Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Inovasi Pendidikan Fisika

APPLICATION OF GUIDED INQUIRY LEARNING MODEL TO IMPROVE CRITICAL THINKING SKILLS OF THE STUDENT ON 11ST GRADE WITH DYNAMIC FLUID MATERIAL TRIWINDA PENGUKIR, RANI; ADMOKO, SETYO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to know the influence of guided inquiry learning process to improve critical thinking skills of the student on 11st grade with dynamic fluid material. Kind of this research that be used is quasi experimental with pre-test post-test group design where the researcher used one class of implementation and one class of replication. The population of this research is the student on 11st grade of Dharma Wanita High School. The sample of this research is XI-IPA 1 as the implementation class and XI-IPA 2 as the replication class. The variables in this research including manipulation variable is guided inquiry learning model, response variable is critical thinking skills, and control variable are fluid dynamic material, teacher, and learning time allocation. The technique of data analysis that used is normality-test and homogeneity-test as precondition-test, t-test, n-gain, and variant analysis. The result of this research shows that the learning process with applying guided inquiry learning model got a very good categories with the percentage of XI-IPA 1 class is 86,8% and percentage of XI-IPA 2 class is 85,7%. The result of t-test to know the significance results of pre-test and post-test that is 52,35 for XI-IPA 1 class and 51,17 for XI-IPA 2 class with ttable is 1,70, it shows H0 rejected so H1 accepted because of the tcalculate more large than ttable, so can be conclude that the results of pre-test and post-test is significance importance. The result of n-gain test to know the increasing of critical thinking skills of the student got the average is 0,72 for XI-IPA 1 class and the average is 0,71 for XI-IPA 2 class with the categories of this two class is high. The result of positive student?s response is the percentage between 84% until 92% for each a question, this results from both of class have a very good categories. This research can be concluded that guided inquiry learning process can be increasing the critical thinking skills of the student with the result of the increasing that significance and the positive student?s response that very good of the both class. Keywords: guided inquiry, critical thinking skills, and dynamic fluid.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN SIMULASI LAB VIRTUAL DALAM MEREDUKSI MISKONSEPSI SISWA MATERI GELOMBANG MEKANIK OKTAFIA, RINA; ADMOKO, SETYO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Miskonsepsi adalah suatu kondisi akan banyaknya konsepsi dalam pemahaman siswa yang kurang sesuai dengan pengetahuan ilmiah. Penelitian ini bertujuan menganalisis penurunan miskonsepsi siswa setelah diterapkan model pembelajaran guided discovery berbantuan simulasi lab virtual. Jenis penelitian yang digunakan yaitu pre-experimental design dengan rancangan one-group pretest posttest design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran guided discovery berbantuan simulasi lab virtual dapat mereduksi secara signifikan miskonsepsi gelombang mekanik pada kelas eksperimen, replikasi 1 dan replikasi 2 dengan penurunan sebesar -0,52; -0,64 dan -1,11. Dan konsisten menurunkan miskonsepsi saat diterapkan pada ketiga kelas. Kata kunci: Miskonsepsi, Guided Discovery berbantuan Simulasi Lab Virtual, Gelombang Mekanik.
