Claim Missing Document
Check
Articles

PENGGUNAAN MEDIA WALL CHART UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X MAN AMLAPURA Aminatuzzahro .; Drs.I Wayan Wendra,M.Pd .; Ni Made Rai Wisudariani, S.Pd. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v3i1.5948

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan mendeskripsikan (1) langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan media wall chart, (2 peningkatan hasil belajar siswa hingga tercapainya tingkat ketuntasan hasil belajar siswa pada kegiatan menulis karangan argumentasi dengan menggunakan wall chart dan (3) respons siswa terhadap penggunaan media wall chart. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas X MAN Amlapura. Objek penelitian ini adalah langkah-langkah, peningkatan hasil, dan respons siswa dalam penggunaan media wall chart. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, metodetes, dan metode kuesioner. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif Hasil penelitian ini meunjukkan (1) langkah-langkah penekanan pada pembelajaran menulis karangan argumentasi, pembimbingan, dan penekanan pada aspek-aspek penilaian dalam menulis karangan argumentasi, (2) peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I (61,44) ke siklus II (73,56) dan (3) siswa memberikan tanggapan sangat positif terhadap penggunaan media wall chart. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti lain disarankan untuk menggunakan media wall chart pada pebelajaran keterampilan menulis karangan persusif dan karangan deskripsi. Kata Kunci : wall chart, menulis, argumentasi Class Action Research (PTK) aims to describe (1) the measures taken in the use of media wall chart, (2 improving student learning outcomes to achieve the level of mastery learning outcomes of students in essay writing activities arguments by using wall charts and (3) response students to use media wall chart. Subjects in this study were teachers and students of class X MAN Amlapura. The object of this study are the steps, increased yield, and the response of students in the use of media wall chart. Collecting data in this study use observation, metodetes , and the method of questionnaire. Data were analyzed by using quantitative descriptive and qualitative description Conveniently indicates the results of this study (1) measures the emphasis on learning to write essays arguments, guidance, and the emphasis on the aspects of assessment in essay writing argumentation, (2) improving student learning outcomes of the first cycle (61.44) to the second cycle ( 73.56), and (3) students responded very positively to the use of media wall chart. Based on these results, other researchers are advised to use the media wall chart on persusif and deskripsion essay writing skills. keyword : wall chart , writing , argumentation.
Penggunaan Bahasa Indonesia Masyarakat Buleleng pada Acara Suara Buleleng di Radio Singaraja FM: Tinjauan Aspek Struktur dan Diksi Putu Wiwin Meliana Dewi .; Drs.I Wayan Wendra,M.Pd .; Ni Made Rai Wisudariani, S.Pd. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v3i1.6240

Abstract

Penelitian yang menggunakan rancangan deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) penggunaan bahasa Indonesia masyarakat Buleleng ditinjau dari aspek struktur pada acara Suara Buleleng di radio Singaraja FM, (2) penggunaan bahasa Indonesia masyarakat Buleleng ditinjau dari aspek diksi pada acara Suara Buleleng di radio Singaraja FM. Subjek penelitian ini adalah masyarakat Buleleng yang menyampaikan opini dalam acara Suara Buleleng. Objek penelitian ini adalah penggunaan bahasa Indonesia masyarakat Buleleng ditinjau dari aspek struktur dan diksi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) kesalahan bidang struktur berjumlah 84 buah yang meliputi kesalahan bentukan kata berjumlah 17 buah (20%), kepaduan kalimat 24 buah (28%), keringkasan kalimat 19 buah (24%), kesatuan kalimat 15 buah (17%), dan keterpusatan kalimat 9 buah (11%) (2) sedangkan kesalahan bidang diksi berjumlah 178 buah yang meliputi penggunaan unsur bahasa sehari-hari 63 buah (35%), penggunaan kata yang tidak perlu 60 buah (34%), penggunaan ungkapan penghubung 25 buah (15%), penggunaan kata depan 22 buah (12%), penggunaan kata bersinonim 6 buah (3%), dan penggunaan idiom 2 buah (1%). Kata Kunci : acara Suara Buleleng, struktur, diksi This study used descriptive qualitative design. It aimed at describing (1) the use of Indonesian language used by Buleleng’s society reviewed from structural aspect of Suara Buleleng interactive show aired on Radio Singaraja FM, (2) the use of Indonesian language reviewed from the dictional aspect on Suara Buleleng interactive show aired on Radio Singaraja FM. The subject of this study was Buleleng’s society who delivered opinions on Suara Buleleng. The objects of the study were the Indonesian language used by Buleleng’s society reviewed from its structure and diction. The method of data collection was documentation. The obtained data was then analyzed descriptively and qualitatively. The result of this study showed that (1) the errors on structure were 84 items, which consists of 17 errors on word formation (20%), 24 on sentence’s cohesion (28%), 19 on sentence’s brevity (24%), 15 on sentence’s unity (17%), and 9 on sentence’s centrality. Meanwhile, (2) the errors on diction were 178 items, which consists of 63 errors on the daily use of the language (35%), 60 on the use of unnecessary words (34%), 25 on the use of linking expression (15%), 22 on the use of preposition (12%), 6 on the use of synonymous word (3%) and 2 errors on the use of idioms (1%). keyword : Suara Buleleng Interaktif, structure, diction
