasi siswa dan komunikasi tidak profesional melalui platform Google Classroom, Moodle, serta Edmodo, sehingga penelitian ini bertujuan menganalisis kepatuhan guru terhadap etika digital beserta faktor pendorongnya guna mendukung program Merdeka Belajar. Metodologi library research diterapkan dengan mengumpulkan data dari jurnal terakreditasi nasional dan internasional (2019-2023) via Google Scholar menggunakan kata kunci relevan, dianalisis secara tematik untuk mengkategorikan etika digital, pemanfaatan platform, kepatuhan guru, literasi digital, serta tantangan-peluang Industri 4.0. Pembahasan mengungkap bahwa kepatuhan guru bergantung pada literasi digital tinggi dan pelatihan kompetensi, yang meminimalkan risiko cyberbullying serta interaksi pribadi berlebih sambil memaksimalkan inovasi seperti PBL dan flipped classroom, di mana guru kreatif lebih taat daripada yang kurang adaptif. Kesimpulan merekomendasikan kebijakan pelatihan literasi digital berkala, revisi kode etik profesi, dan pengawasan sekolah untuk memastikan pembelajaran digital aman, inklusif, efektif, serta berkelanjutan
Pendidikan Dan Media Sosial: Pengaruh Teknologi Dan Media Sosial Dalam Pembentukan Perilaku Sosial Peserta Didik Nurlaeli Mahmudah; Asep Mulyana; Tri Kuncoro Panji Murtanto; Muhammad Ni'amillah
Student Journal of Educational Management VOLUME 5 NOMOR 2 DESEMBER 2025
Publisher : Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37411/sjem.v5i2.4500

Abstract

Media sosial menjadi bagian penting dalam kehidupan peserta didik dan berpengaruh terhadap pembentukan karakter sosial mereka. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran dan pengaruh media sosial dalam membentuk karakter peserta didik dengan menggunakan metode kualitatif melalui studi literatur dari berbagai sumber ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial memiliki dampak positif berupa peningkatan kreativitas, akses informasi, kemampuan komunikasi, serta peluang kolaborasi. Namun, penggunaan yang tidak terkontrol dapat menimbulkan dampak negatif seperti penurunan moral, cyberbullying, gangguan konsentrasi, dan melemahnya nilai sopan santun dan tanggung jawab. Faktor seperti intensitas penggunaan, lingkungan keluarga, dan literasi digital terbukti memengaruhi arah pengaruh media sosial terhadap karakter peserta didik. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan dan pemanfaatan media sosial secara bijak agar manfaatnya dapat dioptimalkan dan dampak negatifnya diminimalkan dalam proses pembentukan karakter sosial peserta didik.
KAJIAN KUALITATIF TENTANG TANTANGAN ETIKA DIGITAL DALAM DUNIA PENDIDIKAN ‘Ainun Nisa; Fatkhurezky Nurfadlilah; Fahmi Fahrezi; Asep Mulyana
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 12 (2025): Desember 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi digital memberikan kemudahan akses informasi sekaligus menghadirkan tantangan etika di dunia pendidikan. Penelitian ini bertujuan mengkaji berbagai isu etika digital, seperti integritas akademik, keamanan data, perilaku sosial di ruang digital, serta peran guru dan orang tua dalam membentuk sikap etis peserta didik. Melalui metode studi kepustakaan terhadap sumber ilmiah sepuluh tahun terakhir, penelitian menemukan bahwa rendahnya literasi digital, kurangnya pemahaman tentang privasi dan keamanan data, serta maraknya plagiarisme, cyberbullying, dan penyebaran hoaks menjadi faktor utama yang memengaruhi etika digital siswa. Ketimpangan kompetensi digital guru dan minimnya integrasi pendidikan karakter turut memperumit kondisi tersebut. Karena itu, kolaborasi antara sekolah, guru, dan orang tua diperlukan untuk membangun budaya digital yang aman, etis, dan bertanggung jawab.