PENGGUNAAN INSTRUMEN FOUR-TIER DIAGNOSTIC TEST UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI DINAMIKA ROTASI EKA OKTAVIA, VIVI; ADMOKO, SETYO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Miskonsepsi merupakan suatu pandangan yang salah mengenai suatu konsep yang telah dimiliki seseorang tetapi memiliki perbedaan konsep yang sudah disepakati dan dianggap benar oleh para ahli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil miskonsepsi siswa kelas XI menggunakan tes diagnostik four-tier. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan metode ex post facto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan siswa dari tiga kelas mengalami miskonsepsi terendah pada konsep momen gaya sebesar 19.84% yang disebabkan oleh pemikiran humanistik dan false negative. Sedangkan miskonsepsi tertinggi yang dialami oleh siswa pada konsep energi kinetik total sebesar 46.31% yang disebabkan oleh pemikiran asosiatif dan reasoning yang salah dengan persentase berturut-turut 43.75%, 59.09%, dan 37.50%. Kataikunci: Miskonsepsi, Four-tier Diagnostic Test, Dinamika Rotasi.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARGUMENT DRIVEN INQUIRY (ADI) UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN ARGUMENTASI ILMIAH PESERTA DIDIK SMA HANIFAH, NUR; ADMOKO, SETYO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Argumentasi ilmiah adalah sebuah usaha untuk memvalidasi ataupun menolak sebuah gagasan yang didasarkan pada sebuah alasan ilmiah yang mencermikan perilaku para ilmuwan. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kemampuan argumentasi ilmiah peserta didik SMA setelah diterapkan model pembelajaran Argument Driven Inquiry (ADI). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian gabungan dengan desain Explanatory sequential. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran ADI mampu melatihkan kemampuan argumentasi ilmiah peserta didik. Hal ini ditunjukkan oleh adanya peningkkatan level argumentasi ilmiah yang mampu dicapai oleh peserta didik, yakni rata-rata pada pre-test level argumentasi ilmiah peserta didik berada pada level 1 dan 2 sedangkan pada post-test level argumentasi ilmiah peserta didik mampu mencapai level 3 dan 4. Hal ini didukung oleh hasil analisis kemampuan argumentasi ilmiah peserta didik secara lisan. Kata kunci : Argumentasi ilmiah, Model Pembelajaran Argument Driven Inquiry (ADI), Hukum Newton tentang Gerak
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR ANALITIS SISWA MATERI HUKUM NEWTON CHOLIMATUS SYADIAH, NUR; ADMOKO, SETYO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan keterampilan berpikir analitis siswa setelah penerapan model pembelajaran guided inquiry. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pre experimental dengan desain one group pretest posttest.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keterampilan berpikir analitis siswa meningkat secara signifikan di ketiga kelas eksperimen. Peningkatan dalam kategori sedang yaitu kelas X IPA 2 dengan n-gain 0,64 dan kelas X IPA 3 dengan n-gain 0,60 serta dalam kategori tinggi di kelas X IPA 4 dengan n-gain 0,70. Peningkatan keterampilan berpikir analitis konsisten di ketiga kelas eksperimen.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI KELAS UNTUK MENINGKATKAN ARGUMENTASI ILMIAH MATERI GETARAN HARMONIS AZIZAH ANWARUDIN, GABRIELA; ADMOKO, SETYO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan pembelajaran, peningkatan kemampuan argumentasi ilmiah peserta didik baik secara tertulis maupun secara lisan, dan respon peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran diskusi kelas pada materi getaran harmonis. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental design dengan bentuk the matching-only pretest-posttest control group design. Jumlah kelas yang digunakan adalah 2 kelas, yaitu X IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan X IPA 5 sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran pada materi getaran harmonis dengan menerapkan model pembelajaran diskusi kelas dapat terlaksana dengan sangat baik dengan skor rata-rata keterlaksanaan pembelajaran dari kedua kelas sebesar 3,18. Peningkatan kemampuan argumentasi ilmiah peserta didik secara tertulis pada kelas X IPA 3 dan X IPA 5 berada pada level 2 menjadi level 3. Berdasarkan uji n-gain pada soal argumentasi dan soal evaluasi, diperoleh bahwa peningkatan kemampuan argumentasi ilmiah peserta didik secara tertulis dalam kategori sedang, pada kelas X IPA 3 berturut-turut sebesar 0,668 dan 0,631 sedangkan pada kelas X IPA 5 sebesar 0,539 dan 0,681. Peningkatan kemampuan argumentasi ilmiah peserta didik secara lisan pada kelas X IPA 3 berada pada level 1 menjadi level 3, sedangkan pada kelas X IPA 5 berada pada level 1 menjadi level 2. Respon peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran diskusi kelas pada materi getaran harmonis berada dalam kriteria baik.Kata kunci: Model Pembelajaran Diskusi Kelas, Kemampuan Argumentasi Ilmiah Peserta Didik, Getaran Harmonis