Struktur Kalimat Bahasa Indonesia pada Karya-karya Tulis Siswa Tunarungu dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMALB-B Negeri Singaraja Putu Rima Ruspitayanti .; Drs.I Wayan Wendra,M.Pd .; Ni Made Rai Wisudariani, S.Pd. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v3i1.6241

Abstract

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) struktur kalimat dasar bahasa Indonesia yang muncul pada karya-karya tulis siswa tunarungu di SMALB-B Negeri Singaraja, (2) kemungkinan pengembangan pola dasar kalimat bahasa Indonesia yang muncul dalam karya-karya tulis siswa tunarungu di SMALB-B Negeri Singaraja. Data tentang struktur kalimat dasar dan pengembangan pola kalimat bahasa Indonesia diperoleh melalui metode dokumentasi. Kedua data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Struktur kalimat dasar bahasa Indonesia yang muncul pada karya-karya tulis siswa tunarungu terdiri atas struktur kalimat dasar KB+KK (kata benda+kata kerja) sebanyak 87 kalimat, struktur kalimat dasar KB+KS (kata benda+kata sifat) sebanyak 18 kalimat, dan struktur kalimat dasar KB+KB (kata benda+kata benda) sebanyak 2 kalimat. Pengembangan pola dasar kalimat bahasa Indonesia hanya sebatas perluasan predikat inti kalimat, di antaranya 1) perluasan dengan keterangan tempat berjumlah 57 kalimat, 2) perluasan dengan objek penderita (Open) berjumlah 49 kalimat, 3) perluasan dengan keterangan waktu berjumlah 12 kalimat, 4) perluasan dengan keterangan alat berjumlah 5 kalimat, 5) perluasan dengan keterangan tujuan berjumlah 4 kalimat, 6) perluasan dengan objek berkata depan (Odep) berjumlah 2 kalimat, dan 7) perluasan dengan keterangan sebab berjumlah 2 kalimat. Kata Kunci : struktur kalimat, karya tulis, tunarungu This descriptive qualitative study have to purpose (1) the basic structure of Indonesian sentence in deaf student’s article, (2) the possibility of basic sentence structure development of the deaf student’s article at SMALB-B Negeri Singaraja. The data of the basic structure and the development of Indonesian sentence was obtained by documentation method. Both of the data were analyzed by descriptive qualitative analyzed method. The basic structure of Indonesian sentence in deaf student’s article was consisting of the basic sentence structure noun + verb as much as 87 sentences, the basic sentence structure noun + adjective as many as 18 sentences, and the basic sentence structure noun + noun as many as 2 sentences. The basic sentence structure development of the deaf student’s article was only limited expansion of the core predicate sentence, among others 1) the expansion of the adverbs of place totally 57 sentences, 2) the expansion with the object of patients totally 49 sentences, 3) the expansion of the adverbs of time totally 12 sentences, 4) the expansion of the adverbs of appliance totally 12 sentences, 5) the expansion of the adverbs of purpose totally 4 sentences, 6) the expansion whit the object of preposition totally 2 sentences, and 7) the expansion of the adverbs of manner totally 2 sentences.keyword : sentence structure, article, deaf
MEDIA GURU DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 SINGARAJA Putu Desi Arnadi .; Dra. Sang Ayu Putu Sriasih,M.Pd .; Ni Made Rai Wisudariani, S.Pd. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v3i1.6250

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) jenis-jenis media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis teks ulasan, (2) keefektifan penggunaan media dalam pembelajaran menulis teks ulasan, (3) respons siswa terhadap penggunaan media dalam pembelajaran menulis teks ulasan, dan (4) kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran menulis teks ulasan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia kelas VIII dan siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Singaraja dengan objek penelitian berupa media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis teks ulasan. Ada tiga metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode observasi, wawancara, dan kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) jenis-jenis media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis teks ulasan cukup bervariasi, yaitu media berbasis manusia, media berbasis teks, media berbasis audio visual, dan media berbasis komputer. (2) media-media yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran menulis teks ulasan mampu mengefektifkan pembelajaran menulis teks ulasan, media yang paling efektif digunakan adalah contoh teks ulasan, film, dan power point. (3) respons siswa terhadap penggunaan media pembelajaran menulis teks ulasan tergolong baik, dan (4) kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam penggunaan media pembelajaran pada pembelajaran menulis teks ulasan meliputi kendala