Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Evaluasi Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan (IB) pada Peranakan Sapi Brahman(BX) (Studi Kasus di Kelompoktani Ternak Sapi Potong “HDR” Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon) Asep Mulyana; Umi Trisnaningsih; Djodjo Sumardjo
Kandang : Jurnal Peternakan Vol. 5 No. 1 (2013)
Publisher : Prodi Ilmu Peternakan Universitas Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32534/jkd.v5i1.201

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosentase tingkat kebuntingan atau Conception Rate (CR) hasil Inseminasi Buatan (IB) pertama dan Service per Conception (SC) hasil Inseminasi Buatan (IB) pertama pada ternak sapi peranakan sapi Brahman (BX). Penelitian dilaksanakan di Kelompoktani Ternak Sapi Potong “HDR” Desa Babakan Losari Lor Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon dengan melakukan survey / observasi mengenai data pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) pada ternak sapi peranakan sapi Brahman (BX) dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 serta pengamatan lapangan. Data primer yang diamati adalah jumlah straw yang digunakan, jumlah ternak sapi yang di inseminasi dan jumlah ternak sapi yang bunting pada Inseminasi Buatan yang pertama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) di Kelompoktani Ternak Sapi Potong “HDR” Desa Babakanlosari lor Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon yang dilakukan oleh petugas / inseminator Distandunakhut berhasil sangat baik yaitu memilki Prosentase Kebuntingan atau Nilai Conception Rate (CR) 58% dan Service per Conception (SC) 1,72.Kata Kunci : Inseminasi Buatan, Tingkat Kebuntingan, Sapi Brahman
Degradasi Fungsi-Fungsi Pendidikan Dalam Pewarisan dan Perubahan Nilai-Nilai Sosial dan Budaya Krisdiyansah, Yuyu; Asep Mulyana; Sugiyono
TANZHIMUNA : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 2 No. 1 (2022): Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.788 KB) | DOI: 10.54213/tanzhimuna.v2i1.152

Abstract

Setiap bangsa, individu pada umumnya menginginkan pendidikan. Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal, semakin banyak dan semakin tinggi maka semakin baik. Pendidikan menjadi harapan untuk menanggung transmisi keseluruhan sosial dan kebudayaan bangsa. Secara umum proses sosial tidak lepas dari adanya interaksi sosial, dimana terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang dalam berinteraksi, yaitu faktor imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Adapun kebudayaan, tidak terlepas dari sarana dan prosesnya. Sarana pewarisan budaya meliputi keluarga, masyarakat, lembaga adat, komunitas agama, sekolah dan media masa. Sedangkan proses pewarisan budaya terbagi menjadi akulturasi dan enkulturasi.
PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA/I SMK YAYASAN ISLAM KOTA TASIKMALAYA MELALUI PELATIHAN DIGITAL MARKETING, PELATIHAN PEMBUATAN JELLY ART DAN PELATIHAN PENERAPAN TEKNOLOGI IOT DALAM SISTEM KEAMANAN DI SEPEDA MOTOR Fanni Husnul Hanifa; Widya Sastika; Sri Widaningsih; Dendi Gusnadi; Edwin Baharta; Riza Taufiq; Dwi Andi Numantris; Asep Mulyana; Unang Sunarya
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Universitas telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.469 KB) | DOI: 10.25124/cosecant.v2i1.18430

Abstract

Optimalisasi Kader Posyandu dalam Pemantauan Ibu Hamil Berisiko Eneng Daryanti; Hilman Mulyana; Maria Ulfah Jamil; Asep Mulyana
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i8.10413