ANALISIS KEEFEKTIFAN TOULMINS ARGUMENT PATTERN (TAP) PADA MODEL-MODEL PEMBELAJARAN DALAM MELATIH KETERAMPILAN ARGUMENTASI DAN BERPIKIR KRITIS PADA PESERTA DIDIK SMA INDA SAFITRI, WAHYU; ADMOKO, SETYO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mendeskripsikan keefektifan model-model pembelajaran berbasis Toulmin?s Argument Pattern (TAP) dalam melatih keterampilan argumentasi dan berpikir kritis pada peserta didik SMA. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian study kepustakaan. Data yang gunakan merupakan data sekunder yang diambil dari data hasil penelitian, jurnal-jurnal, dan sumber-sumber relevan lainnya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu organize, synthesize, dan identify. Berdasarkan analisis penulis setalah membaca beberapa literatur yang relevan dan mencari keterkaitan antar literatur, didapatkan hasil penelitian bahwa ketika diterapkan Model Pembelajaran Argumentasi Toulmin, peserta didik mampu mencapai keterampilan berargumentasi pada level 5 dan mencapai tahapan overview pada berpikir kritis. Pada model pembelajaran argumentasi dengan pendekatan saintifik, model pembelajaran discovery learning dan model pembelajaran inkuiri terbimbing, peserta didik mampu mencapai keterampilan berargumentasi pada level 4 dan mencapai tahapan clarity pada berpikir kritis. Pada model pembelajaran, Argument Driven Inquiry (ADI), dan model pembelajaran diskusi, peserta didik mampu mencapai keterampilan berargumentasi pada level 3-4 dan mencapai tahapan clarity pada berpikir kritis. Pencapaian tersebut didapatkan karena pada setiap model pembelajaran diterapkan Toulmin?s Argument Pattern (TAP), sehingga secara garis besar keterampilan argumentasi peserta didik mencapai level 3 sampai level 5, dan keterampilan berpikir kritis peserta didik mencapai pada tahapan clarity sampai overview. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan Toulmin?s Argument Pattern (TAP) pada model pembelajaran sangatlah efektif untuk melatih keterampilan argumentasi dan berpikir kritis pada peserta didik SMA. Kata Kunci: Keterampilan Argumentasi, Berpikir Kritis, Toulmin?s Argument Pattern (TAP), Model Pembelajaran.
TINJAUAN TERHADAP MODEL-MODEL PEMBELAJARAN ARGUMENTASI BERBASIS TAP DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN ARGUMENTASI DAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DENGAN METODE LIBRARY RESEARCH AMIROH, FARIDATUL; ADMOKO, SETYO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model-model pembelajaran argumentasi berbasis Toulmin?s Argument Pattern (TAP) serta implikasinya terhadap peningkatan keterampilan argumentasi dan pemahaman konsep fisika. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian library research yaitu penelitian kepustakaan dengan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan menelaah atau menganalisis beberapa artikel penelitian yang relevan. Teknik analisis yang digunakan antara lain: (1) organize, yaitu mengorganisasikan literatur yang akan direview; (2) Synthesize, yaitu menggabungkan hasil organisasi literatur agar menjadi literatur yang padu; (3) Identify, yaitu mengidentifikasi literatur untuk disimpulkan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa penerapan pembelajaran berbasis Toulmin?s Argument Pattern (TAP) dapat meningkatkan keterampilan argumentasi serta pemahaman konsep khususnya dalam bidang fisika. Keterampilan argumentasi peserta didik rata-rata meningkat dari level 1 hingga level 3, namun ada beberapa yang dapat mencapai level 4. Peningkatan keterampilan argumentasi juga mempengaruhi peningkatan pemahaman konsep fisika, hal ini dapat diketahui dari hasil pre test dan post test rata-rata memperoleh nilai gain dengan taraf signifikan yang tergolong kriteria sedang-tinggi yaitu sebesar 0,37-0,82. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa model-model pembelajaran argumentasi dapat mempengaruhi keterampilan argumentasi dan pemahaman konsep. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata model pembelajaran argumentasi berbasis Toulmin?s Argument Pattern (TAP) dapat meningkatkan keterampilan argumentasi serta dapat meningkatkan pemahaman konsep khususnya dalam bidang fisika. Kata kunci: Argumentasi ilmiah, Pemahaman konsep, Toulmin?s Argument Pattern (TAP), Library Research