dalam pemilihan media, penyediaan fasilitas, penepatan waktu, dan karakteristik siswa.Kata Kunci : media guru, menulis teks ulasan This research aimed to describes (1) the types of media used by teacher in writing reviews text learning, (2) the effectiveness of the use of media in teaching writing reviews text, (3) the student’s response to the effectiveness of the use of media in teaching writing reviews text, dan (4) the constraints that faced by teacher when using media in teaching writing reviews text. This research uses descriptive qualitative research design. Subject in this research is Indonesia teacher of 8th grade and Students of 8th grade in SMP Negeri 2 Singaraja with the research object is instructional media used by teachers in teaching writing reviews text. Data collection method that used in this research are observation, interviews, and questionnaires. The data obtained is analyzed using descriptive qualitative analysis technique. The results of this research showed that (1) the types of media that used by teachers in teaching writing text review is varies, it is human media, text media, audio visual media, and computer media, (2) the media used by teacher in teaching writing reviews text is efektivable, the most effective media used is sample of reviews text, film, and power point, (3) the response of students to the effectiveness of the use of instructional media in writting reviews text learning is belong good, and (4) the constraints faced by teacher to the use of media in teaching writing text review comes from four sources, it is choosing media, facilities, time, and students.keyword : teacher’s media, writting review text
PEMBELAJARAN TEKS FABEL BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA SISWA DI KELAS VIII N SMP NEGERI 1 BANJAR Ni Putu Eka Purnama Dewi .; Drs.I Wayan Artika,S.Pd,M.Hum .; Ni Made Rai Wisudariani, S.Pd. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v3i1.6662

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) perencanaan pembelajaran teks fabel di kelas VIII N SMP Negeri 1 Banjar, (2) pelaksanaan pembelajaran teks fabel di kelas VIII N SMP Negeri 1 Banjar. Subjek penelitian ini adalah guru Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VIII N SMP Negeri 1 Banjar dan siswa kelas VIII N SMP Negeri 1 Banjar. Objek penelitian ini perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran teks fabel di kelas VIII N SMP Negeri 1 Banjar. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan RPP yang disusun oleh guru telah mencantumkan komponen-komponen seperti, identitas RPP, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, alokasi waktu, metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, media dan sumber belajar, serta evaluasi pembelajaran. Masih ada beberapa kelemahan dalam RPP tersebut seperti, 1) guru belum mencantumkan alokasi waktu pada bagian penutup, 2) materi pelajaran perlu diperinci, 3) dalam penilaian guru belum mencantumkan kunci jawaban, dan 4) guru belum mencantumkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran pada RPP. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mengikuti langkah-langkah yang terdapat dalam RPP, terdiri atas kegiatan pendahuluan (mengucapkan salam, mengecek kehadiran siswa, apersepsi, penyampaian tujuan), inti (kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi/mengasosiasi, dan mengomunikasikan) dan penutup (membuat kesimpulan, tes tertulis, mengucapkan salam penutup). Ditemukan sejumlah kelemahan dalam pelaksanaan pembelajaran seperti guru belum mengemukakan topik yang akan dipelajari oleh siswa saat pertemuan selanjutnya dan guru tidak melaksanakan penilian sikap. Penilaian sikap ternyata digunakan sebagai formalitas saja. Kata Kunci : pembelajaran, teks fabel, kurikulum 2013 This study was aimed at describing (1) the lesson plan for teaching fable texts to the eighth grade students of SMP Negeri 1 Banjar, (2) the implementation of the teaching of fable texts to the eighth grade students of SMP Negeri 1 Banjar. The objects were the lesson plans and the implementation of the teaching of fable texts to the eighth grade students of SMP Negeri 1 Banjar. The data were collected using observation, documentation, and interview. The results showed that the lesson plans written by the teacher have listed the components such as the identity of the lesson plans, core competence, time allocation, indicators of achievement, aims of the teaching, teaching material, media and learning resources as well as teaching assessment. There were some weaknesses of the lesson plans such as 1) the teacher has not listed the time allocation in the closing part, 2) the material needs to be described in detail, 3) the teacher has not listed the media to be used in teaching in the lesson plans. The implementation by the teacher followed the steps in the lesson plans, consisting of pre-instructional activities (greeting, checking the students’ attendance, apperception, communicating the objectives), whilst activities (observation, asking questions, collecting information, processing information/association, and communicating information) and closing (drawing conclusion, giving a written test, leave taking). It was found that there were some weaknesses in the implementation such as the teacher having not presented the topic to be learned by the students in the following meeting and having not given an attitude test. The testing of attitude turned out to be just a formality.keyword : teaching, fable text, 2013 curriculum