Abstract

ABSTRAK Hasil pencapaian upaya kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada waktu satu tahun. Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan. Melakukan skrining pada ibu hamil berisiko tinggi melalui upaya peningkatan pengtahuan kader posyandu untuk mendeteksi dini risiko tinggi pada ibu hamil. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah kerjasama dengan bidan puskesmas untuk mengadakan sosialisasi kepada kader untuk memantau ibu hamil, kemudian melakukan sosialisasi kepada kepala puskesmas, bidan koordinator, dan bidan kelurahan agar program inovasi ini dapat terus berjalan di Puskesmas Bantar. Bentuk dukungan kader terhadap program ini berupa pendataan dan lembar pemantauan faktor risiko yang harus di isi dengan kader lalu kader melaporkan kebidan kelurahan atau mengantar pasien ke puskesmas untuk diperiksa. Bentuk dukungan bidan yaitu ikut selalu memantau pada ibu dengan faktor resiko, jika kader melaporkan / menbawa pasien ke Puskesmas di sertakan juga stiker dngan tulisan “faktor risiko ibu hamil” itu di tempel di buku kia sehingga bidan sudah tau faktor risiko. Berdasarkan tabel 1 dapat diperoleh kesimpulan bahwa pengetahuan kader posyandu tentang pemantauan ibu hamil berisiko pada pre test ada pada kategori kurang yaitu 23 orang (75%), sedangkan pada post test kategori terbanyak adalah pengetahuan baik yaitu 26 orang (87,5%). Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupan upaya untuk menurunkan AKI/AKB melalui pemantauan pada ibu hamil yang beresiko tinggi oleh kader posyandu di wilayah PKM Bantar. Kader posyandu dalam melakukan kegiatannya berkoordinasi dengan  bidan kelurahan juga bidan puskesmas, memberikan edukasi dan inovasi berupa kegiatan optimalisasi kader posyandu dalam melalukan pemantauan ibu hamil berisiko melalui kegiatan pemaparan tentang faktor resiko ibu hamil dengan bahasa yang mudah dipahami  jika terdapat ibu hamil resiko maka kader mendata dan memantau serta melaporkan ke bidan kelurahan atau mengantar pasien ke puskesmas, diharapkan dengan adanya program ini angka kesakitan dan kematian ibu hamil yang beresiko bisa terdeteksi dari awal dan dapat tertangani dengan pengobatan Kata Kunci: Optimalisasi Kader Posyandu, Memantau, Ibu Hamil, Risiko Tinggi ABSTRACT The results of achieving health efforts for pregnant women can be assessed using K1 and K4 coverage indicators. K1 coverage is the number of pregnant women who have received antenatal care for the first time, compared to the target number of pregnant women in one work area within one year. While coverage of K4 is the number of pregnant women who have received standard antenatal care at least 4 times according to the recommended schedule, compared to the target of pregnant women in one work area at one year. This indicator shows access to services for pregnant women and the level of adherence of pregnant women in having their pregnancies checked by health workers. To screen high-risk pregnant women through efforts to increase the knowledge of posyandu cadres to detect high-risk pregnant women early. The method used in this activity was collaborating with the puskesmas midwives to conduct outreach to volunteers community to monitor pregnant women, then conducting outreach to the heads of the puskesmas, coordinating midwives, and village midwives so that this innovation program could continue at the Bantar Health Center. The form of cadre support for this program is in the form of data collection and risk factor monitoring sheets that must be filled in by the cadres and then the volunteers community report to the sub-district midwife or accompany the patient to the puskesmas for examination. The form of midwife support is to always monitor mothers with risk factors. If volunteers community report/bring patients to the Puskesmas, they also include a sticker with the words "risk factors for pregnant women" attached to the kia book so that midwives know the risk factors. Based on table 1, it can be concluded that the knowledge of posyandu volunteers community about monitoring pregnant women at risk in the pre-test was in the less category, namely 23 people (75%), while in the post-test, the highest category was good knowledge, namely 26 people (87.5%). This community service activity is an effort to reduce MMR/IMR through monitoring of pregnant women who are at high risk by posyandu cadres in the Bantar PKM area. Posyandu volunteers community in carrying out their activities coordinate with village midwives as well as puskesmas midwives, providing education and innovation in the form of optimizing posyandu volunteers community activities in monitoring pregnant women at risk through exposure activities about risk factors for pregnant women in language that is easy to understand. If there are pregnant women at risk, the cadres record and monitor and report to the sub-district midwife or accompany the patient to the puskesmas, it is hoped that with this program the morbidity and mortality of pregnant women who are at risk can be detected from the start and can be treated with medication Keywords: Optimizing Posyandu Volunteers Community, Monitoring, Pregnant Women, High Risk.
Implementasi Ukuran Perusahaan pada Audit Report Lag (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia): Indonesia asep mulyana; Kusnadi Lesmana
Accounting Research Journal Vol. 1 No. 1 (2022): September
Publisher : Department of Accounting, Faculty of Economics, Universitas Nurtanio Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56244/accrual.v1i1.599