ETIKA PROFESI KEGURUAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN KONTEMPORER: ANALISIS KUALITATIF BERBASIS STUDI PUSTAKA Muzain Faqih Zuhri; Reni kirani; Lulus Lusiana; Heggy Zahy Ayyasy; Asep Mulyana
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 12 (2025): Desember 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi ini didasari oleh semakin rumitnya dilema etis yang dihadapi oleh guru di era pendidikan modern yang ditandai oleh digitalisasi, perubahan sosial, dan harapan profesional yang bertransformasi, sehingga ada kebutuhan akan pemahaman yang sistematis tentang cara etika profesi diinternalisasi dan diterapkan dalam praktik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan dasar teori etika profesi pendidikan, menganalisis penerapannya dalam konteks pembelajaran kontemporer, serta mengidentifikasi tantangan dan menyusun model penguatan etika pendidik yang responsif terhadap kemajuan teknologi dan perubahan sosial. Penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif dengan studi pustaka menggunakan teknik purposive sampling pada publikasi ilmiah nasional dan internasional dari tahun 2019 hingga 2024, regulasi profesi, serta dokumen organisasi guru; data dianalisis melalui analisis isi dan tematik dengan bantuan perangkat lunak NVivo untuk memetakan konsep, pola temuan, dan hubungan antartema. Temuan penelitian menunjukkan bahwa enam prinsip etis integritas, tanggung jawab, keadilan, kepedulian, kebijaksanaan praktis, dan profesionalisme merupakan dasar utama bagi praktik etis guru, tetapi penerapannya masih terhambat oleh rendahnya pemahaman etika, tekanan struktural, kurangnya pelatihan berkelanjutan, dan lemahnya mekanisme akuntabilitas, terutama dalam menangani isu digital seperti privasi data, interaksi virtual, dan penggunaan kecerdasan buatan. Penelitian menunjukkan bahwa penyempurnaan etika profesi memerlukan model bertingkat yang mencakup pendidikan etika berbasis kasus, penguatan kode etik di tingkat sekolah, supervisi akademik yang fokus pada etika, budaya reflektif kolektif, dan pengintegrasian etika dalam penilaian profesional; kontribusi utama penelitian ini adalah sintesis teoritis serta model operasional yang dapat dijadikan acuan untuk pengembangan kebijakan, kurikulum pendidikan guru, dan strategi peningkatan profesionalisme di lapangan
TANTANGAN GURU DALAM MENGATASI DISTRAKSI DIGITAL SISWA PADA PEMBELAJARAN BERBASIS GADGET Ruwiyati Ruwiyati; Naila Nur Oktavia Azzahra; Asep Mulyana
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 12 (2025): Desember 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan teknologi digital telah mendorong sekolah untuk mengintegrasikan gadget sebagai media pembelajaran. Namun demikian, gadget juga menghadirkan tantangan berupa distraksi digital yang mengganggu fokus siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan guru dalam mengatasi distraksi digital siswa pada pembelajaran berbasis gadget. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan observasi langsung pada proses pembelajaran IPS kelas VIII di salah satu madrasah tsanawiyah di Kabupaten Cirebon. Observasi dilakukan selama tiga pertemuan dengan fokus pada perilaku penggunaan gadget siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distraksi digital muncul dalam empat bentuk utama: multitasking aplikasi, notifikasi mengganggu, penggunaan media sosial, serta ketiadaan kontrol guru terhadap perangkat. Tantangan yang dialami guru meliputi rendahnya literasi digital siswa, keterbatasan pemantauan, kebiasaan multitasking siswa, tidak adanya regulasi yang baku, dan minimnya kompetensi teknologi guru. Penelitian ini menyimpulkan bahwa upaya pencegahan distraksi perlu dilakukan melalui strategi pengelolaan kelas digital, peningkatan literasi digital, penggunaan aplikasi monitoring, serta pendidikan etika berteknologi.
TANTANGAN DAN PELANGGARAN ETIKA PROFESI DALAM DUNIA PENDIDIKAN MODERN : SEBUAH LITERATUR REVIEW Azzahra Nur Safitri; Rita Rahmawati; Sri Wijayanti; Asep Mulyana
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 12 (2025): Desember 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transformasi pendidikan di era modern menghadirkan dinamika baru yang menuntut profesionalisme tinggi dari para pendidik. Namun, perubahan tersebut juga memunculkan beragam tantangan dan potensi pelanggaran etika profesi yang dapat mengganggu kualitas pembelajaran. Artikel ini menyajikan tinjauan literatur mengenai bentuk-bentuk tantangan dan pelanggaran etika profesi yang paling sering muncul dalam konteks pendidikan kontemporer, termasuk penyalahgunaan wewenang, bias dalam evaluasi, pelanggaran privasi digital, dan ketidakmampuan menjaga batas profesional. Selain itu, studi ini menyoroti faktor-faktor penyebab seperti tekanan administratif, perkembangan teknologi yang tidak diimbangi literasi etis, serta lemahnya pengawasan institusi. Tinjauan ini juga mengidentifikasi dampak yang muncul, baik terhadap kredibilitas profesi pendidik maupun terhadap kesejahteraan peserta didik. Melalui analisis berbagai penelitian terdahulu, artikel ini menekankan pentingnya penguatan kode etik, pengembangan kompetensi profesional, dan pembinaan berkelanjutan sebagai langkah strategis untuk meminimalkan risiko pelanggaran etika. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan dan program peningkatan etika profesi pendidik yang relevan dengan tuntutan pendidikan modern.