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI MELALUI MODEL JURISPRUDENSIAL BERBASIS WISATA LAPANGAN PADA SISWA KELAS X IPA 2 SMA NEGERI 3 SINGARAJA Nelly Hagashita .; Prof. Dr. I Nengah Martha,M.Pd .; Ni Made Rai Wisudariani, S.Pd. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 3 No. 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v3i1.6791

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan menentukan (1) langkah-langkah pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi melalui model jurisprudensial berbasis wisata lapangan, (2) hasil belajar menulis teks laporan hasil observasi melalui model jurisprudensial berbasis wisata lapangan, dan (3) respons siswa terhadap pembelajaran menulis teks laporan hasil observasi melalui model jurisprudensial berbasis wisata lapangan. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas X IPA 2 SMA Negeri 3 Singaraja. Objek penelitian ini adalah langkah-langkah pembelajaran model jurisprudesial berbasis wisata lapangan, peningkatan hasil belajar, dan respons siswa dalam penerapan model juriprudensial berbasis wisata lapangan. Data dalam penelitian dikumpulkan melalui metode observasi, metode tes, dan metode kuesioner dan dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif dan deksriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) langkah-langkah pembelajaran yang perlu diperhatikan yakni pada orientasi kasus, mengidentifikasi kasus, penetapan pendapat terhadap kasus, mengeksplorasi contoh-contoh, menjerneihkan dan menguji posisi, mengetes asusmi faktual (2) model jurisprudensial berbasis wisata lapangan dapat meningkatkan kemampuan menulis teks laporan hasil observasi dengan peningkatan skor rata-rata yang diperoleh siswa dari prasiklus 65,00 (cukup), siklus I 76,84 (baik), dan siklus II 79,96 (baik), dan (3) respons siswa positif dengan skor rata-rata siklus I 42,53 (positif) dan siklus II 43,72 (positif). Hal ini membuktikan bahwa model jurisprudensial berbasis wisata lapangan baik digunakan dalam pembelajaran teks laporan hasil observasi. untuk itu agar guru menerapkan model ini dalam pada pembelajaran teks laporan. Kata Kunci : keterampilan menulis, model jurisprudensial, siswa sma This classroom action research was aimed at determining (1) the steps in the teaching of writing about observation result report texts through field tour based jurisprudential model, (2) the learning achievement in writing observation result report texts through field tour based jurisprudential model, and (3) the students’ response to the teaching of writing about observation result report texts based on field tour based jurisprudential model. The subjects were the students of Class X IPA 2 SMA Negeri 3 Singaraja. The objects were the steps of teaching based on field tour jurisprudential model. The data were collected through descriptive quantitative and descriptive qualitative techniques. The results showed that (1) the steps in teaching that need to be focused on are related to case orientation, case identification, establishment of opinion on the case, exploration of examples, clarifying and verifying positions, testing factual assumptions (2) field tour based jurisprudential model can improve ability in writing observation result report texts as shown by the increase in the mean score obtained by the students: 65.00 (enough) in pre-cycle to 76.84 (good) in Cycle I, and 79.96 (good) in Cycle II. The students’ responses were 42.53 (positive) in Cycle I and 43.72 (positive) in Cycle II. This has proven that field tour based jurisprudential model is good to be used in teaching observation result report texts. Therefore, the teachers are recommended to use this model in teaching report texts.keyword : writing skill, jurisprudential model, senior high school student
IMPLIKATUR PADA IKLAN LAYANAN MASYARAKAT I A Putu Nikke Widhi Ariani .; Drs. I Wayan Rasna,M.Pd .; Ni Made Rai Wisudariani, S.Pd. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 4 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v4i2.7867

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) jenis implikatur pada Iklan Layanan Masyarakat di televisi (MNCTV, TransTV, Trans7, TV One, SCTV, Net TV, TVRI, dan Metro TV) dan (2) implikasi pragmatis percakapan/pernyataan pada Iklan Layanan Masyarakat di televisi (MNCTV, TransTV, Trans7, TV One, SCTV, Net TV, TVRI, dan Metro TV). Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah percakapan/pernyataan pada iklan layanan masyarakat yang disiarkan di televisi (MNCTV, TransTV, Trans7, TV One, SCTV, Net TV, TVRI, dan Metro TV) bulan November 2015-April 2016. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Data dianalisis menggunakan teknik deskriptif dengan menggunakan prosedur (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan simpilan/verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) iklan layanan masyarakat di televisi mengandung implikatur konvensional dan implikatur percakapan. Dari 14 iklan layanan masyarakat, muncul jenis implikatur konvensional sebanyak 42,1% (8 percakapan/pernyataan) dan implikatur percakapan sebanyak 57,9% (11 percakapan/ pernyataan). (2) Implikasi pragmatis yang muncul dalam percakapan/pernyataan pada iklan layanan masyarakat dikelompokkan menjadi 7, yaitu implikasi meminta, memberi tahu, mengimbau, menginformasikan, mengingatkan, menyarankan, dan menyindir. Hal ini membuktikan bahwa teori implikatur Grice bersifat universal dan masih relevan. Dalam menafsirkan maksud suatu implikatur, hendaknya mengaitkan dengan konteks yang melingkupinya.Kata Kunci : iklan layanan masarakat, implikatur, teori Grice This research aimed to describe (1) types of implicature at public service advertisement on TV (MNCTV, TransTV, Trans7, TV One, SCTV, Net TV, TVRI, and Metro TV) and (2) pragmatic implications statement/conversation at public service advertisement on TV (MNCTV, TransTV, Trans7, TV One, SCTV, Net TV, TVRI, and Metro TV). This research used descriptive qualitative design. Subject of this research is statement/conversation at public service advertisement on TV (MNCTV, TransTV, Trans7, TV One, SCTV, Net TV, TVRI, and Metro TV) on November 2015 – April 2016. Data collection of this research is by documenting. Data analysis of this research used descriptive technique with procedure (1) data reduction, (2) data presentation, and (3) concluding/verification. Result showed that (1) public service advertisement on TV contains conventional and conversational implicature. From 14 public service advertisements, it shows 42,1% (8 conversations/ statements) at conventional implicature and 57,9% (11 conversations/statements) on conversational implicature. (2) There are 7 types of pragmatic implications shown in conversations/statements at public service advertisement; those are implication of asking, telling, appealing, informing, reminding, suggesting, and quipping. This proved that Grice’s theory of implication was universal and still relevant. It should link with context surrounding in interpreting intent of implication.keyword : public service advertisement, implication, and Grice’s theory
Kesantunan Linguistik dan Kesantunan Pragmatik pada Tuturan Imperatif dalam Ranah Keluarga Penutur Bahasa Melayu Loloan Riza Fahmi .; Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd .; Ni Made Rai Wisudariani, S.Pd. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 5 No. 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v5i3.8678

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan linguistik dan kesantunan pragmatik pada tuturan imperatif dalam ranah keluarga penutur bahasa Melayu Loloan. Subjek penelitian adalah seluruh anggota keluarga penutur bahasa Melayu Loloan di lingkungan Kelurahan Loloan Timur, Jembrana. Objek penelitian ini ialah (1) kesantunan linguistik pada tuturan imperatif bahasa Melayu Loloan dan (2) kesantunan pragmatik pada tuturan imperatif bahasa Melayu Loloan. Peneliatian ini dirancang menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan ialah metode observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kesantunan Linguistik pada tuturan imperatif dalam ranah keluarga penutur bahasa Melayu Loloan dimarkahi oleh beberapa unsur, seperti panjang-pendek tuturan, urutan tuturan (terdapat informasi nonimperatif), intonasi tuturan, isyarat-isyarat kinesik, penanda kesantunan, dan pilihan kata yang tidak kasar. (2) Kesantunan Pragmatik pada tuturan imperatif dalam ranah keluarga penutur bahasa Melayu Loloan berdasarkan prinsip-prinsip kesantunan telah menggunakan enam maksim kesantunan, yaitu maksim kearifan/kebijaksanaan (tact maxim), maksim kedermawanan (generosity maxim), maksim peghargaan/pujian (approbation maxim), maksim kerendahan hati (modesty maxim), maksim kesimpatisan (sympath maxim), maksim kemufakatan (agreement maxim). Kesantunan pragmatik berdasarkan konstruksi tuturannya ditemukan tuturan imperatif dalam konstruksi deklaratif yang menyatakan makna pragmatik suruhan, ajakan, permohonan, dan larangan. Kemudian tuturan imperatif yang berkonstruksi interogatif yang menyatakan makna perintah, ajakan, permohonan, dan larangan. (3) Berdasarkan dua wujud kesantunan imperatif, penutur bahasa Melayu Loloan paling banyak mengguanakan tuturan imperatif berkategori cukup santun.Kata Kunci : Kesantunan Linguistik, Kesantunan Pragmatik, Tuturan Imperatif This research aimed at describing linguistics politeness and pragmatics politeness of imperative utterances spoken by families which are native speakers of Melayu Loloan dialect. The subjects of this study were the entire family members of native speakers in Loloan Timur domain. The objects of this study were (1) linguistics politeness of imperative utterances in Melayu Loloan dialect, and (2) pragmatics politeness of imperative utterances in Melayu Loloan dialect. This research was designed in descriptive qualitative research design. In this research, the writer obtained the data through observation and documentation method. As the result of this study, it is found that (1) Linguistics politeness of imperative utterances spoken by families which are native speakers of Melayu Loloan dialect are noted by some elements, namely the long of utterances, the arrangement of the utterances (there are information of non-imperative utterances), the intonation of the utterances, kinesthetic signs, politeness marker, and the use of polite dictions. (2) Pragmatics politeness of imperative utterances spoken by families which are native speakers of Melayu Loloan dialect use six kind of politeness maxims, namely tact maxim, generosity maxim, approbation maxim, modesty maxim, sympathy maxim, and agreement maxim. Based on the utterances’ construction, pragmatics politeness appears in imperative utterances which have declarative construction and convey pragmatics meaning of command, invitation, request, and prohibition. Meanwhile, imperative utterances which have interrogative construction convey the meaning of command, invitation, request, and prohibition. (3) Based on two kinds of imperative politeness, the native speakers of Melayu Loloan dialect mostly use imperative utterances which are categorized as polite.keyword : Linguistics Politeness, Pragmatics Politeness, Imperative Utterance
PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA (BERCERITA) DENGAN MATERI CERPEN PADA SISWA KELAS IXD SMP NEGERI 3 SINGARAJA Kadek Desy Indah Sari .; Drs.I Wayan Wendra,M.Pd .; Ni Made Rai Wisudariani, S.Pd. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 5 No. 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v5i3.8688

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) cara pelaksanaan evaluasi pembelajaran keterampilan berbicara (bercerita) dengan materi pada siswa kelas IXD SMP Negeri 3 Singaraja, (2) hambatan guru dalam pelaksanaan evaluasi keterampilan berbicara (bercerita) dengan materi cerpen pada siswa kelas IXD SMP Negeri 3 Singaraja, dan (3) upaya guru dalam mengatasi hambatan pelaksanaan evaluasi keterampilan berbicara (bercerita) dengan materi cerpen pada siswa kelas IXD SMP Negeri 3 Singaraja. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru mata pelajaran bahasa Indonesia. Objek penelitian ini adalah cara pelaksanaan evaluasi keterampilan berbicara (bercerita) dengan materi cerpen pada siswa kelas IXD SMP N 3 Singaraja, hambatan guru dalam pelaksanaan evaluasi keterampilan berbicara (bercerita) dengan materi cerpen pada siswa kelas IXD SMP N 3 Singaraja, upaya guru dalam mengatasi hambatan pelaksanaan evaluasi keterampilan berbicara (bercerita) dengan materi cerpen pada siswa kelas IXD SMP N 3 Singaraja. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara. Analisis data yang digunakan yakni model analisis Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ada tiga cara yang guru lakukan dalam mengevaluasi keterampilan berbicara (bercerita) (2) ada tiga hambatan guru dalam mengevaluasi keterampilan berbicara (bercerita) dengan materi cerpen pada siswa kelas IXD SMP N 3 Singaraja, yaitu a) kesulitan dalam mempersiapkan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran, b) kesulitan mengatur jam pelajaran, dan c) kesulitan mengatur kelas besar., (3) ada tiga upaya yang dilakukan guru dalam mengevaluasi keterampilan berbicara (bercerita). a) menerapkan strategi jitu untuk memotivasi siswa, b) mengefektifkan waktu, dan c) mengatur waktu berbicara siswa. Kata Kunci : evaluasi, keterampilan berbicara, cerpen This study describes (1) how the evaluation of learning conversational skills (storytelling) with the material in class IXD SMP N 3 Singaraja, (2) obstacles in the implementation of teacher evaluation speaking skills (storytelling) presenting stories in class IXD SMP N 3 Singaraja, (3) efforts of teachers in overcoming barriers to implementation evaluation speaking skills (storytelling) presenting stories in class IXD N 3 Singaraja. This study used a qualitative descriptive design. This research subject is the subject teachers Indonesian. The object of this study is how the evaluation of speaking skills (storytelling) presenting stories on students IXD SMP N 3 Singaraja, constraints in the implementation of teacher evaluation speaking skills (storytelling) presenting stories in class IXD SMP N 3 Singaraja, efforts of teachers in overcoming barriers to implementation evaluation speaking skills (storytelling) presenting stories in class IXD SMP N 3 Singaraja. Collecting data in this study using observation and interviews nalysis of the data used Miles and Huberman analysis model. The results of this study indicate that (1) there are three ways that teachers do in evaluating speaking skills (storytelling) (2) there are three barriers to teachers in evaluating speaking skills (storytelling) presenting stories in class IXD SMP N 3 Singaraja. These obstacles include a) difficulty in preparing the readiness of students in participating in learning, b) difficulty organizing classes, c) difficulty organizing large classes., (3) there are three efforts of teachers in evaluating speaking skills (storytelling). a) implement a strategy to motivate students, b) time-effective, and c) set the time speaking students.keyword : evaluation, speaking skills, short stories
Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Menulis Teks Ulasan di Kelas VIIIA9 SMP Negeri 1 Singaraja Arista Ediawati .; Prof. Dr. I Nyoman Sudiana, M.Pd .; Ni Made Rai Wisudariani, S.Pd. .