Abstract

Abstrak Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI. Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling dengan menggunakanrumus slovin, sehingga sampel penelitian sebanyak 115 perusahaan. Teknik analis data yang dipergunakan adalah analisis regresi berganda. Faktor-faktor yang mempengaruhi audit report lag dalam penelitian ini yaitu factor internal perusahaan meliputi profitabilitas, solvabilitas dan ukuran perusahaan. Dimana hasil penelitian menunjukkan, 1) profitabilitas berpengaruh negatif pada audit report lag, 2) solvabilitas berpengaruh positif pada audit report lag 3) ukuran perusahaan berpengaruh positif pada audit report lag.Kata Kunci: Ukuran Perusahaan dan audit report lag.
INCREASE IN INCOME TAX OF INDIVIDUALS THROUGH TAX AUDIT: INCREASE IN INCOME TAX OF INDIVIDUALS THROUGH TAX AUDIT Asep Mulyana
Accounting Research Journal Vol. 1 No. 2 (2023): March
Publisher : Department of Accounting, Faculty of Economics, Universitas Nurtanio Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56244/accrual.v1i2.705

Abstract

Taxes are the biggest income for the government in running the wheels of government, therefore citizens or here the public so that they can obey and comply with the obligation to pay taxes, therefore it is necessary to see from the income tax how it increases and it is necessary to examine the taxpayer so that the income tax increases. Increasing and according to the target every year with this inspection it is hoped that the public will be aware of paying taxes. This study aims to find out increasing individual income tax receipts through tax audits whether there is a big effect after conducting an examination of individuals. The method used in this study is a quantitative method. With a descriptive approach and the data used is secondary data. The results of the study show that partially it does not have a significant effect on Individual Income Tax Receipts. Through tax audits from the statistical results, it is necessary for tax officers to examine taxpayers to be more intense and always make taxpayers aware that taxes always increase from the results of examiners to do it regularly and continuously. Keywords: Tax, compliance, Personal Income Tax, Tax Audit
MANAJEMEN PEMBELAJARAN TAHFIDZ AL-QURAN DI RUMAH TAFIDZ QUR’AN (RTQ) AT-TAQWA KOTA CIREBON Inna Malviana; Didin Nurul Rosidin; Asep Mulyana; Syibromilisi
TANZHIMUNA : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 4 No. 1 (2024): Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54213/tanzhimuna.v4i1.464

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi manajemen pembelajaran tahfidz Al-Qur’an di Rumah Tahfidz Qur’an At-Taqwa Kota Cirebon. Peneltian ini menggunakan penelitian kualitatif, dengan metode deskriptif melalui studi lapangan yang dilakukan di Rumah Tahfidz Qur’an At-Taqwa Kota Cirebon. Adapun perolehan datanya menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan Pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an di Rumah Tahfidz Qur’an (RTQ) At-Taqwa Kota Cirebon dilakukan oleh guru dan dibimbing Ketua RTQ. Perencanaan dalam pembelajaran tahfidz di RTQ At-Taqwa Kota meliputi 3 yaitu Sumber Daya Manusia (SDM), Program Kegiatan; dan Sarana Prasarana. (2) Pelaksanaan Pembelajaran Tahfidz Al-Qur’an di Rumah Tahfidz Qur’an (RTQ) At-Taqwa Kota Cirebon, muraja’ah hafalan menjadi suatu hal yang wajib ditunaikan sebelum menambah hafalan.di RTQ At-Taqwa terdapat program unggulan. yaitu tahfidz for kids, tahfidz lissyabab, pesantren tahfidz al-Qur’an dan tahsin tilawah bersanad. Metode yang digunakan yaitu TTM (Talqin, Tikror, Muroja’ah). (3) Evaluasi Pembelajaran Tahfidz di Rumah Tahfidz Qur’an (RTQ) At-Taqwa Kota Cirebon dilaksanakan dalam bentuk lisan, tulisan, ataupun perbuatan. Guru yang berperan sangat penting dalam evaluasi harian, baik dari segi akhlak ataupun target harian. Evaluasi pekanan dan bulanan, guru melaporkan capaian dan catatan anak didiknya masing-masing kepada Ketua RTQ. Untuk evaluasi semesteran dan tahunan, santri membaca semua hafalanyang dimiliki.
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM DI PONDOK PESANTREN Asep Mulyana; Salma Salimaturohmah; Sani Septiana; Tanti Fitri Yana
Manajia: Journal of Education and Management Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58355/manajia.v1i1.1