TREN PEMBELAJARAN ARGUMENTASI BERBASIS TOULMINS ARGUMENT PATTERN (TAP) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN ARGUMENTASI DAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PESERTA DIDIK  ELIANA, DINA; ADMOKO, SETYO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran argumentasi berbasis Toulmin?s Argument Pattern (TAP) dalam meningkatkan keterampilan argumentasi dan pemahaman konsep materi fisika. Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research) yaitu serangkaian penelitian dengan pengumpulan data pusaka, atau penelitian yang obyek penelitiannya digali melalui beragam informasi kepustakaan (buku, ensiklopedia, jurnal ilmiah, koran, majalah, dan dokumen). Data yang digunakan merupakan data sekunder dari data hasil penelitian jurnal yang relevan. Teknik analisis yang digunakan antara lain: (1) Organize, yaitu mengorganisasikan literarur yang akan direview; (2) Synthesize, yaitu menyatukan hasil organisasi literatur menjadi suatu ringkasan agar menjadi literatur yang padu sesuai kata kunci yang diharapkan; (3) Identify, yaitu mengidentifikasi literatur untuk disimpulkan. Bedasarkan hasil situs Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) menunjukkan rata-rata peserta didik sebelum pembelajaran berada pada argumentasi level 1 dan setelah pembelajaran berada pada argumentasi level 4. Sedangkan pada situs International Journal of Scholars in Education (IJSE) rata-rata peserta didik sebelum pembelajaran berada pada argumentasi level 2 dan setelah pembelajaran berada pada argumentasi level 4. Pada tiap jurnal yang direview menujukkan adanya peningkatan pemahaman konsep fisika peserta didik setelah diajarkan pembelajaran pola Toulmin?s Argument Pattern (TAP). Salah satu kontribusi paling utama dalam analisis penelitian ini adalah peningkatan level kemampuan argumentasi ilmiah dengan level kemampuan argumentasi tertulis mengalami peningkatan. Demikian juga pemahaman konsep peserta didik didukung peningkatan kecakapan penalaran, pemberian bukti, dan penyelidikan sesuai indikator Toulmin?s Argument Pattern (TAP). Penelitian ini diharapkan dapat memberikan inovasi dalam pembelajaran materi fisika dikelas karena mampu memberikan penekanan terhadap argumentasi yang dibutuhkan saat ini. Kata Kunci : Toulmin?s Argument Pattern (TAP), Keterampilan Argumentasi, Pemahaman Konsep, Library Research
TREND TO APPLY TOULMIN ARGUMENT PATTERN (TAP) TO LEARNING PHYSICS IN THE ABILITY TO PRACTICE THE ARGUMENT AND UNDERSTANDING CONCEPTS NIKI BAGUS WAHYUNE S, MUCHAMMAD; ADMOKO, SETYO
Inovasi Pendidikan Fisika Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Inovasi Pendidikan Fisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study was conducted in order to investigate how the argument was positioned in the publication of academic journals in Indonesia and abroad from 2013-2020. The method for the content analysis of this journal is explained using quantitative and qualitative techniques to illustrate the trend of the application of Toulmin Argument Pattern (TAP) on physical learning in training the ability of arguments and understanding of concepts. The type of research implemented is systematic literature review (SLR). The subject of this research is research data in several journals that have been published nationally and internationally. The data analysis techniques in this study are based on the stages of similarity, inequality, giving views, comparing, and summarizing. Based on data derived from published journal results indicating that the use of TAP implementation in physics learning can improve the ability of concepts and comprehension with different outcomes, one of the contributions of this analysis is the illustration that the researchers implementing TAP in physics learning have a positive impact on learners regarding their increasingly better argument ability. It needs to be done for a long time so that the learners are accustomed to making arguments as supporting for scientific investigation activities in emphasizing evidence-based justification for making claims. From the research results can be concluded that TAP can be applied further to learning physics on the material as well as other subjects because it is in accordance with the curriculum developed in Indonesia.