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Undiksha Vol. 5 No. 3 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpbs.v5i3.8692

Abstract

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) perencanaan penilaian autentik, (2) pelaksanaan penilaian autentik, (3) kendala yang dihadapi oleh guru dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian autentik, dan (4) respons siswa terhadap pelaksanaan penilaian autentik dalam pembelajaran menulis teks ulasan di kelas VIIIA9 SMP Negeri 1 Singaraja. Subjek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan siswa kelas VIIIA9 SMP Negeri 1 Singaraja. Objek penelitian ini adalah perencanaan dan pelaksanaan penilaian autentik, kendala yang dihadapi oleh guru dalam penilaian autentik, serta respons siswa terhadap penilaian yang dilakukan oleh guru. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode observasi, dokumentasi, wawancara, dan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) perencanaan penilaian autentik dalam pembelajaran menulis teks ulasan tergolong baik karena penilaian yang dilakukan guru memenuhi ciri-ciri penilaian autentik, (2) pelaksanaan penilaian autentik dikembangkan dari perencanaan yang telah disiapkan, (3) terdapat beberapa kendala yang dialami oleh guru dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian autentik, yaitu kurangnya pemahaman mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), kesulitan dalam menyusun instrumen dan pedoman penilaian, kesulitan menyesuaikan jumlah siswa dengan banyaknya penilaian yang harus dilakukan dan ketersediaan waktu, keterbatasan fasilitas atau sarana prasarana, (4) respons siswa terhadap penilaian tergolong positif dengan skor rata-rata 41,65. Peneliti lain dapat mengkaji aspek lain, seperti dampak psikologis peserta didik terhadap jenis penilaian autentik yang digunakan oleh pendidik, maupun dari aspek kekontekstualan dan kefektifan penilaian autentik dalam pembelajaran bahasa.Kata Kunci : penilaian, autentik, pembelajaran, menulis The purpose of qualitative descriptive research is to describe (1) planning of authentic assessment (2) the implementation of authentic assessment (3) the obstacles that experienced by educators in planning and implementing authentic assessment, and (4) response of student to the implementation of authentic assessment in learning to write the text reviews in class VIIIA9 SMP N 1 Singaraja. The object of this research is planning and implementing authentic assessment, the obstacles that experienced by educator in authentic assessment, and the response of student to the assessment that made by the teacher. The method that used to collect the data is the method of observation, documentation, interviews and questionnaires. The results of this research is defined that (1) planning of authentic assessment in learning to write the text reviews are classified as good because the assessment that implemented by the teacher is identified as authentic assessment, (2) the implementation of authentic assessment is increasing from the planning in the files, (3) there are several obstacles that experienced by the teacher in planning and implementing authentic assessment, such as the lack of understanding about lesson plan, the difficulty in develop instruments and guidelines for assessment, the difficulty of adjusting the number of students with the number of assessment that should be doing and the available time, limited facilities or infrastructure, (4) response of the student to the assessment is positive with average ratings score 41.65. Other researchers could study otheraspects, such as psychological impact of student to the kind of authentic assessment used by educators, as well as from the contextual aspect and effectiveness of authentic assessment in language learning.keyword : Keywords: comment text, authentic assessment, writing