Abstract

Pemimpin teladan seperti kiai, kepala pesantren dan pembimbingnya yang merupakan visioner pertama. Pesantren yang dijalankan oleh para pemimpin seperti itu tidak diragukan lagi tercerahkan dan termotivasi untuk mengembangkan tujuan dan rencana jangka panjang yang jelas. Misalnya konsep sistem pendidikan Islam terbaik di dunia yaitu  pesantren paling ideal. Selain itu, pesantren biasanya memiliki ciri khas tersendiri, mengikuti prosedur atau aturan main. Hal ini sebagian karena kepatuhan budaya kepada kiai, yang memiliki otoritas sangat besar di pesantren. Ia juga mengandalkan “sistem manajemen” ribuan pesantren yang  masing-masing memiliki  budaya ketaatan kiai yang berbeda. Setiap pesantren juga memiliki “gerakan” yang berbeda dalam sistem pendidikannya.
Manajemen Pendidikan Islam Tingkat SMP/MTs Dan SMA/SMK/MA Asep Mulyana; Aisyatuzikra; Entat Sholihat; Juliyadi
Quality : Journal Of Education, Arabic And Islamic Studies Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : Perkumpulan Dosen Fakultas Agama Islam Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58355/qwt.v1i1.8

Abstract

Manajemen Pendidikan Islam menjadi suatu proses dalam pengelolaan lembaga pendidikan islam secara islami, yang memiliki tujuan agar tercapainya suatu pendidikan yang efektif dan efisien. Dengan demikian diperlukan perhatian khusus dalam manajemen pendidikan islam erkhusus pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP) sebagai masa transisi dari jenjang sekolah dasar(SD) menuju jenjang sekolah menengah atas (SMA) SMK ataupun MA. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode literatur review yaitu menganalisa suatu topik dari suatu penelitian yang dilakukan. Adapun isi yang terdapat dalam metode ini berupa penjelasan atau pembahasan mengenai teori dari suatu temuan atau topik dari sebuah penelitian. pengkajian ini akan fokus pada perencanaan sumberdaya guru, dan mengenai standar manajemen pendidikan tingkat menengah.
Economic Capacity and Development Strategies for Arfak Tribe Farmers in Manokwari, West Papua Tapi, Triman; Mikhael; Yohanis Yan Makabori; Asep Mulyana
MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan Volume 40, No. 1, (June 2024) [Accredited Sinta 3, No 79/E/KPT/2023]
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah (Universitas Islam Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mimbar.vi.3208

Abstract

This study was carried out to examine the economic well-being and capacity of Arfak Tribe farmers in Manokwari, West Papua. It focused on investigating the factors influencing economic capacity in the context of the 2011–2016 Manokwari Medium-Term Regional Development Plan (RPJMD), which aimed at poverty reduction. Furthermore, the descriptive analysis, differential tests, and regression analysis were used to compare the economic conditions between Arfak Tribe and non-Papuan farmers. The results showed significant disparities, where non-Papuan farmers enjoyed higher income, skills, capabilities, greater access to agricultural technology, adequate capital and work ethic compared to Arfak Tribe. Cultural factors and social capital had a significant negative impact on the income and savings levels. These results emphasized the importance of targeted assistance to strengthen the knowledge and skills of Arfak farmers. The effective use of financial assistance from the central and regional governments supported the economic development of this indigenous local community. Targeted assistance and financial support improved the situation for Arfak farmers, addressed the systemic issues such as unequal access to resources and opportunities that perpetuated poverty. In conclusion, this study provided valuable insights on policy interventions used to improve well-being and economic empowerment of indigenous local farmers.