Co-Authors -, Imayatuddina ., Arista Ediawati ., Bernadeta Diung ., Hasyamuddin Hadi ., I A Putu Nikke Widhi Ariani ., I Gusti Ayu Ratih Sintya Dewi ., I Komang Dodik Muliarta ., I Putu Yoga Sadhu ., I Wayan Erwin Widyaswara ., Ida Ayu Gede Pramiari ., Kadek Ayu Dwi Handayani ., Kadek Desy Indah Sari ., Komang Desy Fridayanti ., Komang Surya Adnyana ., Ni Komang Yuni Tri Antari ., Ni Made Anggun Purwati ., Riza Fahmi A A N Bagus Janitra Dewantara Adnyana, Komang Surya Adnyani, Ni Luh Putu Sri Al Khatib, Nazila Aminatuzzahro . Anjani, Arnum Hardyanti Arista Ediawati . Arnum Hardyanti Anjani Artawan, Gede Ayu Widiastawa Bernadeta Diung . Br Ginting, Vibra Yanti Yulita Br Hutagalung, Lilis Cahyani, Ni Nyoman Trisya Indah Christina Purwanti, Christina Dewa Komang Tantra Dewa Putu Astawan Ariputra . Dewa Putu Astawan Ariputra ., Dewa Putu Astawan Ariputra Dewantara, A A N Bagus Janitra Dewi Rahmayanti . Diantari, I Dewa Ayu Merry Drs. I Nyoman Merdhana, M.Pd . Drs. I Nyoman Seloka Sudiara, M.Pd . Firda Lailia Firlisa Era Setiawati . Firlisa Era Setiawati ., Firlisa Era Setiawati Gde Artawan Gede Aditra Pradnyana Gede Artawan Gusti Ayu Nyoman Juliartini . Hasyamuddin Hadi . Hilmi, Muhammad Imam I A Putu Nikke Widhi Ariani . I Dewa Ayu Merry Diantari I Dewa Gede Budi Utama I Gede Budasi I Gede Nurjaya I Gusti Agung Galuh Wismadewi I Gusti Ayu Niken Launingtia, I Gusti Ayu Niken I Gusti Ayu Putu Pradnyani I Gusti Ayu Ratih Sintya Dewi . I Komang Dodik Muliarta . I M. Gosong I Made Ardwi Pradnyana I Made Maduriana I Nengah Martha I Nengah Suandi I Nyoman Yasa I Putu Agus Ari Satria Putra I Putu Gede Sutrisna . I Putu Mas Dewantara I Putu Yoga Sadhu . I Wayan Artika I Wayan Endriana . I Wayan Endriana ., I Wayan Endriana I Wayan Erwin Widyaswara . I Wayan Nayun I Wayan Nayun I Wayan Swandana I Wayan Wendra Ida Ayu Gede Pramiari Ida Ayu Gede Pramiari . Ida Bagus Putrayasa Ida Bagus Sutresna Imamah, Nur Aini Azmi Imayatuddina - Ira Rahmawati Jayani, Luh Sri Asih Kadek Ayu Dwi Handayani . Kadek Desy Indah Sari . Kadek Sintya Dewi Kadek Wirahyuni Karuna, Gede Budi Komang Desy Fridayanti . Komang Surya Adnyana Komang Surya Adnyana . Lailia, Firda Lidia Hindriyani, Ni Made Luh Ade Yuningsih Luh Widayanti Luh Yuli Purnamentari Luh Yuli Purnamentari . M.Pd Drs. I Nyoman Merdhana . M.Pd Drs. I Nyoman Seloka Sudiara . M.Pd Prof. Dr. I Nyoman Sudiana . Made Irma Dwijayanthi . Made Irma Dwijayanthi ., Made Irma Dwijayanthi Made Sri Indriani Menggo, Sebastianus Mustika, Dwi Bayu Nayun, I Wayan Nelly Hagashita . Nelly Hagashita ., Nelly Hagashita Ni Kadek Ayu Diah Prabasasti . Ni Kadek Devi Wiryanti . Ni Ketut Suliavitri Niranjani Ni Komang Arie Suwastini Ni Komang Yuni Tri Antari . Ni Made Anggun Purwati . Ni Made Lidia Hindriyani Ni Made Maret Mamiani . Ni Nyoman Anna Pratiwi . Ni Putu Ayu Novi Arini . Ni Putu Ayu Novi Arini ., Ni Putu Ayu Novi Arini Ni Putu Eka Purnama Dewi . Ni Putu Eka Purnama Dewi ., Ni Putu Eka Purnama Dewi Ni Putu Purnami Ni Putu Santri Sintia Dewi Ni Putu Seniwati Ni Putu Seniwati, Ni Putu Nur Aini Azmi Imamah Palguna, I Made Alfa Pande Putu Edi Harnata . Pradnyani, I Gusti Ayu Putu Prof. Dr. I Made Sutama,M.Pd . Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum. . Prof. Dr. I Nengah Suandi,M.Hum . Prof. Dr. I Wayan Rasna,M.Pd . Purnamentari, Luh Yuli Purnami, Ni Putu Puspita, Nyoman Trisna Ari Putra, I Putu Agus Ari Satria Putri, Ida Ayu Puti Rika Wibawanti Putu Desi Arnadi . Putu Desi Arnadi ., Putu Desi Arnadi Putu Kerti Nitiasih Putu Rima Ruspitayanti . Putu Wiwin Meliana Dewi . Putu Wiwin Meliana Dewi ., Putu Wiwin Meliana Dewi Rinjani, Ida Rifaniah Riza Fahmi . Sang Ayu Putu Sriasih Sanusi, Bayyazid Ray Sanusi Sinta Nofia Sari Sudiana , I Nyoman Suryantini, Ni Kadek Nik Syahfitri, Dian Tania Dwitayanti Tantri, Ade Asih Susiari Wayan Febby Evayana Karnawa . Widayanti, Luh Widiastawa, Ayu Wiraningsih, Putu Xuan, Zhao Yuningsih, Luh